PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SIKAT GIGI ULTRASONIC DAN SIKAT

BAB 3 PERBANDINGAN EFEKTIVITAS SIKAT GIGI ULTRASONIC DAN SIKAT

GIGI MANUAL Plak bakteri merupakan etiologi utama terjadinya gingivitis dan pembentukan plak supragingiva. Dengan demikian, penyingkiran plak dentogingival secara regular sangat penting untuk pemeliharaan kesehatan periodontal. Evolusi dari sikat gigi telah menyebabkan peningkatan teknologi sikat gigi yaitu sikat gigi manual, elektromekanis dan ultrasonic. 19 Pada bab ini akan dikutip hasil penelitian oleh Vandana KL dan Penumatsa GS 19 dan Zimmer dkk 20 . Penelitian oleh Vandana KL dan Penumatsa GS dilakukan untuk mengevaluasi keefektifan sikat gigi ultrasonic terhadap status kesehatan dan penyingkiran stain dibanding sikat gigi manual. Sampel yang diambil berjumlah 26 orang mahasiswa kedokteran gigi yang berkunjung ke departemen Periodonsia yang diperoleh setelah diseleksi untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Sampel diberikan penjelasan tertulis mengenai latar belakang penelitian ini, tujuannya dan keterlibatan sampel. Sampel yang dibutuhkan harus memenuhi kriteria sebagai berikut, pria berusia dalam lingkungan 18 hingga 25 tahun. Riwayat medis dan dental diperhatikan. Setiap sampel diperiksa oleh peneliti pada pra-eksperimental 0 hari dan pada hari terakhir setiap minggu yaitu pada hari ke-7,hari ke-14,hari ke-21 dan hari ke-28. Universitas Sumatera Utara Penelitian yang dilakukan berbentuk ‘single blind split mouth’ menurut kuadran gigi yang dipilih secara acak. Setiap sampel diberikan dua jenis sikat gigi yaitu sikat gigi manual Oral - B Laboratories, Div. of Gillette, Canada, Inc. dan sikat gigi ultrasonic Sonex International Corporation, Brewster, Ny 10509 USA. Sampel diarahkan menyikat gigi sebanyak dua kali sehari selama penelitian dijalankan. Penilaian skor plak diambil sebelum dan selepas menyikat gigi. Parameter klinis yang dinilai adalah Indeks Plak Turesky-Gilmore-Glickman 1970, Indeks Stain Lobene Modifikasi Lobene Indeks, Lobene 1968, Indeks Gingiva Lobene Weatherford, Ross 1986 dan Indeks Perdarahan Anamio J. Bay I, 1975. Profesional profilaksis tidak dilakukan pada setiap sampel sepanjang penelitian dijalankan. Parameter klinis diperiksa pada hari ke-0, hari ke-7, hari ke-14, hari ke-21 dan hari ke-28. Pengukuran klinis terhadap sikat gigi manual dan sikat gigi ultrasonic diukur menggunakan statistik deskriptif. Penilaian terhadap keamanan sikat gigi juga dilakukan pada setiap kunjungan untuk melihat perubahan yang terjadi pada jaringan lunak. Dari hasil pemeriksaan awal pada seluruh sampel dididapati bahwa skor plak berkisar 2-3, indeks gingival ringan dengan skor 2-3 dan indeks stain dengan skor 1-2. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 1: Hasil evaluasi antara sikat gigi manual dengan sikat gigi ultrasonic terhadap parameter klinis yang ditetapkan pada hari ke-0 hingga hari ke-28. 19 Parameter Klinis Perubahan Hari ke-0 Hingga Hari ke-28 Nilai P Sikat gigi manual Mean ± SD Sikat gigi ultrasonik Mean ± SD Indeks Plak 1.58 ± 0.48 1.55 ± 0.67 P = 0.85 Indeks Stain 1.36 ± 1.8 1.89 ± 1.65 P = 0.30 Indeks Gingiva 0.44 ± 0.44 0.63 ± 0.41 P = 0.12 Indeks Perdarahan 20.70 ± 15.81 25.56 ± 15.91 P = 0.29 Dari hasil di atas didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna P 0.05 bagi indeks plak, indeks stain, indeks gingiva dan indeks perdarahan antara sikat gigi manual dan sikat gigi ultrasonic. Gambar 12: Hari ke-0, kuadran gigi atas. 19 Gambar 13: Hari ke-28, keefektifan sikat gigi manual kuadran sebelah kanan dan sikat gigi ultrasonic kuadran sebelah kiri. 19 Kanan Kiri Universitas Sumatera Utara Dari gambar 12, terlihat stain pada permukaan palatal gigi pada hari ke-0. Gambar 13, terlihat pengurangan stain pada kuadran gigi sebelah kiri yang menggunakan sikat gigi ultrasonic