Proyeksi Jumlah Kenderaan Bermotor Menurut Jenisnya Di Pematang Siantar Tahun 2010

(1)

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT

JENISNYA DI PEMATANG SIANTAR TAHUN 2010

TUGAS AKHIR

NURIKA MAYUNI PURBA

062407159

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN


(2)

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT

JENISNYA DI PEMATANG SIANTAR TAHUN 2010

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya

NURIKA MAYUNI PURBA 062407159

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009


(3)

PERSETUJUAN

Judul : PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN

BERMOTOR

MENURUT JENISNYA DI PEMATANG SIANTAR TAHUN

2010

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : NURIKA MAYUNI PURBA

Nomor Induk Mahasiswa : 062407159

Program Studi : D-3 STATISTIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM

(FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Diluluskan di

Medan, Mei 2009 Diketahui/Disetujui oleh :

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing,

Dr. Saib Suwilo, M. Sc. Drs. Henry

Rani Sitepu

NIP. 131 796 149 NIP. 131 945


(4)

PERNYATAAN

PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI PEMATANG SIANTAR TAHUN 2010

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapakutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Mei 2009

NURIKA MAYUNI PURBA 062407159


(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dengan limpah dan karunia-Nya, penulis mampu menyelesaikan laporan tugas akhir ini dalam waktu yang telah ditetapkan.

Laporan yang bejudul “PROYEKSI JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR MENURUT JENISNYA DI PEMATANG SIANTAR TAHUN 2010” ini dimaksudkan adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Tugas Akhir pendidikan program Diploma III Statistika USU.

Sesuai dengan judulnya, dalam laporan ini akan dibahas mengenai perhitungan jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya di Pematang Siantar tahun 2010.

Dalam proses pembuatan laporan ini, penulis telah mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, baik berupa material spiritual, informasi, maupun administrasi. Oleh karena itu, sudah selayaknya penulis menyampaikan terima kasih kepada :Bapak Prof. Dr. Eddy Marlianto, M.Sc selaku dekan FMIPA Universitas Sumatera Utara, Bapak Dr. Saib Suwilo selaku ketua jurusan FMIPA Universitas Sumatera Utara, Bapak Drs. Henry Rani Sitepu,M.Si selaku dosen pembimbing pada penyelesaian tugas akhir ini, seluruh dosen dan pegawai di FMIPA USU. Akhirnya, tidak terlupakan kepada orang tua penulis, Nugraha, Nurul dan Ihsan selaku adik-adik penulis yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang sangat berarti buat penulis serta ucapan terima kasih buat kelima sahabat penulis yang telah membantu menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Walaupun penulis sudah berupaya semaksimal mungkin, namun penulis juga menyadari kemungkinan terdapat kesalahan dan kesilapan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran-saran dan kritikan yang dapat memperbaiki laporan ini.


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan i

Pernyataan ii

Penghargaan iii

Daftar Isi iv

Daftar Tabel v

BAB 1 Pendahuluan 1

1.1.Latar Belakang 1

1.2.Identifikasi Masalah 2

1.3.Maksud dan Tujuan 2

1.4.Metodologi Penelitian 3

1.5.Lokasi dan Waktu 5

1.6.Sistematika Penulisan 5

BAB 2 Tinjauan Teoritis 7

2.1.Pengertian Peramalan 7

2.2.Kegunaan Peramalan 7

2.3.Jenis-jenis Peramalan 8

2.4.Metodologi Penelitian 10

2.5.Nilai kesalahan (Error) dalam Peramalan 13 BAB 3 TINJAUAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK 14 3.1.Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) 14 3.2.Kegiatan Badan Pusat Statistik (BPS) 14 3.3.Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik 16 3.4.Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian di BPS 17

3.4.1.Bagian Tata Usaha 17

3.4.2.Bidang Statistik Produksi 18 3.4.3.Bidang Statistik Distribusi 19

3.4.4.Bidang Statistik Sosial 21

3.4.5.Bidang IPDS 22

3.5.Visi dan Misi Badan Pusat Statistik 22 3.5.1.Visi dari Badan Pusat Statistik 22 3.5.2.Misi dari Badan Pusat Statistik 23 3.6.Ruang Lingkup Kegiatan Kantor BPS Prov. SUMUT 23

BAB 4 PEMBAHASAN 24

4.1.Pengumpulan Data 24

4.2.Pengolahan Data 25

4.3.Nilai Kesalahan dari Peramalan 38

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM 49

5.1.Pengertian Implementasi Sistem 49


(7)

5.3.Langkah-Langkah Memulai Pengolahan Data dengan Excel50

5.4.Menyimpan Data 52

5.5.Pemrosesan Data dengan Rata-Rata Bergerak 3 Tahunan 52

5.6.Menghitung Kesalahan Ramalan 53

5.7.Hasil Perhitungan Rata-Rata Bergerak3Tahunan dlm Excel 55 5.8.Hasil Perhitungan Hasil Ramalan (Error) dalam Excel 55

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 56

6.1.Kesimpulan 56

6.2.Saran 57


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 4.1 Jumlah Kendaraan Menurut Jenisnya di Pematang Siantar 24 Tabel 4.2 Proyeksi Jumlah Mopen Kota di Pematng Siantar tahun 2010 25 Tabel 4.3 Proyeksi Jumlah Bus Umum tahun di Pematang Siantar tahun 2010 25 Tabel 4.4 Proyeksi Jumlah Taxi di Pematang Siantar tahun 2010 26 Tabel 4.5 Proyeksi Jumlah Gerobak Umum di Pematang Siantar tahun 2010 26 Tabel 4.6 Ramalan jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya dari

Tahun 2008-2010 38

Tabel 4.7 Analisa Kesalahan Proyeksi Jumlah Mopen Kota di Pematang

Siantar 38

Tabel 4.8 Analisa Kesalahan Proyeksi Jumlah Bus Umum di Pematang

Siantar 39

Tabel 4.9 Analisa Kesalahan Proyeksi Jumlah Taxi di Pematang Siantar 39

Tabel 4.10 Analisa Kesalahan Proyeksi Jumlah Gerobak Umum di

Pematang Siantar 40


(9)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan perekonomian suatu Negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia industri di Negara tersebut. Misalnya, industri kendaraan bermotor atau otomotif.

Industri ini sempat mengalami pasang surut, yaitu pada tahun 1998 dimana Negara Indonesia sedang mengalami krisis ekonomi dan moneter. Sehingga banyak perusahaan-perusahaan industri dengan terpaksa mengurangi jumlah karyawannya, termasuk industri otomotif itu sendiri. Hal tersebut tentu juga memberikan dampak yang negatif bagi masyarakat.


(10)

Walaupun demikian perusahaan-perusahaan industri otomotif semakin banyak memproduksi kendaraan bermotor dengan berbagai jenis dan harga yang terjangkau oleh masyarakat, dan tentunya produksinya juga akan meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini memperparah kondisi jalan yang menyebabkan kemacetan akibat dari kurangnya penertiban aturan lalu lintas dan kondisi lingkungan yang buruk akibat polusi udara.

Oleh karena itu penulis mencoba untuk memproyeksikan banyaknya kendaraan bermotor di Pematang Siantar pada Tahun 2010, untuk mengetahui seberapa besar peningkatannya.

1.2. Identifikasi Masalah

Penyusunan Tugas Akhir ini akan menguraikan tentang aspek-aspek jumlah kendaraan bermotor di Pematang Siantar serta metode-metode perhitungannya.

Maka permasalahan yang dikaji dalam Tugas Akhir ini adalah :

1. Berapa Banyak Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya di Pematang Siantar pada tahun 2010.

2. Jenis Kendaraan Bermotor manakah yang banyak terdapat di Pematang Siantar tahun 2010.


(11)

Maksud dan tujuan penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui seberapa besar peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Pematang Siantar pada tahun 2010.

