commit to user 36
14. Eksportir mengirimkan shipping advice dan copy shipping document kepada importer A-B
Skema diatas menggambarkan prosedur yang pada umumnya harus dilaksanakan oleh eksportir dalam menyelesaikan suatu transaksi ekspor.
F. Problem Ekspor
a. Masalah pengumpulan dan masalah Angkutan Darat Masalah pengumpulan merupakan persoalan tersendiri bagaiman
caranya mengumpulkan barang itu dari tempat tempat kecil dan dari produsen yang tersebar. Bidang prasarana ekonomi kita memang
belum sempurna sehingga dalam banyak hal menjadi hambatan dala usaha ke arah perbaikan dalam bidang-bidang lain.
b. Masalah Pembiayaan Rupiah Barang ekspor kita sebagian dihasilkan oleh produsen kecil ataupun
hanya dipungut dari hutan-hutan, laut dan sungai. Produsen atau pengumpul pertama itu mempunyai tingkat pengetahuan dan cara
pengolahan yang tidak sama sehingga barang yang di hasilkan belum mempunyai mutu yang seragam bahkan mungkin sekali belum
dilakukan pengolahan sama sekali. Barang yang masih sedemikian itu sudah tentu belum dapat diperdagangkan keluar negri tetapi masih
perlu diolah lebih dahulu. c. Masalah pemasaran
1 Daya saing yang rendah dalam hrga dan waktu penyerahan, sebagai akibat ekonomi biaya tinggi dan kebiasaan kerja
commit to user 37
aparatur yang birokratis red-tape 2 Daya saing sering dianggap masalah interen miceo eksportir
padahal sesungguhnya masalah nasional yang tak mungkin diatasi pengusaha sendiri-sendiri.
3 Saluaran pemasaran tidak berkembang diluar negri karena tidak berkembangnya Wisma Dagang Muliti Commodity Trader
G. Resiko-resiko yang Terjadi dalam Pelaksanaan Ekspor
a. Resiko Transportasi Jika barang barang rusak karena kesalahan pengangkut, maka
tanggung jawab pengangkut tergantung pada syarat-syarat yang tercantum dalam kontrak pengangkutan dan informasi yang terdapat
dalam konosemen dokumen yang menyatakan syarat pengangkutan. Oleh karna itu importer harus pula memahami syarat-syarat
pertanggungan yang di sebut kan dalam polis asuransi yang memungkinkan importer bersangkutan mengajukan ganti rugi bila
terjadi kerusakan selama dalam perjalanan. b. Resiko Kredit atau Nonpayment
Sulit bagi eksportir untuk menelusuri bonafitditas dan reputasi calon pembeli luar negri, maka risiko untuk tidak dibayar, terlambat dibayar,
bahkan resiko ditipu, bertambah tinggi. Sebgai konsekuensinya, eksportir yang waspada seringkali menuntut syarat pembayaran
dengan cara pembukaan Irrevocable Documentary Letter of Credit
commit to user 38
c. Resiko mutu barang Bagi importer akan sulit memeriksa secara fisik mutu barang sebelum
dikapalkan. d. Resiko Nilai Tukar
Jika harga telah ditetapkan dalam suatu mata uang tetentu dalam kontrak internasional maka fluktuasi nilai tukar uang yang terjadi
setelah itu tidak dapat di hindari akan menguntungkan salah satu pihak atas beban kerugian pihak lain. Pemecahan termudah untuk
menghindari ketidakpastian adalah dengan cara menetapkan harga kontrak dalam mata uang sendiri. Dalam kasus semacam itu eksportir
akan berusaha mencari cara untuk melindungi dirinya terhadap resiko nilai tukar ini dengan cara membeli valuta asing dengan penyerahan
kemudian Forward atau Option Cobtract yang lazim dikenal dengan istilahhedging atau swap.
e. Resiko Peristiwa Tak Terduga Pemogokan, bencana alam ataupun peperangan bias mengakibatkan
kegagalan pengiriman barang. Peristiwa tak terduga dapat juga mengubah secara dramatis biaya transportasi karena kenaikan harga
bahan bakar kapal ataupun tertutupnya jalur pelayaran yang ekonomis. Ketentuan tentang “bencana” yang diatur secara baik dalam setiap
kontrak dapat melindungi kedua pihak bersangkutan.
commit to user 39
f. Resiko Hukum Peraturan dan hukum Negara asing bias saja berubah atau di terapkan
berbeda dengan masa sebelumnya yang akan dapat merintangi atau mengecewakan transaksi. Izin pabean bias aja secara mendadak tak
dapat di peroleh. ekspor.
commit to user
40
BAB III
DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian