EVALUASI TATA RUANG KOTA MEULABOH PASCA TSUNAMI TAHUN 2004-2013.

(1)

EVALUASI TATA RUANG KOTA MEULABOH PASCA

TSUNAMI TAHUN 2004-2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

ASRA FEBRIANA. Z NIM: 3101131206

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

vi

ABSTRAK

Asra Febriana. Z, Nim. 3101131206. Evaluasi Tata Ruang Kota Meulaboh Pasca Tsunami Tahun 2004-2013. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Untuk mengevaluasi tata ruang sebelum dan sesudah tsunami meliputi sarana pendidikan, kesehatan, jaringan jalan, serta perubahan penggunaan tata ruang di Kota Meulaboh tahun 2004-2013, (2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang memicu perubahan penggunaan ruang di Kota Meulaboh.

Penelitian ini dilakukan di Kota Meulaboh tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah perubahan tata ruang Kota Meulaboh pasca tsunami, mengingat data yang digunakan bersifat data sekunder maka populasi sekaligus dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah studi dokumenter. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah Teknik analisis data deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah : (1) Evaluasi tata ruang yang meliputi sarana pendidikan meningkat 3.85% pertahun, sarana kesehatan meningkat 14.89% pertahun dan jaringan jalan 7.25 Km jalan diaspal pertahun. Hasil overlay peta tahun 2004 dan 2013 menunjukkan perubahan lahan yang meliputi lahan terbuka mengalami pertambahan seluas 3.14 Km2, permukiman mengalami pertambahan seluas 1.97 Km2, hutan primer mengalami pengurangan 2.41Km2, ladang berkurang 2.19 Km2, hutan sekunder berkurang 0,1 Km2, sawah berkurang 0,75 Km2, tegalan bertambah 0.19 Km2, perkebunan bertambah 0.63 Km2, dan perkebunan campuran berkurang 1.2 Km2. Berdasarkan RTRW tahun 2012-2032 Kota Meulaboh, pembangunan yang dilakukan belum sepenuhnya sesuai dengan RTRW. (2) Faktor yang memicu perubahan tata ruang meliputi faktor pertumbuhan penduduk, topografi dan lokasi.


(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah AWT dengan segala rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Adapun judul skripsi ini

adalah “Evaluasi Tata Ruang Kota Meulaboh Pasca Tsunami Tahun 2004-2013”. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendididkan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini banyak kekurangan dan rintangan karena keterbatasan dan kurangnya pengetahuan penulis, untuk itu kesempatan ini penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dan mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof.Dr.Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Dr. H. Restu, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Medan.

3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi. 4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi dan

selaku dosen penguji terima kasih ibu atas semua saran, dan kasih sayang ibu. 5. Bapak Darwin P Lubis, S.Si, M. Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sejak awal penulisan proposal penelitian hingga selesainya skripsi ini. Semoga Allah membalas semua kebaikan Bapak dan selalu diberi nikmat berupa kesehatan kepada Bapak serta keluarga.

6. Ibu Dra. Elfayetti, M.P selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis, terima kasih ibu atas semua saran, semangat dan kasih sayang ibu.

7. Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku dosen penguji terima kasih arahan dan masukan yang diberikan kepada penulis.

8. Bapak Hajat Siagian, terima kasih atas informasi dan bantuannya selama proses penyusunan skripsi hingga selesai.

9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan dan pengalamannya selama penulis menjadi mahasiswa, beserta staff pegawai.


(6)

iv

10.Kepada Kepala BPS, BAPPEDA, dan Dinas Bina Marga terima kasih atas semua bantuannya dalam memberi data-data yang di butuhkan penulis untuk melengkapi data skripsi.

11.Yang Terkhusus dan Teristimewa buat orang tua Ibunda (Almh) Dra.Mariana Hutagaol dan Ayahanda Zamzami SE. Terima kasih atas semua kasih sayang,

membesarkan, mendidik, menyanyangi sepanjang waktu memberikan do’a,

motivasi serta dukungan baik dalam segi materil maupun moril kepada penulis selama menjalankan perkuliahan hingga menyelesaikan skripsi ini.

12.Kepada saudara-saudari ku tercinta abangda Julian Elitear, S.Sos, kakak tercinta dr. Rahmi Fitriana Z, serta adik-adik tersayang Afrida Handayani Z, dan Ira Anziliriyah Z, yang telah memberikan motivasi semangat dan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

13.Sahabat-sahabat ku tercinta Radinal Anhar, Eka Sri Dewianti, S.Pd, Dita Safitri, Fitri Amelia Ritonga S.Pd, Ria Marito P, S.Pd, Rosinta Silaban, Miska Fauziah Siregar, Isma Hadayani Nst. Terima kasih sudah menjadi sahabat terbaik selama ini atas semua kasih sayang, motivasi, dan tempat berbagi suka duka..

