Pemanfaatan Sikat Gigi Elektrik Dalam Perawatan Periodontal.

(1)

PEMANFAATAN SIKAT GIGI ELEKTRIK DALAM

PERAWATAN PERIODONTAL

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :

IRENE ANASTASIA TAMPUBOLON NIM : 050600108

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009


(2)

Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Periodonsia

Tahun 2009

Irene Anastasia Tampubolon

Pemanfaatan Sikat Gigi Elektrik Dalam Perawatan Periodontal

ix + 32 halaman

Plak berperan dalam menyebabkan terjadinya penyakit periodontal yaitu gingivitis dan periodontitis. Pembersihan rongga mulut perlu dilakukan secara teratur untuk mencegah penumpukan plak dan inflamasi gingiva serta memelihara kesehatan jaringan periodontal.

Cara yang paling baik dalam melakukan kontrol plak adalah dengan cara menyikat gigi baik dengan menggunakan sikat gigi manual maupun sikat gigi elektrik. Desain sikat gigi elektrik dirancang dengan unik sehingga terbukti aman ketika digunakan pada jaringan keras dan jaringan lunak rongga mulut. Indikasi penggunaan sikat gigi elektrik dianjurkan kepada semua pasien karena sangat efektif dalam menyingkirkan plak dan biofilm serta mengurangi gingivitis.

Sikat gigi elektrik lebih efektif dibandingkan dengan sikat gigi manual karena sikat gigi elektrik memiliki gerakan memutar yang disertai dengan getaran pada gigi sehingga menghasilkan aksi pembersihan yang lebih baik. Gerakan memutar dari sikat gigi elektrik sangat efektif dalam menyingkirkan plak dan mengurangi gingivitis.


(3)

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa sikat gigi elektrik bermanfaat bagi pasien yang sedang menjalani fase terapi inisial periodontal. Keadaan rongga mulut yang bersih sangat penting selama fase terapi inisial periodontal untuk mempercepat proses penyembuhan sebagai persiapan untuk terapi yang lebih lanjut.


(4)

PEMANFAATAN SIKAT GIGI ELEKTRIK DALAM

PERAWATAN PERIODONTAL

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :

IRENE ANASTASIA TAMPUBOLON NIM : 050600108

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009


(5)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan

di hadapan tim penguji skripsi

Medan, 31 Juli 2009

Pembimbing : Tanda tangan

Irma Ervina, drg., Sp. Perio ... NIP : 132 148 485


(6)

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji

pada tanggal 31 Juli 2009

TIM PENGUJI

KETUA : Irma Ervina, drg., Sp. Perio ...

ANGGOTA : 1. Zulkarnain, drg., M. Kes ...

2. Aini Hariyani Nasution, drg. ...

Mengetahui KETUA DEPARTEMEN

Zulkarnain, drg.,M.Kes ...


(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih-Nya skripsi ini telah selesai disusun dalam rangka memenuhi kewajiban penulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi di Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini penulis ingin mengucapkan rasa hormat dan terima kasih yang tak terhingga kepada orang tua tercinta Bapak T.S Tampubolon SE beserta Ibu Theresna Ernawati Spd yang telah mendukung dan selalu mendoakan penulis sehingga mampu menyelesaikan pendidikan ini.

Selain itu penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Irma Ervina, drg., Sp. Perio selaku dosen pembimbing skripsi yang telah begitu sabar dan banyak meluangkan waktu, tenaga, memberikan pemikiran serta masukan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Zulkarnain, drg., M. Kes selaku ketua Departemen Periodonsia dan juga dosen penguji yang telah meluangkan waktunya dan memberikan arahan kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.

3. Ibu Aini Hariyani Nasution, drg., selaku dosen penguji yang telah meluangkan waktu dan memberikan arahan kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.


(8)

4. Seluruh staf pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi USU Medan khususnya di Departemen Periodonsia yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama menjalankan pendidikan.

5. Sahabat-sahabat terbaikku, Enamia, Arinda , Agita, Ina, Meinarly, Sally, Puspa, Sabrina, Rohdo, Sry Mawar, Mocil, Carolyn M, Ferry, Selvia, Andi, Thomas, Ana, Pipit, Bunga, Ririn, Hendra, Moa, Indah, dan seluruh teman-teman Angkatan 2005 atas kebersamaan, dukungan dan semua hal yang telah diberikan kepada penulis selama menjalani perkuliahan.

6. Kakak- kakak senior, terutama Kak Tini, adik- adik junior di FKG dan serta pihak lain yang penulis tidak dapat sebutkan satu per satu, atas semua bantuan dan semangat yang telah diberikan. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan dan memberikan kemudahan kepada kita semua.

Dengan kerendahan hati penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangsih dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Semoga Tuhan selalu menyertai kita.

Medan, 31 Juli 2009 Penulis,

(Irene Anastasia T) NIM: 050600108


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN TIM PENGUJI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL... ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

BAB 2 DESKRIPSI SIKAT GIGI ELEKTRIK 2.1 Jenis-jenis Sikat Gigi Elektrik ... 3

2.2 Cara Kerja Sikat Gigi Elektrik ... 7

2.2.1 Counter Rotational... ... 7

2.2.2 Rotary/ Oscillate... ... 7

2.2.3 Sonik... ... 8

2.2.4 Ultrasonik... ... 8

2.3 Indikasi Sikat Gigi Elektrik... 9

BAB 3 KELEBIHAN SIKAT GIGI ELEKTRIK DITINJAU DARI PENYINGKIRAN PLAK DAN INFLAMASI GINGIVA... 10

BAB 4 EVALUASI EFEKTIVITAS SIKAT GIGI ELEKTRIK DALAM PERAWATAN PERIODONTAL... ... 17

4.1 Evaluasi Sikat Gigi Elektrik pada Fase Terapi Inisial... ... 17


(10)

4.2 Efektivitas Sikat Gigi Elektrik yang Dikombinasikan Dengan Pasta Gigi yang Mengandung

Triklosan... ... 22

BAB 5 DISKUSI DAN

KESIMPULAN... ... 28

DAFTAR


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Sikat gigi Sonicare Elite 9500... 5 2 Sikat gigi Oral-B Triumph ... 6 3 Sikat gigi Interplak DP19R ... 7 4 Nilai rata-rata parameter klinis pada fase inisial terapi periodontal

dengan menggunakan sikat gigi manual dan sikat gigi elektrik ... 20 5 Grafik nilai rata-rata Bleeding on Probing (BOP) pada hari ke-28

penelitian... 21

6 Diagram nilai rata-rata jumlah total DNA bakteri subgingiva pada


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1 Perubahan skor BOMP pada kelompok sikat gigi manual,

kelompok sikat gigi manual dengan flossing, dan kelompok sikat

gigi elektrik ... 14 2 Perubahan skor plak pada kelompok sikat gigi manual, kelompok

sikat gigi manual dengan flossing, dan kelompok sikat gigi elektrik... 15 3 Perbandingan rata-rata skor plak pada kelompok tes dan kelompok

kontrol ... 24 4 Perbandingan rata-rata skor perdarahan sewaktu probing pada

kelompok tes dan kelompok kontrol ... 25 5 Perbandingan rata-rata skor kedalaman probing pada kelompok tes


(13)

Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Periodonsia

Tahun 2009

Irene Anastasia Tampubolon

Pemanfaatan Sikat Gigi Elektrik Dalam Perawatan Periodontal

ix + 32 halaman

Plak berperan dalam menyebabkan terjadinya penyakit periodontal yaitu gingivitis dan periodontitis. Pembersihan rongga mulut perlu dilakukan secara teratur untuk mencegah penumpukan plak dan inflamasi gingiva serta memelihara kesehatan jaringan periodontal.

Cara yang paling baik dalam melakukan kontrol plak adalah dengan cara menyikat gigi baik dengan menggunakan sikat gigi manual maupun sikat gigi elektrik. Desain sikat gigi elektrik dirancang dengan unik sehingga terbukti aman ketika digunakan pada jaringan keras dan jaringan lunak rongga mulut. Indikasi penggunaan sikat gigi elektrik dianjurkan kepada semua pasien karena sangat efektif dalam menyingkirkan plak dan biofilm serta mengurangi gingivitis.

