Definisi Kebudayaan Menurut Antropologi

2.12 Kebudayaan dan Kerangka Teori Tindakan

Pandangan menyeluruh dan terintegrasi mengenai konsep kebudayaan ini dapat kita mantapkan dengan mempergunakan sebuah kerangka yang disusun, kerangka yang memandang kebudayaan sebagai suatu tindakan manusia yang berpola, yang di dalamnya mengandung konsepsi sebagai berikut: 1. Sistem kebudayaan atau cultural system merupakan komponen yang abstrak terdiri dari pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, konsep-konsep, tema-tema berpikir, dan keyakinan-keyakinan. Dengan demikian sistem budaya adalah bagian dari kebudayaan yang dalam bahasa indonesia lebih lazim disebut adat-istiadat, diantara adat-istiadat ada sistem nilai normanya yang secara khusus lagi dapat diperinci ke dalam beberapa macam norma menurut pranata-pranata yang ada dalam masyarakat bersangkutan. Fungsi dari sistem budaya adalah menata dan memantapkan tindakan-tindakan serta tingkah laku manusia. 2. Sistem sosial atau social system, terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia atau tindakan-tindakan dan tingkah laku berinteraksi antar individu dalam rangka kehidupan masyarakat. Sebagai rangkaian tindakan berpola yang berkaitan satu dengan yang lain, sistem sosial itu bersifat lebih konkret dan nyata dari sistem budaya, dalam arti bahwa tindakan manusia itu dapat dilihat dan diobservasi, interaksi manusia itu disatu pihak ditata dan diatur oleh sistem budaya, tetapi dipihak lain kebudayaan menjadi pranata- pranata oleh nilai-nilai dan norma-norma tersebut. 3. Sistem kepribadian atau personality system, mengenai soal isi jiwa dan watak individu yang berinteraksi sebagai warga masyarakat. Kepribadian suatu individu dalam masyarakat, walaupun berbeda-beda satu dengan yang lain, namun juga distimulasi dan dipengaruhi oleh niai-nilai dan norma-norma dalam sistem budaya dan oleh pola-pola bertindak dalam sistem sosial yang telah diinternalisasinya melalui proses sosialisasi dan proses pembudayaan selama hidup sejak masa kecil individu tersebut. Dengan demikian sistem kepribadian manusia berfungsi sebagai sumber motivasi dari tindakan sosialnya. 4. Sistem organik atau organic system, melengkapi seluruh kerangka dengan mengikut-sertakan ke dalamnya proses biologi serta bio-kimia dalam organisme manusia sebagai suatu jenis makhluk alamiah yang apabila dipikirkan lebih mendalam, juga ikut menentukan kepribadian individu, pola-pola tindakan manusia, dan bahkan juga gagasan-gagasan yang dicetuskannya Koentjaraningrat, 1990.

2.13 Adat-Istiadat

Menurut Koenjaraningrat 1990, dari sistem nilai budaya, pandangan hidup, dan idiologi, sistem nilai bedayalah merupakan tingkat yang paling tinggi dan yang paling abstrak dari adat-istiadat. Hal itu disebabkan karena nilai-nilai budaya merupakan konsep-konsep mengenai apa yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari warga masyarakat mengenai apa yang mereka anggap bernilai, berharga, dan penting dalam hidup sehingga dapat berfungsi sebagai suatu pedoman yang memberi arah dan orientasi dalam kehidupan pada warga masyarakat tersebut.