Filemon Ginting : Partikel Dalam Bahasa Batak Karo, 2009. USU Repository © 2009
1.3.2 Manfaat Penelitian
Penelitian ini mempunyai beberapa manfaat yaitu : a. menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat khususnya masyarakat Batak
Karo tentang fungsi partikel yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. b. menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang penggunaan partikel dalam
kalimat bahasa Batak Karo. c. menjadi sumber masukan bagi peneliti lain, khususnya bagi peneliti Bahasa Batak
Karo. d. memperkenalkan bahasa Batak Karo kepada masyarakat sebagai salah satu bahasa
Daerah yang turut memperkaya kebudayaan nasional.
1.4 Metode Penelitian
1.4.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode adalah cara yang harus dilaksanakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik penelitian kepustakaan library research yaitu
mencari dari buku-buku yang membahas tentang masalah tersebut. Selain menggunakan metode kepustakaan, penelitian ini juga menggunakan
metode cakap. Disebut metode cakap karena cara yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah berupa percakapan antara peneliti dengan informan mengandung arti
terdapat kontak peneliti dengan informan di daerah pengamatan yang telah ditentukan Sudaryanto, 1993:137.
Mahsun 2005:128 mengungkapkan metode cakap memiliki teknik dasar berupa teknik pancing. Dikatakan teknik dasar karena “percakapan” yang diharapkan sebagai
pelaksanaan metode ini muncul jika peneliti memberi stimulasi atau pancingan dapat
10
Filemon Ginting : Partikel Dalam Bahasa Batak Karo, 2009. USU Repository © 2009
berupa bentuk atau makna yang biasanya tersusun dalam bentuk daftar pertanyaan pada informan untuk memunculkan gejala kebahasaan yang diharapkan oleh peneliti.
Sebagai teknik dasar tentu memiliki teknik lanjutan. Adapun teknik lanjutan tersebut adalah teknik cakap semuka dan teknik cakap tansemuka. Disebut teknik cakap
semuka karena peniliti melakukan percakapan dengan cara berhadapan langsung dengan informan, sedangkan dinamakan teknik cakap tansemuka karena peniliti tidak bertemu
secara langsung dengan informan yang dijadikan sumber data. Dalam hal ini, percakapan dapat dilakukan melalui telepon atau media lainnya Mahsun, 2005:250.
Mahsun juga mengungkapkan selain kedua teknik lanjutan di atas, metode cakap ini juga memiliki dua lagi teknik lanjutan, yaitu teknik catat dan teknik rekam. Kedua
teknik ini dapat digunakan secara bersamaan dengan penerapan salah satu dari teknik cakap diatas teknik cakap semuka dan teknik cakap tansemuka.
Pada pelaksanaan teknik cakap, peneliti langsung melakukan percakapan dengan pengguna bahasa sebagai informan dengan bersumber pada pancingan yang sudah
disiapkan atau secara spontanitas, maksudnya pancingan dapat muncul di tengah-tengah percakapan Mahsun, 2005:96.
Mahsun juga mengungkapkan seseorang yang dijadikan informan harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:
1. Berjenis kelamin Pria atau Wanita; 2. Berusia antara 25-65 tahun tidak pikun;
3. Orang tua, istri, atau suami informan lahir dan dibesarkan di desa itu serta jarang atau tidak pernah meninggalkan desanya;
4. Berpendidikan maksimal tamat Pendidikan Dasar SD-SLTP;
11
Filemon Ginting : Partikel Dalam Bahasa Batak Karo, 2009. USU Repository © 2009
5. Berstatus sosial menengah tidak rendah atau tidak tinggi dengan harapan tidak terlalu tinggi mobilitasnya;
6. Pekerjaannya bertani atau buruh; 7. Dapat berbahasa indonesia;
8. Memiliki kebanggaan dari isoleknya; dan 9. Sehat jasmani dan rohani.
1.4.2 Metode dan Teknik Analisis Data