Sikat gigi elektrik lebih efektif dibandingkan dengan sikat gigi manual karena sikat gigi elektrik memiliki gerakan memutar yang disertai dengan getaran pada gigi sehingga menghasilkan aksi pembersihan yang lebih baik. Gerakan memutar dari sikat gigi elektrik sangat efektif dalam menyingkirkan plak dan mengurangi gingivitis.


(14)

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan memperlihatkan bahwa sikat gigi elektrik bermanfaat bagi pasien yang sedang menjalani fase terapi inisial periodontal. Keadaan rongga mulut yang bersih sangat penting selama fase terapi inisial periodontal untuk mempercepat proses penyembuhan sebagai persiapan untuk terapi yang lebih lanjut.


(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

Keberadaan level plak yang tinggi yang ditemukan pada kebanyakan orang berperan terhadap meluasnya prevalensi gingivitis.1 Penyingkiran plak supragingiva secara teratur merupakan hal yang penting dalam menjaga kesehatan jaringan periodontal.2 Sikat gigi merupakan alat utama dalam melaksanakan kontrol plak secara mekanis. Sikat gigi yang digunakan untuk program kontrol plak bisa berupa sikat gigi manual yang konvensional maupu n sikat gigi elektrik.

Sikat gigi elektrik pada umumnya menunjukkan pengurangan plak yang lebih baik dibandingkan dengan sikat gigi manual. Selain itu sikat gigi elektrik juga lebih efektif dalam mengurangi gingivitis dan kedalaman saku daripada sikat gigi manual.

3

4

Sikat gigi elektrik cukup efisien dan dapat diterima dengan baik oleh pasien.1 Desain sikat gigi elektrik menghasilkan alat penyikat gigi yang unik, dan terbukti aman ketika digunakan pada jaringan keras dan jaringan lunak.

Pada bab 2 akan dibahas mengenai beberapa jenis sikat gigi elektrik dengan kelebihannya masing-masing, cara kerja sikat gigi elektrik, serta indikasi penggunaan sikat gigi elektrik.

5

Pada bab 3 akan diuraikan mengenai kelebihan sikat gigi elektrik yang ditinjau dari penyingkiran plak dan inflamasi gingiva.

Pada bab 4 akan dibahas mengenai efektivitas sikat gigi elektrik selama fase terapi inisial periodontal dan juga efektivitas sikat gigi elektrik yang


(16)

dikombinasikan dengan pasta gigi yang mengandung triklosan dengan melihat perbandingan antara sampel yang menggunakan sikat gigi elektrik dan sampel yang menggunakan sikat gigi manual. Kemudian tulisan ini akan ditutup dengan diskusi dan kesimpulan pada bab 5.

Dari pembahasan tulisan ini, diharapkan agar keberadaan sikat gigi elektrik dapat lebih dikenal dalam masyarakat. Tulisan ini kiranya bermanfaat bagi masyarakat dalam memilih sikat gigi yang lebih baik sehingga pelaksanaan kontrol plak dapat lebih optimal.


(17)

BAB 2

DESKRIPSI SIKAT GIGI ELEKTRIK

Secara umum sikat gigi elektrik telah dikenal lebih efektif dalam menyingkirkan plak dan meningkatkan kesehatan gingiva dibandingkan dengan sikat gigi manual. Sikat gigi elektrik cukup efisien dan dapat diterima dengan baik oleh pasien.1 Desain sikat gigi elektrik menghasilkan alat penyikat gigi yang unik, dan terbukti aman ketika digunakan pada jaringan keras dan jaringan lunak.

Sikat gigi elektrik terdiri dari kepala sikat dengan rumpun bulu sikat yang tersusun mengikuti variasi bentuk kepala sikat. Potongan bulu sikat juga bervariasi yaitu flat, bilevel, dan multilevel yang dirancang untuk daerah oklusal dan permukaan yang halus maupun untuk pembersihan daerah proksimal interdental. Tangkai sikatnya lebih besar daripada tangkai sikat gigi manual. Sumber tenaga berasal dari arus listrik yang dapat diisi ulang, baterai yang dapat diganti, baterai yang diisi ulang, dan baterai yang tidak dapat diganti.

5

6

2.1 Jenis-jenis sikat gigi elektrik

Sampai saat ini telah banyak diperkenalkan jenis-jenis sikat gigi elektrik. Beberapa diantaranya adalah:

1. Sonicare Elite 9500

Sonicare Elite 9500 dirancang untuk kebutuhan pembersihan oral secara individual. Sikat gigi ini memiliki teknologi sonik, bulu sikat dengan kecepatan tinggi, dan aksi pembersih berupa cairan dinamik yang dengan lembut dan efektif dapat menjangkau ke dalam interdental gigi dan daerah di bawah gusi. Teknologi


(18)

pada sikat gigi ini menghasilkan 31.000 sapuan bulu sikat permenit. Penelitian laboratorium menunjukkan bahwa sikat gigi ini dapat menyingkirkan bakteri plak sampai sedalam 4 mm dari ujung bulu sikat, dan juga pada daerah di bawah gusi.

Kelebihan Sonicare Elite 9500:

a. Memiliki dua kontur kepala sikat yaitu ukuran standar dan ukuran kecil.

b. Memiliki dua jenis kecepatan. Kecepatan maksimal untuk pembersihan sehari-sehari dan kecepatan lambat untuk daerah-daerah sensitif dan untuk pemijatan gingiva.

c. Memiliki alat pembagi kuadran rongga mulut. Interval waktu 30 detik adalah waktu yang dianjurkan untuk penyikatan gigi tiap kuadran rongga mulut.

d. Memiliki alat penghitung waktu. Alat penghitung waktu 2 menit untuk memastikan waktu penyikatan gigi yang dianjurkan oleh dental profesional.

e. Memiliki alat pengukur isi ulang baterai. f. Memiliki tangkai sikat yang ergonomik.7


(19)

Gambar 1 : Sikat gigi Sonicare Elite

2. Oral-B Triumph

Oral-B Triumph dikembangkan dengan kombinasi teknologi

oscillating/rotating ditambah getaran dengan Smart Technology pada tangkai

sikat. Papan monitor ini memberi informasi kepada pasien mengenai waktu penyikatan, cara penyikatan, status pengisian baterai, dan penggantian kepala sikat.

Sikat gigi ini memperkenalkan dua jenis desain kepala sikat yang unik. Salah satunya memiliki bulu sikat dengan MicroPulse yang fleksibel untuk meningkatkan penyingkiran plak biofilm. Kepala sikat yang lain memiliki

polishing cup untuk memudahkan penyingkiran stain.

Beberapa penelitian klinis menunjukkan manfaat Oral-B Triumph dalam penyingkiran plak. Dua percobaan klinis pada Oral-B Triumph menunjukkan penyingkiran plak supragingiva yang lebih baik dibandingkan dengan sikat gigi elektrik lain. Penelitian pertama menunjukkan Oral-B Triumph, secara signifikan, menyingkirkan lebih banyak plak daripada Oral-B Professional Care 7000 (ANOVA, p<0,04). Penelitian kedua menunjukkan Oral-B Triumph lebih efektif daripada sikat gigi sonik (Sonicare Elite). Penelitian dalam jangka waktu yang panjang juga menunjukkan Oral-B Triumph memberikan manfaat yang signifikan dalam mencegah pembentukan plak dan gingivitis dibandingkan dengan sikat gigi manual dengan dan tanpa benang gigi.5


(20)

Gambar 2 :Sikat gigi Oral-B Triumph. Patricia A.Walters dkk. J. Contemp Dent Pract 2007; 8: 5).

