BAB 1 " Sekolah Bisnis " dari Masa Kecil

(1)

BAB 1

“Sekolah Bisnis” dari Masa Kecil

Masa kecil Ken adalah seorang anak yang bandel dan pembangkang, namun orang tua Ken sangatlah sabar dan penuh pengertian untuk mendidik dia. Menurut pandangan Ken tak dipungkiri apa yang kita takutkan, apa yang kita cintai sejak kecil dapat memberi pengaruh besar ke masa dewasa. Pasti orang akan heran melihat yang dilakukan Ken sekarang karena Ken dulu sangat malas sekolah, suka berdebat dengan guru, dan ngoncol. Namun keluarga Ken tetap paham tentang keadaan Ken tersebut dan dapat menangani tingkah laku Ken yang unik dan gila tersebut.

Besar sekali support yang diberikan oleh keluarganya untuk Ken dalam mendidiknya di masa kecil. Pembentukan karakter dalam diri seseorang dapat berawal dari dalam keluarga dan lingkungan sekitar. Hal tersebut dapat berpengaruh dalam pencapaian proses kesuksesan dari seseorang. Bagi Ken rumah dan kelurga adalah sekolah yang palig dasar dan penting. Apa yang diajarkan di rumah, apa yang dilihat akan menempel di benak anak dan ikut membentuk karakter. Ken memiliki sifat yang demokratis di masa kecilnya, dia selalu memperdebatkan kepada teman-temannya, guru, bahkan sampai kepala sekolah mengenai “kenapa sekolah jadi satu-satunya cara agar orang menjadi pintar, memang tidak ada alternati lain?”, hingga kepala sekolah sering memanggil orang tua Ken karena sikapnya yang membangkang dan kurang ajar terhadap gurunya, beruntung rumah dan keluarga yang dia miliki selalu mengajarkan nilai-nilai yang lebih baik dalam hal berdemokrasi.

Anak kecil yang sering dihina dan dimanja akan berpengaruh besar saat dia berjuang di dunia kerja. Anak yang sering dihina akan menjadi trauma akan masa kecilnya dan dapat berdampak buruk di masa depannya, sedangkan anak yang sering dimanja akan kesusahan untuk dapat hidup mandiri, karena dia dari kecil sudah diajarkan untuk dapat memperoleh semuanya dengan cara instan. Berbeda dengan anak kecil yang selalu dimotivasi dan dihargai akan berdampak baik di masa depannya.

Di masa kecilnya, Ken Ken sering dianggap sebagai anak yang kurnag ajar. Namun ken tidak menghiraukan hal tersebut, karena menurutnya apa yang salah dengan pertanyaan dia mengenai fungsi dari sekolah. Ken juga sering membolos apabila ada


(2)

kesempatan, menurutnya membolos membuat dia merasa senang dan merdeka, walaupun dia tahu bahwa hal tersebut merupakan tindakan yang salah. Namun keluarga Ken tetap membenahi Ken tidak menggunakan cara kekerasan melainkan memberitahu Ken untuk tetap sekolah sampai lulus. Di dalam kelurga, Ken selalu di beri pendidikan mengenai pendidikan mental, kreativitas, cara pandang hidup dan keberania. Hal tersebut tidak didapatnya di sekolah melainkan dia dapatkan dari keluarganya dan lingkungannya. Sehingga ketika Ken tumbuh dewasa dia sudah bisa menemukan sesuatu hal yang sangat penting yaitu, tanggung jawab untuk menentukan masa depan yang baik dan untuk mendapatkan kehidupan yang baik serta sejahtera.

Hal yang paling penting yang harus ada di dalam diri setiap anak adalah sosok panutan bagi mereka. Sosok yang menjadi panutan dalam diri Ken adalah kakek, papi, dan maminya. Ketika di sekolah kita diberi pengajaran yang nyaris sama, sehingga kehadiran sosok panutan tersebut dapat memberikan skill yang lebih unik dan lebih spesifik. Ken mempelajari ilmu bisnis dari keluarganya. Pelajaran tersebut dia peroleh saat melihat papinya sibuk mengelola bisnis keluarganya. Dia sering diajak oleh papinya untuk ikut ke pertemuan dengan rekan bisnis papinya. Dari situ Ken menyadari bahwa bisnis bukanlah hal yang sederhana, tantangan dan berbagai urusan di dalam bisnis sangatlah complicated. Sehingga darisitu Ken menyadari bahwa bisnis bukanlah urusan yang berat, tetapi juga bukan urusan yan mudah.

Kemampuan bisnis Ken lainnya dia peroleh dari kakeknya. Kakeknya mengajarkan bahwa dengan bisnis dapat membuat kita memiliki martabat dan dapat menyejahterakan banyak orang. Dari yang diajarkan kakeknya tersebut, Ken mendapatkan teladan bahwa tidak ada yang dapat mengalahkan kerja keras. Menurut Ken masa kecil kakeknya sangatlah sederhana. Kakek Ken hidup di keluarga yang miskin, dia diajarkan untuk hidup sehat, mulai dari bangun pagi, makan teratur, hingga berolahraga. Kegiatan tersebut dimaksudkan agar kita selalu hidup sehat dan tidak mudah terserang penyakit, karena apabila kita sakit maka pekerjaan kita akan terbengkalai dan apabila kita sudah sukses kita juga tidak boleh melupakan keluarga kita.

Semasa mudanya kakek Ken sudah banyak melakukan banyak pekerjaan. Dia rela bekerja pagi hingga malam dan tidak pernah lelah. Hal tersebut dilakukannya untuk


(3)

dapat memperoleh uang, karena kehidupan keluarga kakek Ken sangatlah miskin. Sampai suatu saat kakek Ken mencoba pekerjaan untuk menjual onderdil kendaraan. Onderdil tersebut dia peroleh dari memungut onderdil bekas lalu memolehnya hingga tampak seperti baru, kemudian dia jual dengan harga yang murah. Suatu hari kakek Ken bertemu dengan seorang wanita dari keluarga terpandang. Lalu mereka berdua saling mencintai, namun keluarga wanita tidak merestui hubungan mereka sehingga mereka memutuskan untuk kawin lari. Namun dibalik itu semua justru membuat kakek Ken semakin berusaha keras sehingga dapat menunjukkan pada keluarga sang wanita dapat hidup dengan sukses.

Dari kejadian tersebut dapat membuat keluarga dari nenek Ken bangga terhadap kakek Ken, tidak sampai disitu hal itu juga dikarenakan kakek Ken dapat membantu ekonomi keluarga dari nenek Ken. Dari situ kakek Ken dapat menyimpulkan bahwa sesukses apapun pekerjaan yang kita kerjakan, jangan sampai melupakan keluarga. Hal ini juga diajarkan kakek Ken sampai ke anaknya cucunya. Hal itu dapat dilihat pada kesuksesan yang diraih ayah Ken. Begitu pula dengan ibu Ken, dia mengajarkan Ken mengenai hal yang sama melalui bisnis yang dikerjakan ibunya yaitu sebuah restoran.


(4)

BAB 2

WHY?

Sejak kecil Ken memang sudah bersifat kritis, sifat tersebut tidak hanya terjadi di rumah saja melainkan juga di sekolah. Karena sifat kritis tersebut Ken juga sering bertanya terhadap guru yang menjelaskan tentang peraturan sekolah maupun pelajaran. Hal tersebut tentu membuat guru Ken sangat risih, sehingga membuat guru sering memanggil orang tua Ken, namun orang tua Ken hanya bisa tersenyum melihat hal itu. Namun ken selalu bingung mengapa di sekolah hanya membuat murid stres karena tuntutan sekolah mereka hanya berfikir bagaimana menjadi anak yang patuh dan mendapat nilai sempurna agar orang tua mereka tidak marah, tapi mereka tidak tahu apa tujuan dari yang mereka lakukan bahkan cara belajar mereka pun sangat berbeda dengan Ken. Ken hanya belajar dari inti suatu pelajaran, sedangkan temannya hanya menghafalkan tanpa mengerti apa yang mereka hafalkan. Hal itu membuat Ken mendapatkan nilai yang jelek.

Pelajaran di sekolah hanya terpaku pada teori, sedangkan di rumah sangat jauh berbeda. Di rumah Ken diajarkan oleh ayah ibunya secara logis dan alamiah tanpa teori. Ayah dan ibunya selalu menjelaskan dan memberi alasan apa arti kesuksesan, pekerjaan, dan kekeluargaan secara nyata. Hal itu yang menjadikan Ken untuk bersifat logis. Ken menganggap bahwa ayah dan ibunya adalah idola yang sejati, hal tersebut dapat dilihat melalui ayah Ken yang mengajarkan kehidupan berbisnis secara bijak tanpa melupakan keluarga. Sedangkan ibu Ken sebagai penyeimbang yang lembut disisi ayah Ken. Ibu Ken paling banyak mengajarkan cinta kasih dan persaudaraan yang ditekankan melalui pentingnya menjaga hubungan kekerabatan dan memikirkan hal-hal yang baik. Ken sangat berbeda dengan kakaknya, dibalik sifat Ken yang sangat kritis, kakak Ken sangat bertolak belakang dengan sifat Ken. Kakak Ken sangat rajin dan patuh dalam sekolahnya, bahkan cita-cita kakaknya ingin sampai S3. Namun hal tersebut tidak terwujud, kakak Ken hanya sampai S2 lalu memutuskan untuk menikah dan menjadi ibu rumah tangga. Dari hal tersebut Ken dapat mengerti bahwa pendidikan tidak menjamin kesuksesan seseorang.


