Persiapan Tempat Uji Pengujian Daun Salam sebagai Zat Penolak

Berikut perhitungan persen daya tolak: Daya tolak = ∑ ∑ × 100 Bagan alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 4. Bagan alir penelitian Persiapan Penelitian Penyediaan serangga uji 30 ekor kecoa amerika jantan dewasa yang dikumpulkan dari rumah – rumah di Lampung Timur  Penyediaan daun salam tua dan muda segar yang dipetik dari pekarangan kampus UNILA  Penyediaan pakan kecoa  3 perlakuan Penyediaan irisan daun salam muda:  Dicuci  Diiris  Ditimbang 5g  Dicampur pakan kecoa 5g Penyediaan irisan daun salam tua:  Dicuci  Diiris  Ditimbang 5g  Dicampur pakan kecoa 5g Variabel yang diamati : posisi kecoa untuk  Kemampuan daun salam sebagai zat penolak setiap jam selama 72 jam  Daya tahan daun salam sebagai zat penolak setiap 24 jam selama 72 jam. Kontrol tanpa irisan daun salam, hanya pakan kecoa 5g Perlakuan 1 Daun salam muda + makanan Perlakuan 2 Daun salam tua + makanan Perlakuan 3 Kontrol RAL  3 perlakuan  10 ulangan Dimasukkan ke 10 tempat uji bagian A2 Dimasukkan ke 10 tempat uji bagian A2 Dimasukkan ke 10 tempat uji bagian A2 Dimasukkan kecoa ke bagian B Dimasukkan kecoa ke bagian B Dimasukkan kecoa ke bagian B Mendapatkan hasil uji daun salam sebagai zat penolak kecoa amerika dewasa Penyediaan rangkaian tempat uji 30 buah

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Daun salam tua maupun daun salam muda dapat menjadi zat penolak alami bagi kecoa amerika dewasa. 2. Daun salam tua memiliki daya tolak lebih tinggi dibandingkan dengan daun salam muda. 3. Daya tolak daun salam masih bertahan diatas 70 setelah 72 jam pengamatan.

B. Saran

1. Melakukan penelitian selanjutnya dengan waktu yang lebih lama untuk mengetahui daya tahan zat penolak daun salam. 2. Melakukan penelitian pada kandungan lain dari daun salam tanin dan flavonoid dan efeknya bagi serangga. 27 DAFTAR PUSTAKA Amalia, H. dan I. S. Harahap. 2010. Preferensi Kecoa Amerika Periplaneta americana L. Blattaria: Blattidae terhadap Berbagai Kombinasi Umpan. J. Entomol. Indon. Vol. 7, No. 2, 67-77. Baskoro, A. D., Sudjari, dan A. R. F. R. Rambass. 2013. Uji Efektivitas Ekstrak Kulit Jeruk Nipis Citrus aurantiifolia sebagai Pengusir Repellent Kecoak Periplaneta americana. Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang. BBPPTP Ambon. 2013. Buah Mojo Sebagai Pengendali OPT. http:ditjenbun.deptan.go.idbbpptpambonberita-201-buah-mojo-sebagai- pengendali-opt-.html Diakses pada 8 November 2013 pukul 20.25WIB Carter, S. 2011. Cockroach Anatomy. http:biology.clc.uc.educoursesbio113protocolsCockroach.PDF Diakses pada 25 Mei 2014 Pukul 22.15 WIB Dalimartha, S. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jilid 2. Trubus Agriwidya. Jakarta. Dit Jen POM. 1980. Materia Medika Inonesia. Jilid VI. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal. 7, 503. Enda, W.G.2009. Uji Efek Antidiare Ekstrak Etanol Kulit Batang Salam Syzygium polyanthum Wight Walph. terhadap Mencit Jantan. http:repository.usu.ac.idbitstream12345678914387110E00203.pdf Diakses pada 2 Oktober 2013 pukul 20.00WIB Environmental Health Watch. 2005. Factsheet Cockroach control guide. http:www.ehw.orgAstma ASTH_cockroach-control html Diakses pada 28 Oktober 2013 pukul 19.50WIB Fahrurozy, R. 2012. Daun Salam. http:www.scribd.comdoc96789999Daun- Salam Diakses pada 8 November 2013 pukul 19.50WIB Halimah, D.P.P.dan Y. Zetra.2010. Minyak Atsiri dari Tanaman nilam Pogostemon cablin Benth. melalui Metode Fermentasi dan Hidrodistilasi serta Uji Bioaktivitasnya. Prosiding Tugas Akhir. Jurusan Kimia FMIPA. Institut Teknologi Sepuluh November.