Perdagangan Internasional Karina Aviv Maharannie F3109040

commit to user 12

B. Perdagangan Internasional

Proses Perdagangan Internasional InternatioalTradeProces terbagi menjadi empat kelompok,yaitu : a. Sales Contract Process i. Eksportir mempromosikan komoditas yang akan diekspornya melalui media promosi seperti pameran dagang, iklan dikoran, majalah, radio, maupun televisi, baik diluar negeri maupun didalam negeri, atau melalui badan-badan khusus urusan promosi ekspor seperti Badan Pengem-bangan Ekspor Nasional BPEN, Dewan Penunjang Ekspor DPE, Kamar Dagang dan Industri Indonesia KadinIndonesia, Atas Perda-gangan RI ditiap Kedutaan Besar RI diluar negeri, Atase Perdagangan asing ditiap kedutaan besar asing yang ada diJakarta, Kamar Dagang dan Industri Negara asing diJakarta dan kota-kota besar lainnya diIndonesia seperti American Chamber of Commerce AMCHAM, China External Trade Association CETRA, Japan External Trade Organization JETRO, Korean Trade Agency KOTRA dan lain-lain. Tujuan promosi adalah untuk menarik minat calon importer terhadap komoditas yang akan diekspor. ii. Importir yang berminat mengirimkan surat permintaan harga atau Letter of Inquiry kepada eksportir. LetterofInquiry lazimnya berisikan permintaan penawaran harga dengan memberitahukan mutu barang yang diinginkan, kuantum yang ingin dibeli, harga commit to user 13 satuan dan total harga dalam valuta asing USataulainnya, waktu pengiriman shipment date, dan nama pelabuhan tujuan yang di ingini. iii. Eksportir memenuhi permintaan importer dengan mengirimkan surat penawaran harga yang lazim disebut dengan Offersheet. Offersheet berisikan keterangan sesuai permintaan importir, seperti uraian barang, mutu, kuantum, waktu penyerahan, harga dan tempat penyerahan barang ,syarat pembayaran, waktu pengapalan, cara pengepakan barang, brosur,dan bila perlu contoh barang yang ditawarkan. Penawaran itu juga menyebutkan apakah penawaran bersifat freeoffer ataukah firm offer. iv. Importir, setelah mempelajari dengan saksama offersheet dari eksportir,menempatkan surat pesanan dalam bentuk ordersheet atau purchaseorder kepadaeksportir. v. Eksportir menyiapkan kontrak jual beli ekspor salescontract sesuai dengan data dari offersheet dan ordersheet ditambah dengan keterangan seperti forcemajeur clause, klaim, syarat pengapalan seperti shipment,transshipmente, dan lain-lain. Kontrak tersebut ditandatangani oleh eksportir dan dikirimkan kepada importer untuk ditandatangani pula sebagai tanda persetujuan atas salescontract itu. Lazimnya sales contract dibuatkan aslinya dalam rangkap dua two original. vi. Importir mempelajari salescontract dengan saksama, dan bila commit to user 14 dapat menyetujuinya kemudian ia menandatangani dan mengembalikannya kepada eksportir.Satu original copy ditahan oleh importer sebagai dokumen asli transaksi yang lazim disebut sebagai salesconfirmation. Kedua salesconfirmation copy yang asli ini mempunyai kekuatan hukum yang sama. c. LC Opening Process 1. Importir meminta kepada bank devisanya untuk membuka sebuah LetterofCredit LC sebagai dana yang dipersiapkan untuk melunasi hutangnya kepada eksportir, sejumlah yang disepakati dalam sales contract dan sesuai dengan syarat-syarat pencairan yang disebut dalam sale’scontract dan merujuk pada ketentuan dari TheUniformCustoms and Practice of Documentary Letter of Credit dari Kamar Dagang Internasional, Parisno. 500 atau UCP-DC- 500.LC yang dibuka adalah untuk dan atas nama eksportir atau orang atau badan usaha lain yang ditentukan eksportir, sesuai kesepakatan dalam salescontract. Bank devisa yang diminta eksportir membuka LC itu disebut openingbank. Openingbank inilah yang bertanggungjawab melakukan pembayaran atas LC itu kepada eksportir penerima LC. Importir yang meminta pembukaan LCdisebut applicant. 2. Opening bank setelah menyelesaikan jaminan dana LCdengan importir, melakukan pembukaan LC melalui bank orespondennya di Negara eksportir. Pembukaan LC dilakukan dengan surat, commit to user 15 kawat, teleks, faksimile, atau media elektronik lainya yang sah. Penegasan pembukaan LC dalam bentuk tertulis itu disebut LC confirmation yang diteruskan oleh openingbank kepada bank korespondennya untuk disampaikan kepada penerima, yaitu eksportir yang disebut dalam surat itu. Bank koresponden yang diminta openingbank untuk menyampaikan amanat pembukaan LC disebut advisingbank. 