(5)

BAB 3

Masa – Masa Pencarian

Ken termasuk anak yang cerewet dan bandel, kedua orang tuanya memahami perilakunya. Namun ia selalu menepati janji yang dibuatnya kepada orang tua. Pada tahun 1998, terjadi kerusuhan besar di Jakarta, orang tua Ken mengirimnya ke Australia. Ken merasa menarik dan malah tidak sabar menunggu hari keberangkatannya. Segala kebutuhannya sudah diatur oleh ayah Ken.

Ayah Ken merasa anaknya sanggup menjalani hari-hari jauh dari orang tua. Kenakalannya pun berkurang karena pikirannya sibuk dengan berbagai hal. Sejumlah aturan baru dan tantangan mulai muncul dan menjadi santapan sehari-harinya. Ken ditantang untuk pandai mengatur keuangan di luar biaya kos, mengetahui cara sampai ke sekolah dan mengetahui dimana membeli kebutuhan pribadi. Dibandingkan tantangan sebelumnya, ada tantangan lain yang lebih berat yaitu kehilangan orang-orang yang selalu melindunginya.

Akan tetapi Perth adalah kota yang kondusif, sehingga Ken dapat beradaptasi dengan cepat. Tantangan lain Ken berhadapan dengan rasisme, kemampuan beradaptasi dan menunjukkan potensi diri. Walaupun tidak keras, akan tetapi di sana orang Asia dianggap lebih rendah daripada yang lain. Pada dunia sekolahnya, setiap murid ditantang untuk bicara. Guru tidak mengharuskan berbicara sesuai dengan apa yang tertera di buku. Tiap argument yang ajaib akan dibahas bersama tanpa menilai argument itu gila. Kultur kreatif dan bebas di Perth membuat Ken betah. Kondisi tersebut mendorong Ken harus kreatif dan aktif. Hampir semua mata pelajaran murid ditantang berbicara, berpikir, dan beraksi. Setiap murid dipacu untuk berani memperlihatkan kelebihan dirinya.

Awalnya Ken merasa tertekan karena bahasa Inggrisnya masih kacau. Ken takut diketawakan karena bahasa Inggrisnya yang bagus saja masih dianggap bodoh. Ken sangat jengkel dan stress karena berada di posisi tersudutkan dan cenderung orang Asia diremehkan. Berkat itu Ken diajarkan belajar sabar dan mengendalikan emosi. Ken pun belajar agar menjadi orang yang rileks meskipun dalam posisi tersudutkan. Untungnya hal tersebut tidak berlangsung lama.


(6)

Dari hari ke hari Ken merasa pendidikan di Perth mengarakan orang untuk membangun dirinya. Dengan memaksimalkan kepercayaan diri untuk mencoba banyak hal dan mencapai hal-hal tertinggi yang dapat diraih. Suatu ketika guru menyuruh Ken dan teman-teman untuk membuat paper tentang budaya sebuah negara. Ken di pasangkan dengan siswa dari Perancis. Karena Ken tidak terbiasa membuat paper, maka Ken menjadi pasif. Akan tetapi teman Ken tekun membaca data. Ken berpikir tidak akan berhasil saat presentasi. Akan tetapi dugaannya salah. Temannya menyelesaikan paper dengan sangat rapi, bagus dan tidak mempermasalahkan kepasifannya, apalagi memprotesnya.

Ken merasa malu dan sadar bahwa murid asing tidak melihat tugas sebagai sesuatu yang harus diselesaikan karena disuruh guru. Mereka merasa tetap harus menyelesaikan tugas karena ingin maju dan membuktikan mereka bisa. Kejadian tersebut memacu Ken lebih aktif dan berinisiatif tinggi. Demikian pula mendebat guru tidak menjadi masalah lagi karena memang ditantang untuk bisa berdebat. Tapi masalahnya, Ken mulai banyak maunya. Setelah bersekolah 6 bulan, Ken memiliki keberanian untuk memilih. Karena sudah mengetahui bagian mana sekolah saja yang asyik, akhirnya Ken meminta pindah ke sekolah yang muridnya laki semua dan diijinkan.

Pada masa remaja, Ken juga tak lepas dari godaan dan ancaman. Dulu Ken tak seberapa menghayati pentingnya kehidupan yang aman bagi remaja. Di matanya, selama bisa mengikuti pelajaran dengan baik di sekolah pastilah masa depannya aman-aman saya. Nyatanya Ken salah. Jika saat itu Ken tidak menahan diri, ia sudah tergelincir dalam jurusan yang salah menuju masa depan. Di kos, Ken dekat dengan seorang teman bernama Andi. Ia pintar, supel dan ramah. Kehadiran Andi membuat kerinduan Ken dengan keluarganya sedikit terobati. Sepulang sekolah, Ken biasanya ke kamar Andi dan menghabiskan waktu untuk menonton televisi, ngobrol, dan jarang sekali belajar. Jika sedang senggang Andi memainkan alat musiknya dan Ken sangat menikmati musiknya. Lambat taun Ken mulai melihat sesuatu yang tak beres di diri Andi. Awalnya Ken tidak terganggu dengan porsi merokok Andi. Ken berusaha tetap nyawan di dekatnya karena ia sangat baik dan seru. Belakangan Ken juga mengetahui kalau Andi memakai narkoba. Akhirnya Ken mengetahui kalau Andi memakai barang berbahaya seperti shabu, putaw, dan jenis narkoba lainnya. Ken mulai menjaga jarak.


(7)

Lama kelamaan Andi mengalami kemunduran. Semakin lama Andi bertambah kurus dan wayahnya kuyu. Perlahan-lahan barang dan alat musik yang ada sedikit demi sedikit habis karena ia membutuhkan biaya untuk membeli narkoba. Perlahan-lahan Ken menjauhi Andi walaupun dia sahabat terbaiknya. Ken mengetahui ancaman narkoba tidak hanya di tempat kos. Tapi jika pengaruh didikan keluarga kuat dan tajam, maka seharusnya tidak akan menjadi masalah. Setiap melihat Andi membuatnya berpikir tentang keluarganya dan bersyukur. Sekali tergoda dengan narkoba maka semuanya akan rusak. Hingga kini jika Ken teringat dengan Andi, ia merasa ngeri.

Ken sekolah di Australia hingga kelas 1 SMA kemudian kembali ke Jakarta. Saat itu Jakarta dilanda banjir besar, Ken ingin tinggal di Jakarta lebih lama. Apalagi Ken punya pacar dan tidak ingin terlalu jauh dari pacarnya. Ayah Ken protes, karena Ken pulang dan melanjutkan studi di Indonesia. Saat itu Ken baru saja naik kelas 2 SMA. Tak seperti biasanya, Ken tidak punya alasan. Ken beralasan karena Jakarta sedang banjir besar maka ia malas kembali ke Australia dan memilih sekolah di Indonesia. Ken bersekolah di Indonesia karena ayahnya setuju. Ia bersekolah di Kebon Jeruk. Sekolah itu menerapkan layanan Internasional, jadi di sana banyak guru berdarah asing. Sikap kritis Ken berkembang di sekolah ini, apalagi sekarang sudah punya bekal untuk berargumen. Kemampuan Ken mengunyah logika juga sudah semakin tinggi. Meskipun begitu, pasti masih ada guru yang dapat membuat Ken respek dan ingin berusaha memperbaiki dirinya .

Ken lulus SMA tahun 2003. Kemudian Ken berencana kembali ke Australia dan berkuliah di bidang Bisnis Administrasi. Pada tahun 2004, ia berdiskusi dengan orang tuanya dan akhirnya Ken menuruti papinya untuk berkuliah di Amerika mengambil jurusan finance. Papi Ken berharap, Ken bergabung ke perusahaan keluarga setelah lulus. Karena Ken adalah cucu laki satu-satunya dari keturunan Kakek. Anggapan itu keliru, justru Ken menginginkan tantangan lain. Tantangan yang tidak berhubungan dengan fasilitas dan kondisi mapan keluarganya. Jadi, Ken berusaha membangun masa depan, meskipun masih samar-samar dan tidak tau seperti apa jelasnya. Dan ia ingin mencapai kesusksesan, tidak dengan apa yang telah dirancangkan oleh orang tuanya. Ken pun akhirnya melanjutkan kuliah di Seattle, meskipun sebenarnya ia merasa cukup jika kuliah di Monas.


(8)

BAB 4

Seattle, dan Andrew Darwis

Seattle sangat tenang, sepi dan ideal untuk tempat belajar. Orang tua Ken mencari apartemen di pinggiran kawasan Bellevue. Kota ini memiliki kebanggaan, yaitu adanya Bill Gates dan kantor pusat Amazon. Ken kuliah di bidang bisnis, ilmu yang diambil Ken adalah lanjutan dari hasil kuliah di Universitas Monas.

Setelah selesai mengurus pendaftaran dan berbagai keperluan untuk masuk kuliah. Ken menghadiri acara penyambutan mahasiswa baru. Acara berlangsung meriah dan Ken berkenalan dengan banyak orang. Ken bahkan berkenalan dengan mahasiswa yang memotret semua yang hadir dalam pesta itu. Ia merasa pernah kenal dengan mahasiswa itu. Tapi karena mahasiswa itu cuek, maka Ken tidak ngobrol sama sekali dengannya. Ken kembali larut dalam pesta.

Beberapa hari kemudian, Ken bertemu dengan anak itu di sebuah kedai. Ken pun melambaikan tangan dan menghampirinya dengan wajah bersemangat. Dan ternyata mereka bersaudara. Ken mulai ingat bahwa anak itu adalah saudaranya yang sudah 10 tahun tidak bertemu. Andrew sudah tujuh tahun tinggal di Seattle. Ternyata, Andrew bekerja di kaskus. Kaskus adalah sebuah situs online. Situs tersebut populer, dan memiliki ratusan ribu orang yang setia menelusuri konten situs itu. Ternyata, Kaskus adalah kepunyaan Andrew.

