Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah Pada Bank Internasional Indonesia Cabang Medan
1
TESIS
Oleh
MELVA MELANY SITOMPUL
107019040/IM
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
(2)
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
K E P U A S A N D A N L O Y A L I T A S N A S A B A H
PADA BANK INTERNASIONAL INDONESIA
CABANG MEDAN
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen
Pada Sekolah Pascasarjana Sumatera Utara
Oleh
MELVA MELANY SITOMPUL
107019040/IM
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
(3)
Judul Tesis : PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS
NASABAH PADA BANK INTERNASIONAL INDONESIA CABANG MEDAN
Nama Mahasiswa : Melva Melany Sitompul Nomor Pokok : 107019040
Program Studi : Ilmu Manajemen
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Dr. Endang Sulistya Rini, M.Si) (Dr. Isfenti Sadalia, ME) Ketua Anggota
Ketua Program Studi, Direktur,
(Prof. Paham Ginting, MS) (Prof.Dr.Ir.A.Rahim Matondang, MSIE)
(4)
Telah diuji pada : Tanggal 06 Juli 2012
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Dr. Endang Sulistya Rini, M.Si Anggota : 1. Isfenti Sadalia, ME
2. Prof. Dr. Paham Ginting, MS 3. Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA 4. Dra. Nisrul Irawati, MBA
(5)
PERNYATAAN
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
K E P U A S A N D A N L O Y A L I T A S N A S A B A H
PADA BANK INTERNASIONAL INDONESIA
CABANG MEDAN
Dengan ini penulis menyatakan bahwa tesis ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Manamajen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya peneliti sendiri.
Adapun pengutipan-pengutipan yang peneliti lakukan pada bagian-bagian tertentu dari hasil karya orang lain dalam penelitian tesis ini, telah penulis cantumkan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penelitian ilmiah.
Apabila dikemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian tesis ini bukan hasil karya peneliti sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik yang penelitian sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Medan, Juli 2012 Yang membuat pernyataan
Melva Melany Sitompul 107019040
(6)
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
K E P U A S A N D A N L O Y A L I T A S N A S A B A H
PADA BANK INTERNASIONAL INDONESIA
CABANG MEDAN
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah Bank Internasional cabang Medan. Obyek penelitian ini adalah nasabah pemiliki jenis tabungan statement di Bank Internasional Indonesia cabang Medan. Permasalahan penelitian ini pada fenomena menurunnya jumlah nasabah pemiliki jenis tabungan statement di Bank Internasional Indonesia cabang Medan. Oleh karena itu permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut: bagaimana pengaruh kualitas pelayanan (tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy) terhadap kepuasan nasabah Bank Internasional Indonesia cabang Medan dan bagaimana pengaruh kepuasan nasabah Bank Internasional Indonesia cabang Medan terhadap loyalitas nasabah Bank Internasional Indonesia cabang Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan (tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy) terhadap kepuasan kepuasan nasabah Bank Internasional Indonesia dan pengaruh kepuasan nasabah Bank Internasional Indonesia cabang Medan terhadap loyalitas nasabah Bank Internasional Indonesia cabang Medan. Penelitian ini menggunakan metode simple random sampling. Untuk mengambil data 96 responden dengan sampel menggunakan rumus Slovin dan keseluruhan responden adalah nasabah Bank Internasional Indonesia cabang Medan. Analisis data mempergunakan Regresi Linier Berganda untuk hipotesis pertama dan Regresi Linier Sederhana untuk hipotesis kedua dengan program SPSS 18. Untuk hipotesis pertama nilai Adjusted R Square sebesar 0,525. Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh variabel bebas (kualitas pelayanan : tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy) terhadap variabel terikat (kepuasan nasabah) adalah 52,5%. Dengan kata lain 52,5% variabel terikat dapat dijelaskan oleh variabel bebas, sedangkan sisanya 48,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam penelitian. Sedangkan untuk hipotesis kedua nilai R
Square sebesar 0,562. Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh variabel bebas (kepuasan nasabah) terhadap variabel terikat (loyalitas nasabah) adalah 56,2%. Dengan kata lain 56,2% variabel terikat dapat dijelaskan oleh variabel bebas, sedangkan sisanya 44,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh secara positif terhadap kepuasan nasabah dan kepuasan nasabah berpengaruh positif terhadap loayalitas nasabah.
(7)
Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Kepuasan, Loyalitas Nasabah Bank Internasional Cabang Medan
THE INFLUENCE OF SERVICE QUALITY ON THE
SATISFACTION AND LOYALTY OF THE CUSTOMERS AT
BANK INTERNASIONAL INDONESIA MEDAN BRANCH
ABSTRACK
This study analyzed the influence of service quality on the satisfaction and loyalty of the customers at Bank Internasional Indonesia Medan Branch. The object of this study was the customers with statement savings at Bank Internasional Indonesia Medan Branch. The problem of this study was the phenomenon of the decreasing number of the customers with statement savings at Bank Internasional Indonesia Medan Branch. Therefore, the purpose of this study was to look at how service quality (tangibles, reliability, responsiveness, assurance and empathy) influenced the satisfaction of the customers and how the satisfaction of the customers influenced the loyalty of the customers of Bank Internasional Indonesia Medan Branch. The respondents for this study were 96 customers of Bank Internasional Indonesia Medan Branch through simple random sampling techniques based on Slovin formula. The data obtained were analyzed through multiple liniear regression test. The first hypothesis was analyzed through simple liniear regression test and the second hypothesis was analyzed through SPSS 18.0 program. The value of Adjusted R Square for the first hypothesis was 0.525. This showed that influence of independent variables (service quality : tangibles, reliability, responsiveness, assurance and empathy) on the dependent variable (customer’s satisfaction) was 52.5 %. In other words < 52.5% of the dependent variable could be explained by the independent variables, while the remaining 48.5 % werw explaned by the other variables which were not included in this study. For the second hypothesis, the value of its R square was 0.562. This showed that the influence of the independent variable (customer’s satisfaction) on the dependent variable (customer’s loyalty) was 52.5 %. In other words, 56.2 % of the dependent variable could be explained by the independent variable, while the remaining 44.8 % were explained by the other variables which were not included in this study. The result of this study showed that service quality had a positive influence on customer’s satisfaction and customer’s satisfaction had a positive influence on customer’s loyalty.
(8)
Keyword: Service Quality, Satisfaction, Customer’s Loyality, Bank Internasional Indonesia Medan Branch
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan anugerahNya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tesis dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah Pada Bank Internasional Indonesia Cabang Medan”. Penulisan tesis ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Sekolah Pascasarjana (S2) Program Studi Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara Medan.
Penulisan tesis ini tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa berbekal ilmu, dorongan dan bimbingan, serta bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc(CTM), Sp.A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. A Rahim Matondang, MSIE, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
(9)
4. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA, selaku Sekretaris Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
5. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si, selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah banyak membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tesis ini. 6. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, ME, sebagai Anggota Komisi Pembimbing yang telah
banyak memberikan arahan dan saran dalam penulisan tesis ini.
7. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS , Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA, dan Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku komisi pembanding yang telah memberikan masukan serta pengarahan untuk kesempurnaan tesis ini.
8. Bapak dan Ibu staf pengajar serta seluruh pegawai administrasi Program Studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
9. Kedua orangtua penulis Ayahanda Siemen Delta Sitompul , SE dan Ibunda Betty Farida Karo-karo yang terus memberikan doa, dukungan, dan semangat kepada penulis.
10. Ibu Sri Kurniati Sutrisno selaku Pimpinan Kantor Cabang Bank Internasional Indonesia dan para staff yang telah mendukung datanya.
11. Seluruh teman mahasiswa angkatan XIX program studi Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara atas kebersamaan dan semangat yang diberikan.
12. Seluruh pihak yang terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dalam penulisan tesis ini.
Semoga Tuhan yang memberikan kasih karuniaNya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan moral maupun materil kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Semoga tesis ini bermanfaat, Terimakasih.
(10)
Medan, Juli 2012
Penulis,
Melva Melany Sitomp ul
RIWAYAT HIDUP
Melva Melany Sitompul, lahir tanggal 29 September 1984 di Medan,
Sumatera Utara dari Ayahanda Siemen Delta Sitompul, SE dan Ibunda Betty
Farida Karo-karo, tinggal di Komplek Pondok Surya Blok 2 No 60 Medan,
Sumatera Utara.
Sekolah Dasar di SD ST Thomas IV Medan, tamat dan lulus tahun 1996,
(11)
tahun 1999, Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 15 Medan, tamat dan lulus
tahun 2002. Pada tahun 2002 melanjutkan pendidikan Sarjana di Universitas
Sumatera Utara, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Industri Universitas Sumatera
Utara, tamat dan lulus tahun 2007. Mulai tahun 2010, mengikuti Pendidikan di
Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara.
Penulis pada saat ini bekerja di Bank Internasional Indonesia sejak Tahun
2008 hingga sekarang.