Dan diharapkan penulis juga dapat memberikan informasi bagi pemakai data, pembaca serta bagi kepentingan pemerintah daerah guna melihat jenis kendaraan bermotor manakah yang paling banyak terdapat di Pematang Siantar pada tahun 2010, serta dampak-dampaknya.

1.3. Metodologi Penelitian

Untuk mendukung penyusunan Tugas Akhir, maka penulis membutuhkan data yang diperoleh melalui serangkaian kegiatan, penelitian, riset maupun pengambilan data. Data di dalam riset tersebut penulis menggunakan beberapa metode diantaranya :

1. Metode Penelitian Kepustakaan (Studi Literatur)

Dalam hal ini pengumpulan data serta keterangan-keterangan dapat dilakukan dengan membaca serta mempelajari buku-buku ataupun


(12)

literatur pelajaran yang didapat di perkuliahan ataupun umum, serta sumber informasi lainnya yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Prov. Sumatera Utara. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur, disusun dan disajikan dalam bentuk angka-angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut.

3. Metode Pengolahan Data

Adapun pengolahan data dalam meramalkan Jumlah Kendaraan Bermotor di Pematang Siantar tahun 2010 dengan menggunakan perumusan Rata-rata Bergerak Linier (Linier Moving Average), yaitu :

a. Menentukan smoothing pertama (S't)

N

X X

X X

S t t t t N

t

1 2

1 ...

' = + − + − + + − +

S't = Smoothing pertama periode t


(13)

N = Jumlah periode

b. Menentukan smoothing kedua (S"t)

N

N t S t

S t

S t S t

S" = ' + ' −1+ ' −2+...+ ' − +1

S"t = smoothing kedua periode t

c. Menentukan besarnya konstanta (at)

at= S't + ( S't - S"t ) = 2S't - S"t

at = besarnya konstanta periode t

d. Menentukan besarnya Slope (bt)

1 ) " ' ( 2

− − =

N t S t S bt

bt = slope / nilai trend dari data yang sesuai

e. Menentukan besarnya Forecast

Ft+m = at + bt(m)

Ft+m = besarnya forecast


(14)

1.4. Lokasi dan Waktu

Dalam melakukan peninjauan untuk penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil data yang sudah ada pada Badan Pusat Statistik (BPS) Prov. Sumatera Utara. Penulis mengambil data dari tahun yang lampau sampai tahun tertentu guna melakukan analisis. Sedangkan waktu yang digunakan untuk peninjauan adalah selama satu bulan.

1.5. Sistematika Penulisan

Seluruh penulisan dari Tugas Akhir ini disusun dalanm beberapa bab yang setiap bab tersebut berisikan sub-sub bab, disusun guna memudahkan pembaca untuk mengerti dan memahami isi penulisan ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini mengutarakan tentang Latar Belakang. Identifikasi Masalah, Maksud dan Tujuan, Metode Penelitian yang


(15)

mencakup lokasi serta waktu pengambilan data dan Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II Bab ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang mencakup penyelesaian masalah sesuai dengan judul dan permasalahan yang diutarakan.

BAB III SEJARAH SINGKAT BPS

Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat berdirinya Badan Pusat Statistik beserta Stuktur Organisasinya.

BAB IV PEMBAHASAN

Bab ini menerangkan penganalisisan data yang telah diamati dan dikumpulkan.

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini membahas tentang software yang digunakan dalam analisis data serta cara penggunaan dari software yang dipakai.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menerangkan tentang kesimpulan data yang telah dianalisis serta saran-saran.


(16)

Bab 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1.Pengertian Peramalan

Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Metode peramalan merupakan cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar data yang relavan pada masa lalu.

Baik tidaknya sesuatu peramalan disusun ditentukan oleh metode yang digunakan, juga ditentukan baik tidaknya informasi yang digunakan. Jika informasi yang digunakan tidak dapat meyakinkan, maka hasil peramalan yang disusun juga akan sukar dipercaya akan ketepatannya.

2.2.Kegunaan Peramalan

Seiring terdapat waktu tenggang (time lag) antara kesadaran akan peristiwa atau kebutuhan mendatang dengan peristiwa itu sendiri. Adanya waktu tenggang (time lag) ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan peramalan. Dalam situasi


(17)

seperti ini peramalan diperlukan untuk menetapkan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau timbul, sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan.

Organisasi selalu menentukan saran dan tujuan, berusaha menduga faktor-faktor lingkungan, lalu memilih tindakan yang diharapkan akan menghasilkan pencapaian sasaran dan tujuan tersebut. Dalam hal ini permalan merupakan bagian integral dari kegiatan pengambilan keputusan manajemen yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan manajemen pada hal-hal yang belum pasti. Ada 3 (tiga) peranan peramalan yang penting, yaitu :

1. Penjadwalan sumber daya yang tersedia.

2. Penyediaan sumber daya tambahan.

3. Penentuan sumber daya yang diinginkan.

Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan, namun 3 (tiga) kelompok diatas merupakan bentuk khas dari kegunaan peramalan jangka pendek, menengah, dan panjang.

2.3.Jenis-jenis peramalan

Pada umumnya peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi tergantung dari cara melihatnya. Apabila dilihat dari sifat penyusunannya, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :


(18)

1) Peramalan yang subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau intuisi dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan dari orang yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut.

2) Peramalan yang objektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan metode dalam penganalisaan data tersebut.

Disamping itu, jika dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :

1) Peramalan jangka panjang, yaitu pramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan yang jangka waktunya lebih dari satu setengah tahun atau tiga semester. Peramalan seperti ini misalnya diperlukan dalam penyusunan rencana pembangunan suatu negara atau daerah dan rencana investasi atau rencana ekspansi dari suatu perusahaan.

2) Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil ramalan dalam jangka waktu yang kurang dari satu setengah tahun, atau tiga semester. Peramalan seperti ini diperlukan dalam penyusunan rencana tahunan, rencana kerja operasional, dan anggaran. Contohnya penyusunan rencana produksi, rencana penjualan, rencana persediaan, anggaran produksi, dan anggaran perusahaan.

Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :


(19)

1) Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat tergantung pada orang yang menyusunnya. Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan berdasarkan pemikiran yang bersifat intuisi, judgment atau pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari penyusunnya. Biasanya peramalan secara kualitatif ini didasarkan atas hasil penyelidikan.

2) Peramalan kuantitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi sebagai berikut :

a) Adanya informasi tentang keadaan yang lain.

b) Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data.

c) Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang akan datang.

2.4.Metodologi Penelitian

Metode smoothing merupakan teknik meramal dengan cara mengambil rata-rata dari beberapa periode yang lalu untuk menaksir nilai pada masa atau periode yang akan datang. Dalam metode smoothing ini data historis digunakan untuk memperoleh angka yang diratakan. Metode smoothing ini dibagi menjadi dua, yaitu :


(20)

Metode ini dilakukan dengan mengambil sekelompok nilai pengamatan, mencari rata-ratanya kemudian menggunakan rat-rata tersebut sebagai ramalan untuk periode yang akan datang. Metode ini disebut rata-rata bergerak karena setiap kali data observasi baru tersedia, maka angka rata-rata baru dihitung dan digunakan sebagai ramalan (forecast). Metode moving average ini dibagi menjadi dua yaitu :

a) Rata-rata bergerak tunggal (single moving average) Metode ini mempunyai karakteristik khusus yaitu :

i. Menentukan ramalan pada periode yang akan datang memerlukan data historis selama jangka waktu tertentu. Misalnya, dengan empat bulan moving average, maka ramalan bulan kelima baru bisa dibuat setelah bulan keempat selesai / berakhir.

ii. Semakin panjang jangka waktu moving average,efek pelicinan semakin terlihat dalam ramalan atau menghasilkan moving average yang semakin halus.

b) Rata-rata bergerak ganda (double moving average)

Sesuai dengan judul yang telah dibuat, bahwa analisis data dengan menggunakan metode rata-rata bergerak linier. Metode ini merupakan bagian dari rata-rata bergerak ganda. Dasar dari metode ini adalah menghitung rata-rata bergerak yang kedua. Rata-rata bergerak ganda ini merupakan rata-rata bergerak dari rata-rata bergerak,dan menurut simbol ditulis sebagai : MA(MxN) dimana artinya adalah MA(M) periode dari MA(N).


