menggunakan pinset. Analisis dilakukan pada temperatur 40 sampai 400
o
C dengan laju pemanasan sebesar 50
o
C.
5. Pembuatan Film Plastik Kitosan- PVA Poli Vinil Alkohol a. Variabel Komposisi
Film plastik dibuat dengan teknik blending antara campuran kitosan, PVA, dan
gliserol menggunakan perbandingan persen berat. Komposisi PVA dibuat sebagai variabel tetap dan kitosan adalah variabel bebas dengan total berat sebesar
40 gram. Pada pembuatan plastik dilakukan 2 macam komposisi gliserol, yaitu 10 dan 6 g. Variasi kitosan yang digunakan dalam proses ini adalah 0, 2, 4 dan 8 g.
Proses blending kitosan dan PVA menggunakan mesin ekstruder Thermo
Scientific yang terdapat di Laboratorium Kimia Polimer Biomassa Terpadu Universitas Lampung.
Sampel dalam mesin ekstruder yang kemudian disesuaikan suhunya pada daerah
TS
1
, TS
2
, dan TS
3
. Sampel kemudian diekstruksi dan dikeluarkan melalui die yang kemudian dicetak menjadi lembaran film.
6. Karakterisasi Film PVA-Kitosan-Gliserol dengan DSC Karakterisasi dengan DSC dalam penelitian ini adalah untuk melihat nilai dari
transision glass Tg dari kopolimer kitosan-PVA. Sampel film dikarakreisasi menggunakan DSC tipe X-DSC-7000. Sampel ditimbang sekitar 2-3 mg dan
diamasukan kedalam alumunium pan. Sampel kemudian dicrimp menggunakan crimper. Tipe pan yang sama dengan sampel disiapkan dan digunakan sebagai
reference pan dalam pengukuran. Sampel dan reference yang telah disiapkan diletakan kedalam DSC menggunakan pinset. Analisis dilakulan pada temperatur
40 sampai 400
o
C dengan laju pemanasan sebesar 10
o
C menit .
7. Karakterisasi Film PVA-Kitosan-Gliserol dengan DTATGA Polimer yang dihasilkan kemudian diuji dekomposisi material polimer sebagai
fungsi temperatur berdasarkan perubahan entalpi material meggunakan alat DTATGA. Sampel ditimbang sekitar 2-3 mg dan dimasukan dalam
thermocouple yang terbuat dari platina. Thermocouple yang berisi sampel dan material reference kemudian ditempatkan dalam furnace. Analisis dilakukan pada
temperatur 40-600
o
C dengan laju pemanasan sebesar 50 ºC menit.
I.PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang pesat di era modern ini telah membawa dampak yang
sangat luas dalam kehidupan manusia, dan salah satunya adalah perkembangan teknologi polimer. Penggunaan polimer khususnya plastik telah berkembang sangat
pesat. Plastik umumnya digunakan adalah hasil sintesis polimer hidrokarbon dari minyak bumi, seperti polietilena PE , polipropilena PP, polisterena PS, polivinil
klorida PVC dan sebagainya. Plastik memiliki berbagai keunggulan antara lain transparan, fleksibel, tidak korosif, tidak mudah pecah, serta harganya yang murah
menyebabkan penggunaan plastik sangat luas digunakan dalam berbagai aplikasi ,khususnya dalam industri.
Selain berbagai keunggulan pada plastik, bahan ini juga menimbulkan permasalahan
berskala global, baik bagi lingkungan maupun kesehatan. Karena struktur molekul plastik yang sangat komplek mengakibatkan plastik sulit terdegradasi secara alami
sehingga terakumulasi dan menimbulkan pencemaran serta kerusakan lingkungan. Berbagai cara ditempuh dalam penanggulangan limbah plastik seperti daur ulang dan
pembakaran limbah plastik. Akan tetapi penggunaan plastik daur ulang dinilai tidak
efisien karena prosesnya lebih sulit dan pengolahannya lebih mahal dibandingkan membeli bahan baku plastik yang baru. Sedangkan pengolahan limbah plastik dengan
cara pembakaran menghasilkan gas beracun bagi manusia dan meningkatkan pemanasan global. Salah satu cara alternatif dalam penangulangan limbah plastik
adalah melalui pengembangan biodegredable plastic. Kitin adalah senyawa yang tersusun dari N-asetilglukosamin yang terhubung oleh
ikatan 1,4 β dengan tingkat terasetilasi yang tinggi. Sedangkan turunannya yang
memiliki tingkat terasetilasi lebih rendah disebut kitosan. Kitosan adalah suatu biopolimer dari D-glukosamin yang dihasilkan dari proses deasetilasi kitin dengan
menggunakan alkali kuat Kurita, 1998. Polivinil alkohol PVA adalah polimer yang dihasilkan dari polimerisasi vinil asetat
menjadi polivinil asetat PVAc, kemudian diikuti dengan hidrolisis PVAc menjadi PVA Hassan and Peppas 2000. PVA adalah zat yang tidak berwarna, tidak berasa,
tidak berbau, larut dalam air, dan juga alkohol. Di industri, PVA banyak digunakan secara komersial untuk memproduksi polimer yang dapat larut di dalam air
Ogur, 2005. Pada penelitian ini kitosan yang berasal dari limbah kulit udang akan direaksikan
dengan polivinil alkohol PVA dengan metode blending menggunakan Ekstruder Thermo Scientific. Untuk karakterisasi produk yang dihasilkan digunakan beberapa
peralatan seperti Spektrofotometri Fourier Transform Infrared FTIR untuk menganalisa gugus fungsi kitosan yang dibuat dari limbah kulit udang,
analisa transition glass menggunakan DSC Differential Scanning Calorymetry, dan dekomposisi dan stabilitas termal polimer dengan DTATGA Differential Thermal
Analysis Thermo Gravimetric Analysis.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Dapat membuat polimer plastik film dari kitosan dan PVA menggunakan
teknik blending menggunakan alat Ekstruder Thermo Scientific. 2.
Mengetahui sifat termal perubahan fasa akibat perubahan entalpi menggunakan DTATGA Differential Thermal Analysis Thermo
Gravimetric Analysis dan menganalisis perubahan kalor polimer dengan DSC Difference Scanning Calorymeter.
C. Manfaat Penelitian
Memberikan informasi pemanfaatan limbah kulit udang yaitu untuk pembuatan
kitosan yang lebih menguntungkan baik dari segi ekonomi maupun lingkungan hidup. Selain itu memberikan informasi mengenai metode pembuatan polimer film dari
kitosan dan PVA menggunakan metode blending dalam alat ekstruder Thermo Scientific, transision glass film menggunakan DSC, dan mengetahui perubahan fasa
akibat perubahan entalpi menggunakan Differential Thermal Analysis atau Thermo Gravimetric Analysis DTATGA.