Analisis Kinerja Angkutan Kota

Tabel 4. 18 Analisis Kinerja Angkutan Kota No Parameter Satuan Standart Kode Trayek A B D E K 1 Waktu Perjalanan Pergi Pulang jam 1 - 3 1:59 2:14 1:56 2:12 2:22 2 Frekuensi KendaraanJam kend 6 - 12 10 7 12 8 4 3 Faktor Muat 32.47 34.97 37.26 29.41 32.42 4 Selisih Waktu Time Headway menit 6 - 12 0:06 0:08 0:06 0:07 0:12 5 Jumlah Trip a. Jumalah Trip kendhari 8 6 9 6 7 b. Jarak Tempuh Kendaraan per Hari km 254.2 204.5 259.0 194.6 203.3 6 Waktu Siklus Cycle Time menit 2:03 2:21 2:07 2:20 2:38 7 Jumlah Penumpangkendaraanhari 250 - 300 29 23 38 20 25.5 8 Faktor Ketersediaan 80 - 90 97 94 89 91 89 a. Jumlah Kendaraan Ijin kend 31 31 36 32 18 b. Jumlah Kendaraan Beroperasi kend 30 29 32 29 16 c. Jumlah Kendaraan yang Diperlukan kend 22 19 20 24 14 9 Waktu Sirkulasi jam 2:06 2:24 2:10 2:23 2:41 4.19 Kriteria Pembobotan Parameter No Parameter Satuan Standart Kriteria SB B C BR SBR 1 Waktu Perjalanan Pergi Pulang jam 1 - 3 1-1.30 1.30-2.00 2.00-2.30 2.30-3.00 3.00 2 Frekuensi KendaraanJam kend 6 - 12 12 - 9 9 - 6 6 - 3 3 3 Faktor Muat 100 - 90 90 - 80 80 - 70 70 - 50 50 4 Selisih Waktu Time Headway menit 6 - 12 12 - 9 101 - 90 102 - 90 103 - 90 104 - 90 5 Jumlah Trip kendhari 7 6 5 5 6 Jarak tempuh Kendaraanhari km 230 - 260 260 - 230 230 - 200 200 - 170 170 7 Waktu Siklus Cycle Time menit : 1:05 - 2:00 2:01 - 2:29 2:30 - 2:57 2:57 8 Jumlah Penumpangkendaraanhari 250 - 300 249 - 187 186 - 124 123 - 61 62 9 Faktor Ketersediaan 80 - 90 90 - 80 80 - 70 70 - 60 60 10 Waktu Sirkulasi jam : 1:21- 2:10 2:11 - 2:35 2:36 - 3:00 3.00 Pembobotan Trayek 5 4 3 2 1 Keterangan: SB : Sangat Baik B : Baik C : Cukup BR : Buruk SBR : Sangat Buruk Tabel 4. 20 Pembobotan Trayek No Parameter Satuan Standart Kode Trayek A B D E K 1 Waktu Perjalanan Pergi Pulang jam 1 - 3 4 3 4 3 3 2 Frekuensi KendaraanJam kend 6 - 12 4 3 4 3 2 3 Faktor Muat 1 1 1 1 1 4 Selisih Waktu Time Headway menit 6 - 12 4 4 4 4 3 5 Jumlah Trip kendhari 5 3 5 3 4 6 Jarak tempuh Kendaraanhari km 230 - 260 4 3 4 2 3 7 Waktu Siklus Cycle Time menit 3 3 3 3 2 8 Jumlah Penumpangkendaraanhari 250 - 300 1 1 1 1 1 9 Faktor Ketersediaan 80 - 90 5 5 4 5 4 10 Waktu Sirkulasi jam 4 3 4 3 2 Jumlah 23 26 30 25 23 Rata-rata 3 3 3 3 3 Kriteria C C C C C