3. Interplak DP19R

Sikat gigi interplak, sesuai dengan namanya, dirancang khusus untuk menyingkirkan plak. Bulu sikatnya terdiri dari dua baris dengan rumpun bulu sikat yang akan berputar terus menerus dalam arah yang berlawanan dengan kecepatan 4200 rpm dan memberikan getaran pada gigi.9 Interplak DP19R memiliki dua kecepatan, slow speed sangat baik digunakan pada daerah sensitif dan rapid speed ideal untuk pembersihan yang mendalam. Sikat gigi ini memiliki 3 kepala sikat untuk melakukan seluruh langkah penting pada pembersihan rongga mulut sehari-hari yaitu interproksimal, subgingiva, dan bulu sikat poles untuk membersihkan, memoles, dan pemijatan pada gigi dan gusi. Pemakaian Interplak DP19R secara teratur dapat menyingkirkan plak, mengurangi gingivitis, mencegah karies, dan mengurangi terjadinya penyakit gingiva.10


(21)

Gambar 3 : Sikat gigi Interplak DP19R (www.dentaleconomics.com)

2.2 Cara kerja sikat gigi elektrik

2.2.1 Counter Rotational

Sikat gigi counter rotational memiliki kepala sikat yang bentuknya hampir mirip dengan kepala sikat gigi manual, tersedia dalam ukuran besar maupun kecil dengan 10 rumpun bulu sikat yang berdiameter 0,0005.5 Rumpun bulu sikat ini akan berputar dalam satu arah, kemudian berganti arah dan secara bergantian berputar dalam arah yang berlawanan.11 Setiap rumpun bulu sikat berputar 1,5 putaran dalam satu arah, kemudian berbalik dan berputar 1,5 putaran dalam arah yang berlawanan dengan kecepatan 4200 rpm.

2.2.2 Rotary/ Oscillate

5

Sikat gigi elektrik dengan gerakan memutar ini menyerupai instrumen berputar dalam Kedokteran Gigi dan secara khas berbeda dari sikat gigi elektrik tradisional. Oleh karena itu, diperlukan petunjuk tambahan agar pasien terampil menggunakan alat ini secara efektif.5 Gerakan sikat gigi ini adalah gerakan yang memutar pada satu arah dari titik tengah tetapi tidak berputar pada satu putaran penuh.8 Sikat gigi ini dapat diganti-ganti dengan 3 kepala sikat yaitu kepala sikat dengan rumpun bulu sikat yang tunggal, kepala sikat berbentuk mangkuk dengan permukaan cekung, dan kepala sikat dengan bulu sikat berujung panjang yang bergerak memutar.

2.2.3 Sonik

5

Getaran pada sikat gigi sonik berasal dari energi bunyi berfrekuensi rendah.6 Sikat gigi sonik bergetar dengan kecepatan sekurang-kurangnya 30.000


(22)

putaran sikat per menit atau dengan kecepatan 260 Hz. Getaran ini akan menghasilkan energi bunyi. Kepala sikat bergerak dari sisi ke sisi, digunakan dalam waktu 2 menit dengan alat penghitung waktu dan memiliki indikator waktu setiap 30 detik untuk penyikatan gigi pada 1 kuadran.

2.2.4 Ultrasonik

5

Sikat gigi ultrasonik merupakan gabungan dari gerakan bulu sikat dengan frekuensi tinggi yaitu 18.000 putaran per menit dengan getaran ultrasonik yang menghasilkan getaran lebih dari 20.000 Hz. Kepala sikat pada sikat gigi ini memiliki disain yang tradisional, dilengkapi dengan sinyal untuk mengindikasikan waktu penyikatan gigi dalam interval 30 detik dan memiliki penghitung waktu yang dapat mati secara otomatis.5

2.3 Indikasi sikat gigi elektrik

Indikasi penggunaan sikat gigi elektrik dianjurkan kepada semua pasien karena sangat efektif dalam menyingkirkan plak biofilm serta mengurangi gingivitis. Penggunaan sikat gigi elektrik dikhususkan untuk:

1. Pasien yang kurang terampil, kurang disiplin atau kurang motivasi untuk melakukan teknik penyikatan gigi manual secara efektif, terutama anak-anak dan orang dewasa yang memiliki gangguan fisik dan mental.

2. Pasien yang memakai piranti ortodonti, implan, restorasi yang kompleks, dan perawatan prostodonti.


(23)

4. Pasien yang mempunyai stain ekstrinsik pada giginya maupun yang mudah terbentuk stain gigi.

5. Pasien yang menyikat gigi secara agresif, mengalami abrasi, erosi, abfraksi, atau resesi gingiva.

6. Pasien yang memiliki penyakit periodontal atau yang sedang menjalani perawatan pemeliharan periodontal.

Hal yang bermanfaat dalam penerimaan dan pengefektivan sikat gigi elektrik ini adalah memberitahu kepada pasien cara penggunaan sikat gigi elektrik kemudian menyuruh pasien mendemonstrasikan kemampuannya. Instruksi yang benar sangat penting untuk hasil yang baik pada penggunaan sikat gigi elektrik.

6

5


(24)

BAB 3

KELEBIHAN SIKAT GIGI ELEKTRIK DITINJAU DARI

PENYINGKIRAN PLAK DAN INFLAMASI GINGIVA

Keberadaan level plak yang tinggi yang ditemukan pada kebanyakan orang berperan terhadap meluasnya prevalensi gingivitis.1

Penyingkiran plak supragingiva secara teratur menunjukkan pengurangan jumlah spesies yang patogen pada plak subgingiva dan supragingiva. Sikat gigi elektrik pada umumnya menunjukkan pengurangan plak yang lebih baik dibandingkan dengan sikat gigi manual. Banyak penelitian telah membandingkan kedua teknik menyikat gigi ini dan kebanyakan berpendapat bahwa sikat gigi elektrik memiliki kemampuan pembersihan yang sangat baik pada pasien. Selain itu sikat gigi elektrik juga lebih efektif dalam mengurangi gingivitis dan kedalaman saku daripada sikat gigi manual.

Penyakit gigi yang paling umum, yaitu karies dan penyakit periodontal, disebabkan oleh spesies tertentu yang terdapat pada plak supragingiva dan subgingiva. Oleh karena itu, penyingkiran plak supragingiva dan subgingiva secara teratur merupakan faktor utama dalam pencegahan dan perawatan karies dan penyakit periodontal. Penyingkiran plak supragingiva sangat penting dalam mencegah inflamasi gingiva dan perkembangan periodontitis.

Nanning A.M dkk

4

1

melakukan penelitian untuk mengevaluasi pengaruh dari gerakan memutar pada sikat gigi elektrik dalam mencegah plak dan gingivitis. Sampel yang diambil berjumlah 122 orang ( bukan mahasiswa kedokteran gigi) yang diperoleh setelah diseleksi untuk berpartisipasi dalam


(25)

penelitian ini. Sampel diberikan penjelasan tertulis mengenai latar belakang penelitian ini, tujuannya, dan keterlibatan sampel.

Sampel yang dibutuhkan harus memenuhi kriteria sebagai berikut, berusia 18 tahun atau lebih, memiliki gigi yang dapat dievaluasi paling sedikit 5 buah gigi tiap kuadran (tanpa gigi tiruan sebagian, band ortodonti, dan pesawat ortodonti), tidak memiliki lesi rongga mulut, kedalaman saku periodontal >5mm, tingkat perdarahan plak >40%, tidak sedang hamil, tidak memiliki penyakit sistemik seperti diabetes, tidak sedang menjalani pengobatan jangka panjang dan riwayat medik lainnya.

Pada tahap awal fase pre eksperimental (0 hari), sampel diperiksa keadaan gingivanya berdasarkan parameter klinis. Semua gigi diperiksa, kecuali gigi M3, pada dua kuadran yang dipilih secara acak (satu kuadran di rahang atas dan satu kuadran di rahang bawah). Untuk mengoptimalkan kesehatan jaringan periodontal, sampel diberikan instruksi profesional dalam menggunakan sikat gigi manual dengan pasta gigi biasa. Sampel diinstruksikan untuk menggunakan produk ini selama tiga minggu dengan menggunakan metode Bass. Penyikatan gigi dilakukan dua kali sehari dengan waktu dua menit. Sampel diinstruksikan untuk berkumur dengan larutan hidrogen peroksida dua kali sehari kemudian dilanjutkan dengan klorheksidin 0,2%.

