1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
PT. Beton Elemenindo Perkasa BEP merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur bangunan. Salah satu produk yang
dihasilkannya berupa tiang pancang. Pengadaan persediaan barang digudang produk jadi harus di lakukan secara terus menerus dan diharapkan persediaan
sudah tersedia digudang sebelum permintaan datang. Dengan melihat kondisi perusahaan yang perencanaan dan jadwal induk produksi yang selama ini hanya
mengandalkan pada perkiraan yang diambil berdasarkan data-data sebelumnya pihak perusahaan terus memproduksi dan akibatnya apabila permintaan menurun
maka stok di gudang penyimpanan akan terjadi penumpukan, begitu juga sebalikanya apabila permintaan bertambah perusahaan sering kekurangan produk
sehingga tidak dapat memenuhi permintaan konsumen. Kelebihan produksi maupun kekurangan produksi akan memberikan dampak negatif bagi perusahaan.
Berdasarkan observasi dan wawancara di PT. Beton Elemenindo Perkasa
dengan bagian warehouse atau gudang, dalam memenuhi kebutuhan produksi dan
untuk memenuhi permintaan pelanggan, PT. Beton Elemenindo Perkasa belum memiliki perencanaan pembelian yang dapat memprediksi jumlah bahan baku
yang akan di beli ke supplier, sehingga jumlah bahan baku yang berlebihan dapat menyebabkan penumpukan bahan baku di gudang. Begitu juga sebaliknya,
kekurangan jumlah bahan baku berakibat tidak terpenuhinya pemesanan beton dari pelanggan. Pemesanan bahan baku kepada supplier dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan produksi, dimana pemesanan bahan baku yang dilakukan kepada supplier memiliki jeda waktu yang cukup lama hingga mencapai dua
minggu dari mulai pemesanan di lakukan hingga bahan baku diterima oleh perusahaan, sehingga mengakibatkan sering terjadi kekurangan stock atau
kehabisan stock. Perusahaan ini mempunyai gudang yang digunakan untuk menyimpan bahan baku yang disediakan serta menyimpan hasil produksi yang
siap dipasarkan. Permasalahan yang sering dihadapi PT. Beton Elemenindo Perkasa adalah perencanaan dan penjadwalan produksi yang kurang berjalan
dengan baik, akibatnya akan terjadi keterlambatan proses produksi. Keterlambatan proses produksi akan mengakibatkan penumpukan bahan setengah jadi. Tentu itu
akan mengakibatkan kerugian dan pemborosan waktu serta tenaga kerja, serta naiknya ongkos produksi akibat mundurnya jadwal produksi. Apabila proses
produksi tidak berjalan dengan baik, maka proses pendistribusian produk terhambat dan kebutuhan pelanggan pun tidak dapat terpenuhi.
Berdasarkan permasalahan –permasalahan yang ada pada saat ini di PT.
Beton Elemenindo Perkasa BEP, maka dibutuhkan suatu pembangunan sistem informasi distribusi hasil produksi beton dengan menggunakan pendekatan
metode Supply Chain Management di PT. Beton Elemenindo Perkasa.
1.2 Rumusan Masalah