kepanikan dan ketakutan di masyarakat dan menjadikan gedung serta lahan yang menjadi sasaran untuk tidak dapat digunakan dalam jangka waktu lama.
Dirty bomb
didesain untuk menyebarkan ZRA dan menimbulkan terjadinya kontaminasi ZRA dalam suatu area yang relatif sempit di sekitar ledakan. Namun
efeknya dapat sangat besar khususnya bagi masyarakat yang awam terhadap potensi bahaya suatu ZRA. Hal ini berbeda dengan efek radiasi dan kontaminasi yang disebabkan
oleh produk fisi pembelahan nuklir sebagai akibat dari terjadinya ledakan bom atom bom nuklir sebagaimana pernah terjadi di Hiroshima dan Nagasaki pada tahun 1945.
Penyebaran ZRA akibat ledakan nuklir ini sangat luas dengan tingkat aktivitas yang sangat tinggi dan tentunya dengan efek terhadap kesehatan dan lingkungan yang sangat
signifikan. Menurut laporan PBB, pada tahun 1997 Irak pernah menguji efek dari
dirty bomb.
Dari uji tersebut ditemukan bahwa tingkat radiasi atau kontaminasi ZRA yang diakibatkan oleh ledakan
dirty bomb
terlalu rendah untuk menimbulkan kerusakan yang signifikan sehingga akhirnya uji
dirty bomb
sebagai senjata kemudian ditinggalkan.
BAB II PENGGUNAAN ZAT RADIOAKTIF
Ada banyak spekulasi tentang dimana orang yang tidak bertanggung jawab teroris mendapatkan ZRA untuk digunakan dalam pembuatan
dirty bomb.
ZRA yang merupakan bahan bakar nuklir banyak ditemukan di pusat listrik tenaga nuklir PLTN, pusat risetindustri nuklir
reaktor riset, pusat riset bahan bakar nuklir atau pabrik pengkayaan bahan bakar nuklir dan area pusat senjata nuklir. Namun area yang mengandung bahan bakar nuklir ini dijaga dengan tingkat
keamanan yang sangat tinggi sehingga sangat sulit untuk mendapatkan bahan bakar nuklir tersebut.
Aspek tingkat kesulitan dan tingkat bahaya radiasi yang tinggi untuk mendapatkan ZRA bahan bakar nuklir di fasilitas nuklir mendorong digunakannya ZRA
dengan tingkat bahaya radiasikontaminasi yang relatif rendah. ZRA dengan aktivitas relatif rendah banyak dimanfaatkan di rumah sakit, industri uji tak rusak radiografi
industri, industri minyak, konstruksi, pusat penelitian nuklirradiasi, dan pabrik pengawetan makanan. ZRA di sini digunakan untuk diagnosis,terapi, uji tak rusak,
pengukuran
gauging
,
logging
, sterilisasi, penelitian fungsi organ dan lain-lain. Namun tingkat keamanan berupa proteksi fisik di fasilitas radiasi ini tidak seketat sistem
keamanan di fasilitas nuklir sehingga lebih mudah diterobos. Hal ini berarti ZRA tersebut lebih mudah untuk diperoleh.
Waktu paro ialah waktu yang diperlukan oleh suatu jenis ZRA untuk meluruh sehingga aktivitasnya kekuatan ZRA tinggal setengah dari aktivitas awal. Semakin
besar waktu paro, berarti semakin lama ZRA tersebut menimbulkan paparan radiasi.
Selain itu, tingkat bahaya suatu jenis ZRA dipengaruhi oleh toksisitas ZRA. Apabila suatu ZRA memiliki toksisitas tinggi dan waktu paro panjang maka ZRA selain secara
kimia meracuni tubuh apabila masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan, saluran pencernaan dan kulit juga akan memberikan paparan radiasi selama tinggal di
dalam tubuh.
Tabel 1. Jenis ZRA yang banyak dimanfaatkan di bidang kesehatan, industri dan penelitian.
No. Nama ZRA
Waktu Paro
1. Cobalt-60
5,3 tahun 2.
Cesium-137 30 tahun
3. Iridium 192
74 hari 4.
Americium-241 432 tahun
5. Iodium-131
8 hari 6.
Phosphor-32 14,3 hari
2.1. Potensi Bahaya
Dirty Bomb
Radiasi tidak dapat dilihat, tidak berbau dan tidak dapat dirasakan oleh panca indera manusia. Yang dapat dirasakan atau dilihat hanyalah akibat atau efek yang
ditimbulkan oleh paparan radiasi tersebut. Oleh karena itu orang tidak dapat mengetahui segera setelah terjadi ledakan apakah pada ledakan itu terdapat ZRA. Kondisi hipotetik
yang mungkin terjadi apabila orang yang tidak bertanggung jawab mencuri ZRA dari tempat penyimpanan baik di fasilitas radiasi, rumah sakit atau fasilitas industri pengguna