Karakteristik ayam fayoumi, merawang dan persilangannya umur 9-16 minggu (studi kasus di BPTU sapi dwiguna dan ayam sumbawa, Sumatera Selatan)

%&

03s

KTERISTIK AYAM FAYOURIT, MERAWANG
DAN PERSILANGANWA UMUR 9-16 NlINGGU
(STUDI KASUS DI BPTU SAP1 DWIGUNA DAN
AYAM SEMBAWA, SUMATEFLA SELATAN)

SKRIPSI
HANIF SAPUTRA AFFANDI

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

RINGKASAN
HANIF SAPUTRA AFFANDI. 2006. Karakteristik Ayam Fayoumi, Merawang
dan Persilangannya Umur 9-16 Minggu (Studi Kasus di BPTU Sapi Dwiguna
dan Ayam Sembawa, Sumatera Selatan). Skripsi. Departemen Ilmu Produksi dan

Tekonologi Peternakan. Fakultas Petemakan. Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama : Dr. Ir. Sri Supraptini Mansjoer
Pembimbing Anggota : Ir. Abubakar, SE., MM.
Pengembangan ayam lokal Indonesia melalui program pemuliaan mempakan
salah satu bentuk usaha yang selama ini dilakukan di BPTU (Balai Pembibitan
Temak Unggul) Sembabva, Sumatera Selatan. Pengembangan ayam lokal dilakukan
melalui persilangan ayam lokal dengan ayam impor yang mempunyai produktivitas
tinggi. H a i l persilangan yang dilakukan oleh BPTU Sembawa salah satunya adalah
Sriwijaya Prima 1 (SP-1: Fayoumi x Merawang) dan Prima Sriwijaya 1 (PS-1:
Merawang x Fayoumi) yang mempakan F1 hasil perkawinan ayam Fayoumi dan
Merawang. Ayam persilangan ini diharapkan mampu memberikan produktivitas
yang lebih baik dalam produksi daging maupun telur sehingga untuk melihat
keberhasilan persilangan ini dirasakan perlu pengujian performa produksi ayam hasil
persilangan tersebut.
Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan dua jenis data, data sekunder
pertumbuhan 9-16 minggu yang mempalian hail pencatatan BPTU Sembawa dan
data primer dari sifat-sifat iwalitatif. Data perturnbuhan diolah secara deskriptif,
untuk melihat keberhasilan persilangan ini juga dilakukan perhitungan nilai heterosis
perturnbuhan. Hukum Hardy-Weinberg digunakan dalam penentuan fiekuensi gen
sifat wama bulu, wama cakar, dan bentuk jengger, yang dapat memberi informasi

keragaman genetik ayam penelitian.
Perhmbuhan ayarn hasil persilangan SP-1 d i i a i memiliki potensi
pengembangan yang sangat baik. Tejadinya heterosis pertumbuhan pada bobot
badan perminggu dan pertambahan bobot badan ayam persilangan yang lebih baik
dibandingkan keduajenis ayam tetuanya, temtama ayam SP-1 yang mampu memiliki
nilai heterosis pertambahan bobot badan sebesar 126% padaumur 16 minggu.
Ayam Fayoumi memiliki tingkat keseragaman genetik sebesar 92,94% untuk
sifat wama bulu (wama bulu, pola bulu primer, pola bulu sekunder, dan kerlip bulu),
dan memiliki tingkat keseragaman 100% untuk sifat wama cakar dan bentuk jengger.
Ayam Merawang memiliki keseragaman genetik 100% untuk sifat xvama bulu, pola
bulu sekunder, kerlip bulu, wama caliar dan bentuk jengger, sedangkan untuk sifat
pola bulu primer ayam Merawang diduga hanya memiliki 50% tingkat keseragaman.
Ayam SP-1 memiliki karakteristik kualitatif mendekati ayam Fayoumi dengan
tingkai kemiripan tertinggi pada lokus E sebesar 83,72% mirip ayam Fayoumi yang
.
PS-1 memiliki karakteristik kualitatif mendekati ayam
memiliki gen E ~ Ayam
Merawang dengan tingkat kemiripan tertinggi pada pola bulu sekunder lokus B
sebesar 76,56% dari total populasi memiliki gen b yang mirip Merawang.
Kata kunci : sifat kualitatif, sifat kuantitatif, ayam SP-1, dan ayam PS-I