14.Kepada keluarga besar C-Reguler 2010 Anggi, Berri, Danti, Siti, dan semuanya yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, terima kasih atas dorongan dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap sekiranya segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dibalas oleh Allah AWT. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca khususnya Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Januari 2015 Penulis

Asra Febriana. Z NIM: 3101131206


(7)

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Asra Febriana. Z

Nim : 3101131206

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Ilmu Sosial

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat di buktikan hasil jiblakan/plagiasi, maka saya bersedia menerima sanksi atau hukuman atas perbuatan tersebut

Medan, Januari 2015

Saya yang membuat pernyataan

Asra Febriana. Z NIM: 3101131206


(8)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori... 7

B. Penelitian Relevan ... 20

C. Kerangka Berfikir ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 25

B. Populasi dan Sampel ... 25

C. Variabel dan Definisi Operasional ... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ... 26

E. Teknik Analisis Data ... 26

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik ... 27


(9)

viii

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 47

B. Pembahasan ... 88

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ...98

B. Saran ...99

DAFTAR PUSTAKA ...100


(10)

ix

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Luas Wilayah Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 29

2. Keadaan Topografi Kota Meulaboh ... 30

3. Tutupan Lahan Kota Meulaboh ... 32

4. Jumlah Penduduk Per Kelurahan Tahun 2013 ... 35

5. Komposisi Penduduk Menurut Umur Di Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 36

6. Komposisi Penduduk Menurut Umur Dan Jenis Kelamin Di Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 38

7. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Di Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 39

8. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Di Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 40

9. Komposisi Penduduk Menurut Agama Di Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 41

10.Jumlah Sarana Ibadah Di Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 42

11.Jumlah Fasilitas Pendidikan Di Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 42

12.Fasilitas Kesehatan Di Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 43

13.Jenis Alat Transportasi Di Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 44

14.Jenis Jalan Di Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 45

15.Perkembangan Sekolah Dasar Di Kota Meulaboh Tahun 2004-2013 ... 48

16.Perkembangan SMP Di Kota Meulaboh Tahun 2004-2013 ... 49

17.Perkembangan SMA Di Kota Meulaboh Tahun 2004-2013 ... 50

18.Perkembangan Rumah Sakit Di Kota Meulaboh Tahun 2004-2013 ... 52

19.Perkembangan Klinik Di Kota Meulaboh Tahun 2004-2013 ... 53

20.Perkembangan Posyandu Di Kota Meulaboh Tahun 2004-2013 ... 54

21.Perkembangan Jalan Permukaan Di Aspal Di Kota Meulaboh Tahun 2004-2013 ... 56

22.Perkembangan Jalan Permukaan Kerikil Di Kota Meulaboh Tahun 2004-2013 ... 56

23.Perkembangan Jalan Permukaan Tanah Di Kota Meulaboh Tahun 2004-2013 ... 57


(11)

x

24.Tata Ruang Kota Meulaboh Tahun 2004 ... 58

25.Tata Ruang Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 61

26.Arah Konversi Perubahan Tata Ruang Tahun 2004-2013 ... 63

27.Luas Perubahan Penggunaan Tata Ruang Tahun 2004-2013 ... 65

28.Jenis Rawan Bencana Dan Jalur Evakuasi ... 71


(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berpikir ... 24 2. Diagram Perkembangan Sarana Pendidikan Di Kota Meulaboh

Tahun 2004-2013 ... 51 3. Diagram Perkembangan Sarana Kesehatan Di Kota Meulaboh

Tahun 2004-2013 ... 55 4. Diagram Perkembangan Jalan Menurut Jenis Permukaan Di Kota

Meulaboh Tahun 2004-2013 ... 58 5. Diagram Pertumbuhan Penduduk Di Kota Meulaboh Tahun


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Peta Administrasi Kota Meulaboh ... 28

2. Peta Tata Ruang Kota Meulaboh Tahun 2004 ... 60

3. Peta Tata Ruag Kota Meulaboh Tahun 2013 ... 62

4. Peta Perubahan Tata Ruang Kota Meulaboh Tahun 2004-2013 ... 64

5. Peta Rencana Struktur Ruang Kota Meulaboh ... 75

6. Peta Rencana Pola Ruang Kota Meulaboh ... 82


(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Undang-undang No. 26 tahun 2007 mengamanatkan perlunya suatu perencanaan pembangunan yang berbasis penatagunaan ruang yang mengharuskan setiap daerah menyusun konsep ketataruangan agar pembangunan yang direncanakan memiliki pondasi yang kuat dan terarah sesuai dengan potensi sumberdaya yang dimiliki. Penyusunan rencana tata ruang wilayah (RTRW) suatu daerah pada dasarnya mengacu pada potensi sumberdaya yang ada, baik dari potensi sumberdaya manusia maupun potensi sumberdaya lahan, sebab pembangunan yang dilaksanakan pada dasarnya merupakan pemanfaatan yang optimal dari sumberdaya lahan yang tersedia (Pemerintah Republik Indonesia, 2007).

