yang baru dalam disiplin inteleketual dan sbegai referensi bagi peneliti lainnya.
E. Metode Penelitian
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Metode Pendekatan Penelitian
Dalam  penelitian  ini  penulis  menggunakan  metode  pendekatan yuridis  sosiologis,  yaitu  pembahasan  berdasarkan  ketentuan  perundang-
undangan yang berlaku dan juga berkaitan dengan teori-teori hukum, serta dengan  melihat  kenyataan  yang  terjadi  di  masyarakat.
11
Sedangkan pendekatan  secara  sosiologis  yaitu  lebih  mengacu  pada  berlakunya  atau
realita  yang  terjadi  di  masyarakat.
12
Dalam  penelitian  ini  adalah  untuk mengetahui penegakan hukum yang dilakukan para aparat penegak hukum
terhadap  penjualan  pil  dextro  secara  bebas  di  wilayah  hukum  Polres Cirebon.
2. Lokasi Penelitian
Adapun  lokasi  penelitian  yang  dipilih  oleh  penulis  adalah  di wilayah  hukum  Polres  Kabupaten  Cirebon  dengan  mengambil  beberapa
lokasi  kasus  pelaksanaan  penjualan  pil  dextro  secara  bebas,  yaitu  apotek Afira  di  Jl.  Lawang  Gada  kecamata  Kesambi,  apotek  Sejahtera  di  pasar
minggu  kecamatan  Palimanan,  Apotik  Mitra  Sehat  di  Kecamatan Babakan,toko  obat  Alvina  di  kecamatan  Beber,  warungkios  milik  ibu
11
Bambang Waluyo, 1999, Penelitian Hukum Dalam Praktek, Sinar Grafika, Jakarta,  hal.17
12
Soerjono Soekanto, 1984, Pengantar Penelitian Hukum, UI PRESS, Jakarta, hal.51.
Butet  di  desa  Lemah  Abang,  warungkios  milik  bapak  Julkarnain  di kecamatan  Palimanan  Timur.  Selain  itu  penelitian  dilakukan  pada  para
aparat penegak hukum Polres Kabupaten Cirebon, Balai Besar POM Jawa Barat,
Dinas Kesehatan
Kabupaten Cirebon
dan beberapa
konsumenpecandu  pil  dextro  secara  bebas  tersebut.  Di  samping  itu pemilihan  lokasi  penelitian  di  wilayah  hukum  Polres  Cirebon  ini
dikarenakan  adanya  beberapa  orang  terkait  yang  dikenal  oleh  penulis sehingga  dapat  membantu  penulis  untuk  memberikan  data-data  yang
akurat.
3. Jenis Data
Dalam penelitian ini, jenis-jenis data dan bahan-bahan hukum yang digunakan adalah:
a. Data Primer
Adalah  jenis  data  yang  diperoleh  dari  sumber  informasi  yang utamapertama.
13
Data  yang  diperoleh  secara  langsung  dari  tempat penelitian  dapat  berupa  hasil  wawancara,  observasi,  ataupun
dokumentasi  di  apotek  Afira  di  Jl.  Lawanggada  kel.  Kesambi, apotek  Mitra  Sehat  di  Jl.  Raya  Babakan  Kudukeras  kec.  Babakan,
apotek Sejahtera di  Jl. Pasar minggu No. 98 Kec. Palimanan, Toko obat  Alvina  di  desa  Beber  Kec.  Beber,  warungkios  ibu  Butet  di
desa  Lemah  Abang  Kec.  Lemah  Abang,  warungkios  bapak
13
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, 2007,  Pedoman Penulisan Hukum, hal. 11.