Medan, Juli 2012
Melva Melany Sitompul
(12)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK……… i
ABSTRACT………ii
KATA PENGANTAR………...iii
RIWAYAT HIDUP………v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 7
1.3 Tujuan Penelitian ... 7
1.4 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10
2.1 Landasan Teori ... 10
2.1.1. Pengertian Kualitas Pelayanan ... 10
2.1.2. Pengertian Jasa ... 17
2.1.3. PengertianKepuasan Pelanggan ... 19
2.1.4. Pengukuran Kepuasan Pelanggan ... 21
2.1.5. Loyalitas Pelanggan ... 25
2.1.6. Hubungan Kepuasan Pelanggan dengan Loyalitas Pelanggan34 2.2. Penelitian Terdahulu ... 35
2.3. Kerangka Konseptual ... 39
(13)
BAB III METODE PENELITIAN ... 42
3.1 Jenis dan Sifat Penelitian ... 42
3.1.1. Jenis Penelitian ... 42
3.1.2. Sifat Penelitian ... 42
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 42
3.3. Populasi dan Sampel ... 43
3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 44
3.5. Jenis dan Sumber Data ... 45
3.6. Identifikasi dan Operasional Variabel ... 46
3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 49
3.8. Metode Analisis Data ... 59
3.8.1. Metode Analisis Data Hipotesis Pertama ... 59
3.8.2. Metode Analisis Data Hipotesis Kedua ... 60
3.9. Uji Asumsi Klasik ... 61
3.9.1. Uji Normalitas ... 61
3.9.2. Uji Multikolinieritas ... 62
3.9.3. Uji Heteroskedastisitas ... 63
3.9.4. Koefisien Determinasi (R2) ... 64
3.9.5. Pengujian Hipotesis ... 64
3.9.5.1. Uji F (Uji Serempak) ... 64
3.9.5.2. Uji t (Uji Parsial) ... 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67
4.1. Hasil Penelitian ... 67
4.1.1. Deskripsi Objek Penelitian ... 67
4.1.2. Karakterisitik Responden ... 68
4.1.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .. 68
(14)
4.1.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 69
4.1.2.4. Karakteristik Responden Atas Variabel Penelitian ... 70
4.1.2.4.1. Karakteristik Responden Atas Variabel Bukti Fisik ... 70
4.1.2.4.2. Karakteristik Responden Atas Variabel Keandalan ... 71
4.1.2.4.3. Karakteristik Responden Atas Variabel Dayatanggap ... 72
4.1.2.4.4. Karakteristik Responden Atas Variabel Jaminan ... 72
4.1.2.4.5. Karakteristik Responden Atas Variabel Empati ... 73
4.1.2.4.6. Karakteristik Responden Atas Variabel Kepuasan ... 74
4.1.2.4.7. Karakteristik Responden Atas Variabel Loyalitas ... 74
4.1.3. Analisis Deskriptif ... 75
4.1.4. Analisis Statistik Inferensial ... 76
4.1.4.1. Uji Asumsi Klasik ... 76
4.1.4.1.1. Uji Normalitas ... 76
4.1.4.1.2. Uji Multikolinieritas ... 79
4.1.4.1.3. Uji Heteroskedastisitas ... 80
4.1.4.2. Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama ... 81
4.1.4.3. Uji Serempak (Uji F) Hipotesis Pertama ... 82
4.1.4.4. Uji Parsial (Uji t) Hipotesis Pertama ... 83
4.1.4.5. Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua ... 86
4.1.4.6. Uji Parsial (Uji t) Hipotesis Kedua ... 87
4.2. Pembahasan ... 89
4.2.1. Pembahasan Hipotesis Pertama ... 89
(15)
4.2.3. Pembahasan Hipotesis Ketiga ... 91
4.2.4. Pembahasan Hipotesis Keempat ... 92
4.2.5. Pembahasan Hipotesis Kelima ... 92
4.2.6. Pembahasan Hipotesis Keenam ... 93
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 94
5.1. Kesimpulan ... 94
5.2. Saran ... 95
(16)
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1.1. Hasil Survey The Best Bank Service Excelence ... 4
1.2 Jumlah Nasabah Jenis Pemilik tabungan Statement Pada Bank Internasional Indonesia Cabang Medan Tahun 2007 - 2011 ... 5
2.1. Penelitian Terdahulu ... 38
3.1. Defenisi, Indikator dan Skala Ukur Penelitian Operasional Variabel...48
3.2. Hasil Uji Validitas Pernyataan Tangibles (X1) ... 50
3.3. Hasil Uji Validitas Pernyataan Reliability (X2) ... 51
3.4. Hasil Uji Validitas Pernyataan Responsiveness (X3)………... .52
3.5. Hasil Uji Validitas Pernyataan Assurance (X4)………... 53
3.6. Hasil Uji Validitas Pernyataan Empathy (X5)………... ... ….54
3.7. Hasil Uji Validitas Pernyataan Kepuasan Nasabah(Y1)……….. ... ...55
3.8. Hasil Uji Validitas Pernyataan Loyalitas Nasabah (Y2)………… ... ..…56
3.9. Hasil Uji Reliabilitas ... 58
4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………..….68
4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur……….………...….69
4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir………..…..….69
4.4. Penjelasan Responden Atas Variabel Bukti Fisik (Tangibles)…….…....….70
4.5. Penjelasan Responden Atas Variabel Keandalan (Reliability)…….…...71
4.6. Penjelasan Responden Atas Variabel Daya Tanggap (Responsiveness)....…72
4.7. Penjelasan Responden Atas Variabel Jaminan (Assurance)…….……...73
4.8. Penjelasan Responden Atas Variabel Empati (Empathy)………..73
4.9. Penjelasan Responden Atas Variabel Kepuasan………..…….…....….74
4.10. Penjelasan Responden Atas Variabel Loyalitas………...…...75
4.11. Statistik Deskriptif……….…..…75
4.12. Hasil Uji Multikolinieritas Hipotesis Pertama Dengan Menggunakan Metode Durbin Watson ... 79
4.13.Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Pertama Dengan Uji Glejser……80
(17)
4.15. Uji F (Uji Serempak) Hipotesis Pertama ... 83
4.16. Uji Parsial (Uji t) Hipotesis Pertama ... 84
4.17. Koefisien Determinan Hipotesis Kedua ... 87
(18)
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
1 .1. Jumlah Nasabah Pemilik Tabungan Statement ... 6
2.1. Proses Model Generik ... 18
2.2. Kerangka Konseptul ... 40
4.1. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Pertama ... 77
(19)
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
1. Kuesioner Penelitian………98
2. Tabulasi Data Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel Bukti Fisik….101 3. Tabulasi Data Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel Keandalan….102 4. Tabulasi Data Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel Daya Tanggap.103 5. Tabulasi Data Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel Jaminan….…104 6. Tabulasi Data Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel Empati…...….105
7. Tabulasi Data Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel Kepuasan……106
8. Tabulasi Data Uji Validitas Dan Reliabilitas Variabel Loyalitas……107
9. Tabulasi Data Penelitian Variabel Bukti Fisik……….108
10. Tabulasi Data Penelitian Variabel Keandalan………..….109
11. Tabulasi Data Penelitian Variabel Daya Tanggap.……….110
12. Tabulasi Data Penelitian Variabel Jaminan….………...111
13. Tabulasi Data Penelitian Variabel Empati…...………...112
14. Tabulasi Data Penelitian Variabel Kepuasan……….113
15. Tabulasi Data Penelitian Variabel Loyalitas………...114
(20)
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP
K E P U A S A N D A N L O Y A L I T A S N A S A B A H
PADA BANK INTERNASIONAL INDONESIA
CABANG MEDAN
ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan loyalitas nasabah Bank Internasional cabang Medan. Obyek penelitian ini adalah nasabah pemiliki jenis tabungan statement di Bank Internasional Indonesia cabang Medan. Permasalahan penelitian ini pada fenomena menurunnya jumlah nasabah pemiliki jenis tabungan statement di Bank Internasional Indonesia cabang Medan. Oleh karena itu permasalahan penelitian ini adalah sebagai berikut: bagaimana pengaruh kualitas pelayanan (tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy) terhadap kepuasan nasabah Bank Internasional Indonesia cabang Medan dan bagaimana pengaruh kepuasan nasabah Bank Internasional Indonesia cabang Medan terhadap loyalitas nasabah Bank Internasional Indonesia cabang Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan (tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy) terhadap kepuasan kepuasan nasabah Bank Internasional Indonesia dan pengaruh kepuasan nasabah Bank Internasional Indonesia cabang Medan terhadap loyalitas nasabah Bank Internasional Indonesia cabang Medan. Penelitian ini menggunakan metode simple random sampling. Untuk mengambil data 96 responden dengan sampel menggunakan rumus Slovin dan keseluruhan responden adalah nasabah Bank Internasional Indonesia cabang Medan. Analisis data mempergunakan Regresi Linier Berganda untuk hipotesis pertama dan Regresi Linier Sederhana untuk hipotesis kedua dengan program SPSS 18. Untuk hipotesis pertama nilai Adjusted R Square sebesar 0,525. Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh variabel bebas (kualitas pelayanan : tangibles, reliability, responsiveness, assurance dan empathy) terhadap variabel terikat (kepuasan nasabah) adalah 52,5%. Dengan kata lain 52,5% variabel terikat dapat dijelaskan oleh variabel bebas, sedangkan sisanya 48,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam penelitian. Sedangkan untuk hipotesis kedua nilai R
Square sebesar 0,562. Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh variabel bebas (kepuasan nasabah) terhadap variabel terikat (loyalitas nasabah) adalah 56,2%. Dengan kata lain 56,2% variabel terikat dapat dijelaskan oleh variabel bebas, sedangkan sisanya 44,8% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan kedalam penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh secara positif terhadap kepuasan nasabah dan kepuasan nasabah berpengaruh positif terhadap loayalitas nasabah.
(21)
Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Kepuasan, Loyalitas Nasabah Bank Internasional Cabang Medan
THE INFLUENCE OF SERVICE QUALITY ON THE
SATISFACTION AND LOYALTY OF THE CUSTOMERS AT
BANK INTERNASIONAL INDONESIA MEDAN BRANCH
ABSTRACK
This study analyzed the influence of service quality on the satisfaction and loyalty of the customers at Bank Internasional Indonesia Medan Branch. The object of this study was the customers with statement savings at Bank Internasional Indonesia Medan Branch. The problem of this study was the phenomenon of the decreasing number of the customers with statement savings at Bank Internasional Indonesia Medan Branch. Therefore, the purpose of this study was to look at how service quality (tangibles, reliability, responsiveness, assurance and empathy) influenced the satisfaction of the customers and how the satisfaction of the customers influenced the loyalty of the customers of Bank Internasional Indonesia Medan Branch. The respondents for this study were 96 customers of Bank Internasional Indonesia Medan Branch through simple random sampling techniques based on Slovin formula. The data obtained were analyzed through multiple liniear regression test. The first hypothesis was analyzed through simple liniear regression test and the second hypothesis was analyzed through SPSS 18.0 program. The value of Adjusted R Square for the first hypothesis was 0.525. This showed that influence of independent variables (service quality : tangibles, reliability, responsiveness, assurance and empathy) on the dependent variable (customer’s satisfaction) was 52.5 %. In other words < 52.5% of the dependent variable could be explained by the independent variables, while the remaining 48.5 % werw explaned by the other variables which were not included in this study. For the second hypothesis, the value of its R square was 0.562. This showed that the influence of the independent variable (customer’s satisfaction) on the dependent variable (customer’s loyalty) was 52.5 %. In other words, 56.2 % of the dependent variable could be explained by the independent variable, while the remaining 44.8 % were explained by the other variables which were not included in this study. The result of this study showed that service quality had a positive influence on customer’s satisfaction and customer’s satisfaction had a positive influence on customer’s loyalty.