(21)

Adapun prosedur peramalan rata-rata bergerak linier meliputi tiga aspek : 1) Penggunaan rata-rata bergerak tunggal pada waktu t (ditulis S't)

2) Penyesuaian, yang merupakan perbedaan antara rata-rata bergerak tunggal dan ganda pada waktu t (ditulis S't - S"t )

3) Penyesuaian untuk kecenderungan dari periode t keperiode t+1 (atau keperiode t+m jika kita meramalkan m periode kemuka).

Prosedur rata-rata bergerak linier secara umum dapat diterangkan melalui persamaan berikut :

a. Menentukan smoothing pertama (S't)

N

X X

X X

S t t t t N

t

1 2

1 ...

' = + − + − + + − +

S't = Smoothing pertama periode t

Xt = nilai rill periode t N = Jumlah periode

b. Menentukan smoothing kedua (S"t)

N

S S

S S

S t t t t N

t

1 2

1 ' ... ' '

'

" = + − + − + + − +

S"t = smoothing kedua periode t

c. Menentukan besarnya konstanta (at) at= S't + ( S't - S"t ) = 2S't - S"t


(22)

d. Menentukan besarnya slope (bt)

1 ) " ' ( 2

− − =

N S S

b t t

t

bt = slope / nilai trend dari data yang sesuai

e. Menentukan besarnya forecast Ft+m = at + bt(m)

Ft+m = besarnya forecast

m = jangka waktu forecast

2.5.Nilai Kesalahan (Error) dalam Peramalan

Dalam menghitung nilai kesalahan (Error) ramalan tersebut, dapat digunakan rumus dibawah ini :

1 +

= Xt

e -F t+1

2 1 1 2

) ( ++

= Xt Ft

e

Bilamana deret data menunjukkan trend, maka MA tunggal akan menghasilkan sesuatu yang menyerupai kesalahan sistematis dan kesalahan


(23)

sistematis ini dapat dikurangi dengan menggunakan perbedaan antara nilai rata-rata bergerak tunggal dan nilai rata-rata-rata-rata bergerak ganda.

Dalam peramalan time series, metode peramalan terbaik adalah metode yang memenuhi kriteria ketepatan ramalan. Kriteria ini berupa Mean Square Error (MSE) dan Mean Absolute Percentage Error (MAPE).

Untuk nilai tengah kesalahan kuadrat (Mean Square Error) ditulis :

2

1

) (

=

= n

i

i i

n F X MSE

Untuk nilai tengah kesalahan persentase absolute (Mean Absolute Percentage Error) ditulis dengan :

= = n

i i

n PE MAPE

1

Dimana PE merupakan kesalahan persentasenya (percentage error) :

100 *   

 − =

i i i X

F X PE


(24)

Bab 3

TINJAUAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK

3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik

Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) propinsi sumatera utara merupakan lembaga pemerintahan non departemen yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden.Badan Pusat Statistik ini ada sejak :

1. Masa Pemerintahan Hindia Belanda 2. Masa Pemerintahan Jepang

3. Masa Kemerdekaan Republik Indonesia 4. Masa Orde Baru

5. Masa Reformasi sampai sekarang


(25)

Adapun kegiatan dari Badan Pusat Statistik ini antara lain: 1. Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data ini ada berbagai cara yang dipakai yaitu: sensus, survei sektoral, studi khusus dan pemanfaatan catatan administrasi.

Sensus adalah kegiatan yang berskala besar yang dilakukan sepuluh tahun sekali sebagai upaya pengumpulan data secara menyeluruh. BPS melakukan tiga macam sensus yaitu:

a. Sensus Penduduk yang dilaksanakan pada tahun berakhiran 0 (Nol). b. Sensus Pertanian yang dilaksanakan pada tahun berakhiran 3 (tiga). c. Sensus Ekonomi yang dilaksanakan pada tahun berakhiran 6 (enam).

Survei Antar Sensus adalah kegiatan pengumpulan data yang berkaitan dengan sensus.

Survei Sektoral adalah survei yang bebas penyelenggaraannya dan tidak mengait dengan salah satu sensus. Pemanfaatan catatan administrasi dilakukan bekerjasama dengan departemen/instansi Pemerintah atau Swasta yang mengelola administrasi atau melaksanakan survei khusus, guna menghasilkan data statistik yang beragam, lebih lengkap untuk memenuhi berbagai keperluan dan diusahakan pelaksanaannya dilakukan secara teratur.

Studi khusus dilakukan untuk mempelajari kegiatan aspek statistik guna memberi masukan untuk pengumpulan data statistik yang baru, penyempurnaan metode yang sudah ada sebelum diimplementasikan secara nasional.


(26)

2. Pengolahan Data

Kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data, kegiatan ini dilakukan dengan dua cara yaitu cara komputerisasi dengan cara manual. Di bidang perangkat keras saat ini BPS mempunyai jaringan yang terbesar di Indonesia hingga tingkat Kabupaten/Kotamadya dan dikelompokkan munurut Lokal Area Network untuk keperluan Resource Sharing.

3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

Adapun tujuan dari struktur organisasi lini dan staf di Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Propinsi Sumatera Utara adalah :

a. Pengkoordinasian yaitu yang memungkinkan komunikasi integrasi berbagai departemen dan kegiatan – kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain. b. Pemberian saran yaitu memberikan saran atau membuat rekomendasi bagi

manajemen.

c. Pembuatan keputusan yaitu membuat keputusan – keputusan dan mengamati bagaimana pelaksanaan dari keputusan tersebut.

Sebagaimana dalam lampiran dalam organisasi Kantor Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara dipimpin seorang Kepala Kantor. Kepala Kantor dibantu bagian tata usaha yang terdiri dari :

a. Sub Bagian Urusan Dalam b. Sub Bagian Perlengkapan


(27)

c. Sub Bagian Keuangan d. Sub Bagian Kepegawaian

e. Sub Bagian Bina Potensi / Bina Program

Sedangkan Bidang Penunjang Statistk Terdiri dari Lima (5) bidang yaitu : 1.Bidang Statistik Produksi

2.Bidang Statistik Distrubusi 3.Bidang Statistik Sosial

4.Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statitik (IPDS) 5 .Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

3.4 Tugas dan Wewenang Masing–Masing Bagian di Badan Pusat Statistik

Wewenang (authority) adalah : hak untuk melakukan sesuatu atau memerintahkan orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.Contoh: seorang manager suatu organisasi mempunyai hak untuk memberi, perintah dan tugas serta menilai pelaksanaan kerja bawahannya.

Tugas adalah: kewajiban untuk melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Contoh: sekretaris yang mengarsip surat, membuat notulen rapat.