Instruksi tertulis diberikan kepada pasien dan sebuah kalender diberikan untuk mengecek keteraturan sampel. Sampel diinstruksikan untuk menyikat gigi dua atau tiga jam sebelum pemeriksaan klinis untuk mencegah tingginya perdarahan gingiva. Tujuan fase pre-eksperimental ini adalah untuk memotivasi sampel mempertahankan kesehatan gingiva.


(26)

Pada hari ke-21, dilakukan prosedur penskeleran dan pemolesan agar gigi bersih ketika memasuki fase eksperimental. Sampel dibagi menjadi 3 kelompok secara acak yaitu kelompok penyikatan gigi manual tanpa pembersihan interdental (kelompok 1), penyikatan gigi manual dengan benang gigi ( kelompok 2), penyikatan gigi dengan sikat gigi elektrik tanpa pembersihan interdental ( kelompok 3). Sampel pada kelompok sikat gigi manual dan kelompok sikat gigi manual dengan flossing diinstruksikan untuk menyikat gigi dengan metode Bass. Sampel pada kelompok sikat gigi elektrik diinstruksikan untuk menyikat gigi mengikuti petunjuk dari pabrik. Kelompok sikat gigi manual dengan flossing diberikan petunjuk tambahan mengenai penggunaan benang gigi.

Sikat gigi elektrik yang digunakan adalah Oral-B Triumph Professional

Care 9000 yang memiliki gerakan memutar dengan sudut putaran 450

Sampel diberikan sikat gigi dan benang gigi yang baru pada hari ke-21, minggu ke-10, dan bulan ke-6. Pada minggu ke-6 dan minggu ke-10 sampel diberikan instruksi profesional. Pada bulan ke-6 dan bulan ke-9 kunjungan, sampel disuruh menyikat gigi seperti yang dilakukan dirumah sesuai dengan penilaian klinis. Waktu penyikatan gigi dihitung dengan menggunakan stopwatch.

. Sikat gigi manual yang digunakan adalah ADA Soft Reference Toothbrush. Alat pembersih interdental yang digunakan adalah Oral-B Satin Floss.

Parameter klinis dalam penelitian ini adalah: 1. Indeks Perdarahan

Sampel diperiksa kondisi gingivanya dan dinilai dengan menggunakan Bleeding On Marginal Probing indeks (BOMP), dilakukan probing pada margin gingiva pada sudut 600 ke aksis longitudinal gigi. Ada tidaknya perdarahan gingiva diukur


(27)

dengan melakukan probing selama 30 detik dengan skala 0 sampai 2 (0=tidak ada perdarahan, 1=perdarahan titik, 2= perdarahan yang menyebar). Tiap gigi diperiksa pada 6 permukaan yaitu bukal, mid-bukal, mesio-bukal, disto-lingual, mid-disto-lingual, dan mesio-lingual.

2. Indeks Plak

Plak pada tiap kuadran dilihat dengan menggunakan apusan kapas dan larutan

disclosing. Skor plak dinilai dengan menggunakan modifikasi Quigley and Hein

Plaque Index (QHPI). Ada tidaknya plak diukur berdasarkan enam skala poin (0 sampai 5, dengan 0=tidak ada plak, 1=adanya flek-flek dari plak pada margin servikal gigi, 2=adanya lapisan tipis plak 1 mm dari margin servikal gigi, 3=plak meluas lebih dari 1 mm menutupi tidak lebih dari sepertiga gigi, 4=plak menutupi lebih dari sepertiga tetapi belum melewati dua-pertiga permukaan gigi, 5=plak menutupi lebih dari dua-pertiga permukaan gigi) diukur pada tempat yang sama seperti pada perdarahan gingiva.

3. Indeks Stain

Stain pada sisi vestibular gigi dinilai dengan menggunakan Grundemann Modification of The Staining Index (GMSI). Stain dilihat pada empat daerah permukaan gigi (dua aproksimal, satu daerah gingiva, satu permukaan insisal).

4. Skor Abrasi Gingiva

Lesi abrasi gingiva diukur dengan menggunakan skor abrasi gingiva. Untuk melihat besar dan sisi abrasi gingiva digunakan larutan disclosing. Gingiva dibagi atas tiga daerah yaitu marginal (gingiva bebas servikal), aproksimal (gingiva bebas papilari), mid-gingiva (gingiva cekat). Prob periodontal ditempatkan


(28)

sepanjang aksis dari lesi, kemudian diukur abrasi yang terjadi dan dicatat diameter terbesar dari lesi tersebut.

Parameter klinis diperiksa pada hari ke-0, hari ke-21, minggu ke-10, bulan ke-6, dan bulan ke-9. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. PERUBAHAN SKOR BOMP PADA HARI KE-0, HARI KE-21,

MINGGU KE-10, BULAN KE-6, DAN BULAN KE-9 PERAWATAN PADA KELOMPOK SIKAT GIGI MANUAL (KELOMPOK 1), KELOMPOK SIKAT GIGI MANUAL DENGAN FLOSSING (KELOMPOK 2) DAN KELOMPOK SIKAT GIGI ELEKTRIK (KELOMPOK 3). (Nanning A M dkk. J Periodontal 2008; 79: 1389).

n Hari ke-0 Hari ke-21

Minggu ke-10

Bulan ke-6

Bulan ke-9

Kelompok 1

38 1,25±0.34 0,57±0,26 0,47±0,30 0,59±0,31 0,65±0,30

Kelompok 2

39 0,98±0,38 0,49±0,26 0,38±0,22 0,40±0,19 0,58±0,27

Kelompok 3

37 1,07±0,39 0,57±0,27 0,32±0,20 0,39±0,27 0,57±0,36

P 0,007 0,246 0,024 0,002 0,221

Pada tabel 1 terlihat bahwa terjadi penurunan skor perdarahan gingiva dari awal perawatan sampai 9 bulan perawatan, kelompok sikat gigi elektrik memiliki penurunan skor perdarahan gingiva yang paling rendah. Skor perdarahan yang paling rendah terjadi setelah 10 minggu perawatan. Perbedaan yang bermakna dari ketiga kelompok tersebut terjadi pada 0 hari, 10 minggu, dan 6 bulan perawatan (P <0,05).


(29)

Tabel 2. PERUBAHAN SKOR PLAK PADA HARI KE-0, HARI KE-21, MINGGU KE-10, BULAN KE-6, DAN BULAN KE-9 PERAWATAN PADA KELOMPOK SIKAT GIGI MANUAL (KELOMPOK 1), KELOMPOK SIKAT GIGI MANUAL DENGAN FLOSSING (KELOMPOK 2) DAN KELOMPOK SIKAT GIGI ELEKTRIK (KELOMPOK 3). (Nanning A M dkk. J Periodontal 2008; 79: 1390).

n Hari ke-0 Hari ke-21

Minggu ke-10

Bulan ke-6

Bulan ke-9

Kelompok 1

38 2.18±0,49 1,05±0,57 1,61±0,52 1,59±0,42 1,57±0,57

Kelompok 2

39 1,95±0,39 0,71±0,30 1,61±0,42 1,52±0,38 1,44±0,45

Kelompok 3

37 1,97±0,42 0,86±0,40 1,21±0,50 1,21±0,41 1,16±0,47

P 0,047 0,032 0,002 <0,001 0,002

Pada tabel 2 terlihat bahwa terjadi penurunan skor plak dari awal perawatan sampai dengan 9 bulan perawatan, kelompok sikat gigi elektrik memiliki penurunan skor plak yang paling rendah. Skor plak yang paling rendah terjadi setelah 21 hari perawatan. Perbedaan yang bermakna terjadi pada 0 hari sampai 9 bulan perawatan dengan P <0,05.

Hasil dari penelitian yang diteliti selama 9 bulan menunjukkan bahwa sikat gigi elektrik secara signifikan lebih efektif dalam mempertahankan rendahnya jumlah plak dibandingkan dengan sikat gigi manual dengan penggunaan benang gigi maupun tanpa penggunaan benang gigi.