Perencanaan tata ruang wilayah berkaitan dengan upaya pemanfaatan sumber daya alam secara efisien dan efektif, perencanaan tata ruang mencakup perencanaan struktur dan pola pemanfaatan ruang yang meliputi tata guna tanah, tata guna air, tata guna udara dan tata guna sumber daya alam lainnya. Rencana Tata Ruang pada dasarnya merupakan bentuk intervensi yang dilakukan agar terwujud alokasi ruang yang nyaman, produktif dan berkelanjutan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan keseimbangan tingkat perkembangan wilayah. Dengan berbasis penataan ruang, kebijakan pembangunan akan mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang memadukan pilar ekonomi, sosial budaya dan lingkungan (Dirjen Penataan Ruang, 2005).

Kebijakan pembangunan suatu wilayah bertujuan untuk mengoptimalkan usaha dan proses pembangunan yang berlangsung sehingga dapat dicapai suatu


(15)

2

pembangunan yang terarah. Kebijakan ini diwujudkan pada seluruh aspek pembangunan termasuk aspek ruang (spasial). Aspek ruang diperlukan untuk menyelaraskan berbagai kegiatan pembangunan, baik dari segi perwilayahan maupun dari sektoral sehingga tujuan sasaran pembangunan pada suatu wilayah terpenuhi (Bappeda Aceh, 2007).

Rencana tata ruang dan penataan ruang wilayah diperlukan sebagai pengendalian kegiatan pengawasan dan penertiban terhadap pemanfaatan ruang. Sebagaimana yang dikemukakan dalam Undang-Undang Penataan Ruang Nomor 24 Tahun 1992 bahwa pengawasan terhadap pemanfaatan ruang diselenggarakan dalam bentuk pelaporan, pemantauan dan evaluasi. Melalui kegiatan pemantauan dan evaluasi, kesesuaian pemanfataan ruang sesuai dengan fungsi yang telah ditetapkan dapat diwujudkan.

Berbagai kendala Pemerintah Daerah dalam mewujudkan pembangunan wilayah kabupaten/kota sesuai dengan rencana tata ruang wilayah Kabupaten/Kota diantaranya disebabkan oleh faktor; teknik operasional, administratif dan tuntutan perkembangan pasar. Kecenderungan penyimpangan tersebut dapat terjadi karena produk rencana tata ruang kurang memperhatikan aspek-aspek pelaksanaan (pemanfaatan ruang) atau sebaliknya bahwa pemanfaatan ruang kurang memperhatikan rencana tata ruang yang telah disusun. Oleh sebab itu sangat dirasakan pentingnya suatu kegiatan evaluasi terhadap produk rencana tata ruang yang telah ada untuk melihat apakah produk rencana tata ruang tersebut berjalan sesuai dengan pemanfaatannya atau telah terjadi penyimpangan.

Kegiatan evaluasi lebih ditekankan pada kegiatan pemantauan perubahan tata ruang terhadap pemanfaatan ruang yang merupakan bagian dari kegiatan pengawasan


(16)

3

pemanfaatan ruang dalam pengendalian pemanfaatan ruang sesuai dengan amanat yang ditegaskan dalam Undang Undang Penataan Ruang No. 24 tahun 1992.

Gempa dan tsunami yang terjadi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Provinsi Sumatera Utara pada tanggal 26 Desember 2004 memberi dampak kerusakan yang sangat besar. Bencana ini juga berdampak besar pada keseimbangan kehidupan, gempa dan tsunami terparah terjadi di kota Banda Aceh Dan Meulaboh. Gempa menelan lebih dari 126.000 korban jiwa di indonesia. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatra. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami. Kebanyakan korban meninggal disebabkan oleh tsunami yang menghantam pantai barat Aceh dan Sumatera Utara.

Meulaboh adalah ibu Kota Kabupaten Aceh Barat terletak 250 km arah barat Banda Aceh, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia. Meulaboh merupakan kota terbesar di pesisir barat-selatan Aceh. Sebelum terjadinya tsunami tahun 2004, Meulaboh merupakan daerah yang sangat pesat, pekerjaan sebagian besar penduduk adalah perdagangan dan jasa. Pembangunan mencakup semua kegiatan pembangunan daerah dan sektoral yang dikelola oleh pemerintah bersama masyarakat. Pada saat terjadi tsunami kota ini merupakan kota yang sangat dahsyat terkena gelombang tsunami yang menghancurkan hampir seluruh Kota Meulaboh. Kota yang sempat lumpuh oleh tsunami pada tahun 2004 yang lalu, seiring dengan perjalanan waktu terus berbenah sekarang ini. Salah satu pembenahan yg dilakukan adalah penataan tata ruang kota.