(22)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Perkembangan dunia bisnis saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat
pesat, baik itu yang bergerak dibidang manufaktur maupun jasa. Perkembangan
perekonomian secara menyeluruh yang diiringi dengan perkembangan teknologi
dan ilmu pengetahuan menciptakan sebuah persaingan yang semakin ketat, baik
dipasar domestik maupun pasar internasional. Oleh karena itu dalam persaingan
yang demikian, peru
Perkembangan perekonomian di Indonesia dalam sektor jasa menciptakan
sebuah persaingan yang semakin kuat khususnya pada sektor perbankan, saat ini
persaingan dalam dunia perbankan di Indonesia tidak lagi bertumpu pada produk
akan tetapi lebih bertumpu pada pelayanannya. Hal tersebut disebabkan karena
banyaknya usaha perbankan di Indonesia. Setiap bank mengemas jasa mereka
sedemikian rupa untuk menarik para konsumen , bahkan pelayanan yang
diberikan tidak hanya terbatas pada fungsi awal bank sebagai lembaga keuangan
yang berfungsi untuk menyimpan dan meminjam uang. Berdasarkan hal tersebut
dikatakan bahwa sebuah usaha perbankan haruslah mampu memberikan sebuah
(23)
mengalami perubahan yang sangat drastis karena semakin ketatnya persaingan di
dunia perbankan khususnya di Indonesia. Situasi ini membuat nasabah tidak
memiliki loyalitas kepada suatu bank karena banyaknya tawaran yang lebih
menguntungkan yang diberikan kepada nasabah. Salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi kepuasan dan loyalitas nasabah adalah pelayanan yang berkualitas.
Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul
karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk atau hasil terhadap
ekspektasi mereka. Tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara
kinerja yang dirasakan dengan harapan. Kepuasan nasabah dapat dipengaruhi oleh
kualitas pelayanan dimana kualitas pelayanan bukanlah hal yang diperoleh dengan
mudah dan tanpa usaha. Suatu jasa disebut berkualitas jika jasa tersebut mampu
memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan. Kepuasan berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan, keinginan dan harapan nasabah. Kualitas dan kepuasan
nasabah berkaitan erat. Kualitas memberikan suatu dorongan kepada nasabah
untuk menjalin ikatan yang kuat dengan perusahaan. Ikatan seperti ini dalam
jangka panjang memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama
harapan nasabah serta kebutuhan mereka, dengan demikian perusahaan tersebut
dapat meningkatkan kepuasan nasabah. . (Kotler, 2009)
Menurut Oliver (1996 : 392) Loyalitas adalah komitmen pelanggan
bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan
pembelian ulang produk/jasa terpilih secara konsisten dimasa yang akan datang,
meskipun pengaruh situasi dan usaha - usaha pemasaran mempunyai potensi
(24)
loyalitas merupakan wujud perilaku dari unit-unit pengambilan keputusan untuk
melakukan pembelian secara terus menerus terhadap barang/ jasa suatu
perusahaan yang dipilih. Pelanggan yang loyal merupakan aset penting bagi
perusahaan, hal ini dapat dilihat dari karakteristik yang dimilikinya.
Perusahaan yang gagal memuaskan nasabahnya akan menghadapi masalah
yang kompleks. Umumnya nasabah yang tidak puas akan menyampaikan
pengalaman buruknya kepada orang lain dan betapa besarnya kerugian dari
kegagalan memuaskan nasabah. Oleh karena itu setiap perusahaan wajib
merencanakan, mengorganisasikan, dan mengendalikan sistem kualitas
sedemikian rupa sehingga pelayanan dapat memuaskan nasabah. Penilaian akan
kualitas layanan dikembangkan oleh Leonard L.Barry, A. Parasuraman dan
Zeithaml yang dikenal dengan service quality (SERVQUAL), yang berdasarkan atas lima dimensi yaitu kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy), dan wujud (tangibles) . Kelima dimensi tersebut akan mempengaruhi tanggapan pelanggan atau nasabah berupa harapan
dan kenyataan, yang pada akhirnya bermuara pada kepuasan pelanggan. (Kotler,
(25)
Tabel 1.1. Hasil Survey The Best Bank Service Excelence
BANK
Over-All
PEOPLE/ STAFF PHYSICAL ASPECT
Sp Cs Tl Tp PBH KR To ATM
Danamon 89.6 97.4 81.8 91.3 90.3 99.6 98.7 98.2 99.8
Mandiri 89.0 95.5 81.8 87.7 90.9 100.0 99.0 99.3 98.1
Permata 87.7 95.2 77.8 86.6 87.6 98.7 97.9 98.2 99.4
Niaga 86.7 94.7 74.8 90.1 85.8 99.8 99.5 96.7 98.4
BII 85.3 90.8 75.3 88.0 80.6 99.6 98.8 98.9 97.2
NISP 84.2 90.3 71.2 89.2 86.0 98.2 100.0 97.0 95.8
BUKOPIN 83.0 91.5 70.4 88.5 84.8 98.1 97.8 97.6 99.7
MEGA 81.9 84.9 65.5 85.5 82.2 98.7 99.1 98.4 98.9
BNI 81.0 86.5 67.3 84.5 85.8 99.4 98.0 97.5 97.4
BCA 80.8 86.9 67.1 81.2 84.7 99.8 98.9 96.9 99.2
HSBC 79.6 80.9 63.9 87.4 76.5 98.5 100.0 97.2 97.7
Lippo 77.8 83.6 65.5 78.3 84.1 95.5 99.6 89.0 94.8
Citibank 73.6 79.1 62.0 71.5 72.1 89.4 99.6 93.6 90.3
Standart Chatered 68.9 73.5 48.9 68.4 66.7 89.8 95.9 88.9 94.8
Buana 68.6 81.1 47.6 73.3 70.6 90.7 93.5 96.0 91.6
Artha Graha 68.4 74.8 47.2 75.2 80.2 96.2 98.7 97.9 82.3
Panin 67.7 64.5 51.3 71.9 65.3 92.9 92.7 83.0 94.8
BRI 64.9 69.4 45.2 66.1 65.6 91,9 94.1 82.2 90.9
BTN 63.1 74.9 42.8 65.5 56.9 91,3 92.3 84.1 84.5
Sumber : MRI
Keterangan: Sp : Satpam
Cs : Customer Service Tl : Teller
(26)
Tp : Telepon
PBH : Peralatan Banking Hall KR : Kenyamanan Ruangan To : Toilet
ATM : Anjungan Tunai Mandiri
Tabel 1.1 adalah hasil survey The Best Bank Service Excelence pada tahun 2007 yang dilakukan oleh MRI ( Marketing Research Indonesia) dimana Bank
Internasional mendapat peringkat ke 5 dari 19 bank. Survey ini menggunakan
shopper yang bertindak sebagai nasabah. Metodologi yang digunakan MRI adalah mystery shopping. Misi pengukurannya adalah untuk memicu industri perbankan agar memberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah yang
melibatkan sarana penunjang seperti kondisi gedung, penyediaan berbagai fasilitas
dan kondisinya. Fungsi shopper dalam pengumpulan data adalah untuk merekam apa yang mereka amati dan alami hingga sehingga hasilnya objektif.
Bank Internasional Indonesia perlu mengidentifikasi pelayanan yang
diberikan selama ini sudah atau belum sesuai dengan harapan nasabah. Hal ini
sebagai bukti perhatian Bank Internasional Indonesia cabang Medan terhadap
kepuasan nasabahnya. Apabila harapan nasabah lebih besar dari pelayanan yang
diterima, maka nasabah merasa tidak puas, dan sebaliknya apabila harapan
nasabah sama atau lebih kecil dari pelayanan yang diterima maka nasabah akan
merasa puas.
Menurunnya jumlah nasabah belum dijadikan ukuran bahwa kepuasan
nasabah Bank Internasional Indonesia cabang Medan terhadap pelayanan belum
(27)
Tabel 1.2. Jumlah Nasabah Jenis Pemilik tabungan Statement (Giro atau Rekening Koran) Pada Bank Internasional Indonesia Cabang Medan Tahun 2007 - 2011
NO TAHUN
JUMLAH NASABAH JENIS PEMILIK TABUNGAN
STATEMENT (Orang)
1 2007 2794
2 2008 2743
3 2009 2702
4 2010 2689
5 2011 2651
Dari Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa pada tahun 2007 jumlah nasabah
sebanyak 2794 nasabah, tahun 2008 jumlah nasabah 2743 nasabah, tahun 2009
jumlah nasabah 2702 nasabah, tahun 2010 jumlah nasabah 2689 nasabah dan
tahun 2011 jumlah nasabah 2651 nasabah. Dapat dibuktikan bahwa jumlah
nasabah semakin menurun . Tampilan grafik seperti pada Gambar 1.1
(28)
Gambar 1.1. Jumlah Nasabah Pemilik Tabungan Statement
Berdasarkan pemikiran dan uraian, maka penelitian ini mencoba untuk
menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan loyalitas
nasabah Bank internasional Indonesia sehingga penulis tertarik melakukan
penelitian dengan judul “ Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah Pada Bank Internasional Indonesia Cabang Medan”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dibuat perumusan masalah
sebagai berikut : 2550 2600 2650 2700 2750 2800 2850
2007 2008 2009 2010 2011
JUMLAH NASABAH PEMILIK TAB STATEMENT
2007 2008 2009 2010 2011
(29)
1. Apakah variabel tangibles berpengaruh terhadap kepuasan nasabah Bank Internasional Indonesia cabang Medan ?
2. Apakah variabel reliability berpengaruh terhadap kepuasan nasabah Bank Internasional Indonesia cabang Medan ?
3. Apakah variabel responsiveness berpengaruh terhadap kepuasan nasabah Bank Internasional Indonesia cabang Medan ?
4. Apakah variabel assurance berpengaruh terhadap kepuasan nasabah Bank Internasional Indonesia cabang Medan ?
5. Apakah variabel empathy berpengaruh terhadap kepuasan nasabah Bank Internasional Indonesia cabang Medan ?
6. Apakah berpengaruh kepuasan nasabah Bank Internasional Indonesia
cabang Medan terhadap loyalitas nasabah Bank Internasional Indonesia
cabang Medan?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis pengaruh variabel tangibles terhadap kepuasan nasabah Bank Internasional Indonesia cabang Medan.
