pencatatan ciptaan merupakan bukti awal kepemilikan suatu ciptaan atau produk hak terkait.
49
Pencatatan ciptaan atau produk hak terkait dalam daftar umum ciptaan bukan merupakan pengesahan atas isi, arti, maksud, atau bentuk dari ciptaan atau produk hak
terkait yang dicatat.
50
Kekuatan hukum pencatatan ciptaan dan produk Hak Terkait hapus karena: permintaan orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pencipta,
pemegang hak cipta, atau pemilik hak terkait, lampaunya waktu, putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap mengenai pembatalan pencatatan
ciptaan atau produk hak terkait; atau melanggar norma agama, norma susila, ketertiban umum, pertahanan dan keamanan negara, atau peraturan perundang-
undangan yang penghapusannya dilakukan oleh Menteri.
51
Penghapusan pencatatan ciptaan atas permintaan orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai
pencipta, pemegang hak cipta, atau pemilik hak terkait dikenai biaya.
52
Ketentuan lebih lanjut mengenai hapusnya kekuatan hukum pencatatan ciptaan dan produk hak
terkait diatur dengan peraturan pemerintah.
53
Pengalihan Hak atas pencatatan ciptaan dan produk hak terkait dapat dilakukan jika seluruh hak cipta atas ciptaan tercatat
dialihkan haknya kepada penerima hak.
54
D. Hak Terkait
49
Ibid, Pasal 69 ayat 4.
50
Ibid, Pasal 72.
51
Ibid, Pasal 74 ayat 1.
52
Ibid, Pasal 74 ayat 2.
53
Ibid, Pasal 75.
54
Ibid, Pasal 76 ayat 1.
Hak terkait adalah hak yang berkaitan dengan hak cipta, yaitu hak eksklusif bagi pelaku untuk memperbanyak atau menyiarkan pertunjukkannya.
55
Hak terkait adalah hak yang berkaitan dengan hak cipta yang merupakan hak eksklusif bagi
pelaku pertunjukkan.
56
Ada beberapa istilah yang digunakan untuk hak terkait, yaitu neighboring rights, derivatif rights, ataupun related rights. Negara common law pada umumnya
menggunakan istilah neighboring rights dan diatur bersamaan dengan hak cipta dalam suatu Undang-undang mengenai hak cipta. Namun, di negara civil law, seperti Prancis
dan Jerman, hak terkait dianggap sebagai hak yang ada di luar UUHC dan diatur secara sui generis. Sedangkan di Indonesia, hak terkait diakui sebagai suatu kekayaan
intelektual yang memiliki keterkaitan dengan suatu ciptaan dan karenanya diatur dalam UUHC bersama-sama dengan hak cipta, tetapi ditempatkan dalam bab yang
berbeda.
57
Hak terkait sebelumya tidak diatur dalam Berne Convention. Pengaturan tentang hak terkait dimulai pada tahun 1928 ketika broadcasting works dimasukkan
sebagai suatu ciptaan yang dilindungi dalam Berne Convention. Hak terkait berdasarkan kelahirannya, timbul sejalan dengan berkembangnya bisnis yang
berkaitan dengan hak cipta terutama di dunia entertainment. Dalam hal ini, artis, vokalis, atau organisasi penyiaran broadcasting organization ataupun perusahaan
rekaman suara recording companytelah mewujudkan suatu lagu yang semula hanya
55
Budi Agus Riswandi dan M. Syamsudin, Hak Kekayaan Intelektual dan Budaya Hukum, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005, hlm. 13.
56
Undang-Undang No.28 tahun 2014 Tentang Hak Cipta, Pasal 1 ayat 5.
57
Elyta Ras Ginting, Op.Cit, hlm. 71.
terdiri atas notasi dan syair secaratertulis menjadi nyanyian yang dapat didengar atau dipublikasikan kepada publik secara meluas.
58
Menurut Stewart dan Sandison, hak terkait senantiasa merupakan hak yangtimbul dari ciptaan yang berasal dari pengalihwujudan suatu karya karena hak
tersebut merupakan perwujudan dari ciptaan yang telah ada.
59
Oleh karena itu, yang dilindungi oleh hak terkait adalah bentuk lain dari suatu ciptaan yangtelah ada
sebelumnya yang telah beralih wujud menjadi ciptaan yang baru. Misalnya lagu yangdinyanyikan, karya sinematografi dari sebuah novel, film dokumenter tentang
suatu peristiwa atau fenomena alam, dan sebagainya. Oleh karena keberadaan hak terkait yang lahir dari hak cipta tersebut, TRIPs Agreement secara khusus
menyebutnya sebagai “related rights”.
60
Konsep hak terkait related rights atau neighboring rights berkaitan erat terutama dengan Rome Convention. Bahkan, Hayes mengklaim bahwa Konvensi
Roma yangtelah melahirkan dan menjadi dasar hukum diakuinya hak terkait atas suatu ciptaan dalam hukum hak cipta.
61
Undang-undang hak cipta sendiri secara tegas telah memilah pengaturan antara hak cipta dan hak terkait. Hak terkait diatur tersendiri dalam Bab VI Pasal 49,
50, dan 51 UUHC. Secara khusus pengertian dan hakikat dari hak terkait dalam UUHC diatur dalam Pasal 1 angka 9 sebagai berikut : “Hak yang berkaitan dengan
hak cipta, yaitu hak eksklusif bagi pelaku untuk memperbanyak atau menyiarkan pertunjukkannya; bagi produser rekaman suara untuk memperbanyak atau
58
Ibid
59
Stephen M. Stewart dan Manish Sandison, International Copyright and Neighbouring Right, Edisi Kedua, London : Butterworth, 1998, hlm. 190.
