sebesar 10 jiwa maka akan dapat meningkatkan jumlah penduduk miskin di Kota Metro sebesar 12 jiwa dengan asumsi variabel lain tidak berubah.
4. Hasil elastisitas variabel menunjukan bahwa pengaruh positif yang diberikan
oleh variabel IPM terhadap jumlah penduduk miskin sangat kecil dengan persentase sebesar 2,33 yang berarti apabila terjadi kenaikan IPM sebesar 1
maka akan dapat meningkatkan jumlah penduduk miskin di Kota Metro sebesar 2,33, hasil ini menolak hipotesis yang menyatakan bahwa diduga
Indeks Pembangunan Manusia IPM berpengaruh negatif terhadap jumlah penduduk miskin di kota Metro.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh maka dapat diajukan beberapa masukan baik bagi pemerintah maupun penelitian lebih lanjut yang tertarik untuk meneliti
jumlah penduduk miskin di Kota Metro yaitu: 1.
Untuk mengurangi pengangguran bisa dilakukan dengan peningkatan jumlah angkatan kerja harus diimbangi dengan kesempatan kerja yang lebih banyak.
Kesempatan kerja sebaiknya juga diciptakan pada semua daerah kota di wilayah Metro seperti dengan cara menyelenggarakan kursus-kursus
keterampilan, membantu dan mendorong usaha wiraswasta, membangun proyek-proyek padat karya, dan meningkatkan pembangunan dengan demikian
pengangguran dan jumlah penduduk miskin berkurang.
2. Merujuk pada fakta masih tingginya tingkat kemiskinan Provinsi Lampung,
khususnya Kota Metro maka pembangunan yang dilakukan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Lampung harus berpihak pada
masyarakat miskin dan memperhatikan kesejahteraannya.
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal, Fitrah. 2013. Analisis Pengaruh Tingkat Investasi, Belanja Pemerintah Dan Tenaga Kerja Terhadap PDRB Di Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
2001-2011.Skripsi Jurusan Ilmu Ekonomi. Universitas Hasanudin. Makassar
Arifin, 2003. Keterkaitan antara kebijakan fiscal dengan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. jurnal ekonomi. Jakarta
Arsyad, Lincolin. 1999. Ekonomi Pembangunan, Ed. 3. Yogyakarta: STIE YKPN BPFE
Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. 2013. Lampung Dalam Angka. Bandar Lampung
Badan Pusat Statistik Kota Metro Budhi, M. K. 2013. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap
Pengentasan Kemiskinan di Bali: Analisis FEM Data Panel. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan
. Vol. 6. No. 1 Chambers, Robert. 1998. Pembangunan Desa: Mulai dari Belakang. Jakarta
Terjemahan. LP3ES Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivivariate dengan Program SPSS.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang Gujarati, Damodar. 2003. Basic Econometric, Fourth edition, USA, Mc Graw-
Hill International Gujarati, Damodar. 2006. Basic Econometrics, McGraw-Hill
Halim, Abdul. 2007. Bunga Rampai: Manajemen Keuangan Daerah. Edisi 3. UPP AMP YKPN. Yogyakarta
Hastarini, Tantian. 2002. Analisis Kesenjangan Pembangunan Ekonomi di Propinsi Jawa Tengah 1980-2000. Tesis S.2 MIESP Undip. Semarang
Hermanto Siregar, D. W. 2008. Dampak Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Penurunan Jumlah Penduduk Miskin. Jurnal Kajian Ekonomi dan
Lingkungan
Jhingan, M. L. 2004. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Jonaidi, A. 2012. Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Kemiskinan di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi
. Vol. 1. No. 1. Hal. 140-164