(28)

a. Menyusun program kerja tahun bidang.

b. Mengatur dan melaksanakan penghimpunan barang dan penyusunan program kerja tahunan baik rutin maupun proyek kantor statistik propinsi dan menyampaikan ke Badan Pusat Statistik.

c. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang meliputi surat – surat penggandaan atau percetakan kearsipan, rumah tangga dan pemeliharaan gedung keamanan dan lingkungan sertaperjalanan dinas maupun luar negeri.

d. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang meliputi penyusunan, penyimpanan atau penggudangan, inventarisasi dan penghapusan serta pemeliharaan perlengkapan.

e. Mengatur dan melaksanakan urusan dan keuangan yang meliputi tata usaha keuangan, perbankan, vertikasi dan pembukuan.

f. Mengatur dan melaksanakan urusan dan mutasi pegawai, pembinaan pegawai, kesejahteraan pegawai, administrasi jabatan dan fungsional, hukum,organisasi tata laksana serta penyajian.

g. Menyusun laporan kegiatan bagian secara berkala dan sewaktu – waktu. h. Mengatur dan melaksanakan urusan penyelenggaraan berbagai pelatihan

teknis dan pelatihan administratif.


(29)

a. Menyusun program kerja tahunan bidang yang meliputi kegiatan statistik pertanian, industri, konstruksi energi dan statistik produksi lainnya yang ditemukan.

b. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat dibidang statistik produksi.

c. Mengatur dan mengkordinasikan penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan dipusat pelatihan serta mengatur pencatahan pelatihannya.

d. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik Propinsi atau pimpinan bagian proyek untuk menyiapkan program pelatihan petugas lapangan. e. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dan pengawasan lapangan

terhadap pelaksanaan lapangan produksi.

f. Mengatur dan melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan dokumen hasil pengumpulan data statistik produksi.

g. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data, mengatur dan menyiapkan data statistik produksi melalui komputer sesuai yang diterapkan.

h. Mengatur dan melaksanakan evaluasi hasil kerja kegiatan statistik produksi.

i. Mengatur dan menyiapkan hasil pengolahan sttistik produksi yang akan dikirim ke pusat melalui komputer sesuai dengan jadwal yang ditentukan. j. Membantu kepala kantor badan pusat statistik propinsi melakukan

pembinaan secara teratur petugas pencacah, pengawas dan pemeriksaan pengumpulan data statistik produksi, kabupaten, kotamadya, maupun dikecamatan.


(30)

3.4.3 Bidang Statistik Distribusi

a. Menyusun program kerja tahunan bidang yang meliputi pelaksanaan kegiatan statistik pertanian, industri pertambangan, energi dan satistik produksi lainnya yang ditentukan.

b. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat dibidang statistik produksi.

c. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik memimpin proyek untuk menyiapkan proyek tugas lapangan.

d. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur pelatihan.

e. Mengatur dan melaksanakan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan, melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan statistik produksi.

f. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut, dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik produksi.

g. Mengatur dan melaksananakan penerimaan dan pemeriksaan dokumen hasil pengumpulan data statistik distribusi.

h. Mengatur dan melaksanakan pengolahan data statistik distribusi secara sederhana sesuai yang diterapkan oleh pusat.

i. Bersama- sama dengan bidang pengolahan data dan menyiapkan pengolahan statistik distribusi melalui komputer sesuai yang diterapkan. j. Mengatur dan mengevaluasi hasil kegiatan statistik distribusi sebagai


(31)

k. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik propinsi melakukan pembinaan secara teratur petugas pencacah,pengawas dan pemeriksaan penyimpulan data statistik produksi, kabupaten,kotamadya ataupun di kecamatan.

3.4.4 Bidang Statistik Sosial

a. Menyusun program kerja tahunan bidang-bidang yang utama ruang lingkup bidang statistik kependudukan adalah meliputi pelaksanaan kegiatan statistik demokratis dan rumah tangga dan statistik kepedudukan lainnya.

b. Mengatur keikutsertaan program lainnya yang akan diselenggrakan oleh statistik bidang penduduk .

c. Membantu kepala kantor Badan Pusat Statistik propinsi atau pimpinan bagian proyek untuk menyiapkan pengolahan latihan tugas lapangan d. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaran latihan tugas lapangan

dipusat serta mengatur penjatahan pelatihannya.

e. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen untuk melaksanakan tugas lapangan .

f. Melakukan pembinaan dan pengawasan lapangan terhadap pengawasan kegiatan statistik kependudukan.

g. Bersama-sama dengan bidang pengolahan data mengatur dan menyiapkan pengolahan data statistik kependudukan melalui komputer sesuai yang ditetapkan


(32)

h. Mengatur dan melaksanakn penerimaan dokumen hasil dari pengumpulan data statistik kependudukan.

3.4.5 Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik

a. Menyusun program kerja tahunan

b. Melaksanakan penyusunan, pemeliharaan, penyelesaian permasalahan dan pengembangan sistem jaringan komunikasi data sesuai dengan aturan yang ditetapkan serta membantu penyerapan teknologi informasi

c. Mengatur dan melaksanakan keikutsertaan dalam program latihan yang diselenggarakan oleh badan pusat statistik dalam bidang pengolahan, penyajian dan pelayanan statistik .

d. Melaksanakan koordinasi pengolahan dan pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak serta menyusun sistem pengolahan data

e. Mengatur integrasi penggunaan sistem dan program aplikasi pengolahan data statistik seprti data statistik kependudukan , data statistik produksi dan data statistik distribusi termasuk sarana pendukungnya.


(33)

3.5.1 Visi dari Badan Pusat Statistik

Badan pusat statistik mempunyai visi menjadikan informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan tekhnologi informasi yang mutakhir.

3.5.2 Misi dari Badan Pusat Statistik

Dalam menunjang pembangunan nasinal badan pusat statistik mengemban misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang bermutu, handal, efektif, dan efesien.

3.6 Ruang Lingkup Kegiatan Kantor BPS Provinsi Sumatra Utara

a. Merencanakan kegiatan badan pusat statistik untuk dilaksanakan misalnya : jenis data yang akan dikumpulkan, kegunaan data dan lain-lain.

b. Mengumpulkan data badan pusat statistik c. Mengolah data badan pusat statistik d. Menyajikan Data Badan Pusat Statistik. e. Menganalisa Data Badan Pusat Statistik. f. Memasyarakatkan Data Badan Pusat Statistik.


(34)

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1.Pengumpulan Data

Pada bab 4 ini penulis akan memproyeksikan jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya di Pematang Siantar tahun 2010.Dalam menghitung jumlah kendaraan bermotor tahun 2010, penulis menggunakan data tahun sebelumnya yaitu tahun 2001-2007.Adapun data jumlah kendaraan tahun 2001-2007 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.1.Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya di Pematang Siantar

Tahun Mopen Kota

Bus

Umum Taxi

Gerobak Umum

2001 848 234 20 553

2002 848 205 20 553

2003 1186 628 55 231

2004 1358 444 56 447

2005 2131 444 72 447

2006 2131 444 72 447

2007 1370 444 66 447

Jumlah 9872 2843 361 3125


(35)

4.2.Pengolahan Data

Dari data diatas maka penulis akan memproyeksikan jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya di Pematang Siantar tahun 2010 dengan menggunakan metode pemulusan rata-rata bergerak ganda linier seperti tabel dibawah ini :

Tabel 4.2 Proyeksi Jumlah Mopen Kota di Pematng Siantar tahun 2010

Tahun Periode Mopen Kota

Rata-rata bergerak

tunggal (S't)

Rata-rata bergerak

ganda (S"t)

a b a + b

(m)

2001 1 848

2002 2 848

2003 3 1186 960,67

2004 4 1358 1130,67

2005 5 2131 1558,33 1216,56 1900,11 341,78 2006 6 2131 1873,33 1520,78 2225,89 352,56 2241,89 2007 7 1370 1877,33 1769,67 1985 107,67 2578,44

