Teknik Pengumpulan Data Metode Penelitian 1.

15 beberapa alternatif lain yang mendukung dalam penyelesaian masalah yang akan diteliti. Dengan semakin banyaknya informasi yang kita dapatkan, maka peneyelesaian masalah akan menjadi jauh lebih mudah. 4 Solusi masalah: data sekunder disamping memberi manfaat dalam membantu mendefinisikan dan mengembangkan masalah, data sekunder juga kadang dapat memunculkan solusi permasalahan yang ada. Tidak jarang persoalan yang akan kita teliti akan mendapatkan jawabannya hanya didasarkan pada data sekunder saja.

4. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Lofland dalam Moleong, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lain-lain. 9 Untuk dijadikan suatu pernyataan, penelitian atau kesimpulan. 10 Peneliti mengumpulkan data dari beberapa sumber, dengan prosedur yang lebih peneliti tetapkan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti ini sebagai berikut: a. Metode observasi Dalam pengertian psikologi, observasi atau yang disebut dengan pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, dan pengecap. 11 Dalam penelitian banyak 9 Moleong, Metode Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 1998, hal. 89 10 Ahmad Fauzi, Psikologi Umum, Bandung: Pustaka Setia, 1999, hal. 32 11 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1998, hal. 32 16 dilakukan teknik observasi untuk mengumpulkan data dengan tujuan mengenal aspek tentang proses kesenian tradisional hadrah, termasuk di dalamnya bagaimana gerak-gerik dalam acara kesenian tradisional hadrah ini dan apa saja alat-alat yang digunakan. Adapun jenis-jenis observasi ada 3 bagian, yaitu: 1 Observasi partisipan Dalam hal ini peneliti terlibat langsung dan ikut dan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diamati. 2 Observasi non partisipan Dalam hal ini peneliti di luar subjek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. 3 Observasi sistematik Peneliti telah membuat kerangka-kerangka yang memuat faktor-faktor yang telah diatur terlebih dahulu. Metode ini dilakukan untuk melengkapi kekurangan dari data yang diperoleh dari hasil obserbasi maupun wawancara. b. Wawancara Wawancara interviu yaitu suatu dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai. 12 Dalam melakukan penelitian ilmiah ini peneliti melakukan wawancara secara langsung dengan berbagai pihak yang peneliti anggap terkati serta mengetahui permasalahan yang sedang peneliti bahas, yaitu yang berkaitan dengan model pengembangan kesenian tradisional hadrah di Desa Palongan Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep. 12 Ibid. hal. 115 17 Dengan metode wawancara ini, peneliti berharap bisa mendapatkan informasi perihal struktur kepengurusan seni tradisional hadrah di Desa Palongan Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep, struktur pemerintahan kabupaten, dan struktur pemerintahan kota. c. Dokumentasi Dokumentasi yaitu mengamati dan mencatat dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Dalam melakukan penelitian ini peneliti melakukan pencatatan-pencatatan terhadap dokumen-dokumen yang ada di Desa Palongan Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep yang ada kaitannya dengan permasalahan yang sedang dibahas. Dengan metode studi dokumentasi ini, peneliti diharapkan bisa mengumpulkan dokumentasi dan data-data akurat terkait dengan kesenian tradisional hadrah. Sedangkan menurut Winarno Surakhmat berpendapat bahwa metode dokumentasi karena sumbernya yang kebanyakan dipakai dalam penyelidikan itu adalah sejenis dokumen. Pada metode dokumenter masih mungkin diadakan penyelidikan mengenai sesuatu yang terjadi. 13 Jadi dapat dikatakan bahwa metode dokumentasi adalah merupakan metode yang digunakan untuk meraih data-data yang berupa dokumen- dokumen berupa gambara, catatan maupun struktur-struktur dimana seorang peneliti memindah ke dalam catatannya. 13 Winarno Surakhamat, Pengantar Penelitian Ilmiah Metode Teknik, Bandung: PT. Rosdakarya, 1985, hal. 34 18 Adapun data yang inginb diperoleh dalam metode ini, adadlah struktur organisasi kesenian tradisional hadrah, jumlahnya, lamanya berjalan kesenian tradisional hadrah, serta keadaan kesenian tradisional hadrah.

5. Analisa Data Kualitatif

Dokumen yang terkait

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI CABE JAMU (Piper Rectrofactum Vahl) DI KABUPATEN SUMENEP MADURA (Studi Kasus di desa Pekandangan Sangra Kecamatan Bluto Sumenep)

0 9 2

”PERSEPSI PERANGKAT DESA TENTANG PENGANGKATAN SEKRETARIS DESA MENJADI PEGAWAI NEGERI SIPIL” (Studi di Kecamatan Kota Sumenep Kabupaten Sumenep)

0 5 2

KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN SUMENEP DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PETERNAK (Studi Pada Dinas Peternakan Kabupaten Sumenep)

0 22 30

Upaya Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan Sektor Pariwisata Guna Menunjang Pendapatan Asli Daerah (Studi Tentang Pengembangan Wisata Pantai Lombang di Kabupaten Sumenep)

5 25 35

PENGAWASAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PELAKSANAAN PEMERINTAHAN DESA (Studi di Desa Lobuk Kacamatan Bluto Kabupaten Sumenep)

0 3 2

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETANI CABE JAMU (Pepper retrofractum Vahl) DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA (Studi Kasus di Desa Pakandangan Sangra Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep)

2 9 4

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI PETANI CABE JAMU (Pepper retrofractum Vahl) DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA (Studi Kasus di Desa Pakandangan Sangra Kecamatan Bluto Kabupaten Sumenep)

0 2 4

DAKWAH MELALUI SENI : STUDI KASUS KESENIAN TRADISIONAL LUDRUK PADA MASYARAKAT GILIGENTING KABUPATEN SUMENEP.

2 39 117

imsakiyah Bluto Sumenep

0 0 1

Upaya Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumenep dalam Meningkatkan Pelayanan Publik terhadap Wisatawan ( Studi Kasus : Pulau Gili Labak, Kabupaten Sumenep Madura)

0 0 8