dan hanya 1 orang diantara mereka yang mengenyam pendidikan sampai pada tingkat sekolah lanjutan serta ada pula yang tidak
dapat menyelesaikan sekolahnya, karena harus membantu kedua orang tuanya diladang.
Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada kedua belas informan tersebut yang memiliki latar belakang pendidikan yang
berbeda, karena dengan latar belakang pendidikan yang berbeda sangat memungkinkan terciptanya suatu pengetahuan dan
pemahaman yang berbeda pula sehingga hasil penelitian akan yang lebih variatif.
Untuk lebih jelasnya latar belakang pendidikan informan dapat dilihat pada tabel sebagaimana berikut ini.
Tabel 7 Komposisi Informan Berdasarkan Pendidikan
No. Informan Pendidikan
1 Atmo
Tamat SD 2
Dadang Tamat SD
3 Ma’aril Tidak
Tamat SD
4 Marno Tamat
SD 5
M. Jindik Tamat SD
6 Muhapil Tamat
SD 7 Sumarto
Tamat SD
8 Syamsuddin Tamat
SD 9
Ujang Tamat SD
10 Warman Tidak
Tamat SD
11 Warno
Tamat SMP 12
Yanto Tamat SD
Sumber: Wawancara Pribadi dengan Para Informan Belajar adalah cara penting untuk dilakukan dalam kehidupan
kita. Sepanjang waktu kehidupan adalah waktu untuk belajar. Agama mengajarkan konsep belajar seumur hidup. Belajar dimulai
dari buaian sampai liang lahat. Jika mengingat pentingnya belajar, sebuah pepatah Arab menyemangati kita untuk terus belajar
walaupun harus ke negeri Cina. Tidak ada batasan waktu maupun tempat untuk belajar. Tetapi kita sering disibukkan oleh aktivitas
yang menyita waktu. Kita kerja keras habis-habisan sehingga mengabaikan hal penting yang sebenarnya harus dilakukan. Dengan
ilmu pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang dimiliki, seseorang dapat dengan mudah mencapai segala cita-cita dan tujuan
yang hendak dicapai, salah satunya adalah kesuksesan. Dengan pendidikan pun dapat membedakan penghasilan yang akan didapat
oleh individu tersebut. Seperti yang terjadi pada para informan peneliti. Penghasilan mereka cukup bervariatif, berkisar antara
Rp.10.000 sd Rp.30.000 bahkan kadang tak tentu.
Tabel 8 Komposisi Informan Berdasarkan Penghasilan Ekonomi
No. Informan Penghasilan
Ekonomi 1
Atmo Rp.20.000 sd 30.000
2 Dadang Rp.15.000
3 Ma’aril Tidak
Tentu 4 Marno
Rp.20.000 5
M. Jindik Rp.20.000
6 Muhapil
Rp.10.000 sd 15.000 7
Sumarto Rp.20.000 sd 25.000
8 Syamsuddin Tidak
Tentu 9 Ujang
Rp.30.000 10 Warman
Rp.20.000 11 Warno
Tidak Tentu
12 Yanto Rp.25.000
Sumber: Wawancara Pribadi dengan Para Informan Pada umumnya para tukang becak di wilayah ini didominasi oleh
masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah. Namun ada pula diantara mereka yang berasal dari Sulawesi, seperti M. Jindik dan dari etnis
Sunda yakni Dadang dan Ujang. Untuk lebih jelasnya latar belakang daerah asal para informan dapat dilihat dalam tabel sebagaimana
berikut ini Tabel 9
Komposisi Informan Berdasarkan Daerah Asal
No. Informan Daerah
Asal 1
Atmo Malang, Jawa Timur
2 Dadang Cimahi
3 Ma’aril Tegal, Jawa
Tengah 4 Marno
Jawa Tengah
5 M. Jindik
Sulawesi Selatan 6 Muhapil
Pemalang, Jawa
Tengah 7 Sumarto Brebes,
Jawa Tengah
8 Syamsuddin
Solo, Jawa Tengah 9 Ujang
Cianjur 10 Warman
Kediri 11 Warno
Purwodadi 12
Yanto Jawa Tengah
Sumber: Wawancara Pribadi dengan Para Informan
BAB IV ZAKAT FITRAH DALAM PANDANGAN KOMUNITAS