Pada bulan ke-6 penelitian, sikat gigi elektrik (sama baiknya dengan sikat gigi manual dengan penggunaan benang gigi setiap hari) secara signifikan lebih


(30)

efektif dalam mempertahankan rendahnya perdarahan gingiva dibandingkan dengan sikat gigi manual tanpa penggunaan benang gigi.

Pada bulan ke-9 penelitian, perbedaan yang terjadi pada kondisi gingiva tidak begitu signifikan,walaupun skor plak pada kelompok sikat gigi elektrik memiliki skor yang paling rendah selama periode eksperimental.

Hasil ini menunjukkan bahwa skor plak menggambarkan pelaksanaan pembersihan rongga mulut dalam jangka pendek, sementara skor perdarahan gingiva menggambarkan pelaksanaan pembersihan rongga mulut dalam jangka panjang. Hal ini merupakan indikasi perlunya motivasi dan instruksi yang benar dalam prosedur pembersihan rongga mulut setiap 6 bulan sekali untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Durasi penyikatan gigi juga merupakan faktor penting. Beberapa penelitian melaporkan rata-rata waktu menyikat gigi adalah kurang dari 60 detik. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari penyikatan gigi, dianjurkan menyikat gigi dengan durasi 2 menit atau lebih.1


(31)

BAB 4

EVALUASI EFEKTIVITAS SIKAT GIGI ELEKTRIK DALAM

PERAWATAN PERIODONTAL

Keadaan rongga mulut yang bersih sangat penting selama fase terapi periodontal. Penelitian mengenai sikat gigi elektrik yang dilakukan oleh Cochrane

Collaboration menyatakan bahwa penyikatan gigi dengan gerakan memutar dari

sikat gigi elektrik secara signifikan lebih baik dalam mengurangi jumlah plak dan gingivitis dibandingkan dengan sikat gigi manual.12

4.1 Evaluasi Sikat Gigi Elektrik pada Fase Terapi Inisial

Fase terapi inisial merupakan tahap pertama dari serangkaian perawatan periodontal yang diarahkan pada penyingkiran semua iritan lokal yang dapat menyebabkan inflamasi gingiva, pemberian instruksi, dan memotivasi pasien untuk melaksanakan kontrol plak.3

Patrick Gugerli dkk

12

Sampel yang diambil berjumlah 70 orang yang diperoleh setelah diseleksi untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Sampel yang dibutuhkan harus memenuhi kriteria sebagai berikut, berusia 18-70 tahun, memiliki kesehatan

melakukan penelitian terhadap penggunaan sikat gigi elektrik pada populasi dengan penyakit periodontal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai efektivitas klinis sikat gigi elektrik dibandingkan dengan sikat gigi manual pada pasien yang sedang menjalani fase terapi inisial periodontal. Penelitian ini meneliti manfaat gerakan memutar dari sikat gigi elektrik selama fase terapi inisial untuk mempercepat proses penyembuhan sebagai persiapan untuk terapi yang lebih lanjut.


(32)

umum yang baik, memiliki paling sedikit 12 buah gigi yang dapat dievaluasi (tidak termasuk gigi M3, tanpa piranti ortodonti, tanpa bridges, crown, maupun

implant), dan didiagnosis menderita gingivitis kronis. Sampel diminta untuk tidak

melakukan perawatan gigi non-emergency selama menjalani penelitian ini.

Pada tahap awal (hari ke-0), dilakukan pemeriksaan terhadap plak, kedalaman probing, resesi gingiva, dan perdarahan gingiva. Selain itu, dilakukan pemeriksaan terhadap jaringan keras dan jaringan lunak rongga mulut untuk melihat keamanan produk yang digunakan selama penelitian. Sampel dibagi menjadi dua kelompok, kelompok P untuk sampel yang menggunakan sikat gigi elektrik dan kelompok M untuk sampel yang menggunakan sikat gigi manual.

Semua sampel menerima prosedur inisial debridemen, penyingkiran plak supragingiva, kalkulus, dan stain. Sampel diberikan penjelasan mengenai prosedur pembersihan rongga mulut yaitu penyikatan gigi dan pembersihan interdental, serta cara penggunaan sikat gigi. Sampel diinstruksikan untuk menyikat gigi dua kali sehari, dan sampel harus mencatat tanggal dan waktu penyikatan, keluhan, dan obat-obatan yang digunakan selama penelitian.

Sampel pada kelompok sikat gigi manual diinstruksikan untuk menyikat gigi dengan metode Bass. Sampel pada kelompok sikat gigi elektrik diinstruksikan untuk menyikat gigi mengikuti petunjuk dari pabrik. Sikat gigi yang digunakan adalah Manual Toothbrush Adult ADA dan Oral-B Professional

Care Series 8000.

Parameter klinis pada penelitian ini adalah indeks plak, indeks gingiva, kedalaman probing, perdarahan sewaktu probing, jarak antara cemento-enamel


(33)

Kedalaman probing diukur berdasarkan satuan milimeter yang terdapat pada prob periodontal. Perdarahan sewaktu probing dilihat pada sulkus gingiva setelah dilakukan probing. Skor 1 diberikan apabila terdapat perdarahan setelah dilakukan probing selama 30 detik. Sisi yang tidak berdarah sewaktu dilakukan probing diberikan skor 0.


(34)

Parameter klinis dinilai pada hari 0, hari 7, hari ke 14, dan hari ke-28. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 4. Nilai rata-rata parameter klinis pada fase terapi inisial periodontal dengan menggunakan sikat gigi manual (○) dan sikat gigi elektrik (●) (Patrick Gugerli dkk. J Periodontol 2007; 78: 657)

Pada gambar diatas terlihat bahwa pada hari ke-28 kelompok yang menggunakan sikat gigi elektrik memiliki nilai rata-rata indeks plak, indeks gingiva, kedalaman probing, dan resesi gingiva yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang menggunakan sikat gigi manual. Penurunan nilai rata-rata yang paling signifikan terjadi pada indeks plak baik pada kelompok sikat gigi manual maupun sikat gigi elektrik (P<0,05).

Rata-rata indeks plak Rata-rata indeks gingiva

Rata-rata kedalaman probing(mm) Rata-rata resesi gingiva(mm) 0 hr 7 hr 14 hr 28 hr 0 hr 7 hr 14 hr 28 hr


(35)

Gambar 5. Gambar grafik nilai rata-rata Bleeding On Probing (BOP) pada hari ke-28 penelitian. Garis berwarna merah menunjukkan nilai rata-rata BOP untuk kelompok sikat gigi elektrik dan daerah berwarna biru untuk kelompok sikat gigi manual. (Patrick Gugerli dkk. J Periodontol 2007; 78: 659)

Dari gambar diatas terlihat bahwa nilai rata-rata BOP pada kelompok sikat gigi elektrik lebih rendah dibandingkan kelompok sikat gigi manual. Terdapat perbedaan yang signifikan diantara kedua kelompok tersebut pada hari ke-28 penelitian.

Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa sampel yang menggunakan sikat gigi elektrik selama terapi inisial secara signifikan mengalami penurunan jumlah plak supragingiva ke level yang lebih rendah dan menunjukkan

Sisi bukal

Sisi lingual

Maksila


(36)

berkurangnya perdarahan gingiva sewaktu probing dibandingkan dengan sampel yang menggunakan sikat gigi manual.12

4.2 Efektivitas Sikat Gigi Elektrik yang Dikombinasikan Dengan

Pasta Gigi yang Mengandung Triklosan

Pasta gigi merupakan bahan untuk membersihkan dan memoles permukaan gigi. Biasanya pasta gigi tersedia dalam bentuk pasta, namun ada juga yang berbentuk bubuk dan gel. Zat kimia penghambat pembentukan plak dan kalkulus yang terkandung dalam pasta gigi berperan penting dalam pencegahan plak.13 Triklosan merupakan bahan yang disetujui oleh American Dental

Association (ADA) sebagai bahan antimikroba dan antigingivitis yang aman dan

efektif.

