Gambar 4.2 Casing Evaporator
3. Casing Pompa Kalor
Gambar 4.3 Casing Pompa Kalor
4.1.2 Gambar Teknik Pompa Kalor
Gambar teknik pompa kalor pada komponen serta bahan terlampir.
4.2 Hasil Analisis Rancang Bangun Pompa Kalor
4.2.1 Data Hasil Pengukuran
Proses pengumpulan data dilakukan pada pukul 09.00 – 17.00 WIB 8 jam perhari
dengan waktu berbeda per sample waktu pengeringannya. Dengan menggunakan tiga sample biji coklat yang berbeda dengan berat yang sama tiap sample 1 kg dan pengujian. Sehingga
data yang diperoleh dari hasil pengukuran sebagai berikut : 1.
Kecepatan udara
Udara yang mengalir dalam sistem pengeringan sangat bervariasi kecepatannya. Kecepatan udara diukur dengan menggunakan Hot Wire Anemometer. Pengukurannya
dilakukan pada beberapa percobaan titik. Berikut adalah data hasil pengukuran kecepatan udara
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Kecepatan Udara pada Tiap Waktu Pengukuran
Waktu Pengukuran Kecepatan Rata-rata ms
Percobaan I 0,12
Percobaan II 0,15
Percobaan III 0.10
2. Temperatur dan Kelembaban Udara
a. Temperatur Pengukuran temperatur dilakukan dengan menggunakan Agilient 34972 A yang
terhubung pada termokopel yang dipasang pada beberapa titik. Udara yang masuk ruang masuk evaporator, ruang masuk kondensor dan udara keluar kondensor.
Tabel 4.2 Data Temperatur Udara
Percobaan I
Titik Pengukuran
Temperatur
o
C Rata-
rata Maks Min
Masuk Evaporator
37,79 42,17
30
Masuk Kondensor
37,96 44,03 25,39
Keluar Kondensor
48,18 68,76 32,08
Percobaan II
Titik Pengukuran
Temperatur
o
C Rata-
rata Maks Min
Universitas Sumatera Utara
Masuk Evaporator
39,01 42,05 28,17
Masuk Kondensor
39,63 45,11 25,14
Keluar Kondensor
48,32 67,76 32,20
Percobaan III
Titik Pengukuran
Temperatur
o
C Rata-
rata Maks Min
Masuk Evaporator
31,71 38,85 27,83
Masuk Kondensor 37,91
43,13 30,14
Keluar Kondensor
44,91 67,01 28,42
b. Kelembaban Untuk pengukuran kelembaban udara dilakukan dengan mengunakan alat ukur Rh
meter. Dimana Rh meter diletakkan hanya pada ruang pengering dan ruang udara keluar evaporator. Berikut data temperature dan kelembaban udara yang diperoleh.
Tabel 4.3 Data Kelembaban Udara
Percobaan I
Titik Pengukuran
Kelembaban
Rata- rata
Maks Min Keluar
Evaporator 44,53
79,5 34
Ruang Pengering
44,54 70,5
36,5
Universitas Sumatera Utara
Percobaan II
Titik Pengukuran
Kelembaban
Rata- rata
Maks Min Keluar
Evaporator 53,85
77,5 43
Ruang Pengering
64,07 80
52,5 Percobaan III
Titik Pengukuran
Kelembaban
Rata- rata
Maks Min Keluar
Evaporator 43,26
82,5 35
Ruang Pengering
50,30 71
37,5
3. Tekanan Refrigeran
Berikut hasil pengukuran tekanan refrigerant yang dilakukan dengan menggunakan alat
ukur pressure gauge, pengukuran dilakukan pada saat refrigerant masuk ke kompresor titik 1, keluar kompresor titik 2 dan pada saat memasuki katup ekspansi titik 3.
Berikut hasil pengukuran untuk masing-masing titik. a. Percobaan I
Titik 1: P
1gage
=500 kPa ; P
1absolut
=600 kPa = 0.6 MPa Titik 2 : P
2gage
= 3050 kPa ; P
2absolut
= 3150 kPa = 3,15 MPa Tititk 3 : P
3gage
=2950 kPa ; P
3absolut
= 3050 kPa = 3,05 MPa
b. Percobaan II
Universitas Sumatera Utara
Titik 1 : P
1gage
= 450 kPa ; P
1absolut
= 550 kPa = 0,55 Mpa Titik 2 : P
2gage
= 3000 kPa ; P
2absolut
= 3100 kPa = 3,1 MPa Tititk 3 : P
3gage
= 2900 kPa ; P
3absolut
= 3000 kPa = 3 Mpa
c. Percobaan III Titik 1 : P
1gage
= 450 kPa ; P
1absolut
= 550 kPa = 0,55 MPa Titik 2 : P
2gage
= 3000 kPa ; P
2absolut
= 3100 kPa = 3,1 MPa Tititk 3 : P
3gage
= 2950 kPa ; P
3absolut
= 3050 kPa = 3,05 MPa
4.2.2 Hasil Perhitungan Coefficient Of Performance COP Pompa Kalor