4.4 Evaluasi Kinerja Trayek

4.4.1 Permasalahan Trayek Dari hasil analisis secara umum kinerja trayek utama angkutan umum kota Jember masuk pada kategori cukup. Masih banyak parameter yang tidak dapat dipenuhi oleh trayek angkutan umum kota Jember. Jika dibandingan dengan penelitian yang yang dilakukan Hesti Wahyu Lestari pada tahun 2008, angkutan umum perkotaan Jember pada trayek utama ini mengalami penurunan kinerja yang sangat signifikan. Diantaranya penurunan frekuensi kendaraan per jam, load factor, dan time headway. Penurunan kinerja trayek utama angkutan umum perkotaan jember ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain: 1. Tingginya kompetisi antar trayek Banyak terjadi tumpang tindih trayek di setiap segmen hingga lebih dari 80. Tumpang tindih ini menyebabkan pemborosan sumber daya dan berakibat langsung pada produktifitas penumpang tiap trayek. 2. Tidak adanya jadwal yang tetap dan teratur Angkutan umum di kota jember tidak memiliki jadwal yang tetap dan teratur. Hal ini membuat masyarakat tidak memilih angkutan umum sebagai pilihan utama dalam melakukan perjalanan untuk melakukan aktifitasnya. Masyarakat merasa tidak mendapat kepastian ketika menggunakan angkutan umum. Hal ini yang kemudian yang mengakibatkan turunnya faktor muat pada trayek angkutan umum kota Jember. 3. Jumlah kendaraan beroperasi yang terlalu banyak Jika dilihat dari perhitunga, rata-rata jumlah kendaraan yang dibutuhkan lebih sedikit daripada jumlah kendaraan yang beroperasi. Hal ini mengakibatkan pemborosan sumber daya. Tidak berimbangnya jumlah kendaraan dengan demand penumpang load factor menjadi rendah. 4. Penyimpangan Trayek Angkutan umum perkotaan jember terutama pada trayek utama banyak melakukan penyimpangan trayek. Dari analisis menyebutkan bahwa angkutan umum perkotaan jember menyimpang di angka 3 - 100. Ini berakibat menghambat penumpang untuk sampai ke tujuan karena harus terlebuh dahulu melakukan oper kendaraan. Evaluasi untuk tiap-tiap trayek pada trayek utama kota Jember adalah sebagai berikut: 1. Trayek A Untuk trayek A terjadi 100 overlapping trayek. Hal ini sangat tidak efektif karena trayek ini harus bersinggungan rute 100 dengan trayek lain. Jumlah kendaraan yang beroperasi juga melebihi jumlah kendaraan yang diperlukan. Seharusnya frekuensi kendaraan perlu dikurangi dan kemudian membuat penjadwalan yang tetap dan teratur. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan load factor akibat penumpang yang merasa mendapatkan kepastian. Selain itu, masih ada penyimpangan di trayek ini yaitu sebesar 3. 2. Trayek B Untuk trayek B terjadi 85 overlapping trayek. Hal ini sangat tidak efektif karena trayek ini harus bersinggungan rute 85 dengan trayek lain. Jumlah kendaraan yang beroperasi juga melebihi jumlah kendaraan yang diperlukan. Seharusnya frekuensi kendaraan perlu dikurangi dan kemudian membuat penjadwalan yang tetap dan teratur. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan load factor akibat penumpang yang merasa mendapatkan kepastian. Selain itu, masih ada penyimpangan di trayek ini yaitu sebesar 12. 3. Trayek D Untuk trayek D terjadi 100 overlapping trayek. Hal ini sangat tidak efektif karena trayek ini harus bersinggungan rute 100 dengan trayek lain. Jumlah kendaraan yang beroperasi juga melebihi jumlah kendaraan yang diperlukan. Seharusnya frekuensi kendaraan perlu dikurangi dan kemudian membuat penjadwalan yang tetap dan teratur. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan load factor akibat penumpang yang merasa mendapatkan kepastian. Selain itu, masih ada penyimpangan di trayek ini yaitu sebesar 100. Trayek ini seharusnya bertujuan akhir di