Instrumentasi dan Pengendalian Proses Lokasi Pabrik

75 umpan boiler yang dianalisis antara lain kadar hidrazin, amonia dan ion fosfat. e. Alat Analisa Alat Analisa yang digunakan :  Water Content Tester, untuk menganalisa kadar air dalam produk.  Viscometer Bath, untuk mengukur viskositas produk keluar reaktor.  Hydrometer, untuk mengukur spesific gravity.

C. Instrumentasi dan Pengendalian Proses

Sumber udara pabrik dan udara instrumen adalah dari udara proses yang dihasilkan oleh kompresor dan dikirim ke penerima udara. Udara dari sekeliling mengalir melalui filter udara dan selanjutnya dikompresi oleh kompresor udara yang digerakkan oleh penggerak motor. Udara bertekanan selanjutnya didinginkan oleh after Cooler dan kemudian mengalir melewati pemisah air dan selanjutnya dialirkan ke penerima udara. Sumber udara instrumen berasal dari kompresor udara proses Udara pabrik didefinisikan sebagai udara kering dew point rendah yang dipakai terbatas untuk pengoperasian instrumentasi. Udara pabrik dari penerima udara dialirkan ke instrumen oleh compressor dimana kandungan air diturunkan oleh bahan pengering hingga memenuhi dew point menjadi udara instrumen dan dikirim ke pemakai melewati instrument air header. Udara instrumen adalah udara kering dew point rendah yang dipergunakan terbatas untuk pengoperasian instrumentasi. Unit udara tekan diperlukan untuk 76 menggerakkan instrumen-instrumen pengendalian proses yang ada dalam pabrik 2-hydroxyadipaldehyde. Kebutuhan udara tekan diasumsikan sebesar ± 20,08 m 3 jam.

D. Pengolahan Limbah

Pada pabrik 2-hydroxyadipaldehyde ini terdapat limbah industri berupa cairan, yaitu : a. Air Buangan Sanitasi Air buangan sanitasi yang berasal dari seluruh toilet di kawasan pabrik, pencucian dan dapur dikumpulkan dan diolah dalam unit stabilisasi dengan menggunakan lumpur aktif, aerasi dan desinfektan kalsium hipoklorit yang berfungsi untuk membunuh mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit. Sedangkan kotoran yang berasal dari WC dibuang ke tempat pembuangan khusus septic tank. b. Air buangan dari utilitas Air buangan dari utilitas berasal dari unit demineralisasi dan sisa regenerasi resin yang bersifat asam atau basa. Air sisa proses yang berasal dari unit demineralisasi dan air sisa regenerasi dikirim ke kolom netralisasi. Penetralan dilakukan dengan menambahkan asam sulfat atau basa NaOH sampai air tersebut mempunyai pH netral diharapkan 6,5 – 8. Air yang sudah dinetralkan kemudian dialirkan ke penampungan akhir untuk dibuang.

VII. TATA LETAK PABRIK

A. Lokasi Pabrik

Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan hidup pabrik yang ikut menentukan keberhasilan dan kelancaran proses produksi. Pabrik 2-hydroxyadipaldehyde dengan kapasitas 40.000 tontahun ini direncanakan didirikan di daerah kawasan industry Tangerang, Banten. Yang menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan lokasi pabrik adalah sebagai berikut : Tabel 7.1 Tabel pemilihan lokasi pabrik Faktor Primer Faktor Sekunder 1. Sumber bahan baku 1. Persediaan air dan pembangkit tenaga listrik 2. Daerah pemasaran 2. Tenaga kerja 3. Transportasi 3. Kondisi masyarakat dan keamanan 4. Tanah 5. Lingkungan 6. Kebijakan pemerintah Berikut ini adalah gambar peta provinsi Banten yang merupakan lokasi pabrik 2-hydroxyadipaldehyde dengan kapasitas 40.000 tontahun. Gambar 7.1 Peta Lokasi Pabrik Banyak faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan lokasi pabrik. Faktor ini dapat dibagi menjadi :

1. Faktor primer

a. Sumber bahan baku Beroperasinya suatu pabrik sangat tergantung pada ketersediaan bahan baku. Oleh karena itu, bahan baku sangat penting dalam pengoperasian pabrik. Lokasi pabrik berada di kawasan industri Tangerang mengingat kebutuhan bahan baku yang import sehingga dekat pelabuhan. b. Daerah pemasaran Produk pabrik ini merupakan produk yang kebutuhannya masih di import dengan adanya pabrik ini diharapkan pemasarannya bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri yang selama ini masih import. c. Transportasi Transportasi sangat dibutuhkan sebagai penunjang utama untuk penyediaan bahan baku dan pemasaran produk. Di lokasi ini terdapat transportasi yang lancar baik darat dan laut , sehingga arus dari bahan baku import lebih mudah dan lancar serta transportasi darat yang memiliki infrastruktur yang cukup baik . Keadaan tersebut dapat mempermudah pemasaran produk.

2. Faktor sekunder

a. Persediaan air dan sumber pembangkit tenaga listrik Pabrik 2-hydroxyadipaldehyde memerlukan air antara lain untuk kebutuhan steam pendingin. Lokasi dekat dengan aliran sungai sehingga dengan adanya sungai ini, kebutuhan air untuk proses dan utilitas dapat terpenuhi. Selain itu, jaringan listrik juga sudah merata dan dapat disuplai melalui PLN. b. Tenaga kerja Di daerah Tangerang, Banten banyak tersedia tenaga kerja dengan kualitas yang cukup baik. Selain itu pendirian 2-hydroxyadipaldehyde ini juga sekaligus untuk mengurangi pengangguran di daerah tersebut. c. Kondisi masyarakat dan keamanan di sekitar lokasi Penduduk daerah Tangerang dan sekitarnya sudah terbiasa dengan lingkungan industri sehingga pendirian pabrik baru mudah diterima dan tidak ada kesulitan dalam beradaptasi. d. Tanah Daerah pendirian pabrik 2-hydroxyadipaldehyde merupakan kawasan perindustrian memiliki struktur tanah yang kering yang jauh dari pemukiman penduduk, sehingga masyarakat tidak terganggu oleh limbah dan polusi yang ditimbulkan oleh pabrik, sehingga akan sangat cocok apabila digunakan untuk pembangunan proyek. . e. Lingkungan Kondisi daerah Tangerang cukup stabil dengan keadaan iklim dan tanah normal, bencana banjir dan gempa belum pernah terjadi. Dengan kondisi seperti ini diharapkan operasi pabrik dapat berlangsung dengan baik. f. Kebijakan pemerintah Pemerintah daerah Tangerang, Banten mempunyai kebijakan untuk mengembangkan dan memajukan daerahnya, dengan adanya pembangunan pabrik 2-hydroxyadipaldehyde ini diharapkan daerah dan masyarakat sekitarnya akan semakin sejahtera dan berkembang.

B. Tata Letak Pabrik