Sumber data ProvocativePalliative PENGELOLAAN KASUS

17 c Relevan Pencatatan data yang komprehensif biasanya menebabkan banyak sekali data yang harus dikumpulkan, sehingga menyita waktu dalam mengidentifikasi. Kondisi seperti ini bisa diantisipasi dengan membuat data komprehensif tapi singkat dan jelas. Dengan mencatat data relevan sesuai dengan masalah klien, yang merupakan data focus terhadap masalah klien dan sesuai dengan situasi khusus Sigit, 2010.

D. Sumber data

a Sumber data primer: klien adalah sumber utama data primer dan perawat dapat menggali informasi yang sebenarnya mengenai masalah kesehatan klien. b Sumber data sekunder: orang terdekat, informasi dapat diperoleh melalui orang tua, suami atau istri, anak, teman klien, jika klien mengalami gangguan keterbatasan dalam berkomunikasi atau kesadaran yang menurun, misalnya klien bayi atau anak-anak, atau dalam kondisi tidak sadar. c Sumber data lainnya d Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya: catatan kesehatan terdahulu dapat digunakan sebagai sumber informasi yang dapat mendukung rencana tindakan perawatan. e Riwayat penyakit: pemeriksaan fisik dan catatan perkembangan merupakan riwayat penyakit yang diperoleh dari terapis. Informasi yang diperoleh adalah hal-hal yang difokuskan pada identifikasi patologis dan untuk menentukan rencana tindakan medis. f Konsultasi: kadang terapis memerlukan konsultasi dengan anggota tim kesehatan spesialis, khususnya dalam menentukan diagnose medis atau dalam merancanakan dan melakukan tindakan medis. Informasi tersebut dapat diambil guna membantu menegakkan diagnose. g Hasil pemeriksaan diagnostic: seperti hasil pemeriksaan laboratorium dan tes diagnostic, dapat digunakan perawat sebagai data objektif yang dapat disesuaikan dengan masalah kesehatan klien. Hasil pemeriksaan diagnostic Universitas Sumatera Utara 18 dapat digunakan membantu mengevaluasi keberhasilan dari tindakan keperawatan. h Perawat lain: jika klien adalah rujukan dari pelayanan kesehatan lainnya, maka perawat harus meminta informasi kepada perawat yang telah merawat klien sebelumnya. Hal ini untuk kelanjutan tindakan keperawatan yang telah diberikan. i Kepustakaan: untuk mendapatkan data dasar klien yang komprehensif, perawat dapat membaca literature yang berhubungan dengan maslah klien. Memperoleh literature sangat membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang benar dan tepat Sigit, 2010.