Andrew menciptakan kaskus sebagai tugas kuliah dari salah satu dosen pengajarnya. Berbeda dengan Ken, Andrew tidak di besarkan dari lingkungan bisnis. Ayahnya bekerja sebagai pakar elektronika. Oleh karena itu, Andrew identik dengan membongkar-bongkar benda elektronik, dan ia memiliki kemampuan menggunakan solder sejak kecil. Putra kedua dari empat bersaudara ini hidup cukup sejahtera. Salah satu paman Andrew memiliki usaha mebel dan pamannya ini yang membantu Andrew hijrah ke Seattle. Sejak kecil, Andrew memiliki ciri yang kuat. Akan tetapi, pada saat ia kelas 6 SD, ia tidak naik kelas. Sejak saat itulah Andrew berubah menjadi minder. Kamar tidur menjadi surganya. Setiap setelah pulang sekolah ia mengotak-atik komputer, main game, atau membongkar barang elektronik.


(9)

Sifat tersebut yang membesarkan Andrew. Ia menjadi remaja yang kurang bergaul, dan tidak menyukai main beramai-ramai. Tapi ia mempunyai segelintir teman yang akbrab dengannya. Andrew tetap minder hingga lulus SMA. Tapi, masa pencerahan Andrew terjadi saat ketika dunia mulai dilanda demam internet. Kehidupan baru pun dimiliki oleh Andrew. Kamar menjadi lebih menyenangkan bagi Andrew. Pada saat itu, chatting paling populer.

Minat Andrew pada dunia internet semakin berkembang. Ia ingin sekali berkecimpung di dunia itu. Memasuki tahun 1997, dia sudah bisa membuat web pribadi, meskipun sangat sederhana. Sesuai minatnya Andrew mendaftar ke Universitas Bina Nusantara, Jurusan Teknik Informatika. Karena keaktifannya di dunia maya, sebuah perusahaan pengolah data di Menteng menawarkan pekerjaan. Meskipun gajinya tidak seberapa besar, pekerjaan itu boleh dikerjakan di rumah, dan biaya internet maupun telepon dibayar perusahaan. Ia terus mejalankan 2 hal itu, kuliah dan berkerja. Kemudian suatu hari, pamannya hendak pameran di Jerman, dan ingin membuat website untuk promosi. Andrew pun di mintai tolong untuk membuat website. Dengan cepat ia membuatnya, dan pamannya merasa sangat puas, karena website itu menarik. Paman Andrew kemudian memberikan amplop sebagai tanda terima kasihnya.

Amplop itu berisi uang yang dapat digunakan Andrew untuk bersekolah dan memenuhi kebutuhan hidup di luar negeri. Andrew merasa menarik, sehingga ia tidak bisa tidur selama berhari-hari. Setiap bertemu dengan kawan-kawannya itu, semakin kuat tekadnya ingin bersekolah diluar negeri. Ia pun menyampaikan keinginnya kepada orang tua. Mereka menyetujui keinginan Andrew. Tahun 1999, berangkatlah Andrew ke Amerika. Kota dengan sambungan internet cepat, unlimited, bisnis online maju, dan kampus dekat. Saat mendarat dan melewati hari-hari awal di Seattle, Andrew sadar, bahwa hidup tidak seindah yang dikatakan oleh teman-temannya.

Kampus Andrew jauh dari apartemen mereka yang terletak di Bellevue. Setelah membayar kuliah, ia hanya punya uang sisa untuk membeli ranjang dan laptop. Kemudian sebagian uangnya tersedot untuk membeli mantel. Andrew tetap semangat dan hidup dengan bergembira di apartemen yang dibayar patungan dengan temannya. Andrew tidak mau menyia-nyiakan kesempatannya berada di Seattle.


(10)

Akhirnya, Andrew mulai kuliah. Selain harus mandiri, ia menggiatkan diri dengan kehidupan yang baru. Pagi-pagi sekali ia harus bangun karena kuliah pagi lalu ia harus berjalan kaki selama belasan menit menuju halte bus. Belakangan, ia baru tahu bahwa jarak perjalanan bisa dipersingkat dengan mengambil jalan pintas. Jalan pintas itu diketahui dari seorang anak India yang muncul dari semak belukar sewaktu ia berjalan. Di sekitar kampus, ia bisa makan di resto Toshi yang menjual makanan murah. Jadi, setiap pergi ke Kentucky, Andrew menenteng sekotak nasi. Namun disana, banyak sekali hiburan jiwa bagi Andrew. Terutama pemandangan kantor Microsoft. Kantor itu dilewatinya setiap hari membuat Andrew terus menganga setiap kali memandang itu. Suatu hari, akhirnya ia bisa melihat Bill Gates secara langsung, di sebuah pusat keramaian di Seattle, saat sedang melaunching XBox. Bill Gates memang mempunyai kebiasaan meluncurkan produknya di tengah malam, atau bahkan dini hari. Sebuah kesempatan yang membuat Andrew sangat senang. Membayangkan tokoh hebat dunia itu hanya berjarak beberapa meter saja darinya.

Tugas-tugas dikampusnya mulai membuatnya sibuk. Terlebih setelah suatu kali salah satu dosennya memberi tugas pada mahasiswa untuk membuat personal website yang semenarik mungkin dengan desain yang kreatif. Teman-teman kuliahnya merasa excited. Mereka segera memilih foto, menuliskan data diri, dan kisah-kisah tentang hidup mereka di personal website masing-masing. Melihat itu, Andrew masih merasa bingung dengan apa yang akan ia masukkan di personal websitenya. Ia merasa bahwa tidak ada hal menarik yang dapat dimasukkan, karena selama ini Andrew lebih banyak mengurung diri di kamar. Ia kemudian mulai menelusuri berbagai situs-situs yang sedang nge-tren di Indonesia.

Tiba-tiba ia mendapatkan sebuah ide cemerlang untuk membuat website komunitas, forum, ajang diskusi dan mem-posting berita. Andrew membayangkan bila ada situs forum yang bisa menampung banyak isu, berita dan berbagai diskusi menarik tentang Indonesia atau hal apapun. Beberapa hari mendekam dikamarnya, akhirnya ia menghasilkan situs komunitas dan diberi nama Kaskus. Alasannya membuat situs sangat sederhana. Di Amerika, rumpian para mahasiswa selain tentang kuliah, juga tentang hal-hal yang terjadi di Indonesia. Berita-berita yang di posting oleh Andrew kebanyakan tentang hal-hal yang terjadi di Indonesia, untuk menggugah kepedulian atau sekedar update informasi.Situs Kaskus tersebut berhasil diselesaikan Andrew dalam satu


(11)

bulan. Ketika ia mempresentasikan itu, awalnya sang dosen merasa bingung dengan situs itu. Maka, Andrew pun menjelaskan bahwa di Indonesia situs seperti ini sedang terkenal, dan ia berharap situs yang dibuatnya dapat mengakrabkan anak muda dari Inodnesia.

Jawaban itu membuat dosennya senang. Mereka bisa terlibat diskusi hangat mengenai dunia online. Merasa Kaskus sangat keren, Andrew ingin meneruskan eksistensi Kaskus. Apalagi jumlah mahasiswa yang mengakses situs tersebut semakin meningkat. Keasyikan itu membuat Andrew ingin mengembangkan situsnya. Kemudian ia mengajak Ronald dan Budi untuk mengelola Kaskus. Andrew menjadi pemain utama dengan mengelola operasional situs, membuat berita, dam menjaga gawang forum, Ronald menerjemahkan artikel yang dibuat Andrew. Budi membantu membuat foto bila ada event-event mahasiswa yang menarik di Seattle. Tiap malam ketiganya berkumpul di apartemen. Sampai larut Andrew menulis berita dibantu Ronald. Pada tengah malam mereka menyaksikan serunya diskusi forum. Andrew pun sangat gembira saat melihat adanya pertambahan pengunjung.

Selain mengandalkan orang yang mulai masuk ke Kaskus, setiap pagi ketiganya masuk ke lab komputer dikampus dan menyalakan semua komputer, kemudian masuk ke situs Kaskus. Dalam sebulan, rata-rata mereka mendapatkan 50 dolar, sementara biaya bulanan server saat itu 7 dolar. Tiga bulan berlalu, memasuki awal tahun 2000, Kaskus menghasilkan tidak lebih 90 dolar per bulan. Itu pun harus dipenuhi dengan begadang setiap malam. Walaupun begitu, Andrew masih tidak menyerah. Namun kedua temannya Ronald dan Budi sudah tidak bersemangat dan akhirnya pada akhir tahun 2000, mereka memutuskan untuk berhenti. Tapi keduanya berjanji akan terus memberi dukungan.

Andrew tetap menjalankan Kaskus sambil tekun kuliah. Dengan sabar, ia terus mem-posting berita, mengelola Forum The Lounge, forum dalam Kaskus yang ia hidupkan sebagai ajang diskusi bebas. Orang bisa berdiskusi dan berbicara apa saja, tidak ada batasan dan larangan. Selain itu, ia membuat forum tambahan, game. Obrolan beraneka topik mewarnai kaskus setiap hari. Politik, gaya hidup, asmara dan olahraga.

Dengan konsep freedom of speech, Kaskus makin melesat. Tapi konsep ini ternyata melahirkan masalah. Di forum mulai terlihat orang-orang yang menyeleneh


(12)

membicarakan sesuatu. Dalam sebulan kaskuser mulai muncul. Para Kaskuser keberatan bila forum diskusi diwarnai cemoohan tidak senonoh atau bahkan postingan yang menjurus pornografi. Para pengunjung kaskus memiliki banyak latar belakang cara pandang yang berbeda. Dan itu menuntut Kaskus, agar perform sesuai harapan mereka. Memasuki tahun 2002, Andrew melokalisasi postingan pornografi dengan menciptakan Buka-Bukaan 17 tahun. Forum ini semakin popular, dan setiap malam, Andrew menyaksikan penambahan jumlah pengunjung yang masuk ke Kaskus. Penghasilannya tiap bulan meningkat tajam.

