Konsep Dasar Pemisahan Gas Dengan Membran

20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Dasar Pemisahan Gas Dengan Membran

Bersamaan dengan terus meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, konsumsi energipun cenderung meningkat dari 305,7 juta BOE Barrel Oil Equivalent ditahun 1992 sampai 506,8 juta BOE pada tahun 2003 Purwanto, 2004. Untuk memenuhi kebutuhan energi ini maka berbagai sumber energi terus dikembangkan, salah satunya adalah gas alam. Gas alam merupakan energi alternatif pengganti minyak bumi yang cukup menjanjikan mengingat ketersediaannnya di Indonesia. Kandungan pengotor pada gas alam seperti CO 2 perlu dihilangkan sebelum diolah menjadi produk akhir yang diinginkan, karena pengotor ini dapat menghambat proses pengolahan gas dan menimbulkan polusi lingkungan. Proses penghilangan CO 2 dari gas alam dapat dilakukan dengan berbagai macam proses, misalnya kriogenik, cairan absorbsi, dan teknologi membran. Proses-proses ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Aplikasi yang terbaik dan paling menguntungkan untuk digunakan dalam pemisahan gas tergantung dari sifat dan kapasitas gas yang akan diolah. Dari tabel 1 dapat dilihat perbandingan dari proses pemisahan gas alam yang lazim dilakukan Baker, 2000. 21 Tabel 1. Perbandingan Metode Pemisahan CO 2 Metode Pemisahan Kelebihan Kekurangan Aplikasi Absorbsi • Selektivitas tinggi • Biaya modal rendah • Sulit untuk daerah terpencil • Konsumsi energi tinggi • Ada regenerasi pelarut Untuk umpan diatas 50 juta kaki kubik per hari MMscfd, kandungan CO 2 rendah Kriogenik • Selektivitas tinggi • Biaya modal rendah • Biaya operasional tinggi • Konsumsi energi tinggi Kandungan CO 2 rendah Membran • Operasi sederhana dan mudah • Tidak membutuhkan ruang yang besar • Konsumsi energi relatif rendah • Ramah lingkungan dan dapat diregenerasi • Instalasi modul cepat • Cocok untuk daerah terpencil • Selektivitas lebih rendah • Umur pemakaian pendek • Biaya modal tinggi apabila butuh rekompresi • Tidak tahan temperatur tinggi • Tidak tahan keasamaan atau kebasaan yang tinggi Umpan dibawah 50 MMscfd dengan kandungan CO 2 tinggi 10 Karbon dioksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Kandungan CO 2 di udara segar bervariasi antara 300 ppm sampai dengan 600 22 ppm bergantung pada lokasi. Menurut Otoritas Keselamatan Maritim Australia, pada konsentrasi tiga persen berdasarkan volume di udara, ia bersifat narkotik ringan dan menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi, dan menyebabkan penurunan daya dengar. Pada konsentrasi sekitar lima persen berdasarkan volume, ia menyebabkan stimulasi pusat pernafasan, pusing-pusing, kebingungan, dan kesulitan pernafasan yang diikuti sakit kepala dan sesak nafas. Pada konsentrasi delapan persen, ia menyebabkan sakit kepala, keringatan, penglihatan buram, tremor, dan kehilangan kesadaran setelah paparan selama lima sampai sepuluh menit Davidson, 2003. Oleh karena bahaya kesehatan di atas, penanganan CO 2 baik dalam proses pemisahan maupun setelah berhasil dipisahkan haruslah ditangani dengan cermat dan memperhatikan aspek keselamatan kerja dan lingkungan alam. Ada beberapa skenario pelepasan CO 2 setelah dipisahkan dari gas alam, yaitu : 1. Gas CO 2 dilepas ke udara melalui pembakaran gas buang yang tidak bermanfaat. 2. Apabila kandungan gas CO 2 pada gas alam tinggi, CO 2 dapat dimasukkan kembali ke dalam bumi di bawah batuan reservoir. 3. Gas CO 2 dimanfaatkan dengan mengubah menjadi produk lain yang bermanfaat seperti dry ice. 23

2.2. Definisi Membran