3
terdahulu Nirmala, 1999 dalam Pranoto dkk, 2003: 2, karbon aktif yang berasal dari tongkol jagung yang mengandung selulosa dapat menyerap zat warna tekstil
dan timbal dalam larutan. Juga dalam penelitian terdahulu dapat membuktikan bahwa kulit singkong dapat digunakan untuk adsorben logam PbII dan CdII
Soebrata, dkk, 2006: 2 dan arang aktif kulit singkong yang diaktivasi dengan asam nitrat dapat mengadsorpsi ion PbII, CuII dan CdII Suharso, 2007: 7.
Oleh kerena itu pada penelitian ini arang aktif dari kulit singkong dan tongkol jagung digunakan untuk adsorben dalam penurunan kadar COD dan BOD
limbah pabrik tahu.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1. Berapa pH optimum arang aktif dari kulit singkong dan tongkol jagung dalam penurunan COD dan BOD limbah pabrik tahu.
2. Berapa massa optimum arang aktif dari tongkol jagung dan tongkol jagung dalam penurunan COD dan BOD limbah pabrik tahu.
3. Berapa besar kemampuan optimum arang aktif dari kulit singkong dalam penurunan kadar COD dan BOD limbah pabrik tahu.
4. Berapa besar kemampuan optimum arang aktif dari tongkol jagung dalam penurunan kadar COD dan BOD limbah pabrik tahu.
4
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah: 1.
Mengetahui pH optimum arang aktif dari kulit singkong dan tongkol jagung dalam penurunan COD dan BOD limbah pabrik tahu.
2. Mengetahui massa optimum arang aktif dari tongkol jagung dan tongkol
jagung dalam penurunan COD dan BOD limbah pabrik tahu. 3.
Mengetahui kemampuan optimum arang aktif dari kulit singkong dalam penurunan kadar COD dan BOD limbah pabrik tahu.
4. Mengetahui kemampuan optimum arang aktif dari tongkol jagung dalam
penurunan kadar COD dan BOD limbah pabrik tahu.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini adalah: 1.
Memberikan informasi tentang kemampuan optimum arang aktif kulit singkong dan tongkol jagung dalam penurunan kadar COD dan BOD dalam
limbah pabrik tahu 2.
Memberikan informasi tentang pH optimum arang aktif kulit singkong dan tongkol jagung untuk penurunan kadar BOD dan COD pada limbah pabrik
tahu. 3.
Memberikan informasi tentang massa optimum arang aktif kulit singkong dan tongkol jagung untuk penurunan kadar BOD dan COD pada limbah pabrik
tahu. 4.
Meningkatkan nilai ekonomis dari kulit singkong dan tongkol jagung.
5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Singkong Ketela Pohon
Singkong merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis
singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Jenis singkong Manihot esculenta pertama kali dikenal di Amerika Selatan
kemudian dikembangkan pada masa pra-sejarah di Brasil dan Paraguay. Bentuk- bentuk modern dari spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh
liar di Brasil selatan. Meskipun spesies Manihot yang liar ada banyak, semua varitas M. esculenta dapat dibudidayakan.
Kulit Singkong merupakan limbah dari tanaman singkong yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi yang dapat digunakan sebagai sumber bagi ternak.
Persentase jumlah limbah kulit bagian luar sebesar 0,5-2 dari berat total singkong segar dan limbah kulit bagian dalam sebesar 8-15. Peningkatan
efisiensi pemanfaatan bahan makanan dapat dilakukan melalui berbagai teknologi pengolahan pakan yaitu pencampuran hijauan atau limbah pertanian dengan
konsentrat. Salah satu arang aktif potensial berasal dari kulit singkong. Tercatat di
Biro Pusat Statistik Indonesia, angka produksi singkong pada tahun 2002 mencapai 16,913,104 ton dan tahun 2003 diperkirakan mencapai 17,722,803 ton
BPS 2004. Kandungan kulit singkong C 59,31; H 9,78; O 28,74; N
6
2,06; S 0,11; H
2
O 11,405; Ash 0,30 Suherman, 2009: 2. Selulosa merupakan penyusun kulit singkong terbesar bersama lemak, protein, dan
senyawa lain yang umum terdapat dalam tumbuhan Soebrata, dkk, 2006:1.
2.2 Jagung