Sekali lagi, Kaskus menjadi wadah dari kebebasan menyampaikan berita. Ratusan ribu orang masuk ke Kaskus dengan menghidupkan Kaskus dengan foto, tulisan, dan kreativitas mereka sendiri. Berkat dirinya, ratusan ribu orang duduk tekun tiap malam, mengasyikan diri dengan forum di Kaskus. Andrew pun mulai memikirkan promosi dan terus mengembangkan situsnya. Kegigihan Andrew dalam mengembangkan situs ini membuat orang yang mendengarnya menjadi takjub dan bahkan menginspirasi.


(13)

BAB 5

Tersedot KASKUS

Seringkali kita bahkan tak bisa menebak, apa yang sesungguhnya akan benar-benar kita geluti. Di Dalam perjalanan menuju target masa depan, yang kita rencanakan bisa berubah banyak. Dan dunia memiliki banyak variable. Dan kita bisa dibenturkan pada realitas-realitas yang ngak kita duga. Lalu berbagai kemungkinan bisa saja terjadi. Akan tetapi buntutnya, kita dituntut untuk terus beradaptasi dan fleksibel.

Dia lanjutkan kisah perjalanan dia dengan kaskus. Pada nilai yang paling menonjol dia tangkap dari Andrew adalah kemandiriannya yang total. Lalu dia melihat sepak terjangnya di seattle, dan dia jadi malu setelah itu. Lalu dia merasa telah mandiri ketika sekolah di Australia dan jauh dari orangtua, jadi itu belum mandiri sebab dia masih dikirimi uang. Lalu biaya ini dan itu masih ditanggung orangtua. Kemudian, perlu ini dan itu tinggal telepon dan dana akan dikirim. Tetapi berbagai kesulitan dia juga dipantau orangtua dan mereka bisa dating sewaktu-waktu untuk membantu. Tetapi dia nyaris tidak punya problem dalam masalah finansial, Tinggal mengikuti apa yang diatur dan semua berjalan lancar.

Pada tahun 2002 kaskus menghasilkan uang sekitar 200 sampai 300 dollar ke kantongnya. Bukan hanya itu dalam jumlah yang besar untuk ukuran hidup di amerika. Lalu Andrew memutar otak dan Ia kemudian memutuskan bekerja paruh waktu di resto cepat saji, Burger King di Bellevue. Setelah itu dia bertemu managernya kebetulan itu orang Indonesia. Lalu dia menawarkan pekerjaan itu pada Andrew. Nilai Andrew untuk terus bertahan hidup di seattle terus dibuktikan dengan mencari pekerjaan dengan penghasilan lebih baik, sambil terus menjalankan kaskus. Setelah itu Ia kemudian bekerja pada sebuah perusahaan kecil yang bergerak dalam bisnis jual beli rumah. Di sana Andrew hanya bertugas memfotokopikan dokumen dan Honornya meningkat di banding saat bekerja di resto cepat saji. lalu dia tekun menabung untuk bisa membeli server baru kapasitas lebih besar.

Setelah dia membeli server di forum-forum di kaskus. Kaskus pun ikut berkembang, Belum ada forum jual beli saat itu. Lalu, Transaksi atau penawaran jual beli masih di lakukan di dalam setiap forum yang terkait. Misalnya, jual beli kamera di


(14)

lakukan di forum fotografi. Lama-lama cara ini di proses banyak member yang merasa terganggu dengan postingan penjualan, padahal mereka hanya ingin berdiskusi. Setelah itu Mereka mengusulkan untuk membuat forum khusus jual beli. Lalu Andrew pun kembali mengakomodasi permintaan.

Andrew tertarik membantu alex, namun pemberian gaji resmi tidak mungkin dilakukan karena stauts Andrew yang masih student. Setelah Di Amerika pelajar dilarang menerima gaji tetap. Lalu, Alex pun bersedia membayar gaji Andrew “ di bawah meja”. Lalu pertanyaan bergulir seputar jumlah gaji yang di minta Andrew.

Apa yang dia liat dari kehidupan Andrew benar-benar menyiratkan perjuangan yang mengagumkan. Andrew bukan hanya mandiri, tapi juga memiliki passion. Kaskus membuatnya “sangat hidup”, bukan secara fisik tapi juga mental. Demi kaskus dia rela kerja mati-matian agar situs tetap eksis dan berkembang, walau belum memberinya kekayaan yang berarti. Setelah itu dia cukup senang ketika banyak orang mencintai situs ini dan hidup terasa cukup baginya. Lalu, Itu adalah bentuk kebahgiaan yang menarik bagi dia. Terlepas dari dia yang anak pengusaha dengan fasilitas lengkap mengelilingi hidup, fenomena Andrew justru lebih menyentuh hati dia.

Niat untuk mandiri melucuti diri dia mengikuti jejak Andrew. Terlebih, saya juga tertarik ikut mendalami bisnis online. Setelah itu Kami juga mengamati perkembangan bisnis online di Amerika. Lalu kata dia, Ini dunia yang menyenangkan. Lalu Bagaimana teknologi internet bisa memudahkan banyak kebutuhan hidup manusia.

Lyric.com benar-benar membuka mata dia tentang keberhasilan sebuah situs yang bisa menjawab kebutuhan khalayak. Di Amerika saat itu internet bukan lagi sekedar ajang gaya hidup, tapi sudah menjadi kebutuhan mendasar. Namun Industri online berkembang pesat. Setelah itu berbagai kebutuhan sehari-hari masyarakat di sana, bahkan yang sesuai usia dan spesifikasi lain, ada wadahnya di dunia maya. Orang menjalani hidup nyaris harus di damping internet. Bayar telpon, bayar listrik, mengurus surat, memesan barang, membeli tiket, semua di lakukan secara online. Pendeknya kehidupan sehari-hari sudah tak bisa terlepas dari internet. Lalu di sisi bisnisnya pun berkembang, perusahaan-perusahaan tak ragu memasang iklan via situs-situs populer. Orang-orang kaya raya berkat bisnis online menjamur. Setelah itu cerita-cerita tentang orang-orang yang mendapatkan penghasilan fantastis dari bisnis online sudah sangat


(15)

biasa. Alex, bos, Andrew, hanyalah satu dari sekian banyak orang sukses yang menjalankan bisnis online di Amerika berkat lyric.com

Kemajuan dunia online di Indonesia juga terus kami pantau. Dimana situs-situs yang makin hidup dan populer, dan dimana yang akhirnya berguguran. Lalu kami tahu bahwa di Indonesia banyak pengusaha membangun bisnis online dengan modal gila-gilaan dan berpromosi dengan jor-joran, padahal kreativitas situsnya belum terbentuk dan trafiknya belum ramai. Setelah itu kebalikan dari kaskus yang memulai dengan sangat bersahaja kemudian dikembangkan secara organic oleh para membernya.

Demikian pula bisnis online. Saat itu di tahun 2005-2007, orang banyak megatakan bisnis online masih merupakan bidang yang asing, belum tentu punya masa depan, dan tidak ada peminatnya. Kenyataannya, baru setahun saya menyaksikan Andrew berkiprah mengurus kaskus, lalu dia sudah melihat fenomena yang menabjubkan. Dan apa yang ia kerjakan itu sangat berpotensi.

Selama menjaga passion itu dia terus bersabar menunggu lumernya hati Andrew. Lalu dia bisa mengerti. Baginya Kaskus adalah sejarah besar dalam hidupnya. Lalu Kaskus telah mengubah dari remaja yang ngak percaya diri dan terjebak dalam sunyi menjadi anak muda yang merasa dirinya eksis dan memiliki kemampuan hebat.


(16)

BAB 6

Memiliki KASKUS

Pada tahun 2007, dunia online semakin menggeliat. Indonesia mengalami booming internet. Dia dengar situs detik.com makin populer, disusul banyak situs lainnya yang berkembang pesat. Di Amerika ? jangan di tanya. Ketergantungan orang pada internet makin tinggi. Ibaratnya, hidup jadi repot tanpa bantuan internet. Berbagai jenis situs dengan layanan dan karakter beragam bermunculan dan beradu untuk mendapatkan perjuangan terbanyak. Trafik kaskus terus meningkat. Sudah mencapai 300ribu member yang terdaftar resmi. Jumlah pengunjung jauh lebih besar lagi. Dan volume postingan sudah jutaaan. Karakteristik pengembang kaksus yang di tumbuhkan oleh para member menjadi kelebihan tersendiri.

Di sisi Andrew yang tekun mengurusi situsnya, otak dia terus berputar mengumpulkan ide. Namun Kaskus harus segera terbang, kata dia. Lalu ide-ide untuk mengembangkannya sudah ada di kepala dia. Hasrat untuk berinvestasi dan ikut memiliki kaskus tak terbendung lagi. Namun sepanjang tahun 2007 dia berjuang untuk bisa meluluhkan hati Andrew dan meminta persetujuan dari Papi. Ini perjuangan super sulit!

Itu pertanyaan krusial yang saat itu menjadi pemikiran sangat mendalam. Di sisi Uang, kuliah, waktu, belum lagi energy dan pikiran saat itu. Kemudian di kaskus memberikan tantangan yang menarik. Dari sisi tantangan, tentu, kepuasannya akan berbeda ketika dia membangun bisnis yang muncul dari kreativitas sendiri bersama Andrew, dibandingkan dengan meneruskan sukses yang telah dibentuk Papi.

