Data Primer Data Sekunder

Butet di desa Lemah Abang, warungkios milik bapak Julkarnain di kecamatan Palimanan Timur. Selain itu penelitian dilakukan pada para aparat penegak hukum Polres Kabupaten Cirebon, Balai Besar POM Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon dan beberapa konsumenpecandu pil dextro secara bebas tersebut. Di samping itu pemilihan lokasi penelitian di wilayah hukum Polres Cirebon ini dikarenakan adanya beberapa orang terkait yang dikenal oleh penulis sehingga dapat membantu penulis untuk memberikan data-data yang akurat.

3. Jenis Data

Dalam penelitian ini, jenis-jenis data dan bahan-bahan hukum yang digunakan adalah:

a. Data Primer

Adalah jenis data yang diperoleh dari sumber informasi yang utamapertama. 13 Data yang diperoleh secara langsung dari tempat penelitian dapat berupa hasil wawancara, observasi, ataupun dokumentasi di apotek Afira di Jl. Lawanggada kel. Kesambi, apotek Mitra Sehat di Jl. Raya Babakan Kudukeras kec. Babakan, apotek Sejahtera di Jl. Pasar minggu No. 98 Kec. Palimanan, Toko obat Alvina di desa Beber Kec. Beber, warungkios ibu Butet di desa Lemah Abang Kec. Lemah Abang, warungkios bapak 13 Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, 2007, Pedoman Penulisan Hukum, hal. 11. Julkarnain di Palimanan Timur Kec. Palimanan. Serta wawancara pada para aparat penegak hukum Polres Cirebon Kasat Narkoba Ajun Komisaris Hartono, Kabag. Operasi Narkoba Ajun Inspektur Satu Jarir Sugoro, SatReskrim Bripka Iman, SH, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Kepala Dinas Kab. Cirebon Hj. Triyani Judawinata, Kabag. Farmasi bapak Uut, dan Balai Besar POM Jawa Barat Seksi Layanan Informasi Konsumen Drs. Ujang Supriyatna, Kepala Desa Palimanan Timur Kec. Palimanan Abdul Rahim. Dan beberapa konsumenpecandu pil dextro yang berada di wilayah kabupaten Cirebon AP di desa Gebang Kulon Kec. Gebang, R di desa Kalimekar Kec. Gebang, BR di desa Kalimekar Kec. Gebang, DD di desa Kalimekar Kec. Gebang, DZ di desa Kudukeras Kec. Babakan, AB di desa Gembongan Kec. Babakan .

b. Data Sekunder

Adalah bahan hukum yang diperoleh dari hukum positif. 14 Yaitu yang diperoleh secara langsung melalui peraturan perundang- undangan yang berkaitan erat dengan penelitian ini, yakni: 1 Undang-undang Dasar 1945 2 Kitab Undang-undang Hukum Pidana 3 Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, Lembar Negara Nomor 144 Tahun 2009 14 Ibid hal 12 4 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika, Lembaran Negara Nomor 143 Tahun 2009 5 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1997 Tentang Psikotropika, Lembaran Negara Nomor 10 Tahun 1997 6 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1963 Tentang Farmasi, Lembaran Negara Nomor 81 Tahun 1963 7 Undang-undang Nomor 419 Tahun 1949 tentang Obat Keras St. No. 419 tgl. 22 Desember 1949 8 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 Tentang Pengamanan Sediaan dan Alat Kefarmasian, Lembar Negara Nomor 138 Tahun 1998, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3778 9 Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2009 Tentan Pekerjaan Kefarmasian, Lembaran Negara Nomor 124 Tahun 2009 10 PerMenKes 347 tahun 1990 tentang Obat Wajib Apotek 11 PerMenKes No. 919 tahun 1999 tentang Penggolongan Obat diperbaiki PerMenKes 949 tahun 2009 12 KepMenKes Nomor 1331 tahun 2002 tentang Pedagang Eceran Obat 13 PerMenKes No. 1148 Tahun 2011 tentang Pedagang Besar Farmasi 14 Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK. 04.1.35.06.13.3534 Tentang Pembatalan Izin Edar Obat Mengandung Dextro Sediaan Tunggal 15 MOU Pertemuan Pembinaan Apotek dan Toko Obat Kabupaten Cirebon tanggal 27 Juli 2010

4. Teknik Pengumpulan Data