2. Untuk menganalisis pengaruh variabel reliability terhadap kepuasan nasabah Bank Internasional Indonesia cabang Medan.
3. Untuk menganalisis pengaruh variabel responsiveness terhadap kepuasan nasabah Bank Internasional Indonesia cabang Medan.
(30)
4. Untuk menganalisis pengaruh variabel assurance terhadap kepuasan nasabah Bank Internasional Indonesia cabang Medan.
5. Untuk menganalisis pengaruh variabel empathy terhadap kepuasan nasabah Bank Internasional Indonesia cabang Medan.
6. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan nasabah Bank Internasional
Indonesia cabang Medan terhadap loyalitas nasabah Bank Internasional
Indonesia cabang Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Perusahaan,
Dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi pihak bank dalam usaha
meningkatkan kualitas pelayanan supaya dapat memuaskan nasabah serta
untuk mempertahankan tingkat pelayanan yang menguntungkan dimasa
kini dan dimasa mendatang. Penelitian ini juga membantu pihak bank
apabila ingin meningkatkan kepuasan nasabah dengan menekankan pada
dimensi-dimensi service quality untuk meningkatkan kepuasan nasabah. 2. Bagi Program Studi Magister Ilmu Manajemen Pascasarjana USU
Dapat dijadikan sebagai penelitian studi kasus untuk dipergunakan dan
(31)
3. Bagi Peneliti
Dapat dijadikan sebagi ilmu pengetahuan dan pengalaman mengenai
kualitas pelayanan pada perusahaan dimasa yang akan dating untuk dapat
(32)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. Landasan Teori
2.1.1. Pengertian Kualitas Pelayanan
Defenisi kualitas sangat beraneka ragam dan mengandung banyak makna.
Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu yang
harus dikerjakan dengan baik. Tjiptono (1996) mendefenisikan “kualitas
merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungannya yang memenuhi atau melebihi harapan”.
Kualitas merupakan strategi dasar bisnis yang menghasilkan barang dan jasa yang
memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen internal dan eksternal, secara
eksplisit dan implicit “. Sedangkan defenisi kualitas menurut Kotler (2009) adalah
seluruh ciri serta sifat suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada
kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Ini jelas
merupakan defenisi kualitas yang berpusat pada konsumen, seorang produsen
dapat memberikan kualitas bila produk atau pelayanan yang diberikan dapat
memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Berdasarkan beberapa pengertian
kualitas dapat diartikan bahwa kualitas hidup kerja harus merupkan suatu pola
pikir yang dapat menterjemahkan tuntutan dan kebutuhan pasar konsumen dalam
suatu proses manajemen dan proses produksi barang atau jasa terus menerus tanpa
(33)
Perspektif kualitas adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk
mewujudkan kualitas suatu jasa/produk. Ada lima alternatif perspektif kualitas
yang biasa digunakan, yaitu (Tjiptono, 1996) :
1. Transcendental Approach
Kualitas dalam pendekatan ini dipandang sebagai innate excellence, dimana kualitas dapat dirasakan atau diketahuin tetapi sulit didefenisikan.Sudut
pandang seperti ini biasanya diterapkan dalam dunia seni. Tetapi perusahaan
juga dapat mempromosikan produknya melalui pernyataan-pernyataan
maupun pesan-pesan komunikasi.
2. Product Based Approach
Pendekatan ini menganggap bahwa kualitas merupakan karakteristik atau
atribut yang dapat dikuantitatifkan dan dapat diukur. Perbedaan dalam
kualitas mencerminkan perbedaan dalam jumlah beberapa unsur atau atribut
yang dimiliki produk. Karena pandangan ini sangat objektif maka tidak dapat
menjelaskan perbedaan dalam selera, kebutuhan, dan preferensi individual.
3. User Based Approach
Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada
orang yang memandangnya, sehingga produk yang paling memuaskan
preferensi seseorang merupakan produk yang berkualitas paling tinggi.
Perspektif ini menyatakan bahwa pelanggan yang berbeda memiliki
kebutuhan dan keinginan yang berbeda pula, sehingga kualitas bagi seseorang
adalah sama dengan kepuasan maksimum yang dirasakannya.
(34)
Perspektif ini mendefenisikan kualitas sebagai kesesuaian atau sama dengan
persyaratan. Pendekatan ini berfokus pada penyesuaian spesifikasi yang
dikembangkan secara internal, dan seringkali didorong oleh tujuan
peningkatan produktivitas dan penekanan biaya. Yang menentukan kualitas
adalah standar-standar yang ditetapkan perusahaan, bukan konsumen yang
menggunakannya.
5. Value Based Approach
Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga. Kualitas dalam
perspektif ini bersifat relatif, sehingga produk yang memiliki kualitas paling
tinggi belum tentu produk yang paling bernilai. Akan tetapi yang paling
bernilai adalah barang atau jasa yang paling tepat dibeli.
Dalam salah satu studi mengenai SERVQUAL oleh Parasuraman dalam Lupiyoadi (2009) disimpulkan bahwa terdapat lima dimensi SERVQUAL sebagai berikut :
1. Wujud (Tangibles), yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana
dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan dan keadaan
lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan
oleh pemberi jasa. Hal ini meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, personil dan
sarana komunikasi. Hal ini berkaitan dengan fasilitas fisik, penampilan
karyawan, peralatan dan teknologi yang diberikan dalam memberikan
layanan. Fasilitas fisik seperti gedung, ruang tempat pelayanan, kebersihan,
(35)
jasa karena akan memberikan sumbangan bagi nasabah yang memerlukan
layanan dari perusahaan. Penampilan yang baik dari karyawan akan
memberikan rasa dihargai bagi nasabah yang dilayani, sedangkan dalam
peralatan dan teknologi yang digunakan dalam memberikan layanan akan
memberikan kontribusi pada kecepatan dan ketepatan layanan.
2. Kehandalan (Reliability), yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai
dengan harapan pelanggan yang berarti harus tepat waktu, pelayanan yang
sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan
dengan akuransi tinggi.
3. Ketanggapan (Responsiveness), yaitu suatu kebijakan untuk membantu memberikan pelayanan yang cepat dan tepat kepada pelanggan, dengan
penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan konsumen menunggu
menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.
4. Jaminan (Assurance), yaitu kemampuan, kesopanan, dan kemampuan para karyawan perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan
kepada perusahaan. Hal ini meliputi beberapa komponen antara lain
komunikasi (communication), kredibilitas (credibility), keamanan (security), kompetensi (competence), dan sopan santun (courtesy). Berkaitan dengan kemampuan para karyawan dalam menanamkan kepercayaan kepada
nasabah, adanya perasaan aman bagi nasabah dalam melakukan transaksi,
(36)
kepada nasabah. Pengetahuan, kesopanan dan kemampuan karyawan akan
menimbulkan kepercayaan dan keyakinan terhadap perusahaan.
5. Empati (Empathy), yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan
berupaya memahami keinginan konsumen. Hal ini berhubungan perhatian
dan kepedulian karyawan kepada nasabah, kemudahan mendapatkan layanan,
kepedulian karyawan terhadap masalah yang dihadapinya. Semua nasabah
berhak memperoleh kemudahan pelayanan yang sama tanpa didasari apakah
mempunyai hubungan khusus kepda karyawan atau tidak.
Parasuraman (Tjiptono, 2007) mengidentifikasi sepuluh dimensi pokok
kualitas pelayanan kepada pelanggan :
1. Reliability, meliputi dua aspek utama yaitu konsistensi kinerja (performance) dan sifat dapat dipercaya (dependability). Hal ini berarti perusahaan mampu menyampaikan jasanya secara benar sejak awal (right the first time), memenuhi janjinya secara akurat dan andal.
2. Responsiveness, perlunya suatu kemampuan seorang pelayan jasa untuk dapat membaca jalan pikiran pelanggan dalam mengharapkan produk yang mereka
inginkan, sehingga pelanggan merasakan suatu perhatian yang serius dari
pihak perusahaan akan harapan yang mereka butuhkan, dalam arti perusahaan
dengan cepat mengambil inisiatif akan permasalahan yang dihadapi
pelanggan.
3. Competence, adanya suatu ketrampilan yang dimilik dan dibutuhkan agar dalam memberikan jasa kepada pihak pelanggan dapat dilaksanakan dengan
(37)
optimal. Disini pengetahuan karyawan akan bentuk jasa yang akan mereka
berikan kepada pelanggan dapat ditawarkan pada kondisi dan situasi yang
sesuai, seperti melakukan pendekatan kepada para pelanggan yang ingin
membeli produk yang dijual.
4. Access, melibatkan pendekatan pada setiap kontak yang terjadi antara perusahaan dengan pihak pelanggan. Dalam hal ini ada suatu hubungan yang
sering dilakukan pihak perusahaan dengan pelanggan dalam memberikan
informasi pada produk yang mereka tawarkan, dengan harapan pelanggan
dapat mengetahuinya dengan jelas.
5. Courtesy, dalam kegiatan ini adanya suatu nilai moral yang dimiliki oleh karyawan yang memberikan pelayanan kepada pelanggan yang tercermin dari
pribadi karyawan seperti kesopanan, respon yang cepat dalam menawarkan
suatu produk kepada pelanggan, serta melakukan pertimbangan dalam
mengambil inisiatif yang terbaik dalam menghadapi suatu pelayanan dan juga
mengadakan kontak di antara para karyawan yang melakukan pelayanan.
