2 6
P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 3
Gambar 2.9 Bersikap sopan kepada orang yang lebih tua
Jadi, kita mengetahui akan adanya aturan yang tidak tertulis itu dari mendengar. Misalnya mendengar
nasihat dari orang tua. Meskipun hal itu tidak dituliskan tetapi tetap kita langsanakan.
Selain itu kita mengetahuinya dari perilaku orang- orang yang berbuat sesuai dengan aturan itu. Misalnya
meminta izin guru bila ingin ke luar kelas. Dari beberapa gambar di depan, dapat dilihat
contoh-contoh aturan tidak tertulis, yaitu sebagai berikut. a. Kalau makan tidak boleh dengan sendau gurau.
b. Bersikap sopan kepada yang lebih tua.
Gambar 2.8 Kita mengetahui aturan dari mendengar nasihat orang lain
2. Aturan Tidak Tertulis
Aturan yang tidak tertulis tidak dinyatakan dalam bentuk tulisan. Aturan yang tidak tertulis berdasar pada
keputusan bersama. Keputusan itu diakui dan dilaksanakan sebagai suatu aturan.
Hal-hal baik yang seharusnya dilakukan disepakati untuk dilaksanakan. Sebaliknya hal-hal buruk yang
seharusnya dijauhi disepakati untuk tidak dilakukan. Beberapa gambar di depan adalah contoh aturan
tertulis yang dipasang di tempat umum. Aturan yang tertulis lebih mudah bagi kita untuk mengingat dan
mengenalinya kembali.
M e l a k s a n a k a n A t u r a n y a n g B e r l a k u
27 Gambar 2.10 Mengetuk
pintu dan mengucapkan salam sebelum masuk ke
rumah orang lain
c. Mengucapkan salam atau mengetuk pintu sebelum masuk ke rumah
orang. Aturan-aturan di samping memang
tidak dituliskan tetapi itu diyakini dan disepakati sebagai aturan. Hal-hal yang
baik dan pantas untuk dilakukan ditetapkan sebagai aturan tidak tertulis
yang seharusnya dilaksanakan. Hal-hal yang tidak baik atau tidak pantas
dilakukan ditetapkan sebagai aturan tidak tertulis yang bersifat larangan.
T T
T T
T
ugas 2.1
Pagi hari sebelum pelajaran dimulai, petugas piket membersihkan kelas. Sinta, Keke, Pipit, dan Bayu mendapat tugas tersebut.
Mereka pun sibuk membersihkan kelas. Tiba-tiba Algo dan Rido datang. Kedua anak itu membawa permen karet. Algo membuang
begitu saja bungkus permen karet ke bawah meja. a. Benarkah perilaku Algo? Mengapa?
b. Apa yang seharusnya dilakukan Algo? c. Apa yang sebaiknya dilakukan Sinta terhadap Algo atas
perilakunya tersebut?
B. Contoh Aturan yang Berlaku
Berdasarkan uraian di depan, kita mengetahui: 1. Aturan yang seharusnya dilakukan dan aturan yang
berupa larangan. 2. Aturan yang tertulis dan aturan yang tidak tertulis.
2 8
P e n d i d i k a n K e w a r g a n e g a r a a n 3
1. Contoh Aturan di Keluarga
Keluarga Burhan merupakan keluarga yang harmonis. Salah satu sebabnya adalah para
anggota keluarga selalu taat pada aturan-aturan yang ditetapkan dan berlaku pada keluarga itu.
Pak Burhan adalah seorang wiraswasta. Beliau beternak ayam potong. Usaha Pak Burhan
cukup besar. Banyak pembeli yang berdatangan ke peternakan Pak Burhan. Pak Burhan selalu
membersihkan kandang ayamnya tersebut.
Bu Burhan adalah seorang guru Sekolah Dasar. Beliau rajin dan selalu datang lebih awal ke
sekolah. Alasannya agar lebih bisa mempersiapkan diri dalam mengajar siswa. Pulang dari sekolah,
langsung ke pasar membeli bahan makanan untuk dimasak sore harinya. Pada malam hari tidak lupa
Bu Burhan selalu mengingatkan anak-anaknya agar belajar atau mengerjakan PR.
Diah, Anto, dan Hanafi adalah anak-
anak dari Bapak dan Ibu Burhan. Diah
membantu ibunya menyiapkan makan
pagi. Sedangkan Anto mempunyai tugas
untuk membersihkan halaman sebelum
Aturan berlaku di berbagai lingkungan. Ada aturan yang berlaku di keluarga, sekolah, dan masyarakat
sekitar. Ada aturan yang berlaku di tingkat wilayah seperti desa, kecamatan, kabupaten, dan provinsi.
Selain itu ada aturan yang berlaku di seluruh wilayah negara kita yaitu Indonesia.
Ubahlah cerita di samping ke
dalam bentuk percakapan
langsung kemudian
peragakan di depan kelas
bersama teman-teman
kalian
U
ji
D
iri
Gambar 2.11 Pak Burhan menyalami pembeli