Anna Bogren dkk

6

2

Sampel dibagi atas dua kelompok yaitu kelompok tes dan kelompok kontrol. Sampel pada kelompok tes diinstruksikan untuk menyikat gigi menggunakan sikat gigi elektrik dengan pasta gigi yang mengandung triklosan (Total Colgate) dengan waktu penyikatan dua menit dan mengikuti petunjuk penyikatan dari pabrik. Sampel pada kelompok kontrol diinstruksikan untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengevaluasi efek klinis dan mikrobiobiologi dari penggunaan sikat gigi elektrik yang dikombinasikan dengan pasta gigi yang mengandung triklosan. Sampel yang diambil pada penelitian ini berjumlah 160 orang. Kriteria sampel adalah sebagai berikut, berusia ≥20 tahun, memiliki ≥24 gigi yang masih alami, memiliki paling banyak dua sisi gigi dengan kedalaman probing >4mm, tidak memiliki penyakit periodontal destruktif, dan tidak memiliki gigi dengan sisi proksimal yang mempunyai kehilangan perlekatan klinis.


(37)

menyikat gigi menggunakan sikat gigi manual dengan pasta gigi biasa yang mengandung flour (Colgate Protection Caries) dengan waktu penyikatan dua menit dan menggunakan metode Bass. Sikat gigi elektrik yang digunakan adalah

Oral-B Gillette. Sikat gigi manual yang digunakan adalah sikat gigi dengan desain

konvensional.

Parameter pada penelitian ini adalah indeks plak supragingiva, perdarahan sewaktu probing, kedalaman probing, dan jumlah total bakteri plak subgingiva. Plak supragingiva diberikan skor positif apabila ditemukan adanya plak sewaktu dilakukan probing sepanjang daerah gingiva pada permukaan gigi. Perdarahan sewaktu probing diberikan skor positif apabila terjadi perdarahan setelah dilakukan probing pada saku gusi. Kedalaman probing diukur dua kali tiap kunjungan dengan menggunakan prob manual. Parameter ini diperiksa pada enam sisi tiap-tiap gigi kecuali gigi M3 dan permukaan distal gigi M2. Sisi yang diperiksa adalah sisi mesiobukal, bukal, distobukal, mesiolingual, lingual, dan distolingual.

Plak subgingiva, diambil dari bagian mesial tiap gigi (kecuali gigi M3) sebagai sampel untuk menilai perubahan mikrobial. Sampel plak ditempatkan secara terpisah pada tabung microcentrifuge yang berisi 0,15 TE buffer dan ditambahkan 0,15 ml 0,5 M NaOH. Semua sampel plak dari tiap individu mengandung 40 spesies bakteri. Parameter diperiksa pada tahap awal, tahun pertama, tahun kedua, dan tahun ketiga penelitian.

Pada awal penelitian, dilakukan penskeleran dan pemolesan terhadap sampel dengan menggunakan rubber cup dan pasta rendah abrasif. Hasil dari penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.


(38)

Tabel 3. PERBANDINGAN RATA-RATA SKOR PLAK (%) PADA TAHUN KE-0, TAHUN KE-1, TAHUN KE-2, DAN TAHUN KE-3 PENELITIAN PADA KELOMPOK TES DAN KELOMPOK KONTROL (Anna Bogren dkk. J Periodontol 2007; 78: 1712)

Kelompok Tes n=80

Kelompok kontrol n=80

Perbedaan antara kedua kelompok Tahun ke-0 30,8 (26,3-35,2) 30,0 (25,6-34,4) Tidak signifikan Tahun ke-1 29,7 (24,0-35,5) 30,0 (24,8-35,1) Tidak signifikan Tahun ke-2 26,9 (21,3-32,4) 28,6 (23,0-34,2) Tidak signifikan Tahun ke-3 28,0 (21,8-34,2) 29,3 (23,7-34,9) Tidak signifikan

Pada tabel diatas terlihat bahwa pada tahap awal penelitian, persentase rata-rata skor plak pada kedua kelompok sekitar 30% dan pada tahun ke-3 penelitian sekitar 28%. Tidak terjadi perbedaan persentase skor plak yang signifikan antara kelompok tes dan kelompok kontrol selama tiga tahun masa penelitian.


(39)

Tabel 4. PERBANDINGAN RATA-RATA SKOR PERDARAHAN SEWAKTU PROBING (%) PADA TAHUN KE-0, TAHUN KE-1, TAHUN KE-2, DAN TAHUN KE-3 PENELITIAN PADA KELOMPOK TES DAN KELOMPOK KONTROL (Anna Bogren dkk. J Periodontol 2007; 78: 1712)

Kelompok Tes n=80 Kelompok kontrol n=80 Perbedaan antara kedua kelompok Tahun ke-0 19,3 (15,8-22,9) 20,4 (16,8-24,0) Tidak signifikan Tahun ke-1 14,4 (11,8-16,9) 16,2 (13,6-18,8) Tidak signifikan Tahun ke-2 16,3 (13,0-19,6) 16,0 (12,8-19,2) Tidak signifikan Tahun ke-3 15,0 (11,8-18,1) 15,9 (12,4-19,3) Tidak signifikan

Pada tabel diatas terlihat bahwa pada tahap awal penelitian, persentase rata-rata skor perdarahan pada kedua kelompok sekitar 20% dan pada tahun ke-3 penelitian sekitar 15%. Tidak terjadi perbedaan persentase skor perdarahan yang signifikan antara kelompok tes dan kelompok kontrol selama tiga tahun masa penelitian.

Tabel 5. PERBANDINGAN RATA-RATA SKOR KEDALAMAN PROBING (mm) PADA TAHUN KE-0, TAHUN KE-1, TAHUN KE-2, DAN TAHUN KE-3 PENELITIAN PADA KELOMPOK TES DAN KELOMPOK KONTROL (Anna Bogren dkk. J Periodontol 2007; 78: 1712) Kelompok Tes n=80 Kelompok kontrol n=80 Perbedaan antara kedua kelompok Tahun ke-0 2,29 (2,22-2,35) 2,31 (2,25-2,37) Tidak signifikan Tahun ke-1 2,20 (2,14-2,26) 2,23 (2,17-2,29) Tidak signifikan Tahun ke-2 2,16 (2,09-2,22) 2,16 (2,09-2,23) Tidak signifikan Tahun ke-3 2,08 (2,01-2,15) 2,12 (2,04-2,19) Tidak signifikan

Tabel diatas menunjukkan nilai rata-rata kedalaman probing selama tiga tahun penelitian pada kelompok tes dan kelompok kontrol. Terjadi penurunan nilai rata-rata kedalaman probing secara signifikan pada kedua kelompok pada


(40)

tahun ke-2 dan tahun ke-3 bila dibandingkan dengan nilai rata-rata kedalaman probing pada tahap awal penelitian (P<0,05). Namun, tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kedua kelompok pada tiap interval waktu penelitian.

Gambar 6. Gambar diagram nilai rata-rata jumlah total DNA bakteri subgingiva (x 105) pada kelompok tes dan kelompok kontrol pada tahun ke-0, tahun ke-1, tahun ke-2, dan tahun ke-3 penelitian. (Anna Bogren dkk. J Periodontol 2007; 78: 1713)

Dari gambar diatas terlihat bahwa pada tahap awal penelitian, terdapat perbedaaan nilai rata-rata jumlah total DNA yang signifikan antara kelompok tes dan kelompok kontrol (P<0,05). Kelompok tes memiliki nilai rata-rata jumlah total DNA yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol dari awal hingga akhir penelitian. Namun, pada tahun ke-1, ke-2, dan ke-3 tidak terdapat perbedaan yang signifikan diantara kedua kelompok.

