Cahaya Warna Tekstur Studi Psikologi Ruang

41 Kombinasi antara lingkaran dengan garis-garis dan wujud bentuk lain dapat terlihat memiliki gerak yang jelas. Garis dan wujud bentuk lengkung dapat dilihat sebagai potongan atau kombinasi dari wujud bentuk lingkaran. Teratur atau tidak, wujud bentuk lengkung dapat mengekspresikan kehalusan suatu bentuk, aliran suatu gerak, atau pertumbuhan biologis yang alamiah Ching, 1996. Gambar II.3. Wujud Bentuk Lingkaran Dikombinasikan Dengam Garis Lengkung Dokumen Pribadi

2.5.3. Cahaya

Pencahayaan dapat mempengaruhi efek psikologis bagi pengguna ruangan Susanto, 2012. Di dalam sebuah rumah sakit ada beragam kegiatan yang dilakukan oleh penggunanya yaitu bekerja Doker dan Karyawan, berobat Pasien, 42 beristirahat Dokter, Karyawan dan Pasien, pengunjung pasien. Berikut adalah pengaruh psikologi terhadap pengguna rumah sakit : 1. Pencahayaan yang terang dapat memicu otak untuk aktif bekerja sehingga karyawan dapat bekerja dengan produktif, hal ini diberikan untuk karyawan atau pekerja lainnya Susanto, 2012. 2. Pencahayaan yang redup dapat memberikan kesan ruang hening, tenang Susanto, 2012. Sehingga pasien rawat inap dapat beristirahat dengan tenang dan nyaman yang dapat berpengaruh dalam tahap penyembuhan.

2.5.4. Warna

Menurut Sulasmi Darmaprawira W.A. dalam bukunya yang berjudul Warna Teori dan Kreativitas Penggunaannya bahwa reaksi manusia terhadap warna sifatnya emosional psikologis. Rumah sakit dihuni oleh berbagai manusia dengan kegiatan yang berbeda-beda. Pasien merupakan penghuni rumah sakit yang membutuhkan pelayanan pemeliharaan dan penyembuhan. Maka dari itu, sebuah ruang rawat rumah sakit harus berkesan tenang yang menyebabkan pasien merasakan kenyamanan. Warna untuk ruang kamar pasien atau ruang rawat jalan sebaiknya jangan warna yang terlalu murni atau terlalu 43 berbicara sebab akan memperburuk keadaan jasmani pasien. Warna yang disarankan yaitu warna hijau kebiruan yang merupakan syarat utama sebelum kebutuhan faktor emosional lainnya dipenuhi. Syarat-syarat lainnya adalah tempat tidur pasien perlu diletakan dekat jendela walaupun harus ada jarak, langit-langit diberi warna cerah karena posisi pasien yang banayak terlentang . Dinding dan lantai sebaiknya bernada lembut dengan daya pantul sekitar 40-60.

2.5.5. Tekstur

Menurut Franchis D.K. Ching dalam bukunya yang berjudul Ilustrasi Desain Interior tekstur adalah kualitas tertentu suatu permukaan yang timbul sebagai akibat dari struktur 3 dimensi. Tekstur paling sering digunakan untuk menjelaskan tingkat kehalusan atau kekasaran suatu permukaan. Tekstur juga dapat digunakan untuk menjelaskan karakteristik kualitas permukaan pada bahan-bahan. Seperti kekasaran batu, garis-garis urat kayu dan tenunan kain. Tekstur memiliki 2 jenis dasar yaitu tekstur nyata dan tekstur visual. Tekstur nyata merupakan tekstur yang dapat diraba, sedangkan tekstur visual hanya terlihat dengan mata. Semua tekstur nyata menyediakan tekstur visual, sebaliknya tekstur visual mungkin hanya ilusi atau mungkin juga nyata. 44 Indera penglihatan dan sentuhan sangat erat kaitannya. Pada saat mata membaca suatu permukaan tekstur visual dapat dirasakan kualitas tekstur nyatanya tanpa bena-benar menyentuhnya. Dengan demikian, penggunaan bahan-bahan interior di dalam ruang rumah sakit disarankan menggunakan bahan bertekstur halus untuk memberikan kesan yang nyaman bagi pasien. 45

2.6. Studi Antropometrik

Studi antropometrik ini diambil dari sebuah buku karangan Julius Panero dan Martin Zelnik tahun 1979 yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia terbitan tahun 2003. Berikut adalah gambaran-gambaran beserta teorinya. Gambar II.4. Antropometrik Kamar Rumah Sakit Panero dan Martin, 2003