ABSTRACT
Characteristic of Fayoumi Chicken, Merawang and Their Crossed
on 9-16 Week Old (Study Case in BPTU D u d Putpose
Cow and Chicken Sembawa, South Sumatera)
Affandi, H.S., S.S. Mansjoer, and Abubakar
Indonesian local chicken development through breeding progame is one
effort that already done by BPTU (Breeding Center Board) Sembawa Local chicken
development by crossed breeding between local and imported chicken which have
high productivities. The result of cross-breeding programe were Sriwijaya Prima 1
(SP-1: Fayoumi x Meralvang) and Prima Sriwijaya 1 (PS-1: Merawang s Fayoumi)
which F1 (hybrid) Fayoumi and Merawang chicken. Crossbred chicken were
expected have better productivities (both meat and egg). To evaluated succed the
crossbreeding, we need to examined performance of this crossbred chicken
production. The reseach colected two types of data, secondary data 9-16 weeks
growth had be observed at BPTU Sembawa and primary data from qualitative
phenotypes. The data described descriptively, calculation of heterosis growth rates
were performed to evaluated the result of crossbreeding programe. Hardy-Weinberg
law method was used to determine genetical frequencies of phenotypes (feather
colour, shank colour and comb shape), which can explained genetical variation of

there chickens. Crosbred chicken showed a good development potency. Heterosis in
weight growth per week and increasing body weight of chicken hybrids represented
great value from two kinds of their parent chicken, esspecially SP-1 which had
heterosis value of growth rate 126% in 16 week. Fayoumi chicken had 92,94%
homogenity rate of feather color fenotypes (feather color, primary pattem, secondary
pattern, and sparkling feather), and have homogenity 100% for phenotypes of shank
color and comb shape. Merawang chicken bad 100% homogenity for phenotypes of
feather color, secondary pattern, sparkling feather, shank color, and comb shape,
however for phenotypes of primary pattern Merawang probably had 50%
homogenity. SP-1 chicken had phenotypes of qualitative more like Fayoumi with
highly resemble rate at lokus E, totaled 83,72% of population SP-1 like Fayoumi
which had E~ gene. PS-1 phenotypes more like Merawang chicken with highly
resemble rate at secondary pattem lokus B, totaled 76,56% of population had gene b
which resemble at Merawang chicken.
Keyword : Qualitative Phenotypes, Quantitative Phenotypes, SP-1 and PS-1 Chicken

KARAKTERISTIK AYAM FAYOUMI, RIERAWANG
DAN PERSKANGANNYA UMUR 9-16 MINGGU
(STUDI KASUS DI BPTU SAP1 DWIGUNA DAN
AYAM SEMBAWA, SUMATERA SELATAN)


Sebagai s d d satu
~ syarat untuk memperolel~gelar Sarjana Petel-nakan
pada Fakultas Peternakan
Institut Pertanian Bogor

Oleh :
Hanif Saputra Affandi
Dl4101021

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

KARAKTERISTIK AYAM FAYOUMI, MERAWANG
DAN PERSILANGANNYA UMUR 9-16 MINGGU
(STUD1 KASUS DI BPTU SAP1 DWIGUNA DAN
AYAM SEMBAWA, SUMATERA SELATAN)


Oleh

HANIF SAF'UTRA AFFANDI
Dl4101021

Skripsi ini telah disetujui dan disidangkan di hadapan
Komisi Ujian Lisan pada tanggal 24 Agu'stus 2006

Pembimb&~Utama

Pembimbing Anggota

T
Ir. Ab

NIP. 130 354 159

, .,

NIP.080 054 473


RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sekayu (Sumatera Selatan) pada tanggal 29 November
1983. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Harnam
Affandi dan Ibu Fatimah Husin.
Penulis menyelesaikan pendidikan dasar pada tahun 1995 di SD Negeri 2
Sekayu. Pendidikan menengah tingkat pertama diselesaikan pada tahun 1998 di
SLTP Negeri 2 Sekayu dan pada tahun 2001 penulis menyelesaikan pendidikan
lanjutan tingkat atas di SMU Negeri 1 Sekayu.
Tahun 2001 Penulis terdaftar sebagai mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama
di Institut Pertanian Bogor melalui USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Setahun
berikutnya penulis terdaftar sebagai mahasiswa program studi Teknologi Produksi
Temak, Jumsan Ilmu Produksi Temak, Fakultas Petemakan, Institut Pertanian
Bogor. Selarna di Fakultas Petemakan Penulis aktif di organisasi kemahasiswaan dan
pada tahun 2004 terpilih sebagai sekretaris umum HIMAPROTER (Himpunan
Mahasisiwa Ilmu Produksi Temak).