3. Advisingbank setelah meneliti keabsahan amanat pembukaan LC yang diterimanya dari openingbank meneruskan amanat pembukaan LC itu kepada eksportir yang berhak menerima dengan surat pengantar dari advising bank. Surat pengantar itu disebut LCAdvice, sedangkan eksportir penerima LC disebut sebagai beneficiary dari LC itu. Bila advising bank diminta dengan tertulis oleh openingbank untuk turut menjamin pembayaran atas LC tersebut, maka advising bank juga disebut sebagai confirming bank. d. Cargo Shipment Process a. Eksportir setelah menerima LC confirmation yang sifatnya operatif sah sebagai landasan pembayaran kemudian mempersiapkan barang ready for export, melakukan booking atau memesan ruangantempat kepada perusahaan pelayaran shippingcompany yang kapalnya akan berangkat kepelabuhan tujuan yang dimaksud dalam salescontract serta sesuai dengan commit to user 16 waktu pengapalan shipmentdate yang disepakati dalam sales contract tersebut. Eksportir kemudian mengurus formalitas ekspor seperti mengisi pemberitahuan ekspor barang, membayar Pajak Ekspor PE dan Pajak Ekspor Tambahan PET melalui advising bank , mengurusi izin muat kepada Kantor Inspeksi Bea dan Cukai dipelabuhan muat. Setelah semua formalitas ekspor selesai, eksportir menyerahkan barang kepada perusahaan pelayaran shipping company untuk dimuat pada waktu yang disepakati. b. Shippingcompany, setelah selesai melakukan pemuatan barang ke atas kapal, menyerahkan bukti penerimaan barang, bukti kontrak angkutan, dan bukti pemilikan barang dalam bentuk Bill of Lading atau transport document lainnya kepada eksportir yang dalam pengangkutan ini disebut sebagai shipper. c. Shipping company selanjutnya bertanggung jawab mengangkut muatan itu sampai kepelabuhan tujuan, serta menyerahkan nya dengan selamat dan utuh kepada penerima barang yang disebut dalam BL di pelabuhan tujuan destinationport yang juga disebutkan dalam BL itu. d. Importir selaku penerima barang consignee, bila telah menerima dokumen pengapalan shipping document dari opening bank, mengurus izin impor importclearance kepada pihak Bea Cukai di pelabuhan tujuan. Kemudian importer menghubungi agen pelayaran shippingagent di pelabuhan tujuan dinegara nya untuk commit to user 17 menerima muatan itu. e. Shipping agent menyerahkan muatan kepada importer segera setelah pelunasan biaya yang menjadi hak shipping agent bersangkutan. Dengan ini maka selesailah proses penerimaan barangoleh importir. e. Shiping Documents Negotiation Process a. Eksportir, setelah menerima Bill of Lading dari perusahaan pelayaran, menyiapkan semua dokumen pengapalan yang disyaratkan dalam Letter of Credit seperti faktur, daftar pengepakan, sertifikat mutu, Surat Keterangan negara Asal SKA dan lain sebagainya seperti wesel draft serta surat pengantar negosiasi dokumen secara lengkap dan cermat. S emua dokumen pengapalan itu diserahkan eksportir kepada negotiating bank yang ditentukan dalam LC untuk memperoleh pembayaran payment. b. Negotiatingbank meneliti dengan saksama semua dokumen pengapalan yang diminta dalam syarat-syarat LC. Bila semuanya cocok baik jumlah, jenis, maupun uraian sebagaimana yang dituntut oleh LC, maka negotiating bank akan membayarkan jumlah yang ditagih oleh eksportir dari dana LC yang tersedia. c. Negotiating bank meneruskan dokumen pengapalan yang sudah dilunasi itu kepada opening bank yang membuka LC bersangkutan sebagai penagihan kembali dari uang yang sudah commit to user 18 dibayarkan oleh negotiating bank tersebut kepada eksportir. d. Opening bank memeriksa dengan saksama semua dokumen pengapalan itu, dan bila ternyata sesuai dengan syarat-syarat LC yang dibuka maka openingbank kemudian melunasi uang yang sudah dibayarkan oleh negotiating bank. Pembayaran pelunasan kembaliini disebut sebagai reimbursement. e. Opening bank selanjutnya memberitahukan penerimaan dokumen pengapalan itu kepada importir. Importir akan mengambil dokumen pengapalan itu kepada opening bank dan menyelesaikan pelunasan dokumen pengapalan tersebut dengan opening bank bersangkutan. Setelah itu opening bank akan menyerahkan seluruh dokumen pengapalan itu kepada importer untuk dipergunakan menerima barang bersangkutan dari perusahaan pelayaran dan Bea Cukai setempat.

C. Dokumen-dokumen yang Diperlukan Dalam Ekspor