Pembangunan yang dilakukan pasca tsunami yang dilakukan pemerintah dan bantuan dari negara asing menjadikan Kota Meulaboh sangat berbeda pada tahun 2004 lalu, data dari Bapeda Aceh Barat menyatakan pada tahun 2004 sampai tahun


(17)

4

2013 adanya perubahan yang segnifikan. Pada tahun 2013 gedung-gedung sudah terbangun, permukiman penduduk terbangun, aksesibilitas jalan sudah bagus, begitu pula sarana kesehatan serta pendidikan telah terbangun berbeda pada tahun 2004. Begitu juga dengan perubahan lahan yang terjadi, perubahan lahan yang dimaksud meliputi sawah, tegalan, hutan dan ruang terbangun (RTB). Faktor-faktor pembangunan dan perubahan lahan tersebut tidak terlepas dari pertumbuhan penduduk,serta topografi wilayah menjadikan masyarakat yang trauma tidak mendirikan bangunan di pinggiran pantai. Untuk itu kegiatan evaluasi diperlukan untuk mengetahui seberapa besar perubahan tata ruang Kota Meulaboh pasca tsunami, serta faktor-faktor pemicu perubahan lahan di Kota Meulaboh.

Evaluasi tata ruang mencakup proses pengukuran akan perubahan penggunaan lahan di Kota Meulaboh yang meliputi sarana kesehatan, pendidikan, aksesibilitas jalan, serta faktor-faktor yang memicu perubahan tersebut. Sehingga penelitian dilakukan di Kota Meulaboh untuk mengetahui perubahan lahan yang terjadi sebelum dan sesudah tsunami untuk mengevaluasi tata ruang kota pada tahun 2004-2013.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah pembangunan tata ruang kota pasca tsunami tahun 2004-2013 yang dilakukan pemerintah dan pihak asing menjadikan Kota Meulaboh memerlukan evaluasi tata ruang kota. Untuk mengukur seberapa besar perubahan tata ruang kota diperlukan evaluasi tata ruang kota sebagai pembangunan yang berkelanjutan. Maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perubahan tata ruang kota sebelum dan sesudah tsunami meliputi sarana kesehatan, saran pendidikan, panjang jalan perubahan lahan meliputi


(18)

5

sawah, tegalan, hutan, ruang terbangun (RTB), permukiman dan faktor-faktor apa saja yang memicu perubahan penggunaan ruang di Kota Meulaboh meliputi faktor pertumbuhan penduduk, topografi, serta faktor lokasi, kemudian di hitung dan di analisis data-data yang ada untuk mengetahui perkembangan pembangunan yang sudah terbangun dari tahun 2004-2013.

C. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini peneliti membatasi objek penelitian agar lebih terarah, maka penulis membatasi masalah pada mengevaluasi tata ruang kota, meliputi sarana kesehatan, saran pendidikan, panjang jalan dan perubahan lahan sebelum dan sesudah tsunami meliputi sawah, tegalan, hutan dan ruang terbangun (RTB), permukiman, dan faktor-faktor apa saja yang memicu perubahan tersebut meliputi faktor pertumbuhan penduduk, topografi, serta faktor lokasi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka yang menjadi perumusan pokok dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana evaluasi tata ruang kota sebelum dan sesudah tsunami di Kota Meulaboh tahun 2004-2013 ?

2. Faktor-faktor apa saja yang memicu perubahan penggunaan ruang di Kota Meulaboh tahun 2004-2013?


(19)

6 E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengevaluasi tata ruang sebelum dan sesudah tsunami di Kota Meulaboh tahun 2004-2013.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang memicu perubahan penggunaan ruang di Kota Meulaboh tahun 2004-2013.

F. Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang perubahan tata ruang Kota Meulaboh pasca tsunami tahun 2004-2013.

2. Bagi pemerintah sebagai penentu sikap pemerintah untuk langkah-langkah selanjutnya terhadap tata ruang Kota Meulaboh.

3. Bagi peneliti dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai evaluasi tata ruang kota.

4. Bagi mahasiswa pendidikan geografi agar menambah wawasan dan pengetahuan mengenai evaluasi tata ruang kota.


(20)