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala ridho dan

karunia-Nya sehingga dapat diselesaikannya penelitian dan penulisan skripsi ini.
Dengan selesainya skripsi ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada
ibu pembimbing Dr. Ir. Sri Supraptini Mansjoer dan bapak Ir. Abubakar, SE, MM
atas segala masukan dan arahannya sehingga penulisan skripsi bejudul
"Karakte~istikAyam Arab (Fayoumi), Merawang, dan Persitangannya Umur
9-16 Minggu (Studi Kasus di BPTU Sapi Dwiguna dan Ayam Sembawa-

Sumatera Selatan)" dapat berjalan dengan baik.

Skripsi yang telah dibuai selama kurang lebih satu tahun ini diharapkan bisa
menjadi sumber informasi baru tentang kajian atau studi sifat-sifat fenotipik
kuantiiatif maupun kualitatif ayam lokal Indonesia. Sungguh menjadi harapan besar
penulis agar skripsi ini bisa bermanfaat bagi pengkajian terhadap pengembangan
peternakan ayam lokal di Indonesia.
Penulis sadar akan masih banyaknya kelwangan dalarn penulisan skirpsi ini
dan semoga skripsi ini dapai membantu bagi yang memerlukannya.

Bogor, Agustus 2006

Penulis


%&

03s

KTERISTIK AYAM FAYOURIT, MERAWANG
DAN PERSILANGANWA UMUR 9-16 NlINGGU
(STUDI KASUS DI BPTU SAP1 DWIGUNA DAN
AYAM SEMBAWA, SUMATEFLA SELATAN)

SKRIPSI
HANIF SAPUTRA AFFANDI

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

ABSTRACT
Characteristic of Fayoumi Chicken, Merawang and Their Crossed

on 9-16 Week Old (Study Case in BPTU D u d Putpose
Cow and Chicken Sembawa, South Sumatera)
Affandi, H.S., S.S. Mansjoer, and Abubakar
Indonesian local chicken development through breeding progame is one
effort that already done by BPTU (Breeding Center Board) Sembawa Local chicken
development by crossed breeding between local and imported chicken which have
high productivities. The result of cross-breeding programe were Sriwijaya Prima 1
(SP-1: Fayoumi x Meralvang) and Prima Sriwijaya 1 (PS-1: Merawang s Fayoumi)
which F1 (hybrid) Fayoumi and Merawang chicken. Crossbred chicken were
expected have better productivities (both meat and egg). To evaluated succed the
crossbreeding, we need to examined performance of this crossbred chicken
production. The reseach colected two types of data, secondary data 9-16 weeks
growth had be observed at BPTU Sembawa and primary data from qualitative
phenotypes. The data described descriptively, calculation of heterosis growth rates
were performed to evaluated the result of crossbreeding programe. Hardy-Weinberg
law method was used to determine genetical frequencies of phenotypes (feather
colour, shank colour and comb shape), which can explained genetical variation of
there chickens. Crosbred chicken showed a good development potency. Heterosis in
weight growth per week and increasing body weight of chicken hybrids represented
great value from two kinds of their parent chicken, esspecially SP-1 which had

heterosis value of growth rate 126% in 16 week. Fayoumi chicken had 92,94%
homogenity rate of feather color fenotypes (feather color, primary pattem, secondary
pattern, and sparkling feather), and have homogenity 100% for phenotypes of shank
color and comb shape. Merawang chicken bad 100% homogenity for phenotypes of
feather color, secondary pattern, sparkling feather, shank color, and comb shape,
however for phenotypes of primary pattern Merawang probably had 50%
homogenity. SP-1 chicken had phenotypes of qualitative more like Fayoumi with
highly resemble rate at lokus E, totaled 83,72% of population SP-1 like Fayoumi
which had E~ gene. PS-1 phenotypes more like Merawang chicken with highly
resemble rate at secondary pattem lokus B, totaled 76,56% of population had gene b
which resemble at Merawang chicken.
Keyword : Qualitative Phenotypes, Quantitative Phenotypes, SP-1 and PS-1 Chicken