Gambaran Obyek Penelitian Uji Interaksi

72

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Obyek Penelitian

Menurut UU No 32 tahun 2004, Pemerintahan daerah adalah penyelenggaran urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas- luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintah Daerah Kabupaten Batang dipimpin oleh Bupati beserta Wakil Bupati dengan dibantu oleh aparat yang tergabung dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD. Dalam menjalankan pemerintahan selama 5 tahun, pemerintah Kabupaten Batang mempunyai visi dan misi sebagai berikut: Visi : terwujudnya masyarakat sejahtera lahir dan batin dalam kabupaten batang yang terus berkembang, maju mantap dan mandiri. Misi : 1. Meningkatkan iman dan taqwa masyarakat Kabupaten Batang. 2. Menumbuhkan sikap dan tekad kemandirian Kabupaten Batang. 3. Melakukan pembangunan di semua bidang dengan dukungan aktif seluruh lapisan masyarakat. 4. Meningkatkan koordinasi, keterpaduan dan keselarasan fungsi lembaga-lembaga Daerah. 5. Meningkatkan kualitas SDM Kabupaten Batang. 73 6. Meningkatkan kemampuan daerah dalam melaksanakan otonomi daerah. 7. Meningkatkan peran serta seluruh komponen masyarakat dalam pembangunan daerah. 8. Memprioritaskan pembangunan berbasis pada potensi bidang unggulan daerah, khususnya bidang perikanan dan kelautan pertanian dan pariwisata.

4.2. Gambaran Responden

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data melalui pemberian kuesioner kepada 81 responden. Responden dalam penelitian ini adalah pejabat di tingkat KabagKabid dan KasubagKasi di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Batang. Berdasarkan kuesioner disebar dan yang dikembalikan maka diperoleh identitas responden dengan tingkat pengembalian sebagai berikut : Tabel 4.1 Sampel dan Tingkat Pengembalian Kuesioner Sumber : Data primer yang diolah tahun 2009 - Jumlah kuesioner yang dikirim = 81 kuesioner - Kuesioner yang direspon = 58 kuesioner - Kuesioner yang tidak direspon = 4 kuesioner - Kuesioner yang hilang = 19 kuesioner - Total kuesioner yang dapat digunakan = 58 kuesioner - Tingkat pengembalian respond rate = × = , 74

4.2.1. Jenis Kelamin Responden.

Gambaran mengenai jenis kelamin responden dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut ini : Tabel. 4.2. Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki – laki Perempuan Tidak ditulis 38 16 4 65.51 27.59 6.90 Total 58 100 Sumber : Data primer yang diolah tahun 2009 Dari tebel 4.2. dapat diketahui jumlah responden berjenis kelamin laki–laki lebih banyak dari pada responden perempuan. Dari 58 responden, jumlah responden laki-laki sebesar 75,71 dan jumlah responden perempuan 24,29. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan pelaksanan anggaran satker banyak dipengaruhi oleh tenaga kerja laki-laki dibandingkan tenaga kerja perempuan.

4.2.2. Pendidikan Formal Responden

Gambaran mengenai pendidikan formal tertinggi yang ditempuh oleh responden dapat dilihat pada tabel 4.3. berikut ini : Tabel. 4.3. Tingkat Pendidikan Formal Responden Pendidikan Jumlah Persentase Tidak ditulis SMA Akademi Diploma Sarjana S1 Sarjana S2 8 10 3 27 10 13.79 17.24 5.18 46.55 17.24 Total 58 100 Sumber : Data primer yang diolah tahun 2009 75 Dari tabel 4.3. dapat diketahui bahwa responden yang paling banyak adalah yang berpendidikan Strata I sejumlah 27 orang atau 46.55 . Dengan demikian dapat dikatakan jenjang pendidikan responden relatif baik karena yang berpendidikan Strata II sejumlah 10 orang atau 17.24.

4.3. Statistika Deskriptif Variabel Penelitian

Analisis deskriptif dilakukan untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi. Dalam penelitian ini, analisis deskriptif dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang sekumpulan data yang diperoleh, kemudian dianalisis dengan tekhnik analisis dengan tujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas yang berupa partisipasi anggaran, kompetensi dan motivasi. Kuesioner yang kembali dari responden sebanyak 58 eksemplar dan setelah diisi oleh responden dikembalikan kepada peneliti dengan variasi jawaban dapat dijelaskan sebagai berikut :

