53
e. Sudut Absolut Keluar Impeler
2
2
= arc tan
2 2
u r
V V
= arc
tan 154
, 13
95 ,
1 = 8,432
f. Kecepatan Relatif Keluar Impeler W
2
W
2
=
2 2
sin
r
V
= 379
, 37
sin 95
, 1
= 3,212 ms
g. Kecepatan absolut Aliran Keluar V
2
V
2
=
2 2
sin
r
V
=
432 ,
8 sin
95 ,
1
= 13,298 ms
4.3.4. Kecepatan dan Sudut Keluar Akibat Adanya Aliran Sirkulasi a. Kecepatan Radial V
2 r
’
Karena kapasitas aliran yang keluar tetap sama, maka aliran sirkulasi circulation flow tidak mempengaruhi kecepatan radialnya, sehingga:
V
2 r
= V
2 r
= 1,95 ms
Universitas Sumatera Utara
54
b. Kecepatan Tangensial V
2 u
’
Kecepatan Tangensial pada sisi keluar dihitung dengan persamaan: V
2 u
=
x V
2 u
Dimana:
= kofisien sirkulasi 0,65 – 0,75, diambil 0,68 Maka: V
2 u
= 0,68 x 13,154 ms = 8,944 ms
c. Sudut Absolut
2
Besarnya sudut akibat aliran sirkulasi adalah:
2
= arc tan
2 2
u r
V V
2
= arc tan 944
, 8
95 ,
1 = 12,29
d. Sudut Tangensial Sisi Keluar
2
2
= arc tan
2 2
2 u
r
V U
V
= arc tan 944
, 8
707 ,
15 95
, 1
= 16,084
e. Kecepatan Relatif W
2
W
2
=
2 2
2 2
2 u
r
V U
V
=
2 2
944 ,
8 707
, 15
95 ,
1
= 47,688 ms
Universitas Sumatera Utara
55
4.3.5. PERENCANAAN SUDU IMPELER
Perencanaan sudu impeler merupakan hal penting dalam perencanaan pompa, karena hal ini mempengaruhi performasi yang dihasilkan pompa yang
akan dirancang. Sudu tidak boleh dibuat terlalu panjang karena akan menambah atau memperbesar kerugian gesek. Factor yang utama yang mempengaruhi
pemilihan sudu adalah sudut
2
. Berdasarkan hasil perhitungan, sudut
2
= 37,379
lebih kecil dari 90 . Tipe sudu yang direncanakan adalah sudu yang
membengkok ke belakang. Sudu-sudu haruslah sedemikian rupa sehingga dapat memberikan pengarahan yang baik pada fluida. Jumlah sudu yang terlalu banyak
akan menyebabkan kerugian gesek yang besar.
a. Jumlah Sudu Z
1
Jumlah sudu dapat dihitung dengan rumus [Lit. 6. hal 115]: Z = 6,5
2
sin
2 1
1 2
1 2
d d
d d
Dimana: d
2
= diameter luar impeler 207mm d
1
= diameter sisi masuk impeler 118 mm
1
= sudut tangensial sisi masuk impeler 13,204
2
= sudut tangensial sisi keluar impeler 37,379 maka:
Z =
6,5
2
379 ,
37 204
, 13
sin 118
207 118
207
= 6,426 = 6 sudu Menurut Austin, 1983, jumlah sudu adalah 5-12, maka diambil: z = 6 buah
Universitas Sumatera Utara
56
b. Jarak Antara Sudu Impeler
Jarak tiap sudu dapat ditentukan dengan rumus berikut: S
= Z
d x
Dimana: d = diameter impeler
= diameter sisi masuk d
1
= 118 mm = diameter sisi keluar d
2
= 207 mm Z = jumlah sudu Z = 6
Maka : Untuk sisi masuk : S
1
= 6
118 x
= 61,75 mm
Untuk sisi keluar : S
2
= 6
207 x
= 108,33 mm
c. Tebal Sudu t
Tebal sudu dapat ditentukan dengan persamaan berikut [Lit. 6. hal 106]: t
= Z
x d
x
sin 1
Dimana: t = tebal sudu d = diameter impeler, untuk sisi masuk = 118 mm dan untuk sisi
keluar = 207 mm = faktor konstruksi, untuk sisi masuk
1
= 0,8 dan untuk sisi keluar
2
= 0,90
Universitas Sumatera Utara
57 = sudut tangensial, untuk sisi masuk
1
= 13,204 , untuk sisi keluar
2
= 37,379 Z = jumlah sudu 6 buah
Maka: Tebal sudu masuk t
1
adalah:
t
1
= 6
204 ,
13 sin
8 ,
1 118
x x
= 2,821 mm direncanakan 3 mm Tebal sudu sisi keluar t
2
adalah:
t
2
=
6 379
, 37
sin 9
, 1
207 x
x
= 6,576 mm direncanakan = 7 mm
d. Panjang Sudu