6. Communication, secara terus menerus memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa dan penggunaan kata yang jelas sehingga para
pelanggan dapat dengan mudah mengerti serta di samping itu perusahaan
hendaknya dapat secara cepat dan tanggap dalam menyikapi keluhan dan
complain yang dilakukan oleh pelanggan.
7. Credibility, perlunya suatu kepercayaan yang diberikan kepada pelanggan, serta kejujuran. Dalam pelaksanaan ini, dimana adanya suatu usaha yang
(38)
sehingga perhatian yang tertuju kepada tujuan tersebut akan dapat
memberikan suatu kredibilitas yang baik bagi perusahaan pada masa yang
akan datang. Dalam masalah kredibilitas sangat berpengaruh pada nama
perusahaan, reputasi perusahaan, karakteristik personal dalam melakukan
kontak secara personal, adanya tingkat kesulitan yang dihadapi dalam
menjual yang tentunya akan melibatkan tingkat interaksi yang positif dengan
pelanggan.
8. Security, adalah suatu kepercayaan yang tinggi dari pelanggan akan produk yang mereka beli, dengan demikian pelanggan merasa terbebas dari rasa ragu
dan bimbang akan mutu dari produk yang mereka terima, tentunya pelayanan
yang diberikan dapat memberikan suatu kepercayaan yang maksimal kepada
pelanggan.
9. Understanding/knowing the customer, membantu suatu ilustrasi yang objektif dengan membentuk suatu usaha dalam tindak lanjut berupa perbuatan
sehingga dapat memberikan pengertian kepada pelanggan akan produk yang
mereka butuhkan.
10. Tangible, adanya pembuktian yang nyata dari tim penjualan akan bentuk fisik dari pelayanan yang mereka berikan, sehingga pembuktian tersebut akan
dapat membentuk suatu opini bagi pelanggan kea rah positif. Tentunya
perusahaan akan mengalami suatu tingkat kepercayaan tinggi pada masa
(39)
2.1.2. Pengertian Jasa
Jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat
hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta pelanggan lebih dapat
berpartisipasi aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Kondisi cepat
lambatnya pertumbuhan jasa tergantung pada penilaian pelanggan terhadap
kinerja yang ditawarkan oleh pihak produsen. Menurut Kotler (2009)“ jasa adalah
setiap tindakan atau perbuatan yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak
lain yang pada dasarnya bersifat tidak berwujud (intangibles) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu”. Sedangkan menurut Fandy Tjiptono(1996)
“jasa sebagai aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual”.
Berdasarkan beberapa defenisi dapat diartikan bahwa didalam jasa selalu ada
aspek interaksi antara pihak konsumen dan pihak pemberi jasa, meskipun
pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadarinya. Jasa bukan merupakan barang
tetapi suatu proses aktivitas yang tidak berwujud.
Beberapa karakteristik jasa menurut Kotler (2009) yang diuraikan sebagai
berikut:
1. Tidak berwujud (Intangibility)
Jasa berbeda dengan barang, jika barang merupakan suatu objek, alat atau
usaha maka jasa adalah sebuah perbuatan, kinerja atau usaha.
2. Tidak terpisahkan (Inseparability)
Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual lalu dikonsumsi. Sedangkan
jasa biasanya dijual terlebih dahulu baru kemudian diprosuksi dan
(40)
3. Bervariasi (Variability)
Jasa bersifat sangat variabel karena merupakan nonstandardized output
artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis tergantung pada siapa,
kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan.
4. Mudah lenyap (Perishability)
Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
Proses jasa adalah menghasilkan output dengan input tertentu, semakin
besar rasio output terhadap input maka semakin produktif suatu oprasi. Hal ini
dapat dijelaskan pada gambar berikut :
KAPABILITAS
INPUT OUTPUT
Gambar 2.1. Proses Model Generik
Sumber :Tjiptono(1997)
PROSES
(41)
2.1.3. Pengertian Kepuasan Pelanggan
Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik
dipasar domestik (nasional) maupun di pasar internasional/global. Untuk
memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu memberikan kepuasan
kepada para pelanggannya.
Defenisi kepuasan menurut Kotler (2009) bahwa kepuasan adalah tingkat
perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dia rasakan
dibandingkan dengan harapannya. Jadi tingkat kepuasan adalah fungsi dari
perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan. Pelanggan dapat
mengalami salah satu dari tiga tingkat kepuasan yang umum. Kalau kinerja
dibawah harapan, maka pelanggan akan kecewa. Kalau kinerja sesuai harapan,
maka pelanggan akan merasa puas. Kalau kinerja melebihi harapan, maka
pelanggan akan sangat puas, senang atau gembira.
Saat ini pelanggan menghadapi banyak pilihan dalam memilih
suatu produk yang dapat mereka beli. Pelanggan akan membeli dari perusahaan
yang mereka anggap menawarkan nilai bagi pelanggan (customer delivered value) yang tertinggi, yaitu selisih antara total customer value (total manfaat yang diharapkan diperoleh pelanggan dari produk) dan
total customer cost (total pengorbanan yang diperkirakan pelanggan
akan terjadi dalam mengevaluasi, memperoleh dan menggunakan produk
(42)
Ada dua alternatif apabila perusahaan kalah bersaing dalam memberikan
nilai yaitu alternatif pertama, meningkatkan total nilai pelanggan dengan
cara meningkatkan nilai produk, pelayanan karyawan dan image
perusahaan. Alternatif kedua pengurangan biaya/pengorbanan
pelanggan dengan cara menurunkan harganya, menyederhanakan proses
pemesan dan penyerahan serta mengurangi resiko pembeli dengan menawarkan
garansi.
Terdapat dua jenis kepuasan konsumen yaitu , kepuasan fungsional dan
kepuasan psikologikal. Kepuasan fungsional merupakan kepuasan yang diperoleh
dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Kepuasan psikologikal merupakan
kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud.
Konsumen ingin membeli suatu produk dengan harapan akan
memberikan manfaat pada saat digunakan yang dibagi atas tiga kategori yaitu
kinerja atau manfaat produk yang telah dibeli dan dipakainya,
diperbandingkan dengan harapan, dan hasil penilaiannya, yang dibagi atas tiga
kategori yaitu :
1. Diskonfirmasi positif
Dimana kinerja melebihi harapan yang menghasilkan respon kepuasan
yang tinggi dan akan kembali untuk membeli lagi.
2. Diskonfirmasi sederhana
Dimana kinerja sesuai dengan harapan yang menyiratkan suatu respon
(43)
3. Diskonfirmasi negatif
Dimana kinerja lebih rendah dari harapan sehingga tidak ada
keinginan kembali untuk membeli lagi.
Jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara
kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja tidak memenuhi
harapan maka pelanggan akan merasa kecewa, bila kinerja memenuhi
harapan maka pelanggan akan puas dan bila kinerja melebihi harapan maka
pelanggan akan sangat puas. Harapan pelanggan merupakan keyakinan
pelanggan sebelum mencoba atau membeli suatu produk yang akan dijadikan
standar acuan untuk menilai kinerja produk tersebut. Harapan pelanggan
dibentuk melalui pengalaman pada masa lampaunya, informasi dari kenalan dan
iklan.
Pelanggan yang sangat puas akan loyal terhadap produk yang
dipakainya, membeli lebih banyak, merekomendasikan produk kepada
kerabat dan teman – temannya, kurang peka terhadap harga dan memberi ide
– ide tentang pelayanan yang lebih baik.Pelanggan yang tidak puas akan
kecewa sehingga mereka memutuskan untuk tidak membeli produk perusahan
itu, mengajukan klaim kepada perusahaan dan mengadu ke lembaga pembela
konsumen.
2.1.4. Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Ada empat metode yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mengetahui
(44)
1. Sistem keluhan dan saran
Untuk mengidentifikasi masalah maka perusahaan harus mengumpulkan
informasi langsung dari konsumen dengan cara menyediakan kotak saran.
Informasi yang terkumpul untuk memberikan masukan bagi perusahaan.
2. Survei kepuasan konsumen
Survei kepuasan konsumen dapat dilakukan dengan cara survei melalui
pos surat, telepon maupun wawancara pribadi. Dengan metode ini
perusahaan dapat menciptakan komunikasi dua arah dan menunjukkan
perhatiannya kepada konsumen.
3. Ghost shopping
Metode ini digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan
perusahaan pesaing dan membandingkannya dengan perusahaan yang
bersangkutan.
4. Analisis kehilangan konsumen
Tingkat kehilangan konsumen menunjukkan kegagalan perusahaan dalam
memuaskan konsumennya. Perusahaan seharusnya menganalisa dan
memahami mengapa konsumen tersebut berhenti mengkonsumsi produk
perusahaan tersebut.
Metode yang digunakan untuk mengukur kepuasan konsumen dapat juga
dengan cara :
1. Pengukuran secara langsung dengan pertanyaan
2. Responden diberi pertanyaan mengenai seberapa besar mereka
(45)
3. Responden diminta untuk menuliskan masalah yang mereka hadapi
berkaitan dengan penawaran dari perusahaan dan juga diminta untuk
menuliskan masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan
penawaran dari perusahaan dan juga diminta untuk menuliskan perbaikan
yang mereka sarankan.
4. Responden dapat diminta untuk meranking berbagai elemen dari
penawaran berdasarkan derajat pentingnya setiap elemen dan seberapa
baik kinerja perusahaan dalam masing-masing elemen.
Ada beberapa alasan mengapa pengukuran kepuasan pelanggan sangat
penting bagi penyedia jasa :
1. Untuk menentukan harapan pelanggan
2. Mengukur kepuasan pelanggan tidak hanya untuk menetukan
bagaimana pelanggan menikmati produk yang mereka gunakan
dan pelayanan yang mereka terima, tetapi juga harus
mengidentifikasi apa yang diharapkan pelanggan dari proses
penjualan dan pelayanan yang diberikan.
3. Untuk menutup kesenjangan antara penyedia jasa dengan pelanggan dalam
penyampaian jasa yang dapat mempengaruhi penilaian
pelanggan atas kualitas jasa.