Yang dibutuhkan saat itu hanyalah strategi yang lebih matang dan jeli untuk mengangkat kaskus dari “bayi kesayangan Andrew” menjadi bisnis yang dikelola secara modern dan agresif. Di tanah air, kaskus telah berkembang membesar bagaikan sel ganas yang terus memecah diri. Forum-forum dalam kaskus terus berkembang dengan budaya komunikasi unik yang mereka bentuk sendiri. Lalu dia berkata Kaskus adalah dunia tersendiri dengan kekuatan yang di bangun para member.


(17)

Di awal tahun itu dia telah mulai intensif menghidupkan percakapan yang menjurus pada niat kuat dia untuk berinvestasi di kaskus. Namun, Andrew tetap menggeleng santai. Lalu dia berkata Kaskus adalah dunia kecil yang dia bangun untuk kesenangan hidupnya. Lalu saat itu di pahami. Kemudian Andrew keberatan menerima usulan dia untuk berinvestasi di situs miliknya. Lalu Kaskus memiliki nilai emosional tinggi baginya, yaitu nilai yang tak bisa di ukur dengan uang.

Perjalanan menuju Vancou ver sarat dengan obrolan seputar dunia online dan potensi bisnis yang ada di dalamnya. Dia pasti sangat memahami sinyal-sinyal yang lemparkan lewat cerita . Namun, juga tahu Papi adalah pebisnis yang logis. Sangat logis pertimbangannya untuk banyak hal sangatlah hati-hati. Mereka membicarakan Kaskus. Namun, Andrew dengan gayanya yang santai dan penuh humor menceritakan apa itu Kaksus dan bagaimana dia membangunnya. Dan Papi pun kelihatan antusias mendengarkan Andrew.

Pulang ke Indonesia di akhir 2007 untuk liburan. Kepulangan itu makin membulatkan tekad dia. Di Jakarta, mata dia melihat jelas betapa orang begitu terhayut pada internet. Bukan hanya itu keberanian dia untuk mengutarakan niat dia sejujurnya pada orangtua pun muncul. Orang tua di manapun berharap anaknya menyelesaikan studi. Apalagi Babe sanggup meyekolahkan kamu sampai tinggi. Lalu dia mengangguk. Dan seperti harapan Papi. Lalu Papi menambahkan lagi “ Babe dan kakekmu berharap kamu bisa membantu kami di perusahaan.” Kali ini dia tak menjawab apa-apa. Tapi yang dia salut, orangtua dia memiliki tingkat pengertian tinggi. Tak ada mencak-mecak, tak ada kemarahan. Mereka hanya minta dia memahami harapan mereka, sekaligus juga memperlihatkan bahwa mereka pun menghargai dia. Dia juga membicarakan Kaskus pada Mami. Walau dia tahu juga lebih ngak ngerti lagi apa itu industry online.

Pembicaraan dengan orangtua yang sangat menyejukkan itu kemudian membuat dia berkali-kali lipat lebih bersemangat saat kembali ke Amerika. Setelah itu dia cepat menemui Andrew dengan habis-habisan. Setelah itu dia ceritakan bagaimana kondisi dunia online di Indonesia. Lalu dia berkata Jakarta akan menjadi tempat pertarungan kami dan tak perlu takut untuk kembali ke Tanah air walau kami belum mengenal bisnis online sama sekali di Indonesia. Dia kaget, Agak lemas dan waswas. Lalu Andrew mengehela nafas dan dia bercerita. Lantaran sering mengobrol sambil bekerja sehari


(18)

hari, Lalu Alex akhirnya tahu kalau Andrew sudah lama menginginkan bisa memilki rumah di Seattle. Akan tetapi uang Andrew terbatas, tapi seleranya tinggi. Setelah itu dia berpotensi memiliki apartemen mahal. Tetapi bersamaan dengan itu Alex sebetulnya juga sudah mengincar Kaskus.

Dia mendengar cerita Andrew dengan hati kebat-kebit. Namun keyakinan di kepala bahwa dia segera deal berinvestasi di Kaskus mendadak kembali menjadi titik kecil yang samar. Setelah itu dia memang telah berniat berutang pada Papi untuk memodali Kaskus. Utang dalam arti sebenarnya. Tetapi malu, dan dia akan mati-matian berusaha melunasi dengan cepat agar tidak ada beban. Namun, Andrew berhak mengatakan itu. Dan Dia sudah menciptakan dan mengurus Kaksus selama hamper 9 tahun saat itu. Dan sudah ada orang yang bersedia membeli dengan harga sangat besar.

Malam itu dia tak bisa tidur dan gelisah sekali. Lalu sempat menyelinap di hati dan pikiran dia untuk menyudahi saja ambisi dia untuk membesarkan Kaskus. Lalu melupakan harapan indah yang sudah di rancang di kepala. Setelah itu dia seperti berada di persimpangan yang memusingkan. Namun semua pilihan jadi terasa berat. Tetapi sudah tak mungkin dia melupakan Kaskus dan kembali menjalani hidup kuliah sambal membelokkan passion. Tapi nekat memburu Kaskus ? tantangan berat di depan mata. Setelah itu menyebut angkanya di depan Papi saja dia sudah ngeri dan di tambah lagi dia mulai di bebani perasaan. Lalu selain malu pada orangtua, Andrew juga akan kecewa. Sebab dasarnya ia memang tak mau menerbangkan Kaskus menjadi besar.

Pada saat itu Andrew harus kembali ke Indonesia, dan memiliki Izin kerjanya di Amerika sudah berakhir. Lalu dia harus mengurus beberapa surat penting jika ingin terus tinggal di negeri Paman Sam. Lalu pada awal tahun 2008, Kami kembali ke Jakarta.

Sementara itu Andrew juga tengah di hinggapi rasa semangat. Dengan mata kepalanya sendiri ia menyaksikan di Mal Taman Anggrek, ada sejumlah remaja yang asik memelototi Kaskus di laptop mereka. Lalu berhari-hari dia terus bersabar menunggu jawaban Papi. Namun pada suatu malam akhirnya ia memanggil dia.

Tentu saja dia ingin bertemu Andrew, kata dia sudah beberapa hari kembali berkumpul dengan keluarganya. Kata dia juga bercerita banyak tentang perkembangan


(19)

Kaskus dan rencana kerja kami. Lalu dia segera mengajaknya makan malam di kedai seafood di kawasan Pluit. Setelah itu kami bertemu dan makan di kedai seafood itu. Pada saat itu dia simpan dulu kabar gembira, dan memilih bersantap dulu. Setelah kami kenyang, mulailah dia membuka percakapan.

Kami pulang bersama dalam satu mobil, menebus jalanan sepi. Lalu dia berkata, pertama kalinya kami duduk berdampingan dengan kondisi perasaan tegang. Setelah itu mulut kami terkunci dan sama- sama memandang lurus ke depan dan tidak bersuara.Berminggu-minggu setelah dia tak bertemu Andrew, bahkan telah melewati batas bulan. Lalu dia agak down. Setelah itu sedih bercampur marah dan rasanya seperti telah siap mengarungi perjalanan yang diimpikan. Namun Tiket sudah di tangan dan perbekalan cukup. Dan juga untuk semua fasilitas sudah di lengkapi, lalu tiba-tiba perjalanan di batalkan.

Hidup memiliki banyak kemungkinan. Tidak ada yang menjamin segala sesuatu yang tampak telah menatap akan berjalan persis seperti prediksi kita. Lalu selang beberapa minggu, Andrew mengontak dia. Lalu aa meminta maaf atas segala kelebihan yang ia perlihatkan. Singkat cerita, Andrew membawaberita tentang perkembangan Kaskus dan niat dia untuk berinvestasi pada keluarga besarnya. Tentu, ia juga berkisah tentang bagaimana euforia layaknya terhadap Kaskus. Termasuk, bagaimana pemilik lyric.com hendak membeli Kaskus dengan harga gila-gilaan.

Tapi kemudian ia banyak merenung di dalam kamar. Lalu rupanya kamar memang tempat semedi paling yahud bagi cowok kurus ini, dan Ia berpikir, selama ini ia memang piawai berkreasi. Lalu ia yang membuat konsep Kaskus dan mengerti cara membuatnya agar tetap jadi situs menarik.

Situasi di lingkungan sekitar kemudian juga banyak memberi pengaruh pada Andrew. Lalu Ayahnya dan keluarga intinya malah mendesaknya untuk menjual saja semua saham kaskus. Setelah itu Andrew bergulat sendirian dengan pikirannya di dalam kamar. Kemudian sengaja ia tak mau mendengarkan masukan siapa pun, dan berusaha tak terpengaruh siapa pun. Kemudian pangkuan Andreew sangat mengharukan dia. Namun dia tak mudah terharu dan tak gampang hanyut oleh perasaan melankolis. Tapi saat itu saya hampir menangis.


(20)

Kami berjabat tangan. Lalu mulut kami terkunci rapat karena menahan haru. Dan Andrew si brilian yang ceking dan berjiwa seniman. Dan Ken, si anak ngocol yang berani mati menghentikan kuliah demi Kaskus, resmi berpartner. Lalu pada detik itu dia ingat hari-hari di Seatle ketika dia sibuk memantau Kaskus dan asik bermain game. Kemudian di depan kami ada hari-hari yang akan menguji nyali dan kesanggupan kami. Dan mungkin, hari-hari yang akan terasa sangat keras.


(21)

BAB 7

Awal yang Berat

Sejauh ini pengtehuan Ken dan Andrew tentang bisnis online pada waktu itu sama sekali tidak ada, hanya modal nekad dan potensi Kaskus sudah 350 ribu member resmi dan server juga harus di pindahkan ke Jakarta. Dengan kombinasi nama mereka berdua maka muncul ide nama perusahaan “PT Darta Media Indonesia”. Setelah resmi berdiri tantanganpun bermunculan, mereka bahkan tak kenal satupun kenalan yang menguasai bisnis online.

