Latar Belakang ANALISIS KAS PADA PTP NUSANTARA VII (PERSERO) DI BANDAR LAMPUNG

Kegunaan penulisan skripsi ini adalah: 1. Dapat menambah wawasan pengetahuan mengenai manajemen kas. 2. Sebagai referensi tambahan atas penelitian-penelitian terdahulu mengenai manajemen kas. 3. Memberikan bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengoptimalkan dana kas perusahaan di masa yang akan datang.

1.4 Kerangka Pemikiran

Kas adalah salah satu unsur modal kerja yang sangat penting dalam menunjang operasi perusahaan dalam jangka pendek. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertahankan persediaa kas agar risiko untuk tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya lebih kecil. Tetapi tidak berarti perusahaan harus berusaha untuk mempertahankan persedian kas yang besar, karena makin besar kas berarti makin banyak uang yang menganggur sehingga akan memperkecil profitabilitasnya. Masalah kekurangan kas tidaklah begitu saja dipecahkan dengan jalan menahan sejumlah kas secara berlebihan. Sebaliknya perusahaan yang hanya mengejar keuntungan saja dengan jalan agar semua persediaan kasnya dapat diputarkan atau dalam keadaan bekerja akan mendapatkan perusahaan itu dalam keadaan ilikuid apabila sewaktu-waktu ada tagihan. Manajemen kas yang baik akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan dengan menentukan besarnya kebutuhan kas yang optimal dan pendapatan bunga yang maksimal dari uang tunai yang menganggur idle fund. Jumlah kas dapat pula dihubungkan dengan penjualan. Perbandingan antara penjualan bersih dengan rata-rata kas menggambarkan tingkat perputaran kas turn over. Semakin tinggi turn over, maka semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya. Tetapi perputaran kas yang sangat tinggi mengakibatkan jumlah kas yang tersedia terlalu kecil, sehingga dapat mengganggu aktivitas perusahaan. Jumlah kas yang terlalu besar menunjukkan tingkat perputaran kas yang terlalu rendah, hal ini menunjukkan penggunaan kas tidak efisien. Saldo kas optimal dapat ditentukan melalui beberapa pendekatan model matematika. Salah satuanya adalah yang dikembangkan oleh William Baumol yang pada prinsipnya menggunakan model EOQ yang ditetapkan pada manajemen kas. Gambar 1. Kerangka Pemikiran

1.5 Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang dikemukakan adalah : “Bahwa besarnya kas pada PTP Nusantara VII masih belum optimal”.

1.6 Batasan

Yang dimaksud dengan Optimal adalah jumlah kas yang tersedia sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Neraca Perkembangan Kas Permasalahan Evaluasi Keoptimalan Kas Sumber dan Penggunaan Kas Tujuan Penelitian Kas Tidak Optimal Kas Optimal BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah segala aktivitas berhubungan dengan perolehan,” pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh. Oleh karena itu, fungsi pembuatan keputusan dari manajemen keuangan dapat dibagi menjadi tiga area utama : keputusan sehubungan investasi, pendanaan dan manajemen aktiva. Van Horne, James C. John M. Wachowicz Jr terjemahan Heru Sutojo,1995. Manajemen keuangan biasa didefinisikan sebagai fungsi dan tugas manajer keuangan menurut Syamsuddin 2004 : 1. Menganalisa dan merencanakan pembelanjaan perusahaan 2. Mengelola penanaman modal dalam aktiva 3. Mengatur stuktur keuangan Tujuan manajemen keuangan adalah meningkatkan kemakmuran para pemegang saham dengan meningkatkan nilai perusahaan melalui maksimalisasi nilai saham. Dalam hal ini manajer keuangan diharapkan untuk mempertimbangkan faktor- faktor tingkat penghasilan, pandangan jangka panjang yang ingin dicapai oleh perusahaan, waktu penerimaan keuntungan, evaluasi terhadap resiko dan keuntungan, penetapan kebijaksanaan dalam pembagian keuntungan dan tindakan-tindakan yang perlu diambil untuk meningkatkan harga saham perusahaan Syamsuddin, 2004.

2.2 Pengertian Kas

Pengertian kas yang dikemukakan oleh beberapa Ahli yang berbeda-beda, tetapi pada prinsipnya memiliki arti dan maksud yang sama. Beberapa definisi tersebut antara lain. Menurut S. Munawir 1995, pengertian kas adalah sebagai berikut: Kas merupakan uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang diterima dari para pelanggan dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro atau demand deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali dengan menggunakan cek atau bilyet. Pendapat lainnya juga hampir sama dikemukakan oleh: Tuanakotta, 1997, yaitu: Kas dan bank meliputi uang tunai dan simpanan-simpanan di bank yang langsung dapat diuangkan pada setiap saat tanpa mengurangi nilai simpanan tersebut. Kas dapat terdiri dari kas kecil atau dana-dana kas lainnya seperti penerimaan uang tunai dan cek-cek yang bukan mundur untuk disetor ke bank keesokan harinya. Dari pendapat-pendapat tersebut diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa kas