Uji Autokorelasi Uji Asumsi Klasik

a PGRN – JPM H : β 1 = 0 tidak ada pengaruh antara jumlah pengangguran PGRN dengan jumlah penduduk miskin JPM. H a : β 1 ada pengaruh positif antara jumlah pengangguran PGRN dengan jumlah penduduk miskin JPM. b IPM – JPM H : β 2 = 0 tidak ada pengaruh antara Indeks Pembangunan Manusia IPM dengan jumlah penduduk miskin JPM. Ha : β 2 ada pengaruh negatif antara Indeks Pembangunan Manusia IPM dengan jumlah penduduk miskin JPM. Pada tingkat signifikansi 5 persen dengan pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. H diterima H a ditolak apabila t hitung t tabel atau jika probabilitas t hitung tingkat signifikansi 0,05, artinya adalah salah satu variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. 2. H ditolak H a diterima apabila t hitung t tabel atau jika probabilitas t hitung tingkat signifikansi 0,05, artinya adalah salah satu variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara signifikan. 2. Uji F Uji F digunakan untuk menguji apakah secara statistik bahwa koefisien regresi dari variabel independen secara bersama-sama memberikan pengaruh yang bermakna dengan membandingkan nilai probabilitas F-statistik dengan F tabel, dengan kententuan jika FStatistik F tabel maka H ditolak dan H a diterima berarti variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara bersama-sama, dengan formulasi hipotesis sebagai berikut: H : β 1 = β 2 = β 3 = 0 H diterima Prob F- statistik signifikan pada α 5, artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. H a : β 1 = β 2 = β 3 ≠ 0 H a diterima Prob F-statistik tidak signifikan pada α = 5, artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel dependen.

F. Tingkat Elastisitas variabel bebas

Tingkat elastisitas digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan variabel terikat Y akibat perubahan yang terjadi pada variabel bebas dengan asumsi variabel lain tetap. Rumus yang digunakan apabila variabel dependen dengan variabel independen berbeda satuan sebagai berikut: e = ̅ maka, e = β ̅ ̅ Keterangan: β = Koefisien variabel bebas LN ̅ = rata-rata variabel terikat yang telah dilogaritma natural ̅ = rata-rata variabel bebas

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data pembahasan pada bab sebelumnya diperoleh kesimpulan penelitian sebagai berikut: 1. Hasil perhitungan membuktikan secara bersama-sama variabel jumlah pengangguran, dan Indeks Pembangunan Manusia IPM, berpengaruh secara nyata terhadap jumlah penduduk miskin di Kota Metro pada tingkat kepercayaan 95 persen. 2. Besarnya R-squared pada hasil estimasi model JPM adalah sebesar 0,714099. Berarti bahwa 71 jumlah penduduk miskin JPM di Kota Metro dapat dijelaskan oleh variasi model dari pengangguran PGRN dan Indeks Pembangunan Manusia IPM sementara sisanya sebesar 29 dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model tersebut. 3. Koefisien regresi variabel pengangguran memberikan tanda positif yang berarti semakin meningkatnya pengangguran akan meningkatkan jumlah penduduk miskin di Kota Metro. Tingkat elastisitas variabel pengangguran sebesar 1,218426 hal ini menunjukan apabila terjadi kenaikan jumlah pengangguran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Indikator Komposit Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Penurunan Jumlah Penduduk Miskin Di Sumatera Utara

0 18 95

Analisis Pengaruh Luas Wilayah, Kepadatan Penduduk, Tingkat Pengangguran dan Tingkat Pendidikan Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013

8 53 77

PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN JUMLAH PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2002-2012

0 7 73

ANALISIS PENGARUH PDRB, PENDIDIKAN DAN PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KOTA SEMARANG

0 10 75

ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA TERHADAP JUMLAH PENDUDUK Analisis Pengaruh Inflasi, Tingkat Pengangguran Terbuka Dan Upah Minimum Kabupaten/Kota Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di Provinsi Jawa Teng

0 4 15

ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, UPAH MINIMUM KOTA, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA, JUMLAH PENDUDUK, Analisis Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto Upah Minimum Kota Indeks Pembangunan Manusia Jumlah Penduduk Dan Beban/Tanggungan Penduduk

1 9 21

ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO, UPAH MINIMUM KOTA, INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA, JUMLAH PENDUDUK, Analisis Pengaruh Produk Domestik Regional Bruto Upah Minimum Kota Indeks Pembangunan Manusia Jumlah Penduduk Dan Beban/Tanggungan Penduduk

0 6 17

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PUSKESMAS, PENGANGGURAN DAN INDEKS PEMBANGUNAN Analisis Pengaruh Jumlah Puskesmas, Pengangguran Dan Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Jawa Tengah Tahun 2014.

0 1 10

ANALISIS PENGARUH JUMLAH PUSKESMAS, PENGANGGURAN DAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA TERHADAP TINGKAT Analisis Pengaruh Jumlah Puskesmas, Pengangguran Dan Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Jawa Tengah Tahun 2014.

0 4 15

PENGARUH JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH PENYERAPAN TENAGA KERJA DAN PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI KABUPATEN BULELENG.

0 2 6