98

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap evaluasi tata ruang Kota Meulaboh tahun 2004-2013 dapat diambil kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Hasil penelitian setelah dievaluasi diketahui jumlah sarana pendidikan meningkat 3.85% pertahun, sarana kesehatan 14.89 % pertahun. Dan jaringan jalan 7.25 Km jalan diaspal rata-rata pertahunnya berdasarkan RTRW jumlah sarana pendidikan, kesehatan belum sesuai dengan RTRW. Perubahan tata ruang meliputi perubahan lahan terbuka tahun 2004 seluas 2.18 Km2 dan tahun 2013 seluas 5.32 Km2 artinya selama tahun 2004-2013 mengalami pertambahan seluas 3.14 Km2 dengan persentase (-436.1%). Permukiman tahun 2004 seluas 9.22 Km2 dan tahun 2013 seluas 11.19 Km2, artinya selama tahun 2004-2013 mengalami pertambahan seluas 1.97 Km2 dengan persentase (-273.6%). Hutan primer mengalami pengurangan seluas -2.41 Km2 dengan persentase (-334.7%). Ladang tahun 2004 seluas 10.60 Km2 dan pada tahun 2013 seluas 8.41 Km2 selama rentan tahun 2004-2013 mengalami pengurangan seluas -2.19 Km2 dengan persentase (304.1%). Hutan sekunder mengalami pengurangan seluas -0.1 Km2 dengan persentase (13.8%) demikian pula dengan sawah, tegalan, perkebunan, dan perkebunan campuran mengalami pertambahan dan pengurangan luas selama tahun 2004-2013. Berdasarkan RTRW, Tata ruang Kota Meulaboh belum sesuai dengan RTRW karena pada implementasinya masih terdapat daerah yang tidak sesuai dengan RTRW seperti pada daerah peruntukan lahan industri yang tidak sesuai dengan RTRW yang pada implementasinya menjadi lahan


(21)

99

permukiman penduduk. Begitu pula pada RTRW peruntukan lahan permukiman menjadi ladang yang dikelola penduduk.

2. Perubahan tata ruang yang terjadi disebabkan karena 3 hal yaitu pertumbuhan penduduk, topografi dan lokasi. Pertumbuhan penduduk menyebabkan berbagai perubahan penggunaan ruang. Sawah menjadi permukiman, hutan sekunder dan lahan terbuka telah mengalami perubahan manjadi permukiman penduduk. Faktor topografi dan faktor lokasi, faktor topografi dikaitan dengan ketinggian, ini disebabkan karena rasa aman penduduk yang trauma tinggal di pinggir pantai sehinggga membangun permukiman yang jauh dari pantai. Faktor lokasi dikaitkan dengan lokasi yang strategis, pola permukiman memusat dan jauh dari pinggir pantai serta dekat dengan perkotaan, dekat dengan sarana, dan aksesibilitas.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, beberapa saran yang dapat penulis berikan antara lain:

1. Evaluasi tata ruang Kota Meulaboh Tahun 2004-2013 meliputi sarana pendidikan, kesehatan, jaringan jalan, serta perubahan tata ruang harus sesuai dengan RTRW agar tidak terdapat permasalahan di kemudian hari.

2. Faktor-faktor perubahan penggunaan ruang meliputi faktor pertumbuhan penduduk, topografi dan lokasi hendaknya bagi masyarakat perlu adanya pengetahuan yang lebih akan pentingnya pembangunan yang telah direncanakan pemerintah untuk mencegah terjadinya bencana alam yang sewaktu-waktu dapat terjadi begitu pula pada pemerintah hendaknya memperhatikan kembali pertumbuhan penduduk agar tidak terjadinya kepadatan hanya di Kota saja.


(22)

100

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin, Muhammad. 2007. Evaluasi Rencana Lokasi Pemindahan Terminal Induk Km. 6 Banjarmasin. (Tesis). Yogyakarta: MPKD Universitas Gadjah Mada.

BAPPEDA Aceh Barat. 2005. Kota Meulaboh dalam angka 2004: BPS BAPPEDA Aceh Barat. 2012. Kota Meulaboh dalam angka 2013: BPS Bintarto. 1987. Pengantar Geografi Kota : LP3ES. Yogyakarta

BPS Aceh Barat. 2005. Kota Meulaboh dalam angka 2004. Badan Pusat Statistik BPS Aceh Barat. 2012. Kota Meulaboh dalam angka 2013. Badan Pusat Statistik Bryan, Carolie dan Louis G. White., 1987. Manajemen Pembangunan Untuk Negara

Berkembang. LP3ES. Jakarta.

Butudoka, Zubair. (2010) Evaluasi pemanfaatan ruang dan struktur tata ruang wilayah kabupaten tolitoli. Skripsi. Palu : Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu.

Chapin, F.Steward, dan Kaiser, Edward J, 1979. “urban land use planning”, University Of Illnois Press, Chicago.

Daldjoeni,N, 1998.Geografi Kota Dan Desa, Alumni, Bandung.

Dinas Bina Marga Aceh Barat. 2013. Data jaringan jalan tahun 2004-2013.

Drabkin,Haim Darin,1980. Land Policy And Urban Growth, Great Britain, Pergamen Press.