4. Untuk memeriksa apakah peningkatan kualitas pelayanan
sesuai dengan harapannya atau tidak Salah satu cara utama yang
(46)
jasa dengan kualitas yang lebih tinggi dari pesaing secara
konsisten.
Kualitas jasa (service quality) dapat diketahui melalui interaksi penyedia dan pengguna jasa selama dan sesudah transaksi berlangsung.
Mengukur dan mendefinisikan kualitas jasa lebih sulit dibandingkan
kualitas suatu barang karena sifat dari jasa yang tidak berwujud
(intangible). Dalam pemasaran,kualitas jasa sangat penting karena konsumen tidak akan membeli produk itu lagi apabila konsumen sampai berpendapat bahwa
kualitas yang diberikan tidak baik. Dengan memberikan kualitas jasa yang
baik akan memberikan kepuasan dan akan terciptanya loyalitas kepada
pelanggan. Ada lima kesenjangan yang dapat menyebabkan
kegagalan dan penyampaian jasa dan mempengaruhi penilaian
konsumen atas kualitas jasa :
1. Kesenjangan antara harapan konsumen dengan pandangan penyedia jasa.
Penyedia jasa tidak tanggap atau salah menafsirkan apa yang
dinginkan dan dibutuhkan oleh konsumen.
2. Kesenjangan antara pandangan penyedia jasa dan spesifikasi kualitas jasa
Penyedia jasa mungkin memahami secara tepat keinginan
konsumen tetapi tidak dapat memberikan pelayanan yang
sesuai dengan standar keinginan konsumen.
3. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa
Personel kurang mampu atau tidak ada keinginan untuk mengikuti
(47)
4. Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal
5. Janji – janji yang diberikan dalam iklan tidak sesuai dengan
kenyataan yang diharapkan konsumen.
6. Kesenjangan antara jasa yang diterima dengan jasa yang diharapkan
konsumen Konsumen salah tanggap atau keliru terhadap jasa yang
diberikan
2.1.5. Loyalitas Pelanggan
Dimasa lalu ketika permintaan pelanggan lebih besar dari
penawaran dimana pelanggan tidak memiliki banyak pilihan produk
sehingga perusahaan tidak khawatir akan kepuasan pelanggannya. Saat ini sudah
jauh berbeda dimana perusahaan harus lebih memperhatikan tingkat
kepuasan dan juga loyalitas pelanggannya.
Loyalitas konsumen dapat didefenisikan sebagai suatu perilaku pembelian
ulang yang telas menjadi kebiasaan, dimana telah ada keterkaitan dan keterlibatan
tinggi pada pilihan konsumen terhadap objek tertentu, dan bercirikan dengan
ketiadaan pencarian informasi eksternal dan evaluasi laternatif (Miniard, 1995).
Loyalitas secara harfiah diartikan sebagai kesetiaan, yaitu kesetiaan
seseorang terhadap suatu objek. Loyalitas sebagai kondisi dimana pelanggan
mempunyai sikap positif terhadap suatu merek, mempunyai komitmen terhadap
merek tersebut, dan bermaksud meneruskan pembeliannya dimasa mendatang. Ini
berarti loyalitas selalu berkaitan dengan preferensi pelanggan dan pembelian
(48)
Hubungan antara perusahaan dan pelanggan harus tetap dibina
dengan baik karena itu merupakan faktor yang menentukan untuk
memperhatikan pelanggan agar dapat menghindari kehilangan pelanggan.
Kehilangan pelanggan dapat mempengaruhi laba perusahaan, karena biaya untuk
menarik pelanggan baru lebih besar dari pada mempertahankan pelanggan yang
ada.
Untuk menghindari kehilangan pelanggannya (customer defection rate) yaitu tingkat kehilangan pelanggan dan mengambil langkah –
langkah untuk mengurangi kehilangan pelanggan. Menurut Kotler
(2009) terdapat empat langkah dalam proses ini yaitu :
1. Perusahaan harus mendefinisikan dan mengukur tingkat
ketahanannya (retention rate), yaitu tingkat keloyalan pelanggan pada produk perusahaan. Misalnya untuk majalah tingkat
ketahanan itu dapat berupa tingkat pendaftaran siswa tahun
pertama ke tahun kedua atau tingkat kelulusan siswanya.
2. Perusahaan harus membedakan penyebab berkurangnya
pelanggan dan mengidentifikasikan hal – hal yang dapat dikelola
dengan baik. Apakah berkurangnya pelanggan tersebut karena
pelayanan yang buruk atau pelanggan pindah kedaerah lain atau
(49)
1. Perusahaan perlu memperkirakan berapa laba yang hilang bila kehilangan
pelanggan.
d. Perusahaan harus memperhitungkan berapa besarnya biaya
untuk mengurangi tingkat peralihan pelanggannya.
Bila biaya itu lebih kecil daripada laba yang hilang, perusahaan harus
mengeluarkan biaya tersebut untuk mengurangi tingkat peralihan pelanggannya.
Ada tiga pendekatan untuk mempertahankan pelanggan yaitu :
1. Menambahkan manfaat keuangan
Pendekatan ini dapat menumbuhkan nilai bagi pelanggan
dengan memberikan reward kepada pelanggan.
2. Menambahkan manfaat sosial
Karyawan perusahaan berusaha meningkatkan ikatan sosial
kepada pelanggan dengan cara meneliti kebutuhan dan keinginan pelanggan
serta mewujudkannya.
3. Menambahkan manfaat struktural
(50)
Ada empat tipe loyalitas pelanggan yang dikemukakan oleh Jones dan Sasser, Jr
(1995:94) yaitu :
1. Loyalist
Merupakan pelanggan yang sangat puas dan sangat loyal
kepada produk. Mereka memiliki suatu kebanggaan sebagai
pengguna suatu produk dan merekomendasikan serta mempromosikan
produk tersebut kepada pihak lain.
2. Defector
Meliputi pelanggan yang sangat tidak puas dan pelanggan yang puas
sehingga pelanggan ini sangat tidak loyal dan mudah beralih ke produk
pesaing. Jika perusahaan memiliki kemampuan untuk mengerti
kebutuhan pelanggan dan mampu memberikan perhatian lebih
maka pelanggan ini dapat diubah menjadi pelanggan yang sangat
loyal.
3. Mercenary
Pelanggan yang menentang hukum kepuasan dan loyalitas.
Mereka sangat puas tapi sangat tidak loyal dan mudah beralih ke produk
pesaing. Pada tipe ini dalam menarik pelanggan membutuhkan biaya
yang tinggi dan dalam jangka panjang perusahaan belum tentu
mendapatkan keuntungan dari pelanggan ini. Pelanggan ini
menginginkan harga yang paling murah dan membeli bila ada
(51)
4. Hostage
Meliputi pelanggan yang sangat tidak puas dan pelanggan yang
puas tetapi memiliki loyalitas yang sangat tinggi walaupun
pelayanan yang diberikan oleh perusahaan sangat buruk.
Untuk mengukur loyalitas ada tiga cara menurut Jones dan Sasser, Jr (1994) yaitu
:
1. Intent to Repurchase
Setiap kali dalam membangun hubungan jangka panjang yang
memuaskan dengan pelanggan, memungkinkan untuk bertanya
kepada pelanggan tentang niat mereka untuk melakukan
pembelian kembali produk yang ditawarkan untuk masa yang
akan datang, meskipun tanggapan yang diberikan oleh
pelanggan tidak antusias atau biasa saja dan tidak bisa dipastikan
bahwa pelanggan tersebut akan kembali lagi untuk membeli.
Perusahaan dapat memperoleh informasi ini ketika melakukan
pengukuran kepuasan. Pengukuran memudahkan untuk tujuan
membangun hubungan dengan pelanggan dan kepuasan
untuk maksud analisis. Dengan demikian keinginan untuk
membeli kembali sebenarnya merupakan petunjuk perilaku yang sangat
(52)
2. Primary Behavior
Perusahaan selalu mempunyai akses untuk informasi dari
bermacam-macam transaksi pada tingkat pelanggan dan dapat
diukur oleh lima kategori yang menunjukkan perilaku pembelian
yang sebenarnya, yaitu:
1. Hal yang terbaru (Recency)
Pelanggan yang sering melakukan pembelian atau tidak pada suatu produk
2. Frekuensi (Frekuency)
Berapa kali pelanggan mengunjungi dan melakukan pembelian suatu produk
3. Jumlah (Amount)
Berapa banyaknya produk yang dibeli oleh pelanggan
4. Ketahanan (Retention)
Berapa lama pelanggan masih menggunakan produk itu tanpa
beralih ke produk yang lain.
5. Umur panjang (Longevity)
Pelanggan yang tidak melakukan pembelian suatu produk ditempat lain
6. Secondary Behavior
Hubungan pelanggan (customer referrals), persetujuan (endorsement) dan perkembangan (spreading) merupakan bentuk yang penting dalam perilaku konsumen untuk perusahaan. Dalam banyak
kategori barang dan jasa, pembicaraan dari mulut ke mulut
merupakan faktor yang penting dalam memperoleh pelanggan baru.
(53)
mudah pertanyaan tentang apakah pelanggan akan merekomendasikan
barang atau jasa dari pada bertanya tentang tahukah apa yang diharapkan
pelanggan untuk melakukan pembelian kembali barang atau jasa. Cara
pengukuran loyalitas menurut Winardi (1991:207) adalah
merupakan suatu konsep yang digunakan oleh G Brown
mengenai pola pembelian dan urutan pembelian berdasarkan merk.
Misalnya apabila A,B,C,D,E dan F merupakan aneka macam merek dalam
sebuah kelompok produk tertentu, maka empat kategori loyalitas merek
dapat dinyatakan melalui urutan pembelian berikut :
1. Sangat Loyal atau Loyalitas Mutlak (Undivided Loyalty)
Dalam hal ini konsumen memiliki kesetiaan yang tak terbagi terhadap suatu
merk
2. Loyal atau Loyalitas Terpencar (Divided Loyalty)
Konsumen memiliki kesetiaan yang terbagi terhadap dua merek. Dinyatakan
(54)
3. Kurang Loyal atau Loyalitas Tidak Mantap (Unstable Loyalty) Kesetiaan konsumen berpindah ke merek lain.
4. Tidak Loyal atau Tidak Ada Loyalitas (No Loyalty)
Menggambarkan konsumen yang tidak setia atau tidak mau terikat
dengan satu merek atau cenderung menginginkan variasi
Cara mengukur loyalitas yang lainnya adalah sebagai berikut:
1. Pengukuran perilaku (Behavior measures)
Suatu cara langsung untuk menentukan loyalitas, khususnya perilaku
yang dilakukan dengan cara memperhitungkan pola pembelian yang aktual.