2008 8 2092,67

2009 9 2200,33

2010 10 2308

Tabel 4.3 Proyeksi Jumlah Bus Umum tahun di Pematang Siantar tahun 2010

Tahun Periode Bus Umum

Rata-rata bergerak

tunggal (S't)

Rata-rata bergerak

ganda (S"t)

a b a + b


(36)

2001 1 234

2002 2 205

2003 3 628 355,67

2004 4 444 425,67

2005 5 444 505,33 428,89 581,78 76,44

2006 6 444 444 458,33 429,67 -14,33 658,22

2007 7 444 444 464,44 423,56 -20,44 415,33

2008 8 403,11

2009 9 382,67

2010 10 362,22

Tabel 4.4 Proyeksi Jumlah Taxi di Pematang Siantar tahun 2010

Tahun Periode Taxi

Rata-rata bergerak tunggal (S't) Rata-rata bergerak ganda (S"t)

a b a + b

(m)

2001 1 20

2002 2 20

2003 3 55 31,67

2004 4 56 43,67

2005 5 72 61 45,44 76,56 15,56

2006 6 72 66,67 57,11 76,22 9,56 92,11

2007 7 66 70 65,89 74,11 4,11 85,78

2008 8 78,22

2009 9 82,33

2010 10 86,44

Tabel 4.2.4.Proyeksi Jumlah Gerobak Umum di Pematang Siantar tahun 2010

Tahun Periode Gerobak Umum Rata-rata bergerak tunggal (S't) Rata-rata bergerak ganda (S"t)

a b a + b

(m)

2001 1 553

2002 2 553


(37)

2004 4 447 410,33

2005 5 447 375,00 410,33 339,67 -35,33

2006 6 447 447,00 410,78 483,22 36,22 304,33

2007 7 447 447,00 423,00 471,00 24,00 519,44

2008 8 495,00

2009 9 519,00

2010 10 543,00

Keterangan : 1. Mopen Kota

a. Menghitung rata-rata bergerak tunggal (S ' ), rata-rata bergerak ganda t

(S" ), besar konstanta (a), dan besar slope (b) tahun 2006 adalah sebagai t

berikut : N X X X X

S t t t t N

t 1 2 1 ... ' = + − + − + + − + 2006 '

S =

3

2131 2131

1358+ +

2006 '

S = 1873,33

N

S S

S S

S t t t t N

t

1 2

1 ' ... ' '

'

" = + − + − + + − +

2006 "

S =

3 33 , 1873 33 , 1558 67 ,

1130 + +

2006 "

S = 1520,78


(38)

a2006 = 2*1873,33-1520,78

a2006 = 2225,89

1 ) " ' ( 2 − − = N S S

b t t

t

b2006 =

1 3 ) 78 , 1520 33 , 1873 ( 2 −−

b2006 = 352,56

2006

F = 1900,11+341,78

2006

F = 2241,89

b. Menghitung rata-rata bergerak tunggal (S ' ), rata-rata bergerak ganda t

(S" ), besar konstanta (a), dan besar slope (b) tahun 2007 adalah sebagai t

berikut : N X X X X

S t t t t N t 1 2 1 ... ' = + − + − + + − + 2007 '

S =

3

1370 2131 2131+ +

2007 '


(39)

N

S S

S S

S t t t t t N

1 2

1 ' ... ' '

'

" = + − + − + + − +

2007 "

S =

3 33 , 1877 33 , 1873 33 ,

1558 + +

2007 "

S = 1769,67

at= S't + ( S't - S"t ) = 2S't - S"t

a2007 = 2*1877,33-1769,67

a2007 = 1985,00

1 ) " ' ( 2 − − = N S S

b t t

t

b2007 =

1 3 ) 67 , 1769 33 , 1877 ( 2 −−

b2007 = 107,67

2007

F = 2225,89+352,56

2007


(40)

Dari perhitungan diatas, penulis dapat memproyeksikan jumlah mopen kota tahun 2008-2010 dengan rumus sebagai berikut :

Ft+m = at + bt(m)

1 2007+

F = a7+ b7(1)

2008

F = 1985+107,67(1)

2008

F = 2092,67

2 2007+

F = a7+ b7(2)

2009

F = 1985+107,67(2)

2009

F = 2200,33

3 2007+

F = a7+ b7(3)

2010

F = 1985+107,67(3)

2010

F = 2308,00


(41)

a. Menghitung rata-rata bergerak tunggal (S ' ), rata-rata bergerak ganda t

(S" ), besar konstanta (a), dan besar slope (b) tahun 2006 adalah sebagai t

berikut : N X X X X

S t t t t N

t 1 2 1 ... ' = + − + − + + − + 2006 '

S =

3

444 444

444+ +

2006 '

S = 444,00

N

S S

S S

S t t t t N

t

1 2

1 ' ... ' '

'

" = + − + − + + − +

2006 "

S =

3 444 33 , 505 67 ,

425 + +

2006 "

S = 458,33

at= S't + ( S't - S"t ) = 2S't - S"t

a2006 = 2*444-458,33

a2006 = 429,67

1 ) " ' ( 2 − − = N S S

b t t

t

b2006 =

1 3 ) 33 , 458 444 ( 2 − −


(42)

b2006 = -14,33

2007

F = 429,667+(−14,33)

2007

F = 415,33

b. Menghitung rata-rata bergerak tunggal (S ' ), rata-rata bergerak ganda t

(S" ), besar konstanta (a), dan besar slope (b) tahun 2007 adalah sebagai t

berikut : N X X X X

S t t t t N t 1 2 1 ... ' = + − + − + + − + 2007 '

S =

3

444 444 444+ +

2007 '

S = 444

N

S S

S S

S t t t t N

t

1 2

1 ' ... ' '

'

" = + − + − + + − +

2007 "

S =

3

444 444 33 ,

505 + +

2007 "

S = 464,44


(43)

a2007 = 2*444-464,44

a2006 = 423,56

1 ) " ' ( 2

− − =

N S S

b t t

t

b2007 =

1 3

) 44 , 464 444 ( 2

− −

b2007 = -20,44

2007

F = 429,667+(−14,33)

2007

F = 415,33

Dari perhitungan diatas, penulis dapat memproyeksikan jumlah bus umum tahun 2008-2010 dengan rumus sebagai berikut :

Ft+m = at + bt(m)

1 2007+

F = a7+ b7(1)

2008

F = 423,556+(−20,44)(1)

2008

F = 403,11

2 2007+


(44)

2009

F = 423,56+(−20,44)(2)

2009

F = 382,67

3 2007+

F = a7+ b7(3)

2010

F = 423,56+(−20,44)(3)

2010

F = 362,22

3. Taxi

a. Menghitung rata-rata bergerak tunggal (S ' ), rata-rata bergerak ganda t

(S" ), besar konstanta (a), dan besar slope (b) tahun 2006 adalah sebagai t

berikut : N X X X X

S t t t t N

t 1 2 1 ... ' = + − + − + + − + 2006 '

S =

3 72 72 56+ +

2006 '

S = 66,67

N

S S

S S

S t t t t N

t

1 2

1 ' ... ' '

'


(45)

2006 "

S =

3 67 , 66 61 67 ,

43 + +

2006 "

S = 57,11

at= S't + ( S't - S"t ) = 2S't - S"t

a2006 = 2*66,67-57,11

a2006 = 76,22

1 ) " ' ( 2 − − = N S S

b t t

t

b2006 =

1 3 ) 11 , 57 67 , 66 ( 2 −−

b2006 = 9,56

Ft+m = at + bt(m)

2006

F = 76,56+15,56

2006

F = 92,12

b. Menghitung rata-rata bergerak tunggal (S ' ), rata-rata bergerak ganda t

(S" ), besar konstanta (a), dan besar slope (b) tahun 2007 adalah sebagai t


(46)