Fajarhani, Astuti Arinta 2009, Evaluasi Pelaksanaan Rencana Detail Tata Ruang

Kota Kecamatan Pakis Kabupaten Malang Untuk Kawasan

Perumahan.Skripsi. Malang : Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang

Gunawan Siringoringo , 2010, Evaluasi Penyusunan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (Studi Pada Kantor Badan Perencanaan Dan Pembangunan Kota Pematangsiantar) ,Skripsi . Medan Jurusan administrasi negara Universitas Sumatera Utara

http://digilib.its.ac.id/ITS-Master-3100006027235/7151 diakses tanggal 13 februari 2014 (15:00 wib)

http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/SMARTEK/article/view/373diakses tanggal 13 februari 2014 (15:30 wib)

http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_ruang diakses tanggal 11 februari 2014 (15:37) http://perencanaankota.blogspot.com/2012/01/pengertian-teori-evaluasidalam.html


(23)

101

http://suratmanworo.files.wordpress.com/.../materi-kuliah-tata ruang diakses tgl 11 februari 2014 pukul (16:00)

Jayadinata, J.T. (1999) Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan dan Wilayah,ITB, Bandung

Koestoer, R.H, 2001. Dimensi keruangan kota, UI-Press, Jakarta.

Lumbantoruan. dkk. Pedoman Penulisan Skripsi Pendidikan Geografi. Medan : FIS UNIMED

Nurawan.2009. Evaluasi Kebijakan Rencana Tata Ruang Terhadap Perubahan Peruntukan Perumahan Menjadi Perdagangan Dan Jasa Komersial Di Kota Surabaya. Tesis. Surabaya : Jurusan Teknik Perencanaan Kota Universitas Sepuluh Nopember

Nur Anwar, 2012 Evaluasi Pola Pemanfaatan Ruang Kawasan Pesisir Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal. Skripsi. Semarang: Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Dipenogoro.

Peraturan Pemerintah No 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1978 tentang Fatwa Tata Guna Lahan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Penatagunaan Tanah.

Silas, J. (2001), Kota Masa Depan dalam Otonomi Daerah, Makalah, ITS, Surabaya Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.

Yunus, H.S. (1999), Struktur Tata Ruang Kota, Pustaka Pelajar Yogyakarta. Yunus, Hadi Sabari. 2000. Tataruang Kota. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.


(1)

5

sawah, tegalan, hutan, ruang terbangun (RTB), permukiman dan faktor-faktor apa saja yang memicu perubahan penggunaan ruang di Kota Meulaboh meliputi faktor pertumbuhan penduduk, topografi, serta faktor lokasi, kemudian di hitung dan di analisis data-data yang ada untuk mengetahui perkembangan pembangunan yang sudah terbangun dari tahun 2004-2013.

C. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini peneliti membatasi objek penelitian agar lebih terarah, maka penulis membatasi masalah pada mengevaluasi tata ruang kota, meliputi sarana kesehatan, saran pendidikan, panjang jalan dan perubahan lahan sebelum dan sesudah tsunami meliputi sawah, tegalan, hutan dan ruang terbangun (RTB), permukiman, dan faktor-faktor apa saja yang memicu perubahan tersebut meliputi faktor pertumbuhan penduduk, topografi, serta faktor lokasi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka yang menjadi perumusan pokok dari penelitian ini adalah:

1. Bagaimana evaluasi tata ruang kota sebelum dan sesudah tsunami di Kota Meulaboh tahun 2004-2013 ?

2. Faktor-faktor apa saja yang memicu perubahan penggunaan ruang di Kota Meulaboh tahun 2004-2013?


(2)

6

Berdasarkan perumusan masalah diatas yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengevaluasi tata ruang sebelum dan sesudah tsunami di Kota Meulaboh tahun 2004-2013.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang memicu perubahan penggunaan ruang di Kota Meulaboh tahun 2004-2013.

F. Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang perubahan tata ruang Kota Meulaboh pasca tsunami tahun 2004-2013.

2. Bagi pemerintah sebagai penentu sikap pemerintah untuk langkah-langkah selanjutnya terhadap tata ruang Kota Meulaboh.

3. Bagi peneliti dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai evaluasi tata ruang kota.

4. Bagi mahasiswa pendidikan geografi agar menambah wawasan dan pengetahuan mengenai evaluasi tata ruang kota.


(3)

