Untuk mendalami materi, jawablah latihan yang ada pada materi kegiatan pembelajaran Lakukan diskusi dan pembahasan latihan serta kunci jawaban dengan teman dalam kelompok.

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 46 diri anak sehingga kekokohan dan kemantapan ilmu dan pemahaman semakin terjamin dan terpatri pada diri anak. Dalam konteks pendidikan anak usia dini, peran guru dan orangtualah yang dominan untuk dapat memberikan pola-pola perilaku dan tutur kata yang indah dan menyenangkan tetapi juga sedapat mungkin memberikan simulasi-simulasi yang dapat merancang kecerdasan otak dan memunculkan kreativias-kreativitas anak. Di samping itu, anak perlu dijauhkan dari hal-hal yang menyebabkan tertekannya emosi atau perasaan anak, seperti kerasnya lingkungan orang dewasa dalam bersikap dan bertutur kata Bahron Fathin, 2006. D. Aktivitas Pembelajaran Setelah Anda selesai mempelajari uraian kegiatan pembelajaran 2 di atas, Anda diharapkan terus mendalami materi tersebut. Ada beberapa strategi belajar yang dapat digunakan, yaitu sebagai berikut: 1. Baca kembali uraian materi yang ada dalam kegiatan pembelajaran 2, dan buatlah beberapa catatan penting dari materi tersebut. 2. Untuk mendalami materi, jawablah latihan yang ada pada materi kegiatan pembelajaran 2.

3. Lakukan diskusi dan pembahasan latihan serta kunci jawaban dengan teman dalam kelompok.

E. Latihan Kasus Tugas Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi kegiatan pembelajaran 2, silakan Anda mengerjakan latihan berikut ini Coba Anda identifikasikan penerapan teori bermain menurut pandangan beberapa tokoh dari Barat, Timur, dan Agama Tabel 2. 2 Latihan NO PANDANGAN PENERAPAN TEORI BERMAIN 1 Intelektual Timur PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 47 2 Intelektual Barat 3 Pandangan Agama F. Rangkuman 1. Ki Hadjar Dewantara memberi perhatian penuh terhadap permainan anak dalam hubungannya dengan pendidikan Nasional. Ki Hadjar Dewantara berpendapat bahwa permainan amat sesuai dengan jiwa anak guna memenuhi daya khayal dan dorongan bergerak, maka permainan merupakan hal yang sangat penting untuk pendidikan yang banyak diberikan di Taman Indrya, Taman Anak, dan Taman Muda. 2. Bermain dan permainan yang di pakai adalah permainan nasional yang terdiri dari berbagai permainan tradisional agar anak tetap dalam lingkungan kebudayaan bangsanya. Permainan bangsa asing memberi kemungkinan akan terpisahnya anak dari adat istiadat dan kesenian bangsanya sendiri. 3. Montessori mengatakan jangan menganggap bahwa pikiran seorang anak itu seperti kertas putih, atau bejana kosong, yang secara sedikit demi sedikit diisi, menyerap tanpa mebedakan. Proses penyerapan pada periode ini lebih bersifat aktif daripada pasif. 4. Esensi metode Montessori meliputi empat hal, yaitu semua pendidikan adalah pendidikan diri sendiri, kebebasan, ketertiban termasuk hukuman, dan pengembangan indera termasuk imajinasi. 5. Menurut Ibnu Qoyim Al-Jauziyyah diantara metode yang paling tepat dalam mendidik dan mengajar anak usia dini adalah melalui pembiasaan dan suri tauladan. PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 48 6. Dalam konteks pendidikan anak usia dini, peran guru dan orang tualah yang dominan untuk dapat memberikan pola-pola perilaku dan tutur kata yang indah dan menyenangkan tetapi juga sedapat mungkin memberikan simulasi-simulasi yang dapat merancang kecerdasan otak dan memunculkan kreativitas-kreativitas anak. 7. Di samping itu, anak perlu dijauhkan dari hal-hal yang menyebabkan tertekannya emosi atau perasaan anak, seperti kerasnya lingkungan orang dewasa dalam bersikap dan bertutur kata. G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci jawaban latihan yang terdapat di bagian akhir kegiatan pembelajaran 2 ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan pembelajaran 2. Tingkat Penguasaan = Jumlah Jawaban Anda yang benar × 100 Jumlah soal Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90 – 100 = baik sekali 80 – 89 = baik 70 – 79 = cukup 70 = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80 atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan bab selanjutnya. Jika masih di bawah 80, Anda harus mengulang materi kegiatan pembelajaran 2, terutama bagian yang belum dikuasai. PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 50 PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 51 KOMPETENSI PROFESIONAL: MERANCANG KEGIATAN BERMAIN DI TK PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 52 PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 53 KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 PENDEKATAN METODE DAN TEKNIK BERMAIN SAMBIL BELAJAR DENGAN BERBAGAI PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI A. Tujuan Setelah mempelajari materi kegiatan pembelajaran 3 diharapkan Anda dapat menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik bermain sambil belajar yang bersifat holistik, sesuai kebutuhan anak usia dini, dan bermakna, yang terkait dengan berbagai bidang pengembangan anak usia dini. B. Indikator Pencapaian Kompetensi Setelah mempelajari materi kegiatan pembelajaran 3 Penerapan Teori Bermain dan Perkembangan Anak Usia Dini diharapkan Anda dapat: 1. Menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran anak usia dini. 2. Menerapkan metode pembelajaran yang terkait dengan berbagai bidang pengembangan anak usia dini. 3. Menerapkan teknik bermain sambil belajar yang bersifat holistik, sesuai kebutuhan anak usia dini, dan bermakna yang terkait dengan berbagai bidang pengembangan anak usia dini. C. Uraian Materi

