10
2.3.2 Pembuatan arang aktif
Arang aktif dapat dibuat dari bahan-bahan yang mengandung unsur karbon, seperti kokas migas petrolium, serbuk gergaji, lignit batubara,
gambut, kayu, arang batok, dan biji buah-buahan Austin. 1996: 141. Bahan baku yang berasal dari hewan, tumbuh-tumbuhan, limbah ataupun
mineral yang mengandung karbon dapat dibuat menjadi arang aktif, bahan tersebut antara lain: tulang, kayu lunak, sekam, tongkol jagung, tempurung
kelapa, sabut kelapa, ampas penggilingan tebu, ampas pembuatan kertas, serbuk gergaji, kayu keras dan batubara.
Yang dimaksud dengan aktifasi adalah suatu perlakuan terhadap arang yang bertujuan untuk memperbesar pori yaitu dengan cara memecahkan ikatan
hidrokarbon atau mengoksidasi molekul-molekul permukaan sehingga arang mengalami perubahan sifat, baik fisika maupun kimia, yaitu luas
permukaannya bertambah besar dan berpengaruh terhadap daya adsorpsi. Metoda aktifasi yang umum digunakan dalam pembuatan arang aktif adalah:
1. Aktifasi Kimia. Aktifasi ini merupakan proses pemutusan rantai karbon dari senyawa
organik dengan pemakaian bahan-bahan kimia. Aktifator yang digunakan adalah bahan-bahan kimia seperti: hidroksida logam alkali garam-garam
karbonat, klorida, sulfat, fosfat dari logam alkali tanah dan khususnya ZnCl
2
, asam-asam anorganik seperti H
2
SO
4
dan H
3
PO
4
. Pada penelitian ini digunakan asam phospat, asam phospat dapat
digunakan sebagai aktivator karena asam ini bersifat sangat stabil Cotton
11
dan Wilkison, 1989:343. Asam phospat berfungsi untuk merusak struktur selulosa dan lignin agar terbentuk pori yang lebih optimum.
2. Aktifasi Fisika. Aktifasi ini merupakan proses pemutusan rantai karbon dari senyawa
organik dengan bantuan panas, uap dan CO
2
. Umumnya arang dipanaskan didalam tanur pada temperatur 800-900
C. Oksidasi dengan udara pada temperatur rendah merupakan reaksi eksoterm sehingga sulit untuk
mengontrolnya. Sedangkan pemanasan dengan uap atau CO
2
pada temperatur tinggi merupakan reaksi endoterm, sehingga lebih mudah
dikontrol dan paling umum digunakan. Pada proses ini terjadi reaksi kimia yang dapat dikelompokkan menjadi
tiga tahap bagian yaitu: a
Gasifikasi Uap Air C + H
2
O H
2
+ CO ∆H = +188 KJmol
CO + H
2
O H
2
+ CO
2
∆H = - 42 KJmol CO + 3 H
2
O CH
4
+H
2
O ∆H = - 206 KJmol
b Hidrogasifikasi
C + 2 H
2
CH
4
∆H = - 88 KJmol c
Pembakaran Karbon C + O
2
CO
2
∆H = - 406 KJmol C + CO
2
2CO
2
∆H = + 162 KJmol C + ½ O
2
CO ∆H = - 123 KJmol
Muhlen dan Heek,1995: 133
12
2.4 Limbah Tahu