98 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap evaluasi tata ruang Kota Meulaboh tahun 2004-2013 dapat diambil kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Hasil penelitian setelah dievaluasi diketahui jumlah sarana pendidikan meningkat 3.85% pertahun, sarana kesehatan 14.89 % pertahun. Dan jaringan jalan 7.25 Km jalan diaspal rata-rata pertahunnya berdasarkan RTRW jumlah sarana pendidikan, kesehatan belum sesuai dengan RTRW. Perubahan tata ruang meliputi perubahan lahan terbuka tahun 2004 seluas 2.18 Km2 dan tahun 2013 seluas 5.32 Km2 artinya selama tahun 2004-2013 mengalami pertambahan seluas 3.14 Km2 dengan persentase (-436.1%). Permukiman tahun 2004 seluas 9.22 Km2 dan tahun 2013 seluas 11.19 Km2, artinya selama tahun 2004-2013 mengalami pertambahan seluas 1.97 Km2 dengan persentase (-273.6%). Hutan primer mengalami pengurangan seluas -2.41 Km2 dengan persentase (-334.7%). Ladang tahun 2004 seluas 10.60 Km2 dan pada tahun 2013 seluas 8.41 Km2 selama rentan tahun 2004-2013 mengalami pengurangan seluas -2.19 Km2 dengan persentase (304.1%). Hutan sekunder mengalami pengurangan seluas -0.1 Km2 dengan persentase (13.8%) demikian pula dengan sawah, tegalan, perkebunan, dan perkebunan campuran mengalami pertambahan dan pengurangan luas selama tahun 2004-2013. Berdasarkan RTRW, Tata ruang Kota Meulaboh belum sesuai dengan RTRW karena pada implementasinya masih terdapat daerah yang tidak sesuai dengan RTRW seperti pada daerah peruntukan lahan industri yang tidak sesuai dengan RTRW yang pada implementasinya menjadi lahan


(4)

99 menjadi ladang yang dikelola penduduk.

2. Perubahan tata ruang yang terjadi disebabkan karena 3 hal yaitu pertumbuhan penduduk, topografi dan lokasi. Pertumbuhan penduduk menyebabkan berbagai perubahan penggunaan ruang. Sawah menjadi permukiman, hutan sekunder dan lahan terbuka telah mengalami perubahan manjadi permukiman penduduk. Faktor topografi dan faktor lokasi, faktor topografi dikaitan dengan ketinggian, ini disebabkan karena rasa aman penduduk yang trauma tinggal di pinggir pantai sehinggga membangun permukiman yang jauh dari pantai. Faktor lokasi dikaitkan dengan lokasi yang strategis, pola permukiman memusat dan jauh dari pinggir pantai serta dekat dengan perkotaan, dekat dengan sarana, dan aksesibilitas.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, beberapa saran yang dapat penulis berikan antara lain:

1. Evaluasi tata ruang Kota Meulaboh Tahun 2004-2013 meliputi sarana pendidikan, kesehatan, jaringan jalan, serta perubahan tata ruang harus sesuai dengan RTRW agar tidak terdapat permasalahan di kemudian hari.

2. Faktor-faktor perubahan penggunaan ruang meliputi faktor pertumbuhan penduduk, topografi dan lokasi hendaknya bagi masyarakat perlu adanya pengetahuan yang lebih akan pentingnya pembangunan yang telah direncanakan pemerintah untuk mencegah terjadinya bencana alam yang sewaktu-waktu dapat terjadi begitu pula pada pemerintah hendaknya memperhatikan kembali pertumbuhan penduduk agar tidak terjadinya kepadatan hanya di Kota saja.


(5)

100

DAFTAR PUSTAKA

Aminudin, Muhammad. 2007. Evaluasi Rencana Lokasi Pemindahan Terminal Induk Km. 6 Banjarmasin. (Tesis). Yogyakarta: MPKD Universitas Gadjah Mada.

BAPPEDA Aceh Barat. 2005. Kota Meulaboh dalam angka 2004: BPS BAPPEDA Aceh Barat. 2012. Kota Meulaboh dalam angka 2013: BPS Bintarto. 1987. Pengantar Geografi Kota : LP3ES. Yogyakarta

BPS Aceh Barat. 2005. Kota Meulaboh dalam angka 2004. Badan Pusat Statistik BPS Aceh Barat. 2012. Kota Meulaboh dalam angka 2013. Badan Pusat Statistik Bryan, Carolie dan Louis G. White., 1987. Manajemen Pembangunan Untuk Negara

Berkembang. LP3ES. Jakarta.

Butudoka, Zubair. (2010) Evaluasi pemanfaatan ruang dan struktur tata ruang wilayah kabupaten tolitoli. Skripsi. Palu : Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu.

Chapin, F.Steward, dan Kaiser, Edward J, 1979. “urban land use planning”, University Of Illnois Press, Chicago.

Daldjoeni,N, 1998.Geografi Kota Dan Desa, Alumni, Bandung.

Dinas Bina Marga Aceh Barat. 2013. Data jaringan jalan tahun 2004-2013.

Drabkin,Haim Darin,1980. Land Policy And Urban Growth, Great Britain, Pergamen Press.