1. Pendekatan dalam Pembelajaran Anak Usia Dini

a. Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini Kegiatan Pembelajaran pada pendidikan anak usia dini harus disesuaikan dengan beberapa hal, diantaranya yaitu: 1 Karakteristik cara belajar anak Apa saja yang termasuk karakteristik cara belajar anak? Baiklah mari kita bahas satu persatu. PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2016 54 Gambar 3. 3 Percobaan Efek Bunyi dengan Menggunakan Botol a Anak belajar secara bertahap Anak belajar dari mulai segala sesuatu yang konkret yang dapat dirasakan oleh inderanya. Anak seorang pembelajar alami dan sangat senang belajar Raffini, 1993. Anak belajar mulai dengan cara menarik, mendorong, merasakan, mencicipi, menemukan, dan menggerak-gerakkan dengan berbagai cara yang disukainya. b Anak cara berpikirnya bersifat khas Seringkali anak menggunakan kata-kata yang maknanya berbeda dengan orang dewasa atau pada umumnya. Misalnya “kemarin aku pergi berenang sama kakak” kata kemarin bukan berarti sebelum hari ini, tetapi bisa jadi minggu lalu, dua hari yang lalu atau bisa saja yang baru terlewati. Hal ini terjadi karena pemahaman konsep waktu pada anak belum cukup matang. c Anak-anak belajar dengan berbagai cara Anak termotivasi untuk mengeksplor dunia dengan caranya sendiri. Anak yang terbiasa menggunakan alam dan lingkungan sekitar untuk belajar, akan berkembang lebih peka terhadap kesadaran untuk memelihara lingkungan. Contoh Nabil mengisi beberapa botol yang diisi dengan volume air yang sedikit dan ada yang banyak, kemudian ia memukul-mukul semua botol tersebut dengan menggunakan sendok, Sehingga rumah jadi becek, tetapi saat ditanya, jawaban yang terlontar dari Nabil “kenapa bunyi botol yang di isi air sedikit dengan air yang Gambar 3. 1 Anak Belajar secara Bertahap http:melyloelhabox.blogspot.c o.id Gambar 3. 2 Anak Cara Berpikirnya Khas http:melyloelhabox.blogsp ot.co.id