satu penyebab kematian bayi adalah karena ibu kurang mengonsumsi asam folat selama kehamilannya Profil Kesehatan Indonesia, 2010.
Menurut survei awal peneliti di Rumah Bersalin Madina, setelah melakukan wawancara dengan 5 orang ibu hamil. Hasilnya, 3 orang ibu hamil mengaku tidak
mengonsumsi suplemen asam folat karena belum pernah mendapatkan keterangan tentang manfaat dan dampak yang ditimbulkan apabila kurang mengonsumsi asam
folat, sedangkan 2 orang lainnya mengonsumsi suplemen asam folat karena anjuran bidan walaupun ia belum paham manfaatnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Pengetahuan dengan Konsumsi Suplemen Asam Folat Pada Ibu
Hamil di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014.”
B. Rumusan Masalah Dari latar belakang tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini adalah
“Apakah ada hubungan pengetahuan dengan konsumsi suplemen asam folat pada ibu hamil di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli
Serdang Tahun 2014.”
C. Tujuan 1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan konsumsi suplemen asam folat pada ibu hamil di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014.
Universitas Sumatera Utara
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan tentang suplemen asam folat pada ibu hamil di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten
Deli Serdang Tahun 2014. b. Untuk mengetahui konsumsi suplemen asam folat pada ibu hamil di
Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014.
c. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan konsumsi suplemen asam folat pada ibu hamil di Rumah Bersalin Madina Kecamatan Percut
Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2014.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam menerapkan ilmu yang diperoleh selama mengikuti kegiatan perkuliahan khususnya metodologi
penelitian dan asuhan kebidanan I kehamilan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai dokumentasi sumber bacaan yang bermanfaat bagi mahasiswa kebidanan, khususnya tentang hubungan pengetahuan dengan konsumsi suplemen
asam folat pada ibu hamil.
3. Bagi Rumah Bersalin
Sebagai masukan dan informasi kepada pimpinan rumah bersalin tentang hubungan pengetahuan dengan konsumsi suplemen asam folat pada ibu hamil.
Universitas Sumatera Utara
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan knowledge
Pengetahuan adalah hasil tahu setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan
domain yang
sangat penting
dalam membentuk
tindakan seseorang
Notoatmodjo. 2007.hlm.140-142.
1. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo 2007, hlm. 140-142 pengetahuan mempunyai tingkatan, yaitu :
a. Tahu know
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah
mengingat kembali recall terhadap suatu terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diberikan.
Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa tahu tentang apa yag dipelajari
antara lain, menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
b. Memahami comprehension
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar. Orang yang telah paham, tentang objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan,
meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari. c.
Aplikasi application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi di sini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,
metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. d.
Analisis analysis Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis
ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat menggambarkan membuat bagan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan
sebagainya. e.
Sintesis synthesis Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya, dapat menyusun, merencanakan, meringkas, menyesuaikan, dan sebagainya,
terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan yang telah ada.
Universitas Sumatera Utara
f. Evaluasi evaluation
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu
berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.
2. Cara Mendapatkan Pengetahuan Menurut Notoatmodjo 2010, hlm. 10-15 cara mendapatkan pengetahuan
dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu: a.
Cara tradisional Cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain sebagai
berikut : 1
Cara Coba Salah trial and error Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa
kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain.
2 Cara Kebetulan
Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.
3 Cara Kekuasaan atau Otoritas
Dimana pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik
tradisional, otoritas pemerintah, pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuan.
Universitas Sumatera Utara
4 Berdasarkan Pengalaman Pribadi
Dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa
yang lalu. 5
Melalui Jalan Pikiran Manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam
memperoleh pengetahuan. Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah mengguanakan jalan pikirannya.
b. Cara modern
Menurut Notoatmodjo 2010, hlm. 18 cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis, dan
ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih popular disebut metodologi penelitian research methodology.
B. Konsumsi