Fajarhani, Astuti Arinta 2009, Evaluasi Pelaksanaan Rencana Detail Tata Ruang

Kota Kecamatan Pakis Kabupaten Malang Untuk Kawasan

Perumahan.Skripsi. Malang : Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang

Gunawan Siringoringo , 2010, Evaluasi Penyusunan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (Studi Pada Kantor Badan Perencanaan Dan Pembangunan Kota Pematangsiantar) ,Skripsi . Medan Jurusan administrasi negara Universitas Sumatera Utara

http://digilib.its.ac.id/ITS-Master-3100006027235/7151 diakses tanggal 13 februari 2014 (15:00 wib)

http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/SMARTEK/article/view/373diakses tanggal 13 februari 2014 (15:30 wib)

http://id.wikipedia.org/wiki/Tata_ruang diakses tanggal 11 februari 2014 (15:37) http://perencanaankota.blogspot.com/2012/01/pengertian-teori-evaluasidalam.html


(6)

http://suratmanworo.files.wordpress.com/.../materi-kuliah-tata ruang diakses tgl 11 februari 2014 pukul (16:00)

Jayadinata, J.T. (1999) Tata Guna Tanah dalam Perencanaan Pedesaan Perkotaan dan Wilayah,ITB, Bandung

Koestoer, R.H, 2001. Dimensi keruangan kota, UI-Press, Jakarta.

Lumbantoruan. dkk. Pedoman Penulisan Skripsi Pendidikan Geografi. Medan : FIS UNIMED

Nurawan.2009. Evaluasi Kebijakan Rencana Tata Ruang Terhadap Perubahan Peruntukan Perumahan Menjadi Perdagangan Dan Jasa Komersial Di Kota Surabaya. Tesis. Surabaya : Jurusan Teknik Perencanaan Kota Universitas Sepuluh Nopember

Nur Anwar, 2012 Evaluasi Pola Pemanfaatan Ruang Kawasan Pesisir Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal. Skripsi. Semarang: Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Dipenogoro.

Peraturan Pemerintah No 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1978 tentang Fatwa Tata Guna Lahan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Penatagunaan Tanah.

Silas, J. (2001), Kota Masa Depan dalam Otonomi Daerah, Makalah, ITS, Surabaya Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang.

Yunus, H.S. (1999), Struktur Tata Ruang Kota, Pustaka Pelajar Yogyakarta. Yunus, Hadi Sabari. 2000. Tataruang Kota. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.


Dokumen yang terkait

PERANAN DINAS TATA KOTA BANDUNG DALAM PENGEMBANGAN TRANSPORTASI UNTUK PENATAAN RUANG KOTA TAHUN 2000-2004

0 5 1

EVALUASI PEMANFAATAN RUANG TAHUN 2013-2014 TERHADAP RENCANA DETIL TATA RUANG (RDTR) Evaluasi Pemanfaatan Ruang Tahun 2013-2014 Terhadap Rencana Detil Tata Ruang (Rdtr) Kecamatan Jogonalan Tahun 2013-2018.

0 3 18

EVALUASI PEMANFAATAN RUANG TAHUN 2013-2014 TERHADAP RENCANA DETIL TATA RUANG (RDTR) Evaluasi Pemanfaatan Ruang Tahun 2013-2014 Terhadap Rencana Detil Tata Ruang (Rdtr) Kecamatan Jogonalan Tahun 2013-2018.

0 3 13

PENDAHULUAN Evaluasi Pemanfaatan Ruang Tahun 2013-2014 Terhadap Rencana Detil Tata Ruang (Rdtr) Kecamatan Jogonalan Tahun 2013-2018.

1 13 26

EVALUASI KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN KOTA SALATIGA TAHUN 2010-2014 TERHADAP RENCANA TATA RUANG WILAYAH Evaluasi Kesesuaian Penggunaan Lahan Kota Salatifa Tahun 2010-2014 Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030.

0 2 15

EVALUASI KESESUAIAN PENGGUNAAN LAHAN KOTA SALATIGA TAHUN 2010-2014 TERHADAP RENCANA TATA RUANG WILAYAH Evaluasi Kesesuaian Penggunaan Lahan Kota Salatifa Tahun 2010-2014 Terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030.

4 9 17

TATA RUANG KOTA TATA RUANG KOTA

0 1 24

Evaluasi Kondisi Tata Ruang Eksisiting Kota Bandung SWK Cibeunying

0 0 6

DUA TAHUN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI ACEH DAN NIAS PASCA- TSUNAMI : EVALUASI PUBLIK

0 0 38

TUGAS AKHIR PENGUKURAN POTENSIAL PERMUKAAN BETON BERTULANG PADA BANGUNAN YANG TIDAK DAN TERENDAM TSUNAMI 2004 DI KOTA MEULABOH

0 0 27