Pada waktu itu dengan 16 server pengunjung rata-rata 700 ribu perhari dan postingan hampir mencapai 100 juta, Andrew membayar sekitar 500 Dollar untuk menyewa server-server itu, Tahun 2006 Kaskus dihantam ujian berat, kaskus terinfeksi virus “brontok” tetapi mereka sudah biasa demgan ujian seperti itu,tetap menghadapi peristiwa itu dengan tenang , dan adanya kebutuhan mendesak mereka menambah lagi 8 server Dell Power Edge 2950.

Konten terus berkembang seiring kreativitas member kaskus, forum diskusi bertambah variasi seperti : musik , olahraga, gadget , masak-memasak, kebugaran dan kesehatan ,dan masih banyak lagi. Hampir semua kebutuhan informasi hobi dan kaskus menjadi pasar yang kaya akan informasi dan bisa juga sebagai lahan pencaharian kaskuser yang berbisnis didalamnya, padagang pembeli dengan berbagai transaksi barang yang di jual , berkembang sangat pesat.

Kaskuser mereka sangat kreatif dengan membuat ruang forum berdasarkan regional daerah mereka, munculah region ; jawa , sumatra , kalimantan dan lain lain, melingkup juga propinsi dan kota, bahkan juga sampai di luar negri. Ibarat kaskus hanya menyediakan ruang dan tempat. Dengan bahasa yang kocak antara kaskuser menjadi trend pada saat itu.

Ujianpun terus berdatangan, kaskus di serang oleh oknum yg diduga “yogyafree” membuat data base kaskus lenyap, tanpa pikir panjang andrew segera mengunci thread-thread yang ada dan kaskuspun lumpuh sesaat. Setelah diselidiki persitiwa itu dikarenakan sakit hati oleh member Yogya, mereka mengalami perusakan


(22)

beberapa hari sebelumnya. Dan seorang kaskuserpun melontarkan komentar yang menghina mereka dan antara dua komunitas ini menjadi sangat tegang, dengan serangan dengan menggunakan metode DdoS mengancam konten kaskus. Untungnya kejadian itu tidak berlangsung panjang dan mereka akhirnya menyepakasi memorandum online bersama pengelola situ hacker di Yogya itu dan pertikaian antara kedua situs itu pun berakhir

Ujian lainnya adalah munculnya UUD yang mengontrol situs yang dianggap berbahaya dan melanggar etika, forum BB-17 harus di hentikan karena mengandung unsur cerita pornografi karna jelas melanggar undang-undang tersebut. Kaskuspun resmi bekerja sama dengan “Semut Api” tahun 2008 dengan banyak hal yang disepakati untuk menegaskan sejumlah pembaharuan, mereka membuat soft launching dan mengundang medisa massa di Jakarta tentang keberadaan kaskus di Indonesia.


(23)

BAB 8

Dilirik Djarum!

Dengan keberadaan Semut Api sebagai mitra kondisi kaskus saat itu memang butuh bantuan dana , butuh iklan agar terus hidup. Tidak cukup sampain disitu deal dengan SAC juga terjadi , mereka tahu kerjasama dengan perusahaan itu akan memacu kami beradaptasi dengan banyak hal. SAC mengakui potensi kaskus dan mengalirkan dana segar, karena situs ke-7 yg paling sering di kunjungi di indonesia, kaskus pun harus dibangun menjadu produk yang kuat dan daya tarik yang tinggi. Dalam 6 bulan pertama revenue perusahaan naik tiga kali lipat dan berada dalam kondisi sehat dan mereka berusaha menjaga kinerja setiap hari, komponen harus berjalan seirama, produk harus meningkat terus, server tidak boleh down.

Kuatnya brand Kaskus membuat mereka meluncurkan event yang lebih resmi pada Desember 2008, dengan menyelenggarakan grand launching mengundang ratusan orang dan biro iklan perwakilan dari berbagai perusahaan. mereka banyak di hampiri orang penting dari berbagai perusahaan, Itu momen yang menegangkan seumur hidup mereka pada saat itu. Pada waktu itu juga menjadi akhir masa kantor mereka di Hang Lekir. Mereka memutuskan untuk pindah dikawasan melawai yang di pinjami papi Ken di Jakarta Selatan. Dengan kondisi rumah yang buruk mereka merombak rumah itu untuk di jadikan kantor yang layak dan belasan karyawan kantor masuk.

Tahun 2011 fenomena kemajuan dunia online menjadi obrolan penting , keadaan berubah cepat , anak muda atau masyarakat umum memandang laptop atau gadget lain menjadi sesuatu yang biasa. Mereka merasa tertantang , beberapa gagal dengan investor besar membuat mereka agar bisa membuat persentasi menjadi lebih baik.

Hasilnya tampak sempurna, bentuk kerja sama sudah sepakat, strategi bisnis dan plan perusahaan juga disetujui bersama dan merasa mendapatkan partner yang tepat dan siap landas dan terbang lebih tinggi, sayangnya beberapa waktu kemudian perusahaan itu menggagalkan kerja sama, mengatakan bahwa kelihatannya kerjasama itu tidak bisa dilaksanakan. “Sayang sekali mungkin kaskus belum layak untuk di inves” kata Andrew.


(24)

Sambil menanti datangnya investor yang tepat mereka terus bekerja keras untuk membesarkan kaskus. Sampai anak perusahaan Grup Djarum yaitu Global Digital Prima yang dipimpin oleh Martin Hartono tertarik menjadi mitra Kaskus. Meetingpun segera dilaksanakan dan berjalan dengan baik , seperti mereka sudah mengenal satu sama lainnya, beberapa waktu kemudian mereka menandatangani surat perjanjian kerja sama dengan kehadiran GDP sebagai investor Kaskus.

Sejumlah dana yang fantastis masuk ke rekening mereka, ditambah lagi ucapan selamt dari orangtua Andrew membuat mata mereka berkaca-kaca mengingat bagaimana andrew meyakinkan orangtuanya tentang bisnisnya dengan kerja keras dan komitmen, apa yang sudah terjadi karena kemauan mereka untuk menantang sesuatu sampai terjadi, tidak turun dari langit saja.


(25)

BAB 9

Kaskus Hari Ini!

Bagi Ken, bermitranya Kaskus dengan GDP adalah sebuah kehidupan baru yang penuh dengan tantangan. Kerjasama Kaskus dengan GDP sangat baik, karena GDP tidak menggangu atau merombak visi yang dimiliki Kaskus, melainkan menghargai cita-cita dan value Kaskus. Ken juga merasa bahagia dengan support yang diberikan oleh keluarga. Ketika Kaskus diberikan dana oleh GDP, Ayah Ken selalu mengingatkan untuk tidak terlalu terbawa perasaan riang, melainkan terus mengingat tantangan ke depan. Bergabungnya GDP dengan Kaskus juga membangun kepercayaan diri Kaskus, dimana bahwa berarti Kaskus dipercaya dan diakui punya masa depan.

Martin Hartono selaku pemimpin GDP menciptakan hubungan yang baik dengan Ken dan Kaskus. Martin meberikan kebebasan kepada untuk mengelola kreativitas dan inovasi perkembangan Kaskus. Hal positif yang bisa didapat Ken dari sosok Martin Hartono adalah sifat kepemimpinan sekaligus pendengar yang baik. Martin mengatakan bahwa hal paling berharga dalam bisnis adalah hubungan antarmanusia dan sikap saling menghormati. Selain itu, sosok Martin Hartono juga adalah pribadi yang humble. Ken belajar hal lain tentang makna sukses dari Martin, yaitu tidak perlu diperlihatkan dengan simbol atau kehidupan yang berkilau, melainkan bahagia dengan apa yang kita raih.

Dengan mendapatkan investasi dari GDP, Ken merasa ini bukan waktu yang tempat untuk menyombongkan diri, mengingat dirinya mendapatkan investasi besar saat umur yang masih muda, melainkan Ken dan Andrew menjadikan ini sebagai awal perjalan baru. Mereka berdua perlu memperbaiki kekurangan yang dimiliki kaskus. Menurut Ken, salah satu alasan Kaskus bisa sukses hingga saat ini adalah karena kondisi Indonesia sendiri. Kaskus memiliki value yang disukai oleh orang Indonesia yaitu kebebasan mengekspresikan diri. Setiap user memiliki nickname atau nama samaran, sehingga mereka lebih bebas mengekspresikan diri mereka. Kekuatan Kaskus juga terletak pada karakter dan positioning. Kaskus terkenal sebagai komunitas Indonesia yang terbesar, serta menjadi pionir sistem transaksi online anta pengunjung dan menjadi website lokal yang paling banyak dikunjungi.


(26)

Saat ini Kaskus berusaha berinovasi dengan mengembangkan Kaspay dan Marketplace. Kaspay merupakan layanan berbentuk e-wallet yang bertujuan agar transaksi di Kaskus berjalan dengan aman, mudah dan lancar. Saat terjadi transaksi pembeli mengirim uang, lalau ditahan sebentar oleh KasPay sambil memastikan pengiriman berjalan dengan baik, baru dibayarkan. Selain itu, menurut Ken salah satu sumber pemasukan Kaskus adalah dari iklan. Di Kaskus, Ken berusaha untuk tidak menjalankan strategi bisnis yang membuka peluang bagi kompetitor untuk menciptakan solusi serupa yang lebih mudah dan menarik. Kaskus berusaha menciptakan konten yang kreatif dan tidak mudah ditiru dengan harapan bisa bertahan untuk jangka waktu yang lama.