4.3.1. Statistika Deskriptif Partisipasi Anggaran

Partisipasi anggaran merupakan derajat sampai dimana seorang individu berpartisipasi dalam perencanaan, pembuatan, pelaksanaan sampai pada tahap pelaporan. Kuesioner yang mengungkap variabel partisipasi anggaran yang terdiri dari lima item pernyataan. Tanggapan responden terhadap variabel tersebut dijabarkan dalam lima likert. 76 Tanggapan responden terhadap variabel motivasi X1 berdasarkan kategori disajikan pada tabel 4.4 berikut : Tabel. 4.4 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Partisipasi Anggaran X1 No Interval Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 10 – 12 13,5 – 15 15,5 – 18 18,5 – 21 21,5 – 24 24,5 – 27 27,5 -30 1 1 6 14 14 13 9 Jumlah 58 Minimum 10 Maksimum 30 Mean 22,89 Sumber : Data primer yang diolah 2009 Dari tabel. 4.4 dapat diketahui bahwa nilai terkecil dari tanggapan responden adalah 10 dan nilai tertinggi dari tanggapan responden adalah 30. Rata-rata atau mean dari tanggapan responden tentang variabel partisipasi anggaran adalah 22,89. Jumlah skala interval terbanyak dari tanggapan responden adalah interval 18,5 – 21 dan 21,5 – 24 sebanyak 14 serta jumlah skala interval terkecil dari tanggapan responden adalah interval 10 – 12 dan 13,5 – 15 sebanyak 1 responden.

4.3.2 Statistika Deskriptif Variabel Kompetensi

Kompetensi adalah kecakapan, kemampuan dalam melaksanakan tugas untuk menunjang kinerja seoptimal mungkin sesuai dengan tingkat 77 kinerja yang ditetapkan. Kuesioner yang mengungkap variabel kompetensi yang terdiri dari lima item pernyataan. Tanggapan responden terhadap variabel kompetensi X2 berdasarkan kategori disajikan pada tabel 4.5 berikut : Tabel. 4.5 Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kompetensi No Interval Jumlah 1 2 3 15 – 16 16,5 – 18 18,5 – 20 24 23 11 Jumlah 58 Minimum 15 Maksimum 20 Mean 17,02 Sumber : Data primer yang diolah 2009 Dari tabel. 4.5 dapat diketahui bahwa nilai terkecil dari tanggapan responden adalah 15 dan nilai tertinggi dari tanggapan responden adalah 20. Rata-rata atau mean dari tanggapan responden tentang variabel kompetensi adalah 17,02. Jumlah skala interval terbanyak dari tanggapan responden adalah interval 15 – 16 sebanyak 24 serta jumlah skala interval terkecil dari tanggapan responden adalah interval 18,5 – 20 sebanyak 11.

4.3.3 Statistika Deskriptif Variabel Motivasi.

Motivasi merupakan derajat sampai dimana seorang individu ingin dan berusaha untuk melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan dengan baik. Kuesioner yang mengungkap variabel motivasi yang terdiri dari lima item 78 pernyataan. Tanggapan responden terhadap variabel tersebut dijabarkan dalam lima kategori yaitu : sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju. Tanggapan responden terhadap variabel kompetensi X3 berdasarkan kategori disajikan pada tabel 4.6 berikut : Tabel. 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Motivasi No Interval Jumlah 1 2 3 14 – 17 18,5 – 21 21,5 – 25 11 30 17 Jumlah 58 Minimum 15 Maksimum 25 Mean 20,14 Sumber : Data primer yang diolah 2009 Dari tabel. 4.6 dapat diketahui bahwa nilai terkecil dari tanggapan responden adalah 15 dan nilai tertinggi dari tanggapan responden adalah 25. Rata-rata atau mean dari tanggapan responden tentang variabel motivasi adalah 20,14. Jumlah skala interval terbanyak dari tanggapan responden adalah interval 18,5 – 21 sebanyak 30 serta jumlah skala interval terkecil dari tanggapan responden adalah interval 14 – 17 sebanyak 11. 79

4.3.4 Statistika Deskriptif Variabel Kinerja Manajerial

Kinerja manajerial adalah tingkat pecapaian suatu rencana strategis dalam suatu organisasi yang diukur dalam alat ukur finansial dan non finansial. Kuesioner yang mengungkap kinerja manajerial terdiri dari lima item pernyataan. Tanggapan responden terhadap Variabel Kinerja Manajerial Y berdasarkan kategori disajikan pada tabel 4.7 berikut : Tabel. 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Manajerial No Interval Jumlah 1 2 3 4 5 6 18 – 21 21,5 – 24 24,5 – 27 27,5 – 30 30,5 – 33 33,5 – 36 3 14 18 8 4 11 Jumlah 58 Minimum 19 Maksimum 36 Mean 27,69 Sumber : Data primer yang diolah 2009 Dari tabel. 4.7 dapat diketahui bahwa nilai terkecil dari tanggapan responden adalah 19 dan nilai tertinggi dari tanggapan responden adalah 39. Rata-rata atau mean dari tanggapan responden tentang variabel kinerja manajerial adalah 27,69. Jumlah skala interval terbanyak dari tanggapan responden adalah interval 24,5 – 27 sebanyak 18 serta jumlah skala interval terkecil dari tanggapan responden adalah interval 18 – 21 sebanyak 3. 80