E. Metode pengumpulan data

a Wawancara. b Observasi c Pemeriksaan fisik d Studi dokumentasi

3. Rumusan Masalah

1. Defisit perawatan diri Defenisi: kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perwatan kebersihan untuk dirinya. Kemungkianan berhubngan dengan: a. Kelelahan fisik. b. Penurunan kesadaran. Kemungkian data yang ditemukan: a. Badan kotor dan berbau. b. Rambut kotor. c. Kuku panjang dan kotor. d. Bau mulut dan kotor. Kondisi klinis kemungkian terjadi pada: a. Stroke. b. Fraktur. Universitas Sumatera Utara 19 c. Koma. Tujuan yang diharapkan: a. Kebersihan diri sesuai pola. b. Keadaan badan, mulut, rambut, dan kuku bersih. c. Pasien rasa nyaman. Intervensi Rasional - Kaji kembali pola kebersihan diri - Bantu klien dalam kebersihan badan, mulut, rambut, dan kuku. - Lakukan pendidikan kesehatan: o Pentingnya o kebersiahandiri. o Pola kebersihan diri. o Cara kebersihan. Data dasar dalam melakukan intervensi. Mempertahankan rasa nyaman Meningkatkan pengetahuan dan membuat klien lebih kooperatif. 2. Gangguan integritas kulit Defenisi: risiko kerusakan kulit adalah keadaan kulit individual berisiko berubah secara merugikan Kim, 1995 dalam buku Potter Perry, 2005. Kemungkian yang berhubungan dengan: a. Bagian tubuh yang lam tertekan. b. Imobilisasi c. Terpapar zat kimia Kemungkinan data yang ditemukan: a. Kerusakan jaringan kulit. b. Gangrene. c. Decubitus. d. Kelemahan fisik. Universitas Sumatera Utara 20 Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada: a. Stroke b. Fraktur femur c. Koma d. Trauma medulla spinalis Tujuan: a. Klien akan memiliki kulit utuh selama hospitalisasi. b. Klien akan bebas bau badan selama hospitalisai. Hasil yang diharapkan: a. Kulit tanpa kemerahan. b. Kulit akan hangat, lembut, halus, dan, terhidrasi baik. c. Bau berkurang atau hilang Intervensi Rasional - Mandikan klien setiap hari - Ubah posisi secara teratur minimal setiap 2 jam - Gunakan lotion pada kulit setelah mandi - Keringkan kulit dengan teliti setelah setiap kali pembersihan. Pembersihan mengangkat minyak yang berlebihan, keringat, sel kulit mati, dan kotoran yang meningkatkan perkembangan bakteri. Tekanan yang digunakan lebih lama, lebih besar berisiko terjadi kerusakan kulit.tekanan mengurangi sirkualasi, yang menghilangkan oksigen dan nutrisi pada jaringan. Pires, Mueller, 1991 Emolien menghaluskan kulit dan mencegah kehilangan kelembaban. Kelembaban yang berlebihan menyebabkan maserasi kulit, yang meningkatkan perkembangan bakteri Sekresi keringat yang berlebiahn Universitas Sumatera Utara 21 - Berikan perawatan perineal setelah setiap kali buang air kecil dan buang air besar dari kelenjar apokrin di daerah aksila dan pubis menyebabkan bau yang tidak sedap. Mandi menimalkan bau. Sekresi yang terakumulasi pada permukaan kulit sekitar genetalia berperan sebagai tempat penyimpanan infeksi 3. Gangguan perfusi jaringan serebral Defenisi: kondisi dimana tidak adekuatnya pasokan oksigen akibat menurunya nutrisi dan oksigen pada tingkat seluler. Kemungkinan berhubungan dengan: a. Vasokonstriksi b. Hypovolemia c. Thrombosis vena d. Menurunnya aliran darah e. Edema f. Pendarahan g. immobilisasi Kemungkinan data yang ditemukan: a. Edema b. Pulsasi perifer kecil c. Capillary refilllambat d. Perubahan warna kuliypucat e. Menurunnya sensasi f. Penyembuhan luka lama g. cyanosis Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada: a. CHF b. Infark miokardial Universitas Sumatera Utara 22 c. Peradangan pada jantung d. Hipertensi e. Syok f. COPD Tujuan yang diharapkan: a. Menurunnya insufisiensi jantung b. Suara pernafasan dalam keadaan normal Intervensi Rasional - Monitor denyut jantung dan irama - Monitor tanda vital, bunyi jantung, CVP, edema, tingkat kesadaran - Kolaborasi dengan dokter dalam pemeriksaan AGD, elektrolit, darah lengkap - Jelaskan semua prosedur yang akan dilakukan - Berikan oksigen sesuai kebutuhan - Ukur intake dan outtake cairan - Lakukan perawtan kulit seperti pemberian lotion - Hindari terjadinya palsava manuver seperti mengedan, menahan napas, dan batuk Mengetahui kelainan jantung Data dasar untuk mengetahui perkembangan pasien Mengetahui keadaan umum pasien Mengurangi kecemasan dan lebih kooperatif Meningkatkan perfusi Mengetahui kelebihan dan kekurangan Menghindari gangguan integritas kulit Mempertahankan pasokan oksigen Universitas Sumatera Utara 23 PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU

I. BIODATA

FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT IDENTITAS PASIEN Nama : An. K Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 7 tahun 11 bulan Status Perkawinan : Belum Menikah Agama : Kristen Pendidikan : Sekolah Dasar SD Pekerjaan : Belum Bekerja Alamat : Desa karo, Medan, Sumatera Utara Tanggal Masuk RS : 27 Mei 2014 No. Register : 00.92.77.27 RuanganKamar : Ruang III, Melati I Golongan Darah : - Tanggal Pengkajian : 2 Juni 2014 Tanggal Operasi : - Diagnosa Medis : Infeksi Selaput Otak Meningitis

II. KELUHAN UTAMA

: Ibu pasien mengatakan ada pembengkakan pada pipi dan gusi kanan An. K dan pada tubuh An. K terdapat beberapa lukalecet pada daerah tubuh yang tertekan. Universitas Sumatera Utara 24

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

A. ProvocativePalliative

1. Apa penyebabnya Akibat gigi An. K kotor dan berlubang serta pada keadaan kulit tampak kering kotor dan pergerakan yang kurang. Hal-hal yang memperbaiki keadaan Melakukan perawatan kebutuhan personal hygiene dan mobilisasi pada An. K

B. QuantityQuality