Untuk gaya kerja di Kaskus, pada saat jumlah karyawan masih 2 orang, Ken dan Andrew sering sekali berkomunikasi dengan karyawan. Mereka mempunyai banyak waktu untuk menemani, berbicara, mengetahui detail cara kerja hingga masalah yang dialami kedua karyawan tersebut. Tetapi dengan semakin banyaknya karyawan dan besarnya perusahaan, membuat mereka menyisakan waktu lebih sedikit untuk berkomunikasi dan memahami garis detail cara kerja karyawan. Semakin perusahaan bertambah besar, Ken dan Andrew merasa harus memiliki strategi untuk mampu mendelegasikan tugas dengan baik, disinilah kepercayaan adalah hal penting. Dengan memberikan kepercayaan kepada karyawan, karyawan bisa bergerak dan berkreasi dengan baik. Sebagai contohnya adalah kebebasan karyawan untuk mengatur ataumenghias meja kerja masing-masing. Selain itu, Ken dan Andrew juga memberikan jam kerja yang relatif merdeka, seperti divisi promosi boleh datang lebih siang dari yang lain, karena waktu kreatif mereka bisa diumbar sampai malam hari. Intinya semua dilingkari oleh perasaan tanggung jawab dan sense of ownership.

Ken dan Andrew berniat menciptakan suasana kantor yang unik dan bagus, yang mampu mencerminkan jiwa Kaskus. Oleh karena itu, Mereka berdua berusaha mencari sebuah tempat baru yang cocok. Akhirnya, menemukan lokasi yang bagus yaitu di Menara Palma, tepatnya di gedung parkir lantai 10 dan 11. Ketika melihatnya, Ken dan Andrew merasa cocok dan menyukai lokasi tersebut. Mereka pun memanggil seorang desainer interior untuk mengatur desain dari kantor Kaskus yang baru tersebut. Kantor tersebut didesain agar memiliki ruangan dengan gaya bebas dan menghibur. Contohnya lobby yang ditata menyerupai lapangan golf mini, dengan harapan tamu yang datang,


(27)

misalkan terjebak macet sebelumnya bisa merasakan suasana ruang tunggu yang rileks dan menghibur.

Intinya mereka ingin membuat suasana kerja yang nyaman dengan memahami perasaan manusia. Ada yang mengatakan bahwa urusan pribadi dan pekerjaan harus dipisahkan, tetapi ada kalanya urusan pekerjaan mempengaruhi urusan pribadi. Sehingga Ken dan Andrew bukan mencampuri dan menjadi penengah pada urusan mereka, melainkan berusaha menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, menyenangkan dan menyegarkan jiwa semua orang yang bekerja di Kaskus.


(28)

BAB 10

Industri Online, Makin Maju!

Pada zaman sekarang ini, Ken mengatakan bahwa jika kita ingin menggeluti dunia online, ini adalah kondisi yang sangat bagus, karena penggunanya sudah banyak, sehingga bisnis online bisa berkembang dengan baik. Ken mengatakan Kaskus menang di hal positioning, dimana Kaskus berkonsep platform. Kaskus menyediakan wadah bagi para pengguna untuk berkreasi di Kaskus, sehingga kreativitas di Kaskus menjadi tak terbatas. Industri online sangat dipengaruh oleh ekosistem dan ketergantungan masyarakat pada online.

Ken juga mengatakan, untuk bisa sukses jangan secara sembarangan meniru suatu hal, tetapi harus mampu memberikan solusi yang berbeda. Menurut Ken, di industri online tidak ada yang namanya loyalitas. Yang ada hanyalah benefit dan solusi. Jika ada sistus lain yang menawarkan solusi yang lebih baik, para pengguna pun akan cepat pindah. Jadi hal yang paling penting di dunia online adalah mencari solusi dan benefit yang berguna dalam jangka waktu yang lama, setelah itu baru memikirkan kreativitas konten, serta pengelolaan user dan pengguna. Tidak lupa juga untuk memikirkan mencari iklan atau sumber profit untuk perkembangan ke depannya. Untuk iklan, saat ini di Indonesia banyak orang yang sudah mengerti manfaat memasang iklan di dunia online, sehingga hal tersebut bisa mendorong majunya bisnis online.

Dalam hal modal, dalam bisnis online, menurut Ken, modal paling mahal dan krusial adalah waktu. Ketekunan, waktu yang lapang untuk mengelola dan menciptakan kreativitas sangat dibutuhkan. Bisnis online bukan masalah mengucurkan banyak dana, kantor bagus dan peralatan canggih, melainkan membutuhkan kesetiaan, serta ketekunan untuk mengurusnya. Menurut Ken, yang paling potensial untuk membuat bisnis online adalah mahasiswa, karena punya banyak waktu setelah kuliah dan beban hidup belum terlalu rumit. Mahasiswa bisa berkonsentrasi pada situs yang mereka buat.


(29)

BAB 11

Sukses Itu Bahagia

Menurut Ken, sukses itu berarti bisa mendapatkan kebahagiaan yang kita inginkan. Ukuran kebahagiaan setiap orang berbeda-beda. Misalkan takaran sukses orang tua adalah melihat anak-anaknya rukun dan berhasil, tidak lagi tergiur dengan sesuatu yang sifatnya materil. Cakupan perasaan sukses itu luas dan beragam, sehingga jangan menjadi yang diinginkan orang lain. Hal yang perlu menjadi titik fokus adalah bagaiman membuat hidup terasa lebih “hidup”. Hal pertama yang penting adalah perasaan bersyukur. Bersyukur dengan mensyukuri segala pencapaian yang ada, dan tidak terus menerus merasa tidak puas. Ciptakan selalu tantangan baru dan mimpi besar untuk membuat hidup menjadi lebih hidup. Selain itu, diantara target-target yang kecil, selalu terdapat grand goal. Grand goal inilah yang mampu membuat hidup kita terasa lebih bergairah.

Ken juga berpendapat bahwa uang bukan tolak ukur sukses. Menurut dia uang tidak selalu bisa memenuhi apa yang dia inginkan, sehingga yang terpenting bukan masalah jumlah, melainkan cara kita mengelola uang tersebut. Uang itu memang penting, tetapi jangan sampai uang mendikte kehidupan kita. Sebagai contoh, Ken dan Andrew melihat uang sebagai bentuk dari pencapaian kerja keras mereka dan harus dikelola untuk perkembangan usaha. Selain itu, juga untuk kesejahteraan hidup pribadi dan karyawan, serta tidak memandang uang sebagai patokan gaya hidup.

Tentang peluang, Ken berpendapat bahwa peluang jangan dicari melainkan dipancing. Menurut Ken, cara orang melihat peluang dan mengukur potensi ada 2 hal. Yang pertama tidak mengetahui potensi dan bidang apa yang cocok dengan dirinya, mengikuti arus dan dari tiap pengalaman-pengalaman yang dialami kemudian mereka memiliki insting untuk menentukan bidang yang sesuai. Yang kedua mengetahui kelebihan dan kelemahan diri sendiri dan mengasah kemampuan untuk menjadi apa yang diinginkan. Yang terpenting bagi Ken adalah bagaimana berani untuk memutuskan sesuatu dan membuat hal tersebut menjadi nyata. Orang yang tidak berani memutuskan dan melakukan sesuatu tidak akan bisa menemukan peluang seperti yang diharapkan.


(30)

Tentang kegagalan, menurut Ken kita tidak perlu gentar. Dalam menjalankan Kaskus dia memiliki ketakutan yaitu saat mengecewakan banyak orang yang mengharapkan dia melakukan sesuatu yang lebih untuk Kaskus. Tetapi ia tidak menjadikan itu sebagai penghambat. Takut gagal adalah perasaan yang sering kita rasakan, tetapi kita tidak boleh menjadikan hal itu sebagai penghambat yang membuat kita tidak melakukan apa-apa. Ketika kita melihat orang sukses, kita tidak tahu seberapa berat perjuangan orang tersebut. Kaskus yang Ken dan Andrew perjuangkan hingga hari ini tidak lepas dari kegagalan. Mulai dari ditipu orang, mengahadapi hari-hari yang berat, bahkan ada beberapa projek yang gagal, ataupun berhenti dibalik beberapa projek Kaskus yang sukses. Yang terpenting adalah tidak putus asa dan selalu bersyukur.


(1)

BAB 9

Kaskus Hari Ini!

Bagi Ken, bermitranya Kaskus dengan GDP adalah sebuah kehidupan baru yang penuh dengan tantangan. Kerjasama Kaskus dengan GDP sangat baik, karena GDP tidak menggangu atau merombak visi yang dimiliki Kaskus, melainkan menghargai cita-cita dan value Kaskus. Ken juga merasa bahagia dengan support yang diberikan oleh keluarga. Ketika Kaskus diberikan dana oleh GDP, Ayah Ken selalu mengingatkan untuk tidak terlalu terbawa perasaan riang, melainkan terus mengingat tantangan ke depan. Bergabungnya GDP dengan Kaskus juga membangun kepercayaan diri Kaskus, dimana bahwa berarti Kaskus dipercaya dan diakui punya masa depan.

Martin Hartono selaku pemimpin GDP menciptakan hubungan yang baik dengan Ken dan Kaskus. Martin meberikan kebebasan kepada untuk mengelola kreativitas dan inovasi perkembangan Kaskus. Hal positif yang bisa didapat Ken dari sosok Martin Hartono adalah sifat kepemimpinan sekaligus pendengar yang baik. Martin mengatakan bahwa hal paling berharga dalam bisnis adalah hubungan antarmanusia dan sikap saling menghormati. Selain itu, sosok Martin Hartono juga adalah pribadi yang humble. Ken belajar hal lain tentang makna sukses dari Martin, yaitu tidak perlu diperlihatkan dengan simbol atau kehidupan yang berkilau, melainkan bahagia dengan apa yang kita raih.