Julkarnain  di  Palimanan  Timur  Kec.  Palimanan.  Serta  wawancara pada  para  aparat  penegak  hukum  Polres  Cirebon  Kasat  Narkoba
Ajun Komisaris  Hartono, Kabag. Operasi  Narkoba Ajun  Inspektur Satu  Jarir  Sugoro,  SatReskrim  Bripka  Iman,  SH,  Dinas  Kesehatan
Kabupaten  Cirebon  Kepala  Dinas  Kab.  Cirebon  Hj.  Triyani Judawinata, Kabag. Farmasi bapak Uut, dan Balai Besar POM Jawa
Barat Seksi Layanan Informasi Konsumen Drs. Ujang Supriyatna, Kepala  Desa  Palimanan  Timur  Kec.  Palimanan  Abdul  Rahim.  Dan
beberapa  konsumenpecandu  pil  dextro  yang  berada  di  wilayah kabupaten  Cirebon  AP  di  desa  Gebang  Kulon  Kec.  Gebang,  R  di
desa Kalimekar Kec. Gebang,  BR di  desa Kalimekar Kec. Gebang, DD  di  desa  Kalimekar  Kec.  Gebang,  DZ  di  desa  Kudukeras  Kec.
Babakan, AB di desa Gembongan Kec. Babakan .
b. Data Sekunder
Adalah  bahan  hukum  yang  diperoleh  dari  hukum  positif.
14
Yaitu yang  diperoleh  secara  langsung  melalui  peraturan  perundang-
undangan yang berkaitan erat dengan penelitian ini, yakni:
1 Undang-undang Dasar 1945
2 Kitab Undang-undang Hukum Pidana
3 Undang-undang  Nomor  36  Tahun  2009  Tentang  Kesehatan,
Lembar Negara Nomor 144 Tahun 2009
14
Ibid hal 12
4 Undang-undang  Nomor  35  Tahun  2009  Tentang  Narkotika,
Lembaran Negara Nomor 143 Tahun 2009 5
Undang-undang  Nomor  5  Tahun  1997  Tentang  Psikotropika, Lembaran Negara Nomor 10 Tahun 1997
6 Undang-undang  Nomor  7  Tahun  1963  Tentang  Farmasi,
Lembaran Negara Nomor 81 Tahun 1963 7
Undang-undang Nomor 419 Tahun 1949 tentang Obat Keras St. No. 419 tgl. 22 Desember 1949
8 Peraturan  Pemerintah  Nomor  72  Tahun  1998  Tentang
Pengamanan  Sediaan  dan  Alat  Kefarmasian,  Lembar  Negara Nomor  138  Tahun  1998,  Tambahan  Lembaran  Negara  Nomor
3778 9
Peraturan  Pemerintah  Nomor  51  tahun  2009  Tentan  Pekerjaan Kefarmasian, Lembaran Negara Nomor 124 Tahun 2009
10 PerMenKes 347 tahun 1990 tentang Obat Wajib Apotek
11 PerMenKes  No.  919  tahun  1999  tentang  Penggolongan  Obat
diperbaiki PerMenKes 949 tahun 2009 12
KepMenKes Nomor 1331 tahun 2002 tentang Pedagang Eceran Obat
13 PerMenKes  No.  1148  Tahun  2011  tentang  Pedagang  Besar
Farmasi
14 Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik
Indonesia  Nomor  HK.  04.1.35.06.13.3534  Tentang  Pembatalan Izin Edar Obat Mengandung Dextro Sediaan Tunggal
15 MOU Pertemuan Pembinaan Apotek dan Toko Obat Kabupaten
Cirebon tanggal 27 Juli 2010
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Primer
1. Observasi
a. Observasi Terlibat
Yaitu  suatau  usaha  untuk  memperoleh  data  dengan  cara melibatkan  diri  secara  langsung  di  mana  penulis  melakukan
observasi di keseluruhan obyek penelitian yaitu di apotek Afira di Jl.  Lawang  Gada  kecamatan  Kesambi,  apotek  Mitra  Sehat  di
Kecamatan  Babakan,  apotek  Sejahtera  di  pasar  minggu kecamatan  Palimanan,  Toko  Obat  Alvina  di  Kecamatan  Beber,
warungkios Ibu Butet di desa Lemah Abang, warungkios bapak Julkarnain  di  kecamatan  Palimanan  Timur.  Selain  itu  penulis
dibantu dengan konsumenpecandu membeli  pil dextro di  apotek Mitra Sehat yang berada di Kecamatan Babakan.
b. Observasi Pengamatan
Yaitu suatu usaha untuk memperoleh data dengan cara melakukan pengamatan  secara  langsung  ditempat  di  mana  para  penjual  pil
dextro menawarkan serta menjual atau mengedarkan pil dextro ke pada  masyarakat  yaitu  di  Jl.  Lawanggada  yang  menghubungkan
antara Jl. Kesambi dengan Jl. Pulosaren kota Cirebon ini.
