Partikel Landasan Teori .1. Kalimat

Filemon Ginting : Partikel Dalam Bahasa Batak Karo, 2009. USU Repository © 2009 Anak kalimat adalah satuan rangkaian susunan yang pada umumnya berfungsi sebagai keterangan nominal dalam memerankan sebagai deskriptif pada suatu frase kata benda Geoff Woollams, 2004:405. Woollams juga mengatakan dalam bukunya “ Tata Bahasa Karo “ bahwa makna sebuah kalimat sering tidak bergantung pada sistem gramatikal dan leksikal saja, tetapi bergantung pada kaedah wacana. Makna sebuah kalimat yang baik pilihan katanya oleh susunan gramatikalnya sering tidak dapat dipahami tanpa memperhatikan hubungannya dengan kalimat lain dalam sebuah wacana. Kalimat dalam Bahasa Batak Karo didominasi oleh bentuk dengan susunan P-S kecuali aktif dan kalimat jati diri,karakteristik susunan S-P ini sesuai dengan fungsinya mengacu pada suatu kata benda yang sudah diketahui atau dapat segera dikenali oleh si lawan bicara untuk kemudian ditambahkan dengan informasi jati diri atau spesifiknya. Sebaiknya kalimat eksistensial umumnya memiliki susunan P-S yang mana lebih banyak berkenaan dengan fungsi presentatis, di mana seorang peserta baru dimunculkan mengikuti predikat.

1.5.2. Partikel

Partikel adalah semacam kata tugas yang mempunyai bentuk khusus yang sangat ringkas atau kecil dengan fungsi-fungsi tertentu Agustien, 1999 : 31. KBBI 2007:647 partikel adalah bentuk tambahan nonsufiks berupa akhiran pada kata tanya, seperti -kah, -lah, -tah dan pun. Sutawijaya, 1997:30 mengatakan partikel ialah bentuk yang biasanya tidak dapat di derivikasi atau diinfleksikan yang mengandung makna gramatikal dan tidak 14 Filemon Ginting : Partikel Dalam Bahasa Batak Karo, 2009. USU Repository © 2009 mengandung makna leksikal. Yang tergolong ke dalam partikel ini adalah preposisi seperti di , ke , dari dan konjungsi seperti dan , atau , yang. Wollams, 2004:356 partikel pada umumnya berbentuk monosilabel yang hampir selalu digunakan di belakang konstituen-konstituen lain, termasuk pula operator- operator lain dan kadang juga sesama partikel lain. Dari segi sintaksis dan fonologi, partikel ini digolongkan ke dalam rangkaian susunan setingkat frase bersama dengan konstituen-konstituen yang diikutinya. Namun, dari segi semantik partikel ini, cenderung dianggap sebagai keterangan terhadap keseluruhan kalimat di mana partikel tersebut berada. Samin 2003:31 mengatakan ada tiga cara penulisan partikel di dalam bahasa Indonesia menurut Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan EyD, yaitu: - Partikel ditulis serangkai atau digabung dengan kata yang mendahuluinya. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah partikel –kah dan –tah yang merupakan partikel penanya dan –lah yang merupakan partikel penegas. - Partikel ditulis terpisah dengan kata yang mendahuluinya. Yang termasuk kelompok ini adalah si, sang dan per. - Partikel yang ditulis serangkai dan ditulis terpisah dengan kata yang mendahuluinya, yaitu partikel pun. Partikel pun yang ditulis serangkai jumlahnya terbatas, sedangkan pun yang ditulis terpisah banyak ditemukan dalam bahasa sehari- hari. 15 Filemon Ginting : Partikel Dalam Bahasa Batak Karo, 2009. USU Repository © 2009 BAB II PEMBAHASAAN

2.1 FUNGSI PARTIKEL DALAM BAHASA BATAK KARO