Dengan mendapatkan investasi dari GDP, Ken merasa ini bukan waktu yang tempat untuk menyombongkan diri, mengingat dirinya mendapatkan investasi besar saat umur yang masih muda, melainkan Ken dan Andrew menjadikan ini sebagai awal perjalan baru. Mereka berdua perlu memperbaiki kekurangan yang dimiliki kaskus. Menurut Ken, salah satu alasan Kaskus bisa sukses hingga saat ini adalah karena kondisi Indonesia sendiri. Kaskus memiliki value yang disukai oleh orang Indonesia yaitu kebebasan mengekspresikan diri. Setiap user memiliki nickname atau nama samaran, sehingga mereka lebih bebas mengekspresikan diri mereka. Kekuatan Kaskus juga terletak pada karakter dan positioning. Kaskus terkenal sebagai komunitas Indonesia yang terbesar, serta menjadi pionir sistem transaksi online anta pengunjung dan menjadi website lokal yang paling banyak dikunjungi.


(2)

Saat ini Kaskus berusaha berinovasi dengan mengembangkan Kaspay dan Marketplace. Kaspay merupakan layanan berbentuk e-wallet yang bertujuan agar transaksi di Kaskus berjalan dengan aman, mudah dan lancar. Saat terjadi transaksi pembeli mengirim uang, lalau ditahan sebentar oleh KasPay sambil memastikan pengiriman berjalan dengan baik, baru dibayarkan. Selain itu, menurut Ken salah satu sumber pemasukan Kaskus adalah dari iklan. Di Kaskus, Ken berusaha untuk tidak menjalankan strategi bisnis yang membuka peluang bagi kompetitor untuk menciptakan solusi serupa yang lebih mudah dan menarik. Kaskus berusaha menciptakan konten yang kreatif dan tidak mudah ditiru dengan harapan bisa bertahan untuk jangka waktu yang lama.

Untuk gaya kerja di Kaskus, pada saat jumlah karyawan masih 2 orang, Ken dan Andrew sering sekali berkomunikasi dengan karyawan. Mereka mempunyai banyak waktu untuk menemani, berbicara, mengetahui detail cara kerja hingga masalah yang dialami kedua karyawan tersebut. Tetapi dengan semakin banyaknya karyawan dan besarnya perusahaan, membuat mereka menyisakan waktu lebih sedikit untuk berkomunikasi dan memahami garis detail cara kerja karyawan. Semakin perusahaan bertambah besar, Ken dan Andrew merasa harus memiliki strategi untuk mampu mendelegasikan tugas dengan baik, disinilah kepercayaan adalah hal penting. Dengan memberikan kepercayaan kepada karyawan, karyawan bisa bergerak dan berkreasi dengan baik. Sebagai contohnya adalah kebebasan karyawan untuk mengatur ataumenghias meja kerja masing-masing. Selain itu, Ken dan Andrew juga memberikan jam kerja yang relatif merdeka, seperti divisi promosi boleh datang lebih siang dari yang lain, karena waktu kreatif mereka bisa diumbar sampai malam hari. Intinya semua dilingkari oleh perasaan tanggung jawab dan sense of ownership.

Ken dan Andrew berniat menciptakan suasana kantor yang unik dan bagus, yang mampu mencerminkan jiwa Kaskus. Oleh karena itu, Mereka berdua berusaha mencari sebuah tempat baru yang cocok. Akhirnya, menemukan lokasi yang bagus yaitu di Menara Palma, tepatnya di gedung parkir lantai 10 dan 11. Ketika melihatnya, Ken dan Andrew merasa cocok dan menyukai lokasi tersebut. Mereka pun memanggil seorang desainer interior untuk mengatur desain dari kantor Kaskus yang baru tersebut. Kantor tersebut didesain agar memiliki ruangan dengan gaya bebas dan menghibur. Contohnya lobby yang ditata menyerupai lapangan golf mini, dengan harapan tamu yang datang,


(3)

misalkan terjebak macet sebelumnya bisa merasakan suasana ruang tunggu yang rileks dan menghibur.

Intinya mereka ingin membuat suasana kerja yang nyaman dengan memahami perasaan manusia. Ada yang mengatakan bahwa urusan pribadi dan pekerjaan harus dipisahkan, tetapi ada kalanya urusan pekerjaan mempengaruhi urusan pribadi. Sehingga Ken dan Andrew bukan mencampuri dan menjadi penengah pada urusan mereka, melainkan berusaha menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, menyenangkan dan menyegarkan jiwa semua orang yang bekerja di Kaskus.


(4)

BAB 10

Industri Online, Makin Maju!

Pada zaman sekarang ini, Ken mengatakan bahwa jika kita ingin menggeluti dunia online, ini adalah kondisi yang sangat bagus, karena penggunanya sudah banyak, sehingga bisnis online bisa berkembang dengan baik. Ken mengatakan Kaskus menang di hal positioning, dimana Kaskus berkonsep platform. Kaskus menyediakan wadah bagi para pengguna untuk berkreasi di Kaskus, sehingga kreativitas di Kaskus menjadi tak terbatas. Industri online sangat dipengaruh oleh ekosistem dan ketergantungan masyarakat pada online.

Ken juga mengatakan, untuk bisa sukses jangan secara sembarangan meniru suatu hal, tetapi harus mampu memberikan solusi yang berbeda. Menurut Ken, di industri online tidak ada yang namanya loyalitas. Yang ada hanyalah benefit dan solusi. Jika ada sistus lain yang menawarkan solusi yang lebih baik, para pengguna pun akan cepat pindah. Jadi hal yang paling penting di dunia online adalah mencari solusi dan benefit yang berguna dalam jangka waktu yang lama, setelah itu baru memikirkan kreativitas konten, serta pengelolaan user dan pengguna. Tidak lupa juga untuk memikirkan mencari iklan atau sumber profit untuk perkembangan ke depannya. Untuk iklan, saat ini di Indonesia banyak orang yang sudah mengerti manfaat memasang iklan di dunia online, sehingga hal tersebut bisa mendorong majunya bisnis online.

Dalam hal modal, dalam bisnis online, menurut Ken, modal paling mahal dan krusial adalah waktu. Ketekunan, waktu yang lapang untuk mengelola dan menciptakan kreativitas sangat dibutuhkan. Bisnis online bukan masalah mengucurkan banyak dana, kantor bagus dan peralatan canggih, melainkan membutuhkan kesetiaan, serta ketekunan untuk mengurusnya. Menurut Ken, yang paling potensial untuk membuat bisnis online adalah mahasiswa, karena punya banyak waktu setelah kuliah dan beban hidup belum terlalu rumit. Mahasiswa bisa berkonsentrasi pada situs yang mereka buat.


(5)

BAB 11

Sukses Itu Bahagia

Menurut Ken, sukses itu berarti bisa mendapatkan kebahagiaan yang kita inginkan. Ukuran kebahagiaan setiap orang berbeda-beda. Misalkan takaran sukses orang tua adalah melihat anak-anaknya rukun dan berhasil, tidak lagi tergiur dengan sesuatu yang sifatnya materil. Cakupan perasaan sukses itu luas dan beragam, sehingga jangan menjadi yang diinginkan orang lain. Hal yang perlu menjadi titik fokus adalah bagaiman membuat hidup terasa lebih “hidup”. Hal pertama yang penting adalah perasaan bersyukur. Bersyukur dengan mensyukuri segala pencapaian yang ada, dan tidak terus menerus merasa tidak puas. Ciptakan selalu tantangan baru dan mimpi besar untuk membuat hidup menjadi lebih hidup. Selain itu, diantara target-target yang kecil, selalu terdapat grand goal. Grand goal inilah yang mampu membuat hidup kita terasa lebih bergairah.

Ken juga berpendapat bahwa uang bukan tolak ukur sukses. Menurut dia uang tidak selalu bisa memenuhi apa yang dia inginkan, sehingga yang terpenting bukan masalah jumlah, melainkan cara kita mengelola uang tersebut. Uang itu memang penting, tetapi jangan sampai uang mendikte kehidupan kita. Sebagai contoh, Ken dan Andrew melihat uang sebagai bentuk dari pencapaian kerja keras mereka dan harus dikelola untuk perkembangan usaha. Selain itu, juga untuk kesejahteraan hidup pribadi dan karyawan, serta tidak memandang uang sebagai patokan gaya hidup.

Tentang peluang, Ken berpendapat bahwa peluang jangan dicari melainkan dipancing. Menurut Ken, cara orang melihat peluang dan mengukur potensi ada 2 hal. Yang pertama tidak mengetahui potensi dan bidang apa yang cocok dengan dirinya, mengikuti arus dan dari tiap pengalaman-pengalaman yang dialami kemudian mereka memiliki insting untuk menentukan bidang yang sesuai. Yang kedua mengetahui kelebihan dan kelemahan diri sendiri dan mengasah kemampuan untuk menjadi apa yang diinginkan. Yang terpenting bagi Ken adalah bagaimana berani untuk memutuskan sesuatu dan membuat hal tersebut menjadi nyata. Orang yang tidak berani memutuskan dan melakukan sesuatu tidak akan bisa menemukan peluang seperti yang diharapkan.


(6)

Tentang kegagalan, menurut Ken kita tidak perlu gentar. Dalam menjalankan Kaskus dia memiliki ketakutan yaitu saat mengecewakan banyak orang yang mengharapkan dia melakukan sesuatu yang lebih untuk Kaskus. Tetapi ia tidak menjadikan itu sebagai penghambat. Takut gagal adalah perasaan yang sering kita rasakan, tetapi kita tidak boleh menjadikan hal itu sebagai penghambat yang membuat kita tidak melakukan apa-apa. Ketika kita melihat orang sukses, kita tidak tahu seberapa berat perjuangan orang tersebut. Kaskus yang Ken dan Andrew perjuangkan hingga hari ini tidak lepas dari kegagalan. Mulai dari ditipu orang, mengahadapi hari-hari yang berat, bahkan ada beberapa projek yang gagal, ataupun berhenti dibalik beberapa projek Kaskus yang sukses. Yang terpenting adalah tidak putus asa dan selalu bersyukur.