Syarat–syarat Sahnya Kontrak Pihak-pihak Yang Terkait Dalam Kontrak Dagang

commit to user 23 Subekti,1983:45 membagi wanprestasi itu kedalam empat bentuk,yaitu: a. Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukannya. b. Melaksanakan apa yang dijanjikannya, tetapi tidak sebagaimana dijanjikan. c. Melakukan apa yang di janjikan, tetapi terlambat. d. Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya. Dengan demikian Amir M.S,2002:39 berpendapat bahwa kontrak dagang ekspor sebagai suatu perikatan antara pihak-pihak yang terkait harus memenuhi adanya tiga landasan utama suatu perjanjian, yaitu: a. Azas consensus: adanya kesepakatan antara kedua belah pihak secara sukarela. b. Azas obligatoir: mengikat kedua belah pihak untuk menjalankan semua hak dan kewajiban masing-masing. c. Azas penalty: bersedia memberikan ganti rugi kepada pihak lain jika tidak dapat memenuhi janji dalam menjalankan kewajibannya. Ketiga azas utama ini harus terdapat pada setiap kontrak dalam transaksi internasional.

2. Syarat–syarat Sahnya Kontrak

Suatu kontrak atau perjanjian akan dianggap sah apabila sesuai dengan syarat-syarat sahnya suatu kontrak. Menurut Sanusi Bintang. S.H, Dahlan, S.H,M.H, dalam Pasal 1320 KUHP Perdata menentukan empat syarat sahnya perjanjianyaitu: commit to user 24 a. Sepakat mereka mengikat dirinya Maksudnya adalah adanya rasa iklas atau saling member dan menerima atau suka rela diantara pihak-pihak yang membuat perjanjian tersebut. b. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan Maksudnya adalah kemampuan seseorang untuk melakukan perbuatan hukum, jadi para pihak yang melakukan kontrak haruslah orang-orang hukum dinyatakan sebagai subjek hukum. c. Suatu hal yang tertentu Maksudnya adalah objek yang diatur kontrak tersebut harus jelas, setidak-tidaknya dapat ditentukan. d. Suatu hal yang diperbolehkan Maksudnya adalah isi dari kontrak tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undang, ketertiban umum, dan norma-norma kesusilaan atau agama.

3. Pihak-pihak Yang Terkait Dalam Kontrak Dagang

Didalam kontrak dagang ekspor terdiridari dua belah pihak yaitu penjual ekportir dan pembeli importir yang telah sepakat melakukan jual- beli. Eksportir bertugas memproduksi barang yang inginkan oleh pembeli eksportir, sedangkan importer bertugas sebagai orang yang membeli barang yang dihasilkan oleh penjual eksportir untuk memenuhi kebutuhan sehari hari. Penjual dan pembeli ini merupakan pihak inti dari kontrak dagang ekspor. commit to user 25 Tetapi yang menjadi kendala pertama kali dalam praktek bisnis adalah masalah trust kepercayaan. Karena mungkin saja jika antara eksportir dan importer belum saling mengenal akan ada rasa takut akan adanya salah satu pihak yang meningkari janji atau isi dari sale’scontract yang telah di sepakati bersama. Misalnya: apabila didalam sale’scontract disebutkan bahwa system pembayaran akan dilakukan dengan cara non LC tanpaletter of credit, maka perdagangan itu sangat beresiko tinggi. Karena dalam hal ini eksportir kemungkinan ragu-ragu kalau sudah mengirim barang ternyata tidak dibayar oleh importir. Demikian pula dengan importer takut kalau sudah dibayar ternyata barang tidak dikirim oleh eksportir. Apabila ditambah factor penghambat lainnya yaitu: kebudayaan, bahasa, dan peraturan-peraturan yang berbeda-beda disetiap Negara serta kemungkinan jarak yang sangat jauh antara eksportir dengan importir. Jika keadaan ini berlanjut, maka kemungkinan transaksi perdagangan antara kedua belah pihak tidak akan pernah terjadi. Oleh karena itu diperlukan solusi untuk menghadapi resiko tersebut, yaitu dengan adanya lembaga badaninstitusi yang terkait untuk menjembatani kegiatan perdagangan internasional atau sering disebut juga dengan kegiatan ekspor-impor. Menurut Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia PPEI Lembaga badaninstitusi yang berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan ekspor-impor antaralain: a. Bank commit to user 26 Bank mempunyai peranan yang sangat penting yaitu sebagai penyedia kredit ekspor bila diperlukan oleh eksportir. Kedua, mempelancar dan mengamankan transaksi melalui Letter Of Credit LC, karena LC ini dari sisi eksportir bias merupakan jaminanan kepastian pembayaran dari importer, Letter Of Credit LC adalah dokumen yang dikeluarkan oleh bank yang diminta importer yang ditujukan kepada eksportir, dengan member hak untuk menarik wesel sejumlah uang yang disebutkan dalam LC tersebut jika persyaratan yang tercantum dalam LC terpenuhi. b. Departement Perdagangan dan Perindustrian Peranan Depaertement Perdagangan dan Perindustrian dalam kegiatan ekspor impor sangat penting, yaitu: pertama, instansi pemerintahan yang mengeluarkan ijin sebagai Eksportir Terdaftar ETdan ijin sebagai importer APIAPITAPIS. Kedua, mengeluarkan dokumen ekspor yang disebut “certificate ofo rigin” COO yang merupakan surat pernyatan bahwa barang barang yang diekspor tersebut adalah benar-benar dibuat di Negara Indonesia. Ketiga, mengawasi, mengatur, dan memonitor barang- barang yang terkena quota, dan tentunya pertumbuhan ekspor Indoneia. c. Surveyor Surveyor independen tmempunyai peran sebagai importer dalam pemeriksaan barang-barang yang akan dimuat kedalam container dilokasi eksportir. Dalam hal ini pemeriksaan hanya dilakukan bila ada commit to user 27 permintaan dari pihak importir. Selain itu ada factor lain yaitu yang Negara tujuan eksportirnya memberlakukan system pemeriksaaan pra pengapalan PSI PreShipment Inspment Inspection. d. Shipping Company Peranan shipping company, yaitu: sebagai perusahaan jasa pengapalan barang-barang yang dieksporimpor, dan juga sebagai penyedia ncontainer kosong emptycontainer bagi eksportir. e. EMKLPPJK Ekspedisi Muatan Kapal Laut EMKL atau Pengusaha Pengururusan Jasa Kepabeanan PPJK adalah merupkan perusahaan jasa yang menangani pengurusan ekspor-impor. f. Bea Cukai Peranan Bea Cukai sebagai instansi pemerintahan yaitu untuk mengawasi barang-barang yang dieksporimpor, khususnya yang kena pajak ekspor dan kedua adalah mengawasi yang terkait dengan Bapeksa. g. Asuransi Peranan asuransi sebagai instansi jasa penyedia asuransi untuk kegiatan ekspor-impor sesuai permintaan didalam LC, bisa berupa pemagaran resiko atas kegiatan transaksi perdagangan internasional marine insurance dan penerbitan custom bond. commit to user 28

E. Proses Terjadinya Kontrak Dagang ekspor