BAB 4 HASIL PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah sefalogram pasien yang datang ke klinik spesialis ortodonti RSGMP FKG USU periode 2004-2008 dan pinjaman sefalometri
dari praktek swasta ortodontis di Medan yang berjumlah 45 orang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pengukuran yang telah dilakukan terhadap sefalogram, dapat dilihat prevalensi maloklusi skeletal berdasarkan analisis Steiner dan Jefferson dan
juga kesesuaian antara analisis Steiner dan Jefferson pada tabel 1,2, dan 3.
Tabel 1. PREVALENSI MALOKLUSI SKELETAL BERDASARKAN
ANALISIS STEINER
Klas Jumlah
Jumlah Persentase
I ANB: 0
-4 SNA = 80
-84 SNB = 78
-82 8 17,8
18 40
SNA 80 SNB 78
8 17,8 SNA 84
SNB 82 2 4,4
II ANB 4
SNA 84 SNB = 78
-82 4 8,9
18 40
SNA = 80 -84
SNB 78 9 20
SNA 84 SNB 78
5 11,1
III ANB 0
SNA 80 SNB = 78
-82 5 11,1
9 20
SNA = 80 -84
SNB 82 1 2,2
SNA 80 SNB 82
3 6,7 Total
45 100
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 1 menunjukkan bahwa secara deskriptif diperoleh hasil bahwa berdasarkan analisis Steiner maloklusi skeletal Klas I dan Klas II mempunyai
persentase sama besar 40 dibanding Klas III 20 dari seluruh sampel penelitian.
Tabel 2. PREVALENSI MALOKLUSI SKELETAL BERDASARKAN
ANALISIS JEFFERSON
Klas Jumlah
Persentase I
13 28,9
IIA -
- IIB
2 4,4
IIC -
- IIIA
3 6,7
IIIB 1
2,2 IIIC
3 6,7
BR 23
51,1 BP
- -
Total 45
100
Tabel 2 menunjukkan bahwa secara deskriptif persentase pada maloklusi skeletal wajah berdasarkan analisis Jefferson mempunyai nilai yang lebih bervariatif.
Persentase terbesar terdapat pada maloklusi Klas BR 51,1 dibanding Klas lain dan Klas IIIB mempunyai persentase terkecil 4,4.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tabel 3. TABEL PREVALENSI KESESUAIAN DESKRIPSI MALOKLUSI SKELETAL ANTARA ANALISIS
STEINER DAN JEFFERSON
Jefferson Steiner
I ANB = 0 -4
II ANB 4 III ANB 0
SNA = 80 -
84 SNB = 78
- 82
SNA 84 SNB 82
SNA 80 SNB 78
SNA 84 SNB =
78 -82
SNA = 80
-84 SNB
78 SNA
84 SNB
78 SNA
80 SNB =
78 -82
SNA = 80
-84 SNB
82 SNA
80 SNB
82 BR
3 6,7
-
8 17,7
1 2,2
5 11,1
4 8,8
1 2,2
- 1
2,2 BP
- -
- -
- -
- -
- I
5 11,1
2 4,4
- 2
4,4 3
6,7 1
2,2 -
- -
IIA -
- -
- -
- -
- -
IIB -
- -
1 2,2
1 2,2
- -
- -
IIC -
- -
- -
- -
- -
IIIA -
- -
- -
-
2 4,4
- 1
2,2 IIIB
- -
- -
- -
- -
1 2,2
IIIC -
- -
- -
- 2
4,4 1
2,2 -
Total 8
17,8 2
4,4 8
17,7 4
8,8 9
20 5
11 5
11 1
2,2 3
6,6
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pada tabel 3 menunjukkan prevalensi kesesuaian deskripsi antara analisis Steiner dan Jefferson. Hasilnya menunjukkan hanya 34,5 prevalensi kesesuaian
deskripsi antara analisis Steiner dan Jefferson. 17,8 Klas I pada analisis Steiner yang mempunyai rentang nilai SNA dan SNB normal dikelompokkan menjadi 6,7
Klas BR dan 11,1 Klas I pada analisis Jefferson. 4,4 Klas I dengan nilai SNA dan SNB lebih besar dari normal biskeletal prognati mempunyai persentase 4,4 Klas I
pada analisis Jefferson. 17,7 Klas I dengan nilai SNA dan SNB lebih kecil dari normal biskeletal retrognati mempunyai persentase 17,7 Klas BR pada analisis
Jefferson. 18,9 Klas II pada analisis Steiner dengan nilai SNA lebih besar dari normal
maksila mengalami prognati dikelompokkan menjadi 2,2 Klas BR; 4,4 Klas I dan 2,2 Klas IIB pada analisis Jefferson. 20 Klas II pada analisis Steiner dengan
nilai SNB lebih kecil dari normal mandibula mengalami retrognati dikelompokkan menjadi 11,1 Klas BR; 6,7 Klas I dan 2,2 Klas IIB pada analisis Jefferson.
11,1 Klas II pada analisis Steiner dengan nilai SNA lebih besar dari normal dan SNB lebih kecil dari normal maksila mengalami prognati dan mandibula mengalami
retrognati dikelompokkan menjadi 8,8 Klas BR dan 2,2 Klas I pada analisis Jefferson.
11,1 Klas III pada analisis Steiner dengan nilai SNA lebih kecil dari normal maksila mengalami retrognati dikelompokkan menjadi 2,2 Klas BR; 4,4 Klas
IIIA dan 4,4 Klas IIC pada analisis Jefferson. 2,2 Klas III pada analisis Steiner dengan nilai SNB lebih besar dari normal mandibula mengalami prognati termasuk
ke dalam 2,2 Klas IIIC pada analisis Jefferson. 6,7 Klas III pada analisis Steiner dengan nilai SNA lebih kecil dari normal dan SNB lebih besar dari normal maksila
mengalami retrognati dan mandibula mengalami prognati dikelompokkan menjadi 2,2 Klas BR; 2,2 Klas IIIA dan 2,2 Klas IIIB pada analisis Jefferson.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB 5 PEMBAHASAN