60
Elyta Ras Ginting, Op.Cit, hlm. 7.
61
Ibid
menyewakan karya rekaman suara atau rekaman bunyinya; dan bagi lembaga penyiaran untuk membuat, memperbanyak, atau menyiarkan karya siarannya.”
Undang-undang hak cipta, hak terkait telah diakui sebagai hak eksklusif yang diberikan bagi pelaku performer, produser suara recording company, dan lembaga
penyiaran broadcasting company untuk karya pertunjukan,karya rekaman bunyi atau suara, dan karya siaran.
62
Hak terkait merupakan hak eksklusif yang meliputi hak moral pelaku pertunjukkan dan hak ekonomi pelaku pertunjukkan.
Berdasarkan Pasal 20 UUHC, hak terkait juga digolongkan sebagai benda bergerak.
63
Hak moral pelaku pertunjukkan merupakan hak yang melekat pada pelaku pertunjukkan yang tidak
dapat dihilangkan atau tidak dapat dihapus dengan alasan apapun walaupun hak ekonominya telah dialihkan.
64
Hak moral pelaku pertunjukkan meliputi hak untuk namanya dicantumkan sebagai pelaku pertunjukan, kecuali disetujui sebaliknya dan
tidak dilakukannya distorsi ciptaan, mutilasi ciptaan, modifikasi ciptaan atau hal-hal yang bersifat merugikan kehormatan diri atau reputasinya kecuali disetujui
sebaliknya. Yang dimaksud dengan distorsi ciptaan adalah tindakan pemutarbalikan suatu fakta atau identitas karya pelaku pertunjukan. Sedangkan mutilasi ciptaan
adalah proses atau tindakan menghilangkan sebagian karya pelaku petunjukan dan modifikasi ciptaan adalah pengubahan atas karya pelaku pertunjukan.
65
Pelaku pertunjukkan memiliki hak ekonomi. Hak ekonomi pertunjukkan meliputi hak melaksanakan sendiri, memberikan izin atau melarang pihak lain.
66
62
Ibid, hlm. 73.
63
Undang-Undang No.28 tahun 2014 Tentang Hak Cipta, Pasal 20.
64
Ibid, Pasal 21.
65
Ibid, Penjelasan Pasal 22.
66
Ibid, Pasal 23 ayat 1 dan 2.
Setiap orang dapat melakukan penggunaan secara komersial ciptaan dalam suatu
pertunjukkan tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada pencipta dengan membayar imbalan kepada pencipta melalui Lembaga Manajemen Kolektif.
67
Lembaga manajemen koletif adalah institusi yang berbentuk badan hukum nirlaba yang diberi
kuasa oleh pencipta, pemegang hak cipta danatau pemilik hak terkait guna mengelola hak ekonominya dalam bentuk menghimpun dan mendistribusikan royalti.
68
Konsep hukum tentang kepemilikan hak cipta yang timbul berdasarkan joint authorship atau berdasarkan commissiones work yang diatur dalam Pasal 6 dan 7
UUHC juga berlaku secara mutatis mutandis pada hak terkait. Secara yuridis, dalam Pasal 2 ayat 1 Berne Convention dibedakan antara komposisi musik dan lirik
ataupun tanpa lirik musical composition with or without words sebagai suatu ciptaan di bidang literary and artistic works.
69
Konsep hak cipta sebagai benda bergerak tidak berwujud intangiblegoods yang dapat beralih dan dialihkan kepemilikannya juga berlaku bagi hak terkait. Oleh
sebab itu, pemegang hak terkait juga dapat mengalihkan haknya dengan berbagai cara, misalnya, pewarisan, hibah, atau dengan suatu perjanjian. Ketentuan tentang
lisensi sukarela voluntary licence juga berlaku terhadap hak terkait. Oleh karenanya, pemegang hak terkait pun dapat menyerahkan pelaksanaan hak terkaitnya untuk
dilaksanakan oleh pihak lain dalam suatu perjanjian lisensi. Perbedaannya adalah apabila pada hak cipta di bidang sastra dan ilmu pengetahuan dapat diterapkan lisensi
wajib statutory atau compulsory licence, sedangkan hak terkait tidak tunduk pada ketentuan lisensi wajib.
70
67
Ibid, Pasal 23 ayat 5.
68
Ibid, Pasal 1 ayat 22.
69
Elyta Ras Ginting, Op.Cit, hlm. 74.
70
Ibid
Subjek hukum dari hak terkait adalah artis performer, produser rekaman suara producers of phonograms, dan lembaga penyiaran broadcasting
organizations. Sedangkan objek perlindungan hak terkait adalah pertunjukan performance, rekaman suara sound recording, dan siaran broadcasting. Hak ini
dapat berwujud dalam penampilan seorang artis pada video klip yang menyanyikan sebuah lagu atau menarikan sebuah tarian, rekaman lagu-lagu sound recording, atau
liputan atas pertandingan sepak bola piala dunia di jaringan televisi, suatu talk show, live show, atau reality show, dan berbagai program di stasiun televisi, seperti film atau
karya sinematografi lainnya. Berbeda dengan hak cipta, subjek hukum hak terkait disebut dengan istilah
“pelaku pertunjukan”. UUHC menjabarkan lebih lanjut tentang siapa saja yang disebut sebagai pelaku pertunjukan, yaitu seorang atau beberapa orang yang secara
sendiri-sendiri atau bersama-sama menampilkan dan mempertunjukkan suatu ciptaan.
71
E. Penyelesaian Sengketa