15
2. Analisa data
Tahap pengkajian dari proses keperawatan merupakan proses dinamis yang teroganisir yang meliputi tiga aktivitas dasar:
• Mengumpulkan data secara sistematis.
• Menyortir dan mengatur data yang dikumpulkan.
• Mendokumentasikan data dalam format yang dapat dibuka kembali.
Data dasar pasien adalah kombinasi data yang dikumpulkan dari wawancara untuk pengambilan riwayat pasien metode mendapatkan informasi subjektif
dengan berbicara dengan pasien dan atau orang terdekat dan mendengarkan respon mereka; pemeriksaan fisik mendapatkan informasi objektif dengan
menggunakan tangan; dan data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratoriumdiagnostic. Doenges. dkk, 2000
Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang dilakukan secara sistematis untuk menentukan masalah-masalah, serta kebutuhan
keperawatan dan kesehatan lainnya. Pengumpulan informasi merupakan tahap awal dalam proses keperawatan. Dari informasi yang terkumpul, didapatkan data
dasar tentang masalah-masalah yang dihadapi klien. Selanjutnya data dasar itu digunakan untuk menentukan diagnosis keperawatan, merencanakan asuhan
keperawatan, serta tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah klien. Pengumpula data dimulai sejak pasien masuk rumah sakit initial assessment,
selama klien dirawat secara terus menerus on going assessment, serta pengakajian ulang untuk menambahmelangkapi data re-assessment Sigit, 2010.
A. Tujuan pengumpulan data
a Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien.
b Untuk menetukan masalah keperawatan dan kesehatan klien.
c Untuk menilai keadaan kesehatan klien.
d Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menetukan langkah-langkah
berikutnya.
Universitas Sumatera Utara
16
B. Tipe data: 1. Data Subjektif
Data yang didapatkan dari klien sebagai suatu situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak bisa ditentukan oleh perawat, mencakup persepsi,
perasaan, ide klien terhadap status kesehatannya, misalnya tentang nyeri, perasaan lemah, ketakutan, kecemasan, frustasi, mual, perasaan malu Sigit, 2010.
2. Data objektif
Adalah data yang dapat diobservasi dan diukur, dapat diperoleh menggunakan panca indera lihat, dengar, cium, sentuhraba selama pemeriksaan
fisik. Misalnya frekuensi nadi, pernafasan, tekanan darah, berat badan, tingakt kesadaran Sigit, 2010.
C. Karakteristik Data a Lengkap
Data yang terkumpul harus lengkap guna membantu mengatasi masalah klien yang adekuat. Misalnya klien tidak mau makan selama 3 hari. Perawat harus
mengkaji lebih dalam mengenai masalah klien tersebut dengan menanyakan hal- hal sebagai berikut: apakah tidak mau makan karena tidak ada nafsu makan atau
disengaja?, apakah karena adanya perubahan pola makan atau hal-hal yang patologis?, bagaimana respon klien mengapa tidak mau makan Sigit, 2010.
b Akurat dan Nyata
Untuk menghindari kesalahan, maka perawat harus berpikir akurat dan nyata untuk membuktikan benar tidaknya apa yang didengar, dilihat, diamati, dan
diukur melalui pemeriksaan, ada tidaknya validasi terhadap semua data yang mungkin meragukan. Apabila perawat masih kurang jelas atau kurang mengerti
terhadap data yang telah dikumpulkan, maka perawat harus berkonsultasi dengan perawat yang lebih mengerti. Misalnya, pada observasi: “ klien selalu diam dan
sering menutup mukanya dengan kedua tangannya. Perawat berusaha mengajak klien untuk selama sehari klien tidak mau makanan yang diberikan”, jika keadaan
klien dari perilaku klien dan bukan data yang actual. Diperlukan penyelidikan lebih lanjut untuk menetapkan kondisi klien. Dokumentasikan apa adanya sesuai
yang ditemukan pada saat pengkajian Sigit, 2010.
Universitas Sumatera Utara
17
c Relevan
Pencatatan data yang komprehensif biasanya menebabkan banyak sekali data yang harus dikumpulkan, sehingga menyita waktu dalam mengidentifikasi.
Kondisi seperti ini bisa diantisipasi dengan membuat data komprehensif tapi singkat dan jelas. Dengan mencatat data relevan sesuai dengan masalah klien,
yang merupakan data focus terhadap masalah klien dan sesuai dengan situasi khusus Sigit, 2010.
D. Sumber data