4.4. Uji Interaksi

Pada penelitian ini juga dilakukan uji interaksi untuk menguji variabel moderating yang berupa opini audit dengan menggunakan Moderated Regression Analysis MRA . Moderated Regression Analysis MRA merupakan aplikasi khusus regresi linear berganda, dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi perkalian dua atau lebih variabel independen. Uji interaksi ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana variabel pemahaman aparat terhadap peraturan yang berlaku memperkuat atau memperlemah hubungan antara partisipasi anggaran dan kompetensi dengan kinerja manajerial aparat pemerintah Kabupaten Batang. Tabel 4.8 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant -40.665 28.463 -1.429 .159 x1 .441 .421 .417 1.047 .300 .090 11.113 x2 2.085 1.255 .645 1.662 .103 .095 10.580 x3 1.200 .761 .632 1.577 .121 .089 11.258 x4 .706 .399 3.745 1.769 .083 .003 314.484 moderating1 -.007 .006 -.861 -1.134 .262 .025 40.399 moderating2 -.029 .017 -2.689 -1.652 .105 .005 185.860 moderating3 -.004 .011 -.450 -.385 .702 .010 95.972 a. Dependent Variable: Y 81 Dari tabel 4.8, model persamaan MRA dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Y = -40,665 +0,441X 1 + 2,085X 2 + 1,2X 3 + 0,706X 4 – 0,007X 1 X 4 – 0,029X 2 X 4 - 0,004X 3 X 4 + ε Y = kinerja manajerial aparat β = konstanta β 1 β 2 β 3 β 4 β 5 β 6 β 7 = koefisien regresi X 1 = partisipasi anggaran X 2 = kompetensi X 3 = motivasi X 4 = pemahaman terhadap perturan yang berlaku Dari persamaan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Ketika X 1 naik satu satuan maka Y akan mengalami kenaikan sebesar 0,441 dan turun sebesar 0,007 yang didukung keberadaan X 4 sebagai variabel moderating. b. Ketika X 2 naik satu satuan maka Y akan mengalami kenaikan sebesar 2,085 dan turun sebesar 0,029 yang didukung keberadaan X 4 sebagai variabel moderating. c. Ketika X 3 naik satu satuan maka Y akan mengalami kenaikan sebesar 1,2 dan turun sebesar 0,004 yang didukung keberadaan X 4 sebagai variabel moderating. 82 d. Ketika X 4 naik satu satuan maka Y akan mengalami kenaikan sebesar 0,706 sebagai variabel bebas dan turun ketika X 4 sebagai variabel moderating yaitu sebesar 0,007 yang didukung keberadaan X 1, sebesar 0,029 yang didukung keberadaan X 2 dan sebesar 0,004 yang didukung keberadaan X 3 . Dalam hal ini variabel moderating memperlemah hubungan X 1 , X 2, X 3 dan X 4 secara parsial terhadap Y. e. Variabel Y akan mengalami kenaikan jika X 1 , X 2, X 3 dan X 4 juga mengalami kenaikan, hal ini dikarenakan secara simultan X 1 , X 2, X 3 dan X 4 berpengaruh signifikan positif terhadap Y.

4.5. Koefisien Determinasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah, Budaya dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Serdang Bedagai

3 54 101

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DENGAN BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING.

0 4 12

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PROSES PENYUSUNAN APBD BERBASIS ANGGARAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PEMERINTAH DAERAH DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survei Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar).

0 0 7

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING ( Survei pada Pemerintah Daerah Kab. Su

0 1 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARAT PEMERINTAH DAERAH: GAYA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Aparat Pemerintah Daerah: Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating.

0 1 16

PENDAHULUAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Aparat Pemerintah Daerah: Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating.

0 3 8

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARAT PEMERINTAH DAERAH: GAYA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Aparat Pemerintah Daerah: Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating.

0 1 17

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DENGAN KOMITMEN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Survey di Kantor

0 1 14

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Survey di Kantor SKPD Kabupaten

0 0 15

(ABSTRAK) PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, KOMPETENSI, DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL APARAT PEMERINTAH KABUPATEN BATANG DENGAN VARIABEL MODERATING PEMAHAMAN TERHADAP PERATURAN YANG BERLAKU. (STUDI KASUS PADA PEMERINTAH KABUPATEN BATANG).

0 0 2