Pengertian Paving LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Paving

Block Bata beton untuk lantai paving block adalah suatu komponen bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen hidrolis atau sejenisnya, agregat dan air dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton tersebut. Bata beton untuk lantai dapat berwarna seperti warna aslinya atau diberi zat pewarna pada komposisinya dan digunakan untuk lantai, baik di dalam maupun di luar bangunan. Menurut Balai Penelitian Bahan dan Bangunan 1984, pengertian paving block adalah : “ Batu cetak berbentuk tertentu yang dipakai sebagai bahan penutup halaman tanpa memakai adukan dalam pemasangannya mortar, pengikatan terjadi karena masing-masing batu cetak saling mengunci satu sama lainnya. Batu cetak halaman dibuat dengan mencetak campuran semen portland dan pasir atau tanpa aditif” Pendapat serupa dari Dudung Kusmara dalam Jurnal Penelitian Pemukiman 1997, pengertian paving block adalah : “ Batu cetak berbentuk tertentu yang dipakai sebagai bahan penutup halaman tanpa memakai adukan pasangan mortar, pengikatan terjadi karena masing- masing batu cetak saling mengunci satu sama lain, sehingga daya serap air dari tanah dibawahnya tetap terjamin dan kemungkinan menggenangnya air di halaman dapat dikurangi “ Bahan-bahan yang digunakan untuk paving block sama dengan concrete hollow block. Paving block terbuat dari bahan beton seperti agregat batu pecah, pasir bahan pengikat hidrolis semen dan air. Seperti pada pembuatan beton lainnya, persyaratan yang diperlukan untuk agregat, semen dan air yang digunakan harus memenuhi persyaratan seperti tercantum pada Spesifikasi Bahan Bangunan mengenai bahan-bahan Beton. Conblock adalah suatu bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland PC, agregat halus, air dan atau bahan tambah atau aditif lainnya. Conblock atau bata beton dapat dibagi atas dua SK SNI S – 04 –1989 – F jenis, yaitu : a. Bata beton berlubang adalah bata yang dibuat dari campuran bahan perekat hidrolis atau sejenisnya ditambah dengan agregat dan air dengan atau tanpa bahan pembantu lainnya dan mempunyai luas penampang lubang lebih dari 25 luas penampang batanya dan volume lubang lebih besar dari 25 volume batanya. b. Bata beton pejal adalah bata beton yang mempunyai luas penampang pejal 75 atau lebih dari luas penampang seluruhnya, dan mempunyai volume pejal lebih dari 75 volume seluruhnya.

2.2. Persyaratan Mutu