Beberapa ukuran yang dapat digunakan adalah :
1. Tingkat pembelian kembali (Repurchase rates)
Adalah tingkat persentase pelanggan yang membeli merek yang
sama pada kesempatan membeli pada jenis produk tersebut
2. Persentase pembelian (Percent of Purchases)
Adalah tingkat persentase pelanggan untuk setiap merek yang
dibeli dari beberapa pembelian terakhir.
3. Jumlah merek yang dibeli (Number of brands purchase)
Adalah tingkat persentase pelanggan dari suatu produk untuk hanya
membeli satu merek, dua merek, tiga merek dan seterusnya. Loyalitas
pelanggan sangat bervariasi diantara beberapa kelas produk,
(55)
Data mengenai perilaku walaupun objektif tetap memiliki
keterbatasan dalam kaitannya dengan kompleksitas ataupun biaya
perolehannya.
2. Switching cost
Pengukuran terhadap variabel ini dapat mengindikasikan loyalitas pelangan
terhadap suatu merek. Pada umumnya jika biaya untuk berganti merek sangat
mahal, pelanggan akan enggan untuk berganti merek sehingga laju penyusutan
dari kelompok pelanggan dari waktu ke waktu akan rendah
3. Pengukuran kepuasan (Measuring satisfaction)
Pengukuran terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan pelanggan suatu merek
merupakan indikator penting dari loyalitas merek. Bila ketidakpuasan
pelanggan terhadap suatu merek rendah, maka pada umumnya tidak cukup alasan
bagi pelanggan untuk beralih mengkonsumsi merek lain kecuali bila
ada faktor – faktor penarik yang sangat kuat. Dengan demikian sangat
perlu bagi perusahaan untuk mengeksplor informasi dari pelanggan yang
memindahkan pembeliannya ke merek lain dalam kaitannya dengan
permasalahan yang dihadapai oleh pelanggan.
4. Pengukuran kesukaan terhadap merek (Measuring liking the brand)
Kesukaan terhadap merek, kepercayaan, perasaan – perasaan hormat atau
(56)
pelanggan. Akan sangat sulit bagi merek lain untuk dapat menarik pelanggan
yang sudah mencintai merek hingga pada tahap ini
1. Pengukuran komitmen (Commitment)
Merek dengan ekuitas merek yang tinggi akan memiliki sejumlah
besar pelanggan yang setia dengan segala bentuk komitmennya. Salah satu
indikator kunci adalah jumlah interaksi dan komunikasi yang berkaitan
dengan produk tersebut. Kesukaan pelanggan terhadap suatu merek akan
mendorong mereka untuk membicarakan merek tersebut kepada
pihak lain, baik dalam taraf sekedar menceritakan mengenai alasan
pembelian mereka terhadap merek tersebut atau tiba pada taraf
merekomendasikannya kepada orang lain untuk membeli merek tersebut.
Indikator lain adalah sejauh mana tingkat kepentingan merek tersebut bagi
seseorang berkenaan dengan aktifitas dan kepribadian mereka,
misalnya manfaat atau kelebihan yang dimiliki dalam kaitannya
dengan penggunaannya.
2.1.6. Hubungan Kepuasan dengan Loyalitas Pelanggan
Hubungan antara kepuasan nasabah dengan loyalitas nasabah telah banyak
diteliti dengan beberapa studi. Fornell mengatakan bahwa kepuasan nasabah
mempengaruhi perilaku membeli, dimana nasabah akan merasa puas akan
cenderung menjadi nasabah yang loyal. Loyalitas berarti kemampuan berusaha
memposisikan produknya dibenak nasabah, dimana perusahaan berusaha
(57)
nasabah, selalu berinteraksi. Hubungan kepuasan pelanggan dengan loyalitas
pelanggan berbanding lurus dan sederhana saja. Apabila kepuasan
meningkat maka loyalitas akan meningkat pula.
2.2. Penelitian Terdahulu
Dharmayanti (2006) melakukan penelitian dengan judul Analisis Dampak
Service Performance Dan Kepuasan Sebagai Moderating Variable Terhadap Loyalitas Nasabah Pada Bank Mandiri Cabang Surabaya. Hasil penelitian ini
mengajukan teori bahwa mengukur kualitas/jasa pelayanan tidak tepat lagi
menggunakan skala servqual dengan analisis persepsi harapan. Kepuasan
pelanggan dijelaskan sebagai variabel moderator dalam hubungan ini. Hal ini
sangat penting bagi manajemen bank dalam menentukan apakah bank akan
melaksanakan service performance ataukah bank akan memberikan pelayanan yang dapat memuaskan nasabah. Service performance memiliki pengaruh langsung yang kuat terhadap loyalitas nasabah dan service performance yang baik tidak selalu menghasilkan kepuasan nasabah tetapi hadirnya kepuasan nasabah
sebagai variabel moderator. Kepuasan nasabah mampu memoderate pengaruh
service performance terhadap loyalitas nasabah. Hal ini ditunjukkan dengan R2 dari model persamaan regresi moderator dimana peningkatan R2 semakin tinggi
pada model ketiga yang memasukkan interaksi variabel service performance dan kepuasan nasabah sebagai moderating variable.
(58)
Destiana (2006) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kualitas
Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan pada PT. Pos Indonesia (Persero)
Kantor Pos Tasikmalaya. Penelitian ini bersifat deskriptif dimana metode
penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survey (survey method). Sedangkan teknik penarikan sampelnya adalah simple random sampling dengan menggunakan metode analisis Rank Spearmen dengan responden berjumlah 52 orang. Dalam pengolahan data menggunakan program SPSS 10.0 for Windows
dan program Excel for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas
pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan dengan kontribusi sebesar
61,7% sedangkan sisanya 38,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti
dalam penelitian ini. Dalam uji hipotesa diperoleh nilai t hitung lebih besar dari t
tabel, dimana bahwa t hitung jatuh didaerah penolakan, maka H0 ditolak dan H1
diterima, artinya kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.
Wahyuningsih (2002) melakukan penelitian tentang kualitas pelayanan
dan kepuasan nasabah yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen
Berdasarakan Kualitas Pelayanan Pada Rumah Sakit Umum Karanganyar.
Penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kualitas
pelayanan dengan tingkat kepuasan konsumen dan aspek kehandalan (reliability) dari dimensi kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang paling dominan
terhadap kepuasan konsumen.
Junaedi (2002) menemukan penelitian dengan judul Analisis Kualitas
Layanan Terhadap Kepuasan Nasabah Taplus BNI cabang Surakarta. Kesimpulan
(59)
penjiwaan dan perhatian yang bersifat pribadi kepada nasabah, seperti
kemampuan dalam memberikan perhatian khusus kepada nasabah, menyediakan
waktu untuk nasabah bila menghadapi persoalan, pendekatan pribadi, perhatian
akan minat dan kebutuhan nasabah merupakan variabel yang dinilai nasabah
taplus BNI cabang Surakarta sebagai hal yang dianggap paling penting dan
mempunyai pengaruh yang paling signifikan untuk meningkatkan kepuasan
kemudian untuk variabel kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance) merupakan variabel yang dapat dianggap penting dan berpengaruh secara signifikan untuk meningkatkan kepuasan. Sedangkan untuk
variabel tangibles belum dinilai sebagai hal yang penting dan berpengaruh secara signifikan untuk meningkatkan kepuasan.
Wahyuningsih (2002) melakukan penelitian tentang kualitas pelayanan
dan kepuasan nasabah yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen
Berdasarakan Kualitas Pelayanan Pada Rumah Sakit Umum Karanganyar.
Penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara kualitas
pelayanan dengan tingkat kepuasan konsumen dan aspek kehandalan (reliability) dari dimensi kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang paling dominan
(60)
Tabel 2. 1. Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Judul dan Metode
Analisa yang digunakan
Persamaan dan Perbedaan dengan Penelitian yang saya
miliki
Dharmayanti (2006)
Analisis dampak
service
performance dan kepuasan sebagai
moderating variable terhadap loyalitas nasabah pada bank Mandiri cabang Surabaya
Analisis Regresi Kualitas pelayanan memiliki pengaruh langsung yang kuat terhadap loyalitas nasabah Destiana (2006) Pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan pada PT. Pos Indonesia
Analisis Rank Spearmen Kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah Anis Wahyuningsih (2002) Analisis tingkat kepuasan konsumen berdasarkan kualitas pelayanan pada rumah sakit umum karanganyar
Analisis Regresi Adanya pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan dengan tingkat kepuasan konsumen dan aspek kehandalan.
Junaedi (2002) Analisis kualitas layanan terhadap kepuasan nasabah Taplus BNI cabang Surakarta
Analisis Regresi Lima variabel (reliability, responsiveness, assurance,tangibles, empathy) adalah hal penting yang paling
(61)
signifikan dalam meningkatkan kepuasan
2.3. Kerangka Konseptual
Defenisi kualitas menurut (Kotler , 2009) adalah seluruh ciri serta sifat
suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk
memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Meningkatnya tuntutan
nasabah terhadap pelayanan perbankan yang berkualitas dan persaingan antar
bank memaksa pihak bank untuk melakukan upaya-upaya khusus agar dapat
menjadi lebih baik dan lebih unggul dalam bidang pelayanan. Pengukuran kualitas
pelayanan suatu perusahaan dapat dilihat dari tingkat kepuasan nasabahnya. Ada
lima dimensi kualitas pelayanan yaitu; kehandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), empati (empathy), dan wujud (tangibles) (Kotler, 2009). Service quality merupakan gambaran atas seberapa jauh perbedaan antara kenyataan pelayanan dengan harapan para nasabah atas pelayanan yang
seharusnya mereka terima.