N

X X

X X

S t t t t N

t 1 2 1 ... ' = + − + − + + − + 2007 '

S =

3 66 72 72+ +

2007 '

S = 70,00

N

S S

S S

S t t t t N

t

1 2

1 ' ... ' '

'

" = + − + − + + − +

2007 "

S =

3 70 67 , 66 61+ +

2007 "

S = 65,89

at= S't + ( S't - S"t ) = 2S't - S"t

a2007 = 2*70-65,89

a2007 = 74,11

1 ) " ' ( 2 − − = N S S

b t t

t

b2007 =

1 3 ) 89 , 65 70 ( 2 − −


(47)

Ft+m = at + bt(m)

2007

F = 76,22+9,56

2007

F = 85,78

Dari perhitungan diatas, penulis dapat memproyeksikan jumlah taxi tahun 2008-2010 dengan rumus sebagai berikut :

Ft+m = at + bt(m)

1 2007+

F = a7+ b7(1)

2008

F = 74,11+4,11(1)

2008

F = 78,22

2 2007+

F = a7+ b7(2)

2009

F = 74,11+4,11(2)

2009

F = 82,33

3 2007+

F = a7+ b7(3)

2010


(48)

2010

F = 86,44

4. Gerobak Umum

a. Menghitung rata-rata bergerak tunggal (S ' ), rata-rata bergerak ganda t

(S" ), besar konstanta (a), dan besar slope (b) tahun 2006 adalah sebagai t

berikut : N X X X X

S t t t t N

t 1 2 1 ... ' = + − + − + + − + 2006 '

S =

3

447 447

447+ +

2006 '

S = 447

N

S S

S S

S t t t t t N

1 2

1 ' ... ' '

'

" = + − + − + + − +

2006 "

S =

3

447 375 33 ,

410 + +

2006 "

S = 410,78


(49)

a2006 = 2*447-410,78

a2006 = 483,22

1 ) " ' ( 2 − − = N S S

b t t

t

b2006 =

1 3 ) 78 , 410 447 ( 2 − −

b2006 = 36,22

Ft+m = at + bt(m)

2006

F = 339,67+(−35,33)

2006

F = 304,33

b. Menghitung rata-rata bergerak tunggal (S ' ), rata-rata bergerak ganda t

(S" ), besar konstanta (a), dan besar slope (b) tahun 2007 adalah sebagai t

berikut : N X X X X

S t t t t N

t 1 2 1 ... ' = + − + − + + − + 2007 '

S =

3

447 447 447+ +

2006 '


(50)

N

S S

S S

S t t t t N

t

1 2

1 ' ... ' '

'

" = + − + − + + − +

2007 "

S =

3

447 447 375+ +

2007 "

S = 423,00

at= S't + ( S't - S"t ) = 2S't - S"t

a2007 = 2*447-423

a2007 = 471,00

1 ) " ' ( 2 − − = N S S

b t t

t

b2007 =

1 3 ) 423 447 ( 2 −− b2007 = 24,00

2007

F = 483,22+36,22

2007


(51)

Dari perhitungan diatas, penulis dapat memproyeksikan jumlah taxi tahun 2008-2010 dengan rumus sebagai berikut :

Ft+m = at + bt(m)

1 2007+

F = a7+ b7(1)

2008

F = 471+24(1)

2008

F = 495,00

2 2007+

F = a7+ b7(2)

2009

F = 471,00+24,00(2)

2009

F = 519,00

3 2007+

F = a7+ b7(3)

2010

F = 471,00+24,00(3)

2010

F = 543,00

Maka didapat ramalan jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya dari tahun 2008-2010 sebagai berikut :


(52)

Tabel 4.2.5.Ramalan jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya dari tahun 2008-2010

Tahun Jumlah

Mopen Kota

Jumlah Bus

Umum Jumlah Taxi

Jumlah Gerobak Umum

2008 2092,67 403,11 78,22 495,00

2009 2200,33 382,67 82,33 519,00

2010 2308,00 362,22 86,44 543,00

4.3.Nilai Kesalahan dari Ramalan

Setelah penulis memproyeksikan jumlah kendaraan bermotor menurut

jenisnya,maka terdapat kesalahan (error) dalam peramalan tersebut seperti tabel berikut ini :

Tabel 4.3.1.Analisa Kesalahan Proyeksi Jumlah Mopen Kota di Pematang Siantar

Tahun Mopen

Kota Forecast Error

Absolute Error

Square

Error PE APE

2001 848

2002 848

2003 1186

2004 1358

2005 2131


(53)

2007 1370 2578,44 -1208,44 1208,44 1460337 -88,21 88,21 Jumlah -1319,33 1319,33 1472633 -93,41 93,41

MSE 736316,6

MAPE 46,71

Tabel 4.3.2.Analisa Kesalahan Proyeksi Jumlah Bus Umum di Pematang Siantar

Tahun Bus

Umum Forecast Error

Absolute Error

Square

Error PE APE

2001 234

2002 205

2003 628

2004 444

2005 444

2006 444 658,22 -214,22 214,22 45891,07 -48,25 48,25

2007 444 415,33 28,67 28,67 821,79 64,57 64,56

Jumlah -185,55 242,89 46712,86 -417,92 54,71

MSE 23356,43

MAPE 27,36

Tabel 4.3.3.Analisa Kesalahan Proyeksi Jumlah Taxi di Pematang Siantar

Tahun Taxi Forecast Error Absolute Error

Square

Error PE APE

2001 20


(54)

2003 55

2004 56

2005 72

2006 72 92,11 -20,11 20,11 404,45 -27,93 27,93 2007 66 85,78 -19,78 19,78 391,17 -29,96 29,96

Jumlah -39,89 39,89 795,62 -57,89 57,89

MSE 397,81

MAPE 28,95

Tabel 4.3.4.Analisa Kesalahan Proyeksi Jumlah Gerobak Umum di Pematang Siantar

Tahun Gerobak

Umum Forecast Error

Absolute Error

Square

Error PE APE

2001 553

2002 553

2003 231

2004 447

2005 447

2006 447 304,33 142,67 142,67 20353,87 31,91 31,92 2007 447 519,44 -72,45 72,44 5248,13 -16,20 16,20

Jumlah 70,22 215,11 25602 15,71 48,12

MSE 12801

MAPE 24,06

Keterangan :


(55)

a. Nilai Kesalahan (error),Square Error, PE, dan MAPE tahun 2006 dapat dihitung sebagai berikut :

i

e = X -i F i

2006

e = 2131-2241,89

2006

e = -110,89

e² = (Xt+1-F )t+1 2

2

i

e = (-110,89)2

2

i

e =12296,37

PEi = 

  

  −

Xi Fi Xi

100

PE2006 = 

  

 −

2131 89 , 2241 2131

PE2006= -5,20

b. Nilai Kesalahan (error),Square Error, PE, dan MAPE tahun 2007 dapat dihitung sebagai berikut :


(56)

i

e = Xi-Fi

2007

e = 1370-2578,44

2007

e = -1208,44

e2

i = (Xt+1-F )t+1 2

e2

2007= (-1208,44) 2

2 2007

e =1460336,90

PE2007 = 

     − Xi Fi Xi 100

PE2007 = 

     − 1370 44 , 2578 1370 100

PE2007 = -88,21

Maka didapat Mean Square Error (MSE) dan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) pada proyeksi jumlah mopen kota sebagai berikut :

MSE =

= − n i n Fi Xi 1 2 ) (

MSE =

(

)

= + n i 1 2 2 90 , 1460336 37 , 12296


(57)

