Kegunaan penulisan skripsi ini adalah: 1.
Dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai manajemen kas. 2.
Sebagai referensi tambahan atas penelitian-penelitian terdahulu mengenai manajemen kas. 3.
Memberikan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengoptimalkan dana kas perusahaan di masa yang akan datang.
1.4 Kerangka Pemikiran
Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang sangat penting dalam menunjang operasi
perusahaan dalam jangka pendek. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertahankan persediaa kas agar risiko untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya lebih kecil.
Tetapi tidak berarti perusahaan harus berusaha untuk mempertahankan persedian kas yang besar, karena makin besar kas berarti makin banyak
uang yang menganggur sehingga akan memperkecil profitabilitasnya. Masalah kekurangan kas tidaklah begitu saja dipecahkan dengan jalan menahan sejumlah
kas secara berlebihan. Sebaliknya perusahaan yang hanya mengejar keuntungan saja
dengan jalan agar semua persediaan kasnya dapat diputarkan atau dalam keadaan bekerja
akan mendapatkan perusahaan itu dalam keadaan ilikuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan.
Manajemen kas yang baik akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan dengan
menentukan besarnya kebutuhan kas yang optimal dan pendapatan bunga yang maksimal dari uang tunai yang menganggur idle fund.
Jumlah kas dapat pula dihubungkan dengan penjualan. Perbandingan antara penjualan bersih dengan rata-rata kas menggambarkan tingkat perputaran kas turn over. Semakin
tinggi turn over, maka semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya. Tetapi perputaran kas yang sangat tinggi mengakibatkan jumlah kas yang tersedia terlalu kecil, sehingga dapat
mengganggu aktivitas perusahaan. Jumlah kas yang terlalu besar menunjukkan tingkat perputaran kas yang terlalu rendah, hal ini menunjukkan penggunaan kas tidak efisien.
Saldo kas optimal dapat ditentukan melalui beberapa pendekatan model matematika. Salah satuanya adalah yang dikembangkan oleh William Baumol yang pada prinsipnya
menggunakan model EOQ yang ditetapkan pada manajemen kas.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
1.5 Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang dikemukakan adalah : “Bahwa
besarnya kas pada PTP Nusantara VII masih belum optimal”.
1.6 Batasan
Yang dimaksud dengan Optimal adalah jumlah kas yang tersedia sesuai dengan
jumlah yang dibutuhkan. Neraca
Perkembangan Kas
Permasalahan
Evaluasi Keoptimalan Kas
Sumber dan Penggunaan Kas
Tujuan Penelitian
Kas Tidak Optimal
Kas Optimal
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan adalah segala aktivitas berhubungan dengan perolehan,” pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh. Oleh
karena itu, fungsi pembuatan keputusan dari manajemen keuangan dapat dibagi menjadi tiga area utama : keputusan sehubungan investasi, pendanaan dan
manajemen aktiva. Van Horne, James C. John M. Wachowicz Jr terjemahan Heru Sutojo,1995.
Manajemen keuangan biasa didefinisikan sebagai fungsi dan tugas manajer
keuangan menurut Syamsuddin 2004 : 1.
Menganalisa dan merencanakan pembelanjaan perusahaan 2.
Mengelola penanaman modal dalam aktiva 3.
Mengatur stuktur keuangan Tujuan manajemen keuangan adalah meningkatkan kemakmuran para pemegang
saham dengan meningkatkan nilai perusahaan melalui maksimalisasi nilai saham. Dalam hal ini manajer keuangan diharapkan untuk mempertimbangkan faktor-
faktor tingkat penghasilan, pandangan jangka panjang yang ingin dicapai oleh perusahaan, waktu penerimaan keuntungan, evaluasi terhadap resiko dan
keuntungan, penetapan kebijaksanaan dalam pembagian keuntungan dan tindakan-tindakan yang perlu diambil untuk meningkatkan harga saham
perusahaan Syamsuddin, 2004.
2.2 Pengertian Kas
Pengertian kas yang dikemukakan oleh beberapa Ahli yang berbeda-beda, tetapi pada prinsipnya memiliki arti dan maksud yang sama. Beberapa definisi
tersebut antara lain. Menurut S. Munawir 1995, pengertian kas adalah sebagai berikut:
Kas merupakan uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi
perusahaan, termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang diterima dari para pelanggan dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro atau demand
deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali dengan menggunakan cek atau bilyet.
Pendapat lainnya juga hampir sama dikemukakan oleh: Tuanakotta, 1997,
yaitu: Kas dan bank meliputi uang tunai dan simpanan-simpanan di bank yang
langsung dapat diuangkan pada setiap saat tanpa mengurangi nilai simpanan tersebut. Kas dapat terdiri dari kas kecil atau dana-dana kas lainnya seperti
penerimaan uang tunai dan cek-cek yang bukan mundur untuk disetor ke bank keesokan harinya.
Dari pendapat-pendapat tersebut diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa kas