Buahnya termasuk buah buni dengan diameter 8-9 mm. Buah yang masih muda berwarna hijau dan setelah masak menjadi merah gelap, memiliki rasa
agak sepat Dalimartha, 2000.
D. Kandungan Kimia Daun Salam
Daun salam mengandung minyak atsiri sitral, eugenol, tanin, dan flavonoid Dalimartha, 2000; Sumono dan Wulan, 2009. Senyawa flavonoid dapat
menghambat transportasi asam amino leusin dan bersifat toksisitas terhadap serangga BBPPTP Ambon, 2013. Salah satu golongan flavonoid yaitu
rotenon, mempunyai efek mematikan pada serangga Utami, dkk., 2010.
Aktivitas biologi minyak atsiri terhadap serangga dapat bersifat menolak repellent, menarik attractant, racun kontak toxic, racun pernafasan
fumigant, mengurangi nafsu makan antifeedant, menghambat peletakan telur oviposition deterrent, menghambat petumbuhan, menurunkan fertilitas,
serta sebagai antiserangga vektor Hartati, 2012. Sedangkan senyawa tanin memiliki rasa yang pahit sehingga dapat
menyebabkan mekanisme penghambatan makan pada serangga Utami, dkk., 2010. Selain itu senyawa tanin berpengaruh pada serangga dalam hal
oviposisi BBPPTP Ambon, 2013.
E. Kegunaan Tumbuhan Salam
Bagian utama yang dimanfaatkan dari tumbuhan salam adalah daun, selain itu, kulit batang, akar, dan buah juga berkhasiat sebagai obat. Daun salam dapat
digunakan untuk mengobati kolesterol tinggi, kencing manis, tekanan darah tinggi, sakit maag, dan diare Dalimartha, 2000.
F. Kecoa
Kecoa merupakan serangga yang paling sering dijumpai. Bukti fossil menunjukkan kecoa sudah berada di bumi sejak lebih 300 tahun lalu. Kecoa
mempunyai daya adaptasi yang tinggi hingga bisa hidup bersama lingkungan manusia Baskoro dkk., 2013.
Kecoa merupakan jenis serangga yang termasuk dalam ordo Blattodea dengan jumlah spesies yang banyak. Salah satu spesiesnya adalah Periplaneta
americana Gambar 3 yaitu jenis kecoa yang sering ditemukan di lingkungan permukiman di Indonesia.
Gambar 2. Kecoa amerika Periplaneta americana Hapsari, 2012
Kecoa amerika dewasa
NImfa kecoa amerika