MSE =

=

n

i 1 2

27 , 1472633

MSE = 736316,64

MAPE =

=

n

i n

PEi

1

MAPE =

=

− −

n

i 1 2

21 , 88 20 , 5

MAPE = 46,71

2. Bus Umum

a. Nilai Kesalahan (error),Square Error, PE, dan MAPE tahun 2006 dapat dihitung sebagai berikut :

i

e = Xi-Fi

2006

e = 444-658,22

2006


(58)

e² = (Xt+1-F )t+1 2

2

i

e = (-214,22)2

2

i

e = 45891,06

PEi = 

  

  −

Xi Fi Xi

100

PE2006 = 

  

 −

444 22 , 658 444

100

PE2006= -48,25

b. Nilai Kesalahan (error),Square Error, PE, dan MAPE tahun 2007 dapat dihitung sebagai berikut :

i

e = X -i F i

2007

e = 444-415,33

2007

e = 28,67

e² = (Xt+1-F )t+1 2

2

i


(59)

2

i

e = 821,79

PE2007 = 

     − Xi Fi Xi 100

PE2007 = 

     − 444 33 , 415 444 100

PE2007 = 6,46

Maka didapat Mean Square Error (MSE) dan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) pada proyeksi jumlah bus umum sebagai berikut :

MSE =

= − n i n Fi Xi 1 2 ) (

MSE =

(

)

= + n i 1 2 2 79 , 821 06 , 45891

MSE =

=

n

i 1 2

86 , 46712

MSE = 23356,43

MAPE =

=

n

i n

PEi


(60)

MAPE =

=

+ −

n

i 1 2

46 , 6 25 , 48

MAPE =

=

+

n

i 1 2

46 , 6 25 , 48

MAPE = 27,35

3. Taxi

a. Nilai Kesalahan (error),Square Error, PE, dan MAPE tahun 2006 dapat dihitung sebagai berikut :

i

e = Xi-Fi

2006

e = 72-92,11

2006

e = -20,11

e² = (Xt+1-F )t+1 2

2

i

e = (-20,11)2

2

i

e = 404,45

PEi = 

     − Xi Fi Xi 100

PE2006 = 

     − 72 11 , 92 72 100


(61)

PE2006= -27,93

b. Nilai Kesalahan (error),Square Error, PE, dan MAPE tahun 2007 dapat dihitung sebagai berikut :

i

e = X -i F i

2007

e = 66-85,78

2007

e = -19,78

e² = (Xt+1-F )t+1 2

2

i

e = (-19,78)2

2

i

e = 391,17

PE2007 = 

  

  −

Xi Fi Xi

100

PE2007 = 

  

  −

66 78 , 85 66

100


(62)

Maka didapat Mean Square Error (MSE) dan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) pada proyeksi jumlah taxi sebagai berikut :

MSE =

= − n i n Fi Xi 1 2 ) (

MSE =

(

)

= + n i 1 2 2 17 , 391 45 , 404

MSE =

=

n

i 1 2

62 , 795

MSE = 397,81

MAPE =

=

n

i n

PEi

1

MAPE =

=

− −

n

i 1 2

97 , 29 93 , 27

MAPE = 28,95

4. Gerobak Umum

a. Nilai Kesalahan (error),Square Error, PE, dan MAPE tahun 2006 dapat dihitung sebagai berikut :

i

e = X -i F i

2006


(63)

2006

e = 142,67

e² = (Xt+1-F )t+1 2

2

i

e = (142,67)2

2

i

e = 20353,87

PEi = 

  

  −

Xi Fi Xi

100

PE2006 = 

  

 −

447 33 , 304 447

100

PE2006= 31,92

b. Nilai Kesalahan (error),Square Error, PE, dan MAPE tahun 2007 dapat dihitung sebagai berikut :

i

e = X -i F i

2007

e = 447-519,44

2007

e = -72,44


(64)

2

i

e = (-72,44)2

2

i

e = 5248,13

PE2007 = 

     − Xi Fi Xi 100

PE2007 = 

     − 447 44 , 519 447 100

PE2007 = -16,21

Maka didapat Mean Square Error (MSE) dan Mean Absolute Percentage Error (MAPE) pada gerobak umum sebagai berikut :

MSE =

= − n i n Fi Xi 1 2 ) (

MSE =

(

)

= − + n i 1 2 2 ) 13 , 5248 ( 87 , 20353

MSE =

=

n

i 1 2

01 , 25602

MSE = 12801,00

MAPE =

=

n

i n

PEi


(65)

MAPE =

=

n

i 1 2

12 , 48


(66)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1.Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk menyesuaikan desain sistem yang ada dalam dokumen yang telah disetujui, menginstal dan memulai menggunakan sistem yang diperbaiki.

Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis kedalam programming.Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan kedalam bahasa pemograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain tertentu.

Dalam pengolahan data pada karya tulis ini penulis menggunakan satu perangkat lunak (software) sebagai implementasi sistem yaitu program excel dalam memperoleh masalah hasil perhitungan.

Selain berfungsi sebagai pengolah angka atau memanipulasi angka, excel juga dapat digunakan untuk memanipulasi teks computer, untuk dapat mendayagunakan excel dengan maksimal, juga harus menguasai sistem operasi Microsoft Windows.


(67)

5.2.Pengertian Microsoft Excel

Microsoft Excel merupakan salah satu software yang dapat digunakan untuk mengorganisir, menghitung, menyediakan maupun menganalisa data-data dan mempresentasikannya kegrafik/diagram.

Sheet (lembar kerja) excel terdiri dari 256 kolom dan 65536 baris.Kolom diberi nama dengan huruf dimulai dari A,B,C...Z.Kemudian dilanjutkan AA, AB, AC sampai kolom IV.Sedangkan baris ditandai dengan angka, dimulai dari 1,2,3……sampai angka 65536.Sedangkan satu sel dapat memuat sebanyak 32 karakter.

5.3.Langkah-Langkah Memulai Pengolahan Data dengan Excel

Sebelum mengoperasikan software ini, pastikan bahwa pada computer telah terpasang program excel dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Klik tombol start

2. Pilih program dan klik Microsoft Excel


(68)

Sel aktif memiliki border gelap disekelilingnya, dan alamat sel aktif ditampilkan pada kotak diatas tepi kiri lembar kerja.Sewaktu mengetik teks atau rumus, karakter akan terlihat pada formula bar.Tanda + (plus) yang terlihat pada lembar kerja menandakan keberadaan mouse.

Rumus selalu dimulai dengan tanda “sama dengan” (=), misalnya; = Sum (range) digunakan untuk menjumlahkan range tertentu.Nilai yang dihasilkan dapat berubah apabila rangkaian nilai dalam rumus berubah.

4. Memasukkan data kelembar kerja dengan langkah sebagai berikut :

a) Tempatkan petunjuk sel pada tempat atau sel tempat data tersebut akan ditempatkan.


(69)

c) Untuk mengakhiri, tekan enter atau tanda panah untuk berpindah sel atau dengan menggertakkan mouse ketempat sel lain.

5.4.Menyimpan Data

Setelah lembar kerja diisi dalam Microsoft Excel disimpan dengan nama file Espor.Adapun langkah-langkah dalam menyimpan lembar kerja adalah sebagai berikut :

a) Ketik file b) Save as data c) Klik OK atau enter

5.5.Pemrosesan Data dengan Rata-Rata Bergerak 3 Tahunan

Selanjutnya adalah pemrosesan data dengan langkah sebagai berikut :

a. Rata-rata bergerak tunggal, 3 tahunan dihitung dari periode 1 sampai 3 sehingga rumus yang tertera pada sel D4 adalah :

=SUM(C2:C4)/3

Sedangkan untuk periode selanjutnya tinggal menyalin atau mengcopy rumus tersebut.


