99
permukiman penduduk. Begitu pula pada RTRW peruntukan lahan permukiman menjadi ladang yang dikelola penduduk.
2. Perubahan tata ruang yang terjadi disebabkan karena 3 hal yaitu pertumbuhan
penduduk, topografi dan lokasi. Pertumbuhan penduduk menyebabkan berbagai perubahan penggunaan ruang. Sawah menjadi permukiman, hutan sekunder dan
lahan terbuka telah mengalami perubahan manjadi permukiman penduduk. Faktor topografi dan faktor lokasi, faktor topografi dikaitan dengan ketinggian, ini
disebabkan karena rasa aman penduduk yang trauma tinggal di pinggir pantai sehinggga membangun permukiman yang jauh dari pantai. Faktor lokasi dikaitkan
dengan lokasi yang strategis, pola permukiman memusat dan jauh dari pinggir pantai serta dekat dengan perkotaan, dekat dengan sarana, dan aksesibilitas.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, beberapa saran yang dapat penulis berikan antara lain:
1. Evaluasi tata ruang Kota Meulaboh Tahun 2004-2013 meliputi sarana pendidikan,
kesehatan, jaringan jalan, serta perubahan tata ruang harus sesuai dengan RTRW agar tidak terdapat permasalahan di kemudian hari.
2. Faktor-faktor perubahan penggunaan ruang meliputi faktor pertumbuhan
penduduk, topografi dan lokasi hendaknya bagi masyarakat perlu adanya pengetahuan yang lebih akan pentingnya pembangunan yang telah direncanakan
pemerintah untuk mencegah terjadinya bencana alam yang sewaktu-waktu dapat terjadi begitu pula pada pemerintah hendaknya memperhatikan kembali
pertumbuhan penduduk agar tidak terjadinya kepadatan hanya di Kota saja.
DAFTAR PUSTAKA
Aminudin, Muhammad. 2007. Evaluasi Rencana Lokasi Pemindahan Terminal Induk Km. 6 Banjarmasin. Tesis. Yogyakarta: MPKD Universitas Gadjah
Mada. BAPPEDA Aceh Barat. 2005. Kota Meulaboh dalam angka 2004: BPS
BAPPEDA Aceh Barat. 2012. Kota Meulaboh dalam angka 2013: BPS Bintarto. 1987. Pengantar Geografi Kota : LP3ES. Yogyakarta
BPS Aceh Barat. 2005. Kota Meulaboh dalam angka 2004. Badan Pusat Statistik BPS Aceh Barat. 2012. Kota Meulaboh dalam angka 2013. Badan Pusat Statistik
Bryan, Carolie dan Louis G. White., 1987. Manajemen Pembangunan Untuk Negara Berkembang. LP3ES. Jakarta.
Butudoka, Zubair. 2010 Evaluasi pemanfaatan ruang dan struktur tata ruang wilayah kabupaten tolitoli. Skripsi. Palu : Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas
Teknik Universitas Tadulako, Palu. Chapin, F.Steward, dan Kaiser, Edward J, 1979
. “urban land use planning”, University Of Illnois Press, Chicago.
Daldjoeni,N, 1998.Geografi Kota Dan Desa, Alumni, Bandung. Dinas Bina Marga Aceh Barat. 2013. Data jaringan jalan tahun 2004-2013.
Drabkin,Haim Darin,1980. Land Policy And Urban Growth, Great Britain, Pergamen Press.
Fajarhani, Astuti Arinta 2009, Evaluasi Pelaksanaan Rencana Detail Tata Ruang Kota
Kecamatan Pakis
Kabupaten Malang
Untuk Kawasan
Perumahan.Skripsi. Malang : Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang
Gunawan Siringoringo , 2010, Evaluasi Penyusunan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah Studi Pada Kantor Badan Perencanaan Dan Pembangunan
Kota Pematangsiantar ,Skripsi . Medan Jurusan administrasi negara Universitas Sumatera Utara
http:digilib.its.ac.idITS-Master-31000060272357151 diakses tanggal 13 februari 2014 15:00 wib
http:jurnal.untad.ac.idjurnalindex.phpSMARTEKarticleview373diakses tanggal 13 februari 2014 15:30 wib
http:id.wikipedia.orgwikiTata_ruang diakses tanggal 11 februari 2014 15:37 http:perencanaankota.blogspot.com201201pengertian-teori-evaluasidalam.html
diakses tgl 1 februari 2014 10.00 wib