2. Wawancara
Yaitu  melakukan  wawancara  langsung  kepada  penjual  non  apotek yaitu  salah  satu  penjual  pil  dextro  A  yang  berada  di  di  Jl.
Lawanggada,  kepada  informan  yang  mana  dalam  hal  ini  penegak hukum  Polres  Cirebon  Kasat  Narkoba  Ajun  Komisaris    Hartono,
Kabag.  Operasi  Narkoba  Ajun  Inspektur  Satu  Jarir  Sugoro, SatReskrim Bripka Iman, SH, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon
Kepala  Dinas  Kab.  Cirebon  Hj.  Triyani  Judawinata,  Kabag. Farmasi  bapak  Uut,  dan  Balai  Besar  POM  Jawa  Barat  Seksi
Layanan Informasi Konsumen Drs. Ujang Supriyatna, Kepala Desa Palimanan  Timur  Kec.  Palimanan  Timur  Abdul  Rahim.  Dan
beberapa  konsumenpecandu  pil  dextro  yang  berada  di  wilayah kabupaten  Cirebon  AP  di  desa  Gebang  Kulon  Kec.  Gebang,  R  di
desa Kalimekar Kec. Gebang,  BR di  desa Kalimekar Kec. Gebang, DD  di  desa  Kalimekar  Kec.  Gebang,  DZ  di  desa  Kudukeras  Kec.
Babakan, AB di desa Gembongan Kec. Babakan .
b. Sekunder
1. Studi Kepustakaan
Yaitu  menggunakan  library  research.  Yaitu  peneliti  akan mengumpulkan  data  dari  pustakaan  baik  buku-buku,  materi
perkuliahan,  internet,  surat  kabar  atau  pun  pendapat  para  ahli, peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan
peredaran  pil  dextro  dan  penegakannya  yaitu  Undang-Undang Nomor  36  Tahun  2009  Tentang  Kesehatan,  Peraturan  Pemerintah
Nomor  72  Tahun  1998  Tentang  Pengamanan  Sediaan  dan  Aalat Kefarmasian,  PerMenKes  347  Tahun  1990  Tentang  Obat  Wajib
Apotik,  Peraturan  Pemerintah  Nomor  51  Tahun  2009  Tentang Pekerjaan  Kefarmasian,  PerMenKes  919  Tahun  1999  Tentang
Penggolongan  Obat  diperbaiki  PerMenKes  949  Tahun  2009, KepMenKes  Nomor  1331  Tahun  2002  Tentang  Pedang  Eceran
Obat,  KepMenKes  No.  1148  Tahun  2011  tentang  Pedagang  Besar Farmasi, serta peraturan-peraturan lain terkait dengan penelitian ini.
2. Studi Dokumentasi
Yaitu selain melakukan wawancara serta tanya jawab, peneliti juga menggunakan metode dokumentasi. Dokumentasi berasal dari kata
dokukem  yang  artinya  barang-barang  tertulis.
15
Yaitu  berupa
15
Arikunto Suharmisi, 2002, Metode Penelitian Kualitatif, Bogor, hal. 202
pengumpulan  data  yang  diperoleh  langsung  dari  responden  dan data  kasus  pil  dextro  tahun  2010-2013,  data  korban  meninggal
dunia  kasus  minuman  keras  tahun  2010-2013  yang  diperoleh  dari Polres  Kabupaten  Cirebon  dan  MOU  Pertemuan  Pembinaan
Apotek  dan  Toko  Obat  Kabupaten  Cirebon  tanggal  27  Juli  2010. Yang  kemudian  digunakan  untuk  memperkuat  landasan  teori  dan
argumentasi hukum dalam menganalisa hasil penelitian ini.
5. Teknik Analisa Data