Hasil penelitian yang telah dilakukan selama tiga tahun pada sampel tanpa penyakit periodontal destruktif menunjukkan bahwa penggunaan sikat gigi elektrik

Kelompok tes (n=80) Kelompok kontrol (n=80)


(41)

yang dikombinasikan dengan pasta gigi yang mengandung triklosan tidak memiliki pengaruh tambahan yang bermanfaat pada efek klinis dan mikrobiologi dibandingkan dengan penggunaan sikat gigi manual dengan pasta gigi biasa yang mengandung fluor.2


(42)

BAB 5

DISKUSI DAN KESIMPULAN

Penyikatan gigi merupakan cara yang paling umum dalam melaksanakan kontrol plak. Tujuan utama dari penyikatan gigi adalah untuk mengurangi organisme pada plak gigi yang berperan dalam menyebabkan terjadinya karies, penyakit periodontal, dan halitosis. Sampai saat ini kontrol plak masih mengandalkan pada pembersihan secara mekanis. Sikat gigi merupakan alat utama dalam melaksanakan kontrol plak secara mekanis. Sikat gigi yang digunakan untuk program kontrol plak bisa berupa sikat gigi manual maupun sikat gigi elektrik.

Secara umum sikat gigi elektrik telah dikenal lebih baik dalam menyingkirkan plak dan meningkatkan kesehatan gingiva dibandingkan dengan sikat gigi manual.

Penelitian yang dilakukan Naning A.M dkk untuk mengevaluasi pengaruh gerakan memutar dari sikat gigi elektrik dalam mencegah plak dan gingivitis menunjukkan bahwa selama sembilan bulan perawatan sikat gigi elektrik secara signifikan lebih efektif dalam mempertahankan rendahnya jumlah plak

Banyak penelitian telah membandingkan kedua teknik menyikat gigi ini dan kebanyakan berpendapat bahwa sikat gigi elektrik memiliki kemampuan pembersihan yang sangat baik pada pasien. Selain itu sikat gigi elektrik juga lebih efektif dalam mengurangi gingivitis dan kedalaman saku daripada sikat gigi manual. Indikasi penggunaan sikat gigi elektrik dianjurkan kepada semua pasien karena sangat efektif dalam menyingkirkan plak biofilm serta mengurangi gingivitis.


(43)

dibandingkan dengan sikat gigi manual dengan atau tanpa penggunaan benang gigi. Namun, pada periode enam bulan perawatan, sikat gigi elektrik sama baiknya dengan sikat gigi manual dengan penggunaan benang gigi setiap hari dalam mempertahankan rendahnya perdarahan gingiva. Hal ini dikarenakan oleh skor plak menggambarkan pelaksanaan pembersihan rongga mulut dalam jangka pendek, sementara skor perdarahan gingiva menggambarkan pelaksanaan pembersihan rongga mulut dalam jangka panjang. Keadaan ini merupakan indikasi yang jelas bahwa motivasi dan instruksi yang benar mengenai prosedur pembersihan rongga mulut tiap enam bulan sekali sangat diperlukan untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Efektivitas sikat gigi elektrik pada fase terapi inisial periodontal telah diteliti oleh Patrick Gugerli dkk. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa sampel yang menggunakan sikat gigi elektrik selama terapi inisial secara signifikan mengalami penurunan jumlah plak supragingiva ke level yang lebih rendah dan menunjukkan berkurangnya perdarahan gingiva dibandingkan dengan sampel yang menggunakan sikat gigi manual selama 28 hari perawatan. Hasil dari penelitian yang dilakukan dalam waktu singkat ini bisa saja bias dikarenakan oleh adanya kemungkinan efek novelty dari sikat gigi elektrik. Namun, alat yang dimiliki oleh sikat gigi elektrik tetap memberikan pengaruh yang lebih baik pada sampel.

Sikat gigi elektrik lebih efektif dalam menyingkirkan plak dan mempertahankan kesehatan gingiva dibandingkan dengan sikat gigi manual karena sikat gigi elektrik memiliki alat yang dilengkapi dengan aksi pembersihan yang lebih baik dibandingkan dengan sikat gigi manual. Gerakan memutar dari


(44)

sikat gigi elektrik disertai dengan getaran pada gigi sangat efektif menyingkirkan plak secara maksimal. Waktu penyikatan gigi juga merupakan faktor penting dalam keberhasilan kontrol plak. Waktu yang dianjurkan untuk menyikat gigi adalah selama ≥ dua menit. Sikat gigi elektrik dilengkapi dengan alat penghitung waktu untuk menyikat gigi selama dua menit yang telah diprogram untuk menyikat gigi selama 30 detik untuk satu kuadran.

Anna Bogren dkk melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengevaluasi efek klinis dan mikrobiobiologi dari penggunaan sikat gigi elektrik yang dikombinasikan dengan pasta gigi yang mengandung triklosan. Sikat gigi elektrik dengan gerakan memutarnya diketahui lebih efektif dalam menyingkirkan plak dan mempertahankan kesehatan gingiva dibandingkan dengan sikat gigi manual. Pasta gigi yang mengandung triklosan diketahui lebih efektif dalam mengurangi jumlah plak dan perdarahan gingiva dibandingkan dengan pasta gigi konvensional yang mengandung fluor. Namun, ketika sikat gigi elektrik dikombinasikan dengan pasta gigi yang mengandung triklosan ternyata tidak memiliki pengaruh tambahan yang bermanfaat pada efek klinis dan mikrobiologi dibandingkan dengan penggunaan sikat gigi manual dengan pasta gigi biasa yang mengandung fluor.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sikat gigi elektrik lebih efektif dalam menyingkirkan plak dan mempertahankan kesehatan gingiva dibandingkan dengan sikat gigi manual. Penggunaan sikat gigi elektrik dalam prosedur kontrol plak dapat memberikan hasil yang lebih baik terhadap kesehatan rongga mulut dibandingkan dengan sikat gigi manual.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

1. Rosema NAM, Timmerman MF, Versteeg PA, Van Palenstein Helderman, Van der Velden U, Van der Weijden FA. Comparison of the use of different modes of

mechanical oral hygiene in prevention of plaque and gingivitis. J Periodontol

2008; 79: 1386-94.

2. Bogren A, Teles RP, Torresyap G, Haffajee AD, Socransky SS, Wenstrom JL.

Clinical and microbial changes associated with the combined use of a powered toothbrush and a triclosan/copolymer dentrifice: A 3-year prospective study. J

Periodontol 2007; 78: 1708-17.

3. Dalimunthe SH. Terapi periodontal. Ed II. Medan: Fakultas Kedokteran Gigi USU, 2006: 115-30.

4. Haffajee AD, Thompson M, Torresyap G, Guerrero D, Socransky SS. Efficacy of

manual and powered toothbrush (I) effect on clinical parameters. J Clin

Periodontol 2001; 28: 937-46.

5. Daniel SJ, Harfst SA, Wilder RS. Mosby’s dental hygiene: concepts, cases, and

competencies. 2nd ed. St. Louis: Mosby Inc, 2008: 450-3.

6. Darby ML. Mosby’s comprehensive review of dental hygiene. 6th ed. St. Louis: Mosby Inc, 2006: 591, 672.

7. Anonymous. Philips sonicare elite e9500 custom care power toothbrush. <http:www.amazon.com/philips-sonicare-elite-custom-toothbrush/dp/book> (20 Februari 2009).


(46)

8. Walters PA, Cugini M, Biesbrock AR, Warren PR. A novel oscillating-rotating

power toothbrush with SmartGuideTM

9. Anonymous. How products are made. Toothbrush. 2007.

<http://www.madehow.com/volume 2/toothbrush.html> (22 Maret 2009).

: designed for enhanced performance and compliance. J Contemp Dent Pract. 2007; 8: 1-9.

10.Pennwell Dental Group. Dental economics-dental news. Special offer on electric

toothbrush for dental professional. 2007.

<http://www.dentaleconomics.com/display-article/311533/54/none> (28 Maret 2009).

11.Niederman R. Manual versus powered toothbrushes: the Cochrane review. J Am Dent Assoc. 2003; 1240-44.

12.Gugerli P, Secci G, Mombelli A. Evaluation of the benefits of using a power

toothbrush during the initial phase of periodontal therapy. J Periodontol 2007;

78:654-60.

13.Perry DA. Plaque control for periodontal patient. In: Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR, Carranza FA, eds. Carranza’s clinical periodontology. 10th ed. St. Louis, 2006: 732.


