Setelah  selesai  mengkonversi  video  menjadi  citra  yang  disimpan  dalam
bentuk JPG. Kemudian citra-citra ini diolah dengan menggunakan perangkat lunak  yang  mampu  mengkonversi  energi  inframerah  menjadi  warna  yang
dapat dilihat oleh mata. Visualisasi suhu dalam bentuk warna menunjukkan distribusi  suhu  sesuai  dengan  tinggi-rendah  suhu  ini  yang  diinginkan  dari
fungsi  aplikasi  thermovision  yang  sebelumnya  telah  ditentukan  parameter Tmax  dan  Tmin  pada  aplikasi  thermovision.    Aplikasi  thermovision  yang
digunakan  menggunakan  aplikasi  Matlab  sebagai  media  pengolah  aplikasi thermovision M. Haris, 2013
Kelebihan  aplikasi  thermografi  adalah  dapat  menangkap  perbedaaan  suhu
yang  dinyatakan  dalam  bentuk  warna  secara  langsung,  tanpa  harus menempelkan  alat  pendeteksi  pada  benda  objek.  Selain  dari  kelebihan  itu,
aplikasi thermografi  memiliki kekurangan yaitu aplikasi thermografi masih dilakukan  secara  manual.  Cara  ini  dirasakan  kurang  efisien  karena  video
yang  telah  direkam  harus  diubah  menjadi  bentuk  gambar  kemudian  dalam bentuk  gambar  berformat  .jpg  barulah  dapat  diketahui  suhu  pada  saat  itu
dengan aplikasi thermorafi.
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian  dilaksanakan  pada  bulan  Februari  sampai  selesai.  Penelitian dilakukan di Laboratorium Proses Produksi Jurusan Teknik Mesin Universitas
Lampung  untuk  proses  pembubutan  dan  pencitran  menggunakan  kamera inframerah dengan metode thermografi.
B. Alat dan Bahan Penelitian
Adapun bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1.
Material Magnesium AZ31B
Gambar 17. Material Magnesium AZ31B
Tabel 4. Karakteristik fisik dan thermal material paduan magnesium AZ31B Sumber  :  Analysis  of  surface  integrity  in  dry  and  cryogenic  machining  of
AZ31B
Mg Alloys, 2011
Density [kgmm
3
] 1,77 x 10
-6
Young’s Modulus [kNmm
2
] 45,000
Possion’s ratio 0.35
Melting temperature [K] 891
Konduktifitas thermal [wmK] 77 + 0.096T
Kapasitas Spesifik panas [JkgK] 1000 + 0.666T
Koefisien muai panas[K
-1
] 2.48 x 10
-5
Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.
Mata pahat HHS Pahat bubut High Speed Steels HSS merupakan paduan dari 0,75-1,5
Carbon  C,  4-4,5  Chromium  Cr,  10-20  Tungsten  W  dan Molybdenum  Mo,  5  lebih  Vanadium  V,  dan  Cobalt  Co  lebih  dari
12 Childs, dkk, 2000.
Gambar 18. Pahat bubut HSS
2. Mesin bubut
Spesifikasi mesin bubut Merk
: PINACHO MOTOR
Type : S-90200
Main Motor Power : 4 Kw Penyerahan
: 22-8-2000 Pump Motor Power :0.06 Kw
Buatan : SPAIN, JULY 1999
SPESIFIKASI
Central High : 200 mm
Central Distance : 750
– 1150 mm Swing Over Bed
: 400 mm Swing Over Grap
: 600 mm Swing Over Carrriage  : 370 mm
Swing Cross Slide : 210 mm
Bed width : 300 mm
Gambar 19. Mesin bubut
3. Kamera berinframerah
Kamera  berinframerah  digunakan  untuk  menangkap  aktivitas  pemesinan seperti  percikan  atau  penyalaan.  Kamera  berinframerah  dipasang  diatas
pahat sehingga saat pahat menyentuh benda kerja, maka akan nampak pada layar monitor  seperti terlihat  pada  Gambar 23  yang memperlihatkan set-up
pengujian.
Berikut adalah spesifikasi kamera inframerah Merk
: SECAM Model
: SC-2900 TYPE
: 13` SONY CCD 663 IR Colour Camera Power
: DC 12 V RoHS System
: PAL – 420
Video Output : 1V p-
p 75Ω
Gambar 20. Kamera inframerah
4. Laptop
Laptop digunakan untuk media penerima hasil video dari kamera inframerah