Defenisi kepuasan menurut (Kotler,2009) bahwa kepuasan adalah tingkat
perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dia rasakan
dibandingkan dengan harapannya. Kepuasan nasabah akan menimbulkan
implikasi yang penting bagi perusahaan. Nasabah yang puas akan cenderung loyal
(62)
meningkatnya kepuasan nasabah maka akan meningkat pula tingkat loyalitasnya.
Namun kepuasan nasabah tersebut baru akan tercipta apabila nasabah memperoleh
pelayanan yang berkualitas.
Berdasarkan teori-teori yang tersebut di atas maka dapat disusun sebuah
kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.2. Kerangka Konseptual
2.4. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka konseptual yang telah diuraikan, maka peneliti
merumuskan hipotesis sebagai berikut :
1. Variabel tangibles berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah Bank Internasional Indonesia Cabang Medan.
Tangibles (X1)
Realiability (X2)
Responsiveness(X3)
Assurance (X4)
Empathy (X5)
Kepuasan Nasabah (Y1)
Loyalitas Nasabah (Y2)
(1)
20 4 4 8
21 5 4 9
22 4 4 8
23 3 4 7
24 5 3 8
25 4 4 8
26 4 4 8
27 4 4 8
28 4 4 8
29 5 4 9
30 4 4 8
31 4 4 8
32 4 3 7
33 4 4 8
34 4 3 7
35 5 5 10
36 5 4 9
37 4 4 8
38 5 3 8
39 5 5 10
40 4 3 7
41 5 5 10
42 5 5 10
43 5 4 9
44 4 4 8
45 4 3 7
46 4 3 7
47 5 4 9
48 5 4 9
49 4 3 7
50 4 3 7
51 4 3 7
52 4 3 7
53 4 4 8
54 3 4 7
55 4 4 8
56 5 4 9
57 5 4 9
58 4 4 8
59 4 2 6
60 5 4 9
61 5 3 8
62 5 5 10
63 5 5 10
64 5 4 9
65 4 4 8
66 4 4 8
67 5 5 10
68 5 5 10
69 4 4 8
70 5 5 10
71 4 4 8
72 5 5 10
73 5 4 9
74 4 4 8
75 4 4 8
76 5 5 10
77 5 5 10
78 5 4 9
79 4 4 8
80 5 5 10
81 4 5 9
82 4 4 8
83 5 5 10
84 5 5 10
85 4 4 8
86 4 4 8
87 4 4 8
88 5 5 10
89 4 4 8
90 5 4 9
91 4 4 8
92 4 5 9
93 4 4 8
94 4 4 8
95 5 4 9
(2)
Lampiran 13: Tabulasi Data Penelitian Variabel Empati
Sampel X5-13 X5-14 X5-15 Jumlah
1 4 4 4 12
2 4 4 4 12
3 4 4 3 11
4 4 4 3 11
5 4 5 5 14
6 4 4 4 12
7 5 3 5 13
8 4 4 4 12
9 4 4 4 12
10 4 4 3 11
11 4 4 4 12
12 4 5 4 13
13 4 4 4 12
14 4 4 4 12
15 4 4 5 13
16 4 4 4 12
17 4 5 4 13
18 4 4 5 13
19 4 4 3 11
20 3 4 4 11
21 3 5 4 12
22 4 4 4 12
23 4 4 4 12
24 5 5 4 14
25 4 4 4 12
26 4 4 4 12
27 4 4 4 12
28 4 4 4 12
29 4 4 5 13
30 3 4 4 11
31 4 3 4 11
32 4 3 3 10
33 4 5 4 13
34 4 5 4 13
35 4 5 4 13
36 4 1 3 8
37 4 3 4 11
38 2 5 3 10
39 4 5 5 14
40 4 3 4 11
41 3 3 3 9
42 4 4 4 12
43 3 5 3 11
44 3 5 3 11
45 3 3 3 9
46 3 4 3 10
47 4 4 4 12
48 4 4 4 12
49 4 5 4 13
50 4 5 4 13
51 4 4 4 12
52 4 5 4 13
53 4 3 3 10
54 4 4 4 12
55 4 3 4 11
56 4 4 5 13
57 4 4 4 12
58 3 4 3 10
59 4 2 4 10
60 4 5 4 13
61 5 5 5 15
62 5 5 3 13
63 3 4 4 11
64 5 4 4 13
65 5 4 4 13
66 4 4 4 12
67 3 4 3 10
68 5 5 5 15
69 4 4 4 12
70 4 4 3 11
71 4 4 4 12
72 3 4 4 11
73 5 5 4 14
74 4 4 4 12
75 4 4 4 12
76 5 5 5 15
77 4 5 4 13
78 4 4 4 12
79 5 4 4 13
80 4 5 4 13
81 4 5 4 13
82 4 4 4 12
83 4 5 3 12
(3)
85 3 4 3 10
86 4 4 4 12
87 4 3 4 11
88 3 4 5 12
89 4 3 4 11
90 3 5 3 11
91 4 4 4 12
92 3 4 4 11
93 3 4 3 10
94 4 4 4 12
95 3 4 4 11
96 3 5 4 12
Lampiran 14: Tabulasi Data Penelitian Variabel Kepuasan
Sampel
Y1-16
Y1-17
Y1-18
Jumlah
1 5 5 5 15
2 5 5 5 15
3 4 4 4 12
4 4 5 4 13
5 5 4 5 14
6 4 4 4 12
7 5 5 5 15
8 4 4 5 13
9 4 4 4 12
10 4 4 4 12
11 2 5 5 12
12 3 4 4 11
13 4 4 4 12
14 4 4 4 12
15 5 4 4 13
16 4 4 5 13
17 4 4 5 13
18 4 4 4 12
19 3 4 4 11
20 4 5 4 13
21 4 4 4 12
22 4 4 4 12
23 5 4 4 13
24 4 4 3 11
25 4 4 4 12
26 3 4 4 11
27 3 4 4 11
28 3 4 4 11
29 4 5 4 13
30 4 4 4 12
31 4 4 4 12
32 4 3 3 10
33 3 3 4 10
34 4 5 4 13
35 4 5 5 14
36 3 4 3 10
37 4 4 3 11
38 4 5 5 14
39 5 4 4 13
40 3 4 3 10
41 2 4 4 10
42 4 2 4 10
43 3 5 4 12
44 4 4 3 11
45 3 3 4 10
46 3 4 3 10
47 4 4 4 12
48 4 4 4 12
49 3 3 4 10
50 4 3 4 11
51 4 3 3 10
52 3 3 3 9
53 3 3 3 9
54 3 4 3 10
55 3 3 3 9
56 4 4 3 11
57 5 3 4 12
58 3 4 4 11
59 5 5 4 14
60 4 4 5 13
(4)
62 4 4 3 11
63 4 4 4 12
64 4 4 4 12
65 3 4 4 11
66 4 3 4 11
67 3 3 5 11
68 5 5 5 15
69 4 4 4 12
70 3 3 5 11
71 4 4 4 12
72 4 4 4 12
73 3 4 4 11
74 4 4 3 11
75 4 4 3 11
76 5 5 5 15
77 4 4 4 12
78 4 5 4 13
79 3 4 4 11
80 4 4 4 12
81 4 3 5 12
82 4 4 4 12
83 4 5 4 13
84 4 4 4 12
85 3 4 4 11
86 4 4 4 12
87 4 4 4 12
88 4 5 5 14
89 3 3 4 10
90 3 4 4 11
91 4 4 4 12
92 4 1 5 10
93 3 3 4 10
94 4 4 2 10
95 4 3 4 11
96 4 5 5 14
Lampiran 15: Tabulasi Data Penelitian Variabel Loyalitas
Sampel
Y2-19
Y2-20
Y2-21
Jumlah
1 5 5 5 15
2 4 4 3 11
3 4 4 5 13
4 5 5 4 14
5 5 5 5 15
6 5 5 4 14
7 5 5 5 15
8 4 4 4 12
9 4 4 4 12
10 4 4 4 12
11 4 4 4 12
12 5 5 4 14
13 5 5 4 14
14 5 5 4 14
15 4 4 4 12
16 5 5 5 15
17 5 5 4 14
18 5 5 3 13
19 4 4 4 12
20 5 4 4 13
21 5 5 3 13
22 4 5 4 13
23 5 5 5 15
24 5 4 5 14
25 4 4 2 10
26 4 4 4 12
27 5 5 5 15
28 4 4 4 12
29 4 4 4 12
30 5 5 5 15
31 5 4 5 14
32 4 4 4 12
33 5 4 4 13
34 5 4 4 13
35 5 5 5 15
36 5 5 4 14
37 5 4 4 13
(5)
39 5 5 4 14
40 4 3 4 11
41 5 5 4 14
42 5 5 5 15
43 5 5 4 14
44 4 3 3 10
45 4 4 4 12
46 4 4 4 12
47 5 5 4 14
48 5 4 3 12
49 5 4 4 13
50 4 4 4 12
51 5 4 1 10
52 5 5 5 15
53 5 5 4 14
54 5 5 4 14
55 4 4 4 12
56 5 5 4 14
57 5 5 5 15
58 5 5 4 14
59 5 5 5 15
60 5 5 5 15
61 5 5 3 13
62 5 5 5 15
63 4 4 4 12
64 5 5 5 15
65 5 5 5 15
66 4 4 4 12
67 5 5 5 15
68 5 5 5 15
69 4 4 4 12
70 5 5 5 15
71 4 4 4 12
72 4 4 4 12
73 5 5 5 15
74 4 5 4 13
75 4 5 4 13
76 5 5 5 15
77 5 5 4 14
78 5 4 4 13
79 4 4 4 12
80 4 4 4 12
81 5 5 5 15
82 5 4 5 14
83 5 5 5 15
84 4 5 5 14
85 4 4 4 12
86 4 4 4 12
87 4 4 4 12
88 5 5 5 15
89 4 3 3 10
90 4 5 4 13
91 4 4 4 12
92 5 5 5 15
93 4 4 4 12
94 5 5 5 15
95 4 5 5 14
(6)