dibanding stain pada kuadran gigi sebelah kanan yang menggunakan sikat gigi manual hari ke-28. Penelitian oleh Zimmer dkk dilakukan untuk mengevaluasi keefektifan sikat gigi ultrasonic dibanding sikat gigi manual. Di dalam penelitian ini sebanyak 64 sukarelawan 32 pria, 32 wanita mengambil bagian dalam penelitian berbentuk parallel. Sampel akan dikeluarkan jika mempunyai penyakit periodontal berat, mengkonsumsi obat dengan efek anti-inflamasi dalam jangka waktu yang panjang selama 1 bulan atau semasa penelitian dijalankan, memakai gigitiruan lepasan, mempunyai gigi asli kurang dari 20 gigi atau menggunakan sikat gigi power driven secara reguler setahun yang lalu. Pada pemeriksaan penyaringan, semua sampel menunjukkan Indeks Perdarahan Papilari PBI setiap gigi ≥0.5 Muhlemen Son 1971 dan Indeks Plak Quinley-Hein PI setiap gigi ≥0.2 Quinley Hein 1962. Dengan menggunakan stratifikasi umur 18-35 tahun, jenis kelamin dan PBI ≥ 0.81 dan 0.8, semua 64 orang sampel dibagi kepada dua kelompok secara acak yaitu 32 orang setiap kelompok. Dua jenis sikat gigi digunakan yaitu sikat gigi Ultra Sonex Ultima ® Sonex International, Brewster, NY, USA dan sikat gigi manual Aronal oko-dent kompakt, medium, 31tufts, GABA, Lorrach, Germany. Bagi mencapai kondisi standar, setiap sampel diberikan pasta gigi yang sama Elmex, GABA, Lorrach, Germany dan sikat gigi yang baru. Empat minggu Universitas Sumatera Utara kemudian, pemeriksaan awal telah dilakukan. Indeks plak Quinley-Hein PI, Indeks Aproksimal Plak API Lange et al. 1977 dan Indeks Perdarahan Papilari dicatatkan. Bagi sikat gigi ultrasonic, instruksi penggunaannya adalah menurut rekomendasi pabrik. Sementara bagi sikat gigi manual, cara penyikatannya menggunakan teknik Bass. Masa menyikat gigi ditetapkan selama 3 menit dan frekuensi penyikatan gigi adalah dua kali sehari. 4 minggu dan 8 minggu setelah pemeriksaan awal, parameter klinis dicatatkan kembali. Selama penelitian dijalankan, tidak diperkenankan menggunakan obat kumur, salep dan pembersih interdental. Berikut adalah hasil yang diperoleh pada pemeriksaan awal, setelah 4 minggu dan 8 minggu penelitian dijalankan. Universitas Sumatera Utara Grafik 1: Nilai median API pada pemeriksaan awal, setelah 4 minggu dan setelah 8 minggu. 20 Dari gambar di atas terlihat bahwa tidak ada perbedaan bermakna bagi API antara sikat gigi manual dengan sikat gigi ultrasonic. Med ia n A P I Pemeriksaan awal 4 Minggu 8 Minggu Universitas Sumatera Utara Pemeriksaan awal 4 Minggu 8 Minggu Terdapat perbedaan yang bermakna pada P 0.001 Grafik 2: Nilai median PI pada pemeriksaan awal, setelah 4 minggu dan setelah 8 minggu. 20 . Dari gambar di atas terlihat bahwa indeks plak pada sikat gigi ultrasonic lebih rendah berbanding PI pada sikat gigi manual setelah 4 minggu dan 8 minggu. Hasil ini menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna P 0.001 antara sikat gigi manual dengan sikat gigi ultrasonic setelah 4 minggu dan 8 minggu penelitian dilakukan. Med ia n P I Universitas Sumatera Utara Pemeriksaan awal 4 Minggu 8 Minggu Terdapat perbedaan yang bermakna pada P 0.01 Terdapat perbedaan bermakna pada P 0.001 Grafik 3: Nilai median PBI pada pemeriksaan awal, setelah 4 minggu dan setelah 8 minggu. 20 Pada gambar 16 di atas menunjukkn bahwa terjadi penurunan PBI setelah 4 minggu dan 8 minggu pada sikat gigi ultrasonic dibanding sikat gigi manual maka terdapat perbedaan yang bermakna antara sikat gigi ultrasonic dengan sikat gigi manual yaitu P 0.01 4 minggu dan P 0.001 8 minggu. Med ia n P B I Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, didapatkan bahwa sikat gigi ultrasonic lebih efektif dalam menyingkirkan plak dan mencegah terjadinya gingivitis dibanding sikat gigi manual. -----------ooOoo----------- Universitas Sumatera Utara

BAB 4 PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTARA JENIS-JENIS