59 tersebut yang paling mudah dilewati oleh CH
4
. Pada laju permeasi CO
2
yang paling tinggi didapat pada waktu evaporasi 60 detik. Lapisan selektif yang paling
tebal yang dihasilkan pada waktu evaporasi 60 detik menyebabkan gas CO
2
paling mudah melewati membran ini. Namun pada tekanan di atas 70 psi, membran tidak
mampu menahan tekanan yang didapat sehingga kemungkinan terjadi kebocoran membran.
4.3. Variasi Perendaman PEG
Perendaman PEG dilakukan setelah adonan membran selesai di casting dengan ketebalan yang diinginkan, kemudian direndam dalam PEG cair BM 600
selama 30 detik. Setelah perendaman dalam PEG proses selanjutnya sesuai dengan prosedur preparasi membran. Perendaman PEG dilakukan dengan maksud
untuk meminimalkan defect yang mungkin timbul selama casting dan evaporasi di udara terbuka.
Perendaman dalam PEG diamati dalam 3 variasi yaitu tanpa perendaman PEG, perendaman PEG dengan evaporasi 60 detik, dan perendaman PEG tanpa
evaporasi. Pembahasan mengenai variasi ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu variasi perendaman dan variasi evaporasi. Pada variasi perendaman menunjukkan hasil
sebagai berikut :
60 Gambar 23. Pengaruh perendaman membran dalam PEG terhadap selektivitas
membran. Dari gambar 23 di atas, hasil selektivitas evaporasi dengan perendaman
selektivitasnya lebih rendah pada tekanan 10 – 40 psi dibandingkan dengan evaporasi tanpa perendaman, namun pada tekanan selanjutnya 50 – 100 psi
selektivitasnya lebih tinggi. Membran dengan perendaman menghasilkan selektivitas yang lebih stabil dibandingkan tanpa perendaman PEG. Hal ini
disebabkan membran dengan perendaman PEG lebih terlindungi dari kemungkinan terjadinya defect, sehingga morfologi membran yang terbentuk
lebih baik. Variasi evaporasi dengan perendaman PEG didapat hasil sebagai berikut :
5 10
15 20
25 30
35 40
45
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Tekanan psi S
e le
k ti
v it
a s
Evaporasi tanpa perendaman
Evaporasi dan perendaman
61 Gambar 24. Pengaruh perendaman membran dalam PEG terhadap selektivitas
membran. Dari gambar 24 di atas, selektivitas membran dengan perendaman tanpa
evaporasi lebih tinggi dibandingkan membran dengan evaporasi. Hal ini disebabkan membran dengan evaporasi kemungkinan defect yang terjadi akibat
evaporasi di udara lebih besar dibandingkan tanpa evaporasi. Pengaruh perendaman PEG terhadap laju permeasi CH
4
dan CO
2
dapat dilihat pada gambar berikut :
10 20
30 40
50 60
70 80
90
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Tekanan psi S
e le
k ti
v ita
s
Evaporasi dan perendaman
Perendaman tanpa evaporasi
62 a
b Gambar 25. Pengaruh perendaman PEG terhadap a Laju permeasi CH
4
, dan b Laju permeasi CO
2
Pada gambar 25 di atas, laju permeasi CH
4
tanpa perendaman PEG lebih tinggi dibandingkan dengan perendaman PEG, baik dengan maupun tanpa
evaporasi. Laju permeasi CH
4
pada membran tanpa perendaman pada tekanan 10
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4
10 20
30 40
50 60
70 80
90 10
Tekanan psi L
a ju
p e
rm e
a s
i
Tanpa perendaman PEG
Perendaman dan Evaporasi
Perendaman tanpa evaporasi
1
-6
c m
3
S T
P c
m
2
.S .c
m H
g
1 2
3 4
5 6
7
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Tekanan psi L
a ju
p e
rm e
a s
i
Tanpa perendaman PEG
Perendaman dan Evaporasi
Perendaman tanpa evaporasi
1
-6
c m
3
S T
P c
m
2
.S .c
m H
g
63 psi tidak dapat diukur, hal ini karena pada tekanan tersebut CH
4
belum mampu menembus membran. Perendaman lebih mampu menahan CH
4
untuk melewati membran. Hal ini disebabkan morfologi membran yang direndam PEG memiliki
pori yang lebih rapat dengan perlakuan perendaman tersebut, sehingga difusi CH
4
lebih lambat. Pada laju permeasi CO
2
tanpa perendaman merupakan yang tertinggi dibandingkan yang lain. Hal ini disebabkan pori membran tanpa perendaman lebih
besar, sehingga CO
2
lebih mudah lewat. Namun karena permeasi CH
4
juga besar maka nilai selektivitasnya menjadi rendah. Laju permeasi CO
2
dengan perendaman PEG tanpa evaporasi lebih tinggi dibandingkan dengan evaporasi.
Hal ini disebabkan morfologi membran yang lebih baik pada perendaman tanpa evaporasi.
4.4. Variasi Media Penyimpanan