Lebar Impeler Pada Sisi Masuk b Kecepatan Tangensial U Kecepatan Tangensial U Sudut tangensial Keluar Impeler Kecepatan Absolut Tangensial V

48 H p = head pompa = 10,825 m = 36,088 ft n p = putaran pompa = 1450 rpm maka: d 2 = 1450 088 , 36 90 , 1840 x x = 207,44 mm = 207 mm

e. Lebar Impeler Pada Sisi Masuk b

1 Lebar impeler pada sisi masuk dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut [Lit. 6. hal 108]: b 1 = 1 1 1   x V x d x Q r th Dimana: Q th = kapasitas teoritis pada sisi isap = 0,03885 3 s d 1 = diameter sisi masuk impeler = 0,118 m V 1 r = kecepatan fluida radial sisi masuk = V + 5 10 x V = 1,98 + 0,099 0,198 = 2,079 2,178, diambil 2,1 ms 1  = faktor kontraksi pada sisi masuk 0,8 – 0,9 dan ditetapkan 0,85 Maka: b 1 = 1 , 2 85 , 118 , 14 , 3 03885 , x x x = 0,0587 m = 58,74 mm  59 mm Universitas Sumatera Utara 49

f. Lebar Impeler Sisi Keluar b

2 Lebar impeller sisi keluar diperoleh dari persamaan [Lit. 6. hal 108]: b 2 = 2 2 2   x V x d x Q r th Dimana : Q th = kapasitas teoritis pada sisi isap = 0,03885 m 3 s d 2 = diameter sisi keluar impeler = 0,207 m V 2 r = kecepatan fluida radial sisi keluar 0,85 1,0V 1 r = 0,85 1,0 2,1 = 1,78 2,1 ms = diambil 1,95 ms 2  = faktor kontraksi pada sisi keluar = 0,9 – 0,95 dan ditetapkan 0,9 Maka: b 2 = 9 , 95 , 1 207 , 14 , 3 03885 , x x x = 0,0340 m = 34,05 mm ≈ 34 mm

4.3.2. KECEPATAN DAN SUDUT ALIRAN FLUIDA MASUK IMPELER a. Kecepatan Aliran Absolut V

1 Pada pompa dengan impeler radial, aliran fluida masuk secara radial tegak lurus dengan garis singgung impeler sehingga besar sudut masuk absolut 1  = 90 C dan kecepatan aliran absolut V 1 adalah sama dengan kecepatan radial aliran pada sisi masuk V 1 r = 2,1 ms Universitas Sumatera Utara 50

b. Kecepatan Tangensial U

1 Kecepatan tangensial pada sisi masuk impeller ditentukan dengan persamaan: 1 U = 60 1 p n x d x  = 60 1450 118 , 14 , 3 x x = 8,954 ms

c. Sudut Tangensial

1  Untuk aliran fluida masuk secara radial  = 90, maka sudut sisi masuk 1  dapat dihitung dengan persamaan berikut: 1  = arc tan 1 1 U V r = arc tan 95 , 8 1 , 2 = 13,204 maka dapat diketahui bahwa kecepatan relatif pada sisi masuk impeller W 1 adalah: W 1 = 1 1 sin  r V = 204 , 13 1 , 2 Sin = 9,193 ms Universitas Sumatera Utara 51

4.3.3. KECEPATAN DAN SUDUT ALIRAN KELUAR IMPELER a. Kecepatan Radial Aliran V

2 r Dari perhitungan sebelumnya kecepatan radial pada sisi keluar impeler V 2 r adalah sebesar 1,95 ms.

b. Kecepatan Tangensial U

2 U 2 = 60 2 p n x d x  = 60 1450 207 , 14 , 3 x x = 15,707 ms

c. Sudut tangensial Keluar Impeler

2  Besarnya sudut tangensial keluar impeler 2  mempunyai harga berkisar 15 - 40 . Akibat sudut keluar ini, maka impeler ini dapat menghasilkan head. Head yang dihasilkan impeler untuk sudut tidak terbatas disebut head virtuil. Dalam menentukan sudut tangensial sisi keluar impeler 2  harus diperhatikan head virtuil yang direncanakan, sebab tidak bekerja dengan baik apabila head virtuil pompa lebih kecil dari head pompa. Dimana head virtuil dihitung dengan persamaan berikut: H = k x H vir Dimana: H = Head pompa = 10,825 m k = Koefisien yang tergantung pada sudu dan laluan 0,6 – 0,7 diambil 0,7 Universitas Sumatera Utara 52 Maka: H vir = k H = 7 , 825 , 10 = 15,714 m Untuk menghitung sudut tangensial sisi keluar impeler dilakukan menurut persamaan berikut: H vir =        2 2 2 2 tan  r V U g U Dimana: H vir = head virtuil impeler = 15,714 m U 2 = kecepatan tangensial keluar impeler = 15,707 ms V 2 r = kecepatan radial keluar impeler = 1,95 ms 2  = sudut tangensial sisi keluar impeler Maka: 15,714 =        2 tan 95 , 1 707 , 15 81 , 9 707 , 15  tan 2  = 0,764 2  = 37,379

d. Kecepatan Absolut Tangensial V

2 u V 2 u = U 2 - 2 2 tan  r V = 15,707 - 764 , 95 , 1 = 13,154 ms Universitas Sumatera Utara 53

e. Sudut Absolut Keluar Impeler