(70)

b. Rata-rata bergerak ganda, 3 tahunan dihitung dari periode 3 sampai 5 yaitu didapat dari rata-rata bergerak tunggal, sehingga rumus yang tertera pada sel E6 adalah :

=SUM (D4:D6)/3

Sedangkan untuk periode selanjutnya tinggal menyalin atau mengcopy rumus tersebut.

c. Nilai a didapat dari 2 kali rata-rata bergerak tunggal pada periode 5 dikurangi rata-rata bergerak ganda periode 5, sehingga rumus yang tertera pada sel F6 adalah :

=2*D6-E6

Sedangkan untuk periode selanjutnya tinggal menyalin atau mengcopy rumus tersebut.

d. Nilai b didapat dari 2 kali dari rata-rata bergerak tunggal pada periode 5 dikurang rata-rata bergerak ganda pada periode 5 dibagi rata-rata bergerak 3 tahunan dikurangi 1, sehingga rumus pada sel G6 adalah :

=2*(D6-E6)/(3-1)

e. Ramalan untuk periode 8 didapat dari nilai a ditambah dengan nilai b yang sebelumnya dikali m = 1, sehingga rumusnya pada sel H9 adalah

=F8+G8*1

Tetapi pada periode 9, m = 2, periode 10, m = 3, sehingga rumusnya pada sel H10 dan pada sel H11 adalah :


(71)

=F8+G8*3

5.6.Menghitung Kesalahan Ramalan

1) Jumlah error, Absolute error, dan Square error dengan rumus : a. Untuk jumlah Error dapat digunakan rumus :

=Sum(D8:D9)

Maka hasil jumlah error adalah -1319,33.

b. Untuk jumlah Absolute Error dapat digunakan rumus : =Sum(E8:E9)

Maka hasil jumlah error adalah 1319,33.

c. Untuk jumlah Square Error dapat digunakan rumus : =Sum(F8:F9)

Maka hasil jumlah error adalah 1472633,27.

2) Menghitung Mean Square Error (MSE) dan Mean Absolute Percentage Error (MAPE)

a) Menghitung MSE dapat menggunakan rumus : =F10/2

Maka hasil MSE adalah 736316,64.

b) Menghitung MAPE dapat menggunakan rumus : =H10/2.


(72)

5.7.Hasil Perhitungan Rata-Rata Bergerak 3 Tahunan dalam Excel


(73)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data yang dilakukan sebelumnya, maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Dari hasil perhitungan jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya, dapat dilihat perkembangan jumlah mopen kota, taxi, dan gerobak umum mengalami peningkatan pada tahun 2010, yaitu mopen kota sebanyak 2308 unit, taxi sebanyak 86 unit, dan gerobak umum sebanyak 543 unit sedangkan jumlah bus umum mengalami penurunan pada tahun 2010 sebanyak 362 unit.

2. Penulis dapat mengetahui jumlah kendaraan bermotor mana yang paling banyak terdapat di Pematang Siantar pada tahun 2010, yaitu mopen kota sebanyak 2308 unit.


(74)

6.2 Saran

Berdasarkan hasil pengolahan dan penganalisaan data yang telah dilaksanakan, maka disarankan :

Sebaiknya pemerintah lebih memprioritaskan waktu-waktu khusus beroperasi bagi kendaraan jenis mopen kota karena paling banyak diantara kendaraan jenis lainnya yang terdapat di Pematang Siantar agar tidak mengakibatkan kemacetan.


(75)

DAFTAR PUSTAKA

1. Assauri, sofyan. 1984. Teknik dan Metode Peramalan. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

2. BPS. 2007. Profil Badan Pusat Statistik Provinsi, Medan

3. Deanto. 2002. Proyeksi Bisnis dengan Microsoft Excel, Jakarta : Alex Media

Komputindo, Jakarta : Alex Media Komputindo

4. Makridakis, Spyros dan Wheelwright, Steven, C. 1993. Metode dan

Aplikasi


(1)

b. Rata-rata bergerak ganda, 3 tahunan dihitung dari periode 3 sampai 5 yaitu didapat dari rata-rata bergerak tunggal, sehingga rumus yang tertera pada sel E6 adalah :

=SUM (D4:D6)/3

Sedangkan untuk periode selanjutnya tinggal menyalin atau mengcopy rumus tersebut.

c. Nilai a didapat dari 2 kali rata-rata bergerak tunggal pada periode 5 dikurangi rata-rata bergerak ganda periode 5, sehingga rumus yang tertera pada sel F6 adalah :

=2*D6-E6

Sedangkan untuk periode selanjutnya tinggal menyalin atau mengcopy rumus tersebut.

d. Nilai b didapat dari 2 kali dari rata-rata bergerak tunggal pada periode 5 dikurang rata-rata bergerak ganda pada periode 5 dibagi rata-rata bergerak 3 tahunan dikurangi 1, sehingga rumus pada sel G6 adalah :

=2*(D6-E6)/(3-1)

e. Ramalan untuk periode 8 didapat dari nilai a ditambah dengan nilai b yang sebelumnya dikali m = 1, sehingga rumusnya pada sel H9 adalah

=F8+G8*1

Tetapi pada periode 9, m = 2, periode 10, m = 3, sehingga rumusnya pada sel H10 dan pada sel H11 adalah :


(2)

=F8+G8*3

5.6.Menghitung Kesalahan Ramalan

1) Jumlah error, Absolute error, dan Square error dengan rumus : a. Untuk jumlah Error dapat digunakan rumus :

=Sum(D8:D9)

Maka hasil jumlah error adalah -1319,33.

b. Untuk jumlah Absolute Error dapat digunakan rumus : =Sum(E8:E9)

Maka hasil jumlah error adalah 1319,33.

c. Untuk jumlah Square Error dapat digunakan rumus : =Sum(F8:F9)

Maka hasil jumlah error adalah 1472633,27.

2) Menghitung Mean Square Error (MSE) dan Mean Absolute Percentage Error (MAPE)

a) Menghitung MSE dapat menggunakan rumus : =F10/2

Maka hasil MSE adalah 736316,64.

b) Menghitung MAPE dapat menggunakan rumus : =H10/2.


(3)

5.7.Hasil Perhitungan Rata-Rata Bergerak 3 Tahunan dalam Excel


(4)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data yang dilakukan sebelumnya, maka kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Dari hasil perhitungan jumlah kendaraan bermotor menurut jenisnya, dapat dilihat perkembangan jumlah mopen kota, taxi, dan gerobak umum mengalami peningkatan pada tahun 2010, yaitu mopen kota sebanyak 2308 unit, taxi sebanyak 86 unit, dan gerobak umum sebanyak 543 unit sedangkan jumlah bus umum mengalami penurunan pada tahun 2010 sebanyak 362 unit.

2. Penulis dapat mengetahui jumlah kendaraan bermotor mana yang paling banyak terdapat di Pematang Siantar pada tahun 2010, yaitu mopen kota sebanyak 2308 unit.


(5)

6.2 Saran

Berdasarkan hasil pengolahan dan penganalisaan data yang telah dilaksanakan, maka disarankan :

Sebaiknya pemerintah lebih memprioritaskan waktu-waktu khusus beroperasi bagi kendaraan jenis mopen kota karena paling banyak diantara kendaraan jenis lainnya yang terdapat di Pematang Siantar agar tidak mengakibatkan kemacetan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Assauri, sofyan. 1984. Teknik dan Metode Peramalan. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

2. BPS. 2007. Profil Badan Pusat Statistik Provinsi, Medan

3. Deanto. 2002. Proyeksi Bisnis dengan Microsoft Excel, Jakarta : Alex Media

Komputindo, Jakarta : Alex Media Komputindo

4. Makridakis, Spyros dan Wheelwright, Steven, C. 1993. Metode dan Aplikasi