(1)

yang dikombinasikan dengan pasta gigi yang mengandung triklosan tidak memiliki pengaruh tambahan yang bermanfaat pada efek klinis dan mikrobiologi dibandingkan dengan penggunaan sikat gigi manual dengan pasta gigi biasa yang mengandung fluor.2


(2)

BAB 5

DISKUSI DAN KESIMPULAN

Penyikatan gigi merupakan cara yang paling umum dalam melaksanakan kontrol plak. Tujuan utama dari penyikatan gigi adalah untuk mengurangi organisme pada plak gigi yang berperan dalam menyebabkan terjadinya karies, penyakit periodontal, dan halitosis. Sampai saat ini kontrol plak masih mengandalkan pada pembersihan secara mekanis. Sikat gigi merupakan alat utama dalam melaksanakan kontrol plak secara mekanis. Sikat gigi yang digunakan untuk program kontrol plak bisa berupa sikat gigi manual maupun sikat gigi elektrik.

Secara umum sikat gigi elektrik telah dikenal lebih baik dalam menyingkirkan plak dan meningkatkan kesehatan gingiva dibandingkan dengan sikat gigi manual.

Penelitian yang dilakukan Naning A.M dkk untuk mengevaluasi pengaruh gerakan memutar dari sikat gigi elektrik dalam mencegah plak dan gingivitis menunjukkan bahwa selama sembilan bulan perawatan sikat gigi elektrik secara signifikan lebih efektif dalam mempertahankan rendahnya jumlah plak

Banyak penelitian telah membandingkan kedua teknik menyikat gigi ini dan kebanyakan berpendapat bahwa sikat gigi elektrik memiliki kemampuan pembersihan yang sangat baik pada pasien. Selain itu sikat gigi elektrik juga lebih efektif dalam mengurangi gingivitis dan kedalaman saku daripada sikat gigi manual. Indikasi penggunaan sikat gigi elektrik dianjurkan kepada semua pasien karena sangat efektif dalam menyingkirkan plak biofilm serta mengurangi gingivitis.


(3)

dibandingkan dengan sikat gigi manual dengan atau tanpa penggunaan benang gigi. Namun, pada periode enam bulan perawatan, sikat gigi elektrik sama baiknya dengan sikat gigi manual dengan penggunaan benang gigi setiap hari dalam mempertahankan rendahnya perdarahan gingiva. Hal ini dikarenakan oleh skor plak menggambarkan pelaksanaan pembersihan rongga mulut dalam jangka pendek, sementara skor perdarahan gingiva menggambarkan pelaksanaan pembersihan rongga mulut dalam jangka panjang. Keadaan ini merupakan indikasi yang jelas bahwa motivasi dan instruksi yang benar mengenai prosedur pembersihan rongga mulut tiap enam bulan sekali sangat diperlukan untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Efektivitas sikat gigi elektrik pada fase terapi inisial periodontal telah diteliti oleh Patrick Gugerli dkk. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa sampel yang menggunakan sikat gigi elektrik selama terapi inisial secara signifikan mengalami penurunan jumlah plak supragingiva ke level yang lebih rendah dan menunjukkan berkurangnya perdarahan gingiva dibandingkan dengan sampel yang menggunakan sikat gigi manual selama 28 hari perawatan. Hasil dari penelitian yang dilakukan dalam waktu singkat ini bisa saja bias dikarenakan oleh adanya kemungkinan efek novelty dari sikat gigi elektrik. Namun, alat yang dimiliki oleh sikat gigi elektrik tetap memberikan pengaruh yang lebih baik pada sampel.

Sikat gigi elektrik lebih efektif dalam menyingkirkan plak dan mempertahankan kesehatan gingiva dibandingkan dengan sikat gigi manual karena sikat gigi elektrik memiliki alat yang dilengkapi dengan aksi pembersihan yang lebih baik dibandingkan dengan sikat gigi manual. Gerakan memutar dari


(4)

sikat gigi elektrik disertai dengan getaran pada gigi sangat efektif menyingkirkan plak secara maksimal. Waktu penyikatan gigi juga merupakan faktor penting dalam keberhasilan kontrol plak. Waktu yang dianjurkan untuk menyikat gigi adalah selama ≥ dua menit. Sikat gigi elektrik dilengkapi dengan alat penghitung waktu untuk menyikat gigi selama dua menit yang telah diprogram untuk menyikat gigi selama 30 detik untuk satu kuadran.

Anna Bogren dkk melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengevaluasi efek klinis dan mikrobiobiologi dari penggunaan sikat gigi elektrik yang dikombinasikan dengan pasta gigi yang mengandung triklosan. Sikat gigi elektrik dengan gerakan memutarnya diketahui lebih efektif dalam menyingkirkan plak dan mempertahankan kesehatan gingiva dibandingkan dengan sikat gigi manual. Pasta gigi yang mengandung triklosan diketahui lebih efektif dalam mengurangi jumlah plak dan perdarahan gingiva dibandingkan dengan pasta gigi konvensional yang mengandung fluor. Namun, ketika sikat gigi elektrik dikombinasikan dengan pasta gigi yang mengandung triklosan ternyata tidak memiliki pengaruh tambahan yang bermanfaat pada efek klinis dan mikrobiologi dibandingkan dengan penggunaan sikat gigi manual dengan pasta gigi biasa yang mengandung fluor.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sikat gigi elektrik lebih efektif dalam menyingkirkan plak dan mempertahankan kesehatan gingiva dibandingkan dengan sikat gigi manual. Penggunaan sikat gigi elektrik dalam prosedur kontrol plak dapat memberikan hasil yang lebih baik terhadap kesehatan rongga mulut dibandingkan dengan sikat gigi manual.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

1. Rosema NAM, Timmerman MF, Versteeg PA, Van Palenstein Helderman, Van der Velden U, Van der Weijden FA. Comparison of the use of different modes of mechanical oral hygiene in prevention of plaque and gingivitis. J Periodontol 2008; 79: 1386-94.

2. Bogren A, Teles RP, Torresyap G, Haffajee AD, Socransky SS, Wenstrom JL. Clinical and microbial changes associated with the combined use of a powered toothbrush and a triclosan/copolymer dentrifice: A 3-year prospective study. J Periodontol 2007; 78: 1708-17.

3. Dalimunthe SH. Terapi periodontal. Ed II. Medan: Fakultas Kedokteran Gigi USU, 2006: 115-30.

4. Haffajee AD, Thompson M, Torresyap G, Guerrero D, Socransky SS. Efficacy of manual and powered toothbrush (I) effect on clinical parameters. J Clin Periodontol 2001; 28: 937-46.

5. Daniel SJ, Harfst SA, Wilder RS. Mosby’s dental hygiene: concepts, cases, and competencies. 2nd ed. St. Louis: Mosby Inc, 2008: 450-3.

6. Darby ML. Mosby’s comprehensive review of dental hygiene. 6th ed. St. Louis: Mosby Inc, 2006: 591, 672.

7. Anonymous. Philips sonicare elite e9500 custom care power toothbrush. <http:www.amazon.com/philips-sonicare-elite-custom-toothbrush/dp/book> (20 Februari 2009).


(6)

8. Walters PA, Cugini M, Biesbrock AR, Warren PR. A novel oscillating-rotating power toothbrush with SmartGuideTM

9. Anonymous. How products are made. Toothbrush. 2007. <http://www.madehow.com/volume 2/toothbrush.html> (22 Maret 2009).

: designed for enhanced performance and compliance. J Contemp Dent Pract. 2007; 8: 1-9.

10.Pennwell Dental Group. Dental economics-dental news. Special offer on electric

toothbrush for dental professional. 2007. <http://www.dentaleconomics.com/display-article/311533/54/none> (28 Maret

2009).

11.Niederman R. Manual versus powered toothbrushes: the Cochrane review. J Am Dent Assoc. 2003; 1240-44.

12.Gugerli P, Secci G, Mombelli A. Evaluation of the benefits of using a power toothbrush during the initial phase of periodontal therapy. J Periodontol 2007; 78:654-60.

13.Perry DA. Plaque control for periodontal patient. In: Newman MG, Takei HH, Klokkevold PR, Carranza FA, eds. Carranza’s clinical periodontology. 10th ed. St. Louis, 2006: 732.