5
II. TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL
2.1 Sejarah Perusahaan
Balai Penelitian dan Observasi Laut Southeast Asia Center for Ocean Researchand Monitoring BPOL berlokasi di Perancak, Jembrana, Bali. Istilah
lain dari balai ini yaitu SEACORM yang lebih dikenal di sekitar lingkungan BPOL atau SEACORM. Balai ini merupakan salah satu wadah pelaksanaan dari
berbagai kegiatan SEACORM. Wilayah perancak memiliki keunikan tersendiri jika disimak secara menyeluruh lingkungannya. Perancak merupakan daerah
pesisir yang dahulunya pernah mengalami erosi yang tinggi. Tingkat kepedulian masyarakat kepada lingkungan dapat mengurangi tingkat erosi dengan salah satu
cara ,yaitu melakukan penanaman mangrove. Selain itu lokasi ini memiliki nilai historis yang tinggi karena dikenal sebagai tempat pertama kali berlabuhnya
Majapahit dan sebagai jalur penyebaran agama Islam di Pulau Bali oleh masyarakat Melayu Malaysia.
Perjalanan sejarah Perancak memiliki keunikan tersendiri. Salah satunya ,yaitu upaya-upaya yang dilakukan untuk mengubah tata guna lahan yang awalnya
merupakan lahan budi daya tambak menjadi suatu kawasan bidang penelitian ilmiah dan observasi kelautan berskala internasional. Hal tersebut bermula pada
bulan Oktober 2002 Raker BRKP – DKP ketika lahan tersebut diserahterimakan
dari Pusat Riset Perikanan budi daya ke Pusat Riset Teknologi Kelautan – BRKP.
Gambar 1. Balai Penelitian dan Observasi Laut Balai Penelitian dan Observasi Laut terdiri dari tiga bagian yaitu Ocean
Remote Sensing, Ocean Modeling, dan Ocean Climate Change. Tahun 2017
6 terbagi menjadi tiga bagian yaitu Ocean Remote Sensing, Ocean Modeling, dan
Ocean Climate Change. Pada tahun anggaran 2003 Bagian Proyek Inventarisasi untuk pertama kali dilaksanakan di Perancak yang pada saat itu bernama
Laboratorium Alam. Dua tahap pengembangan sarana dan infrastruktur riset dan observasi kelautan dilaksanakan pada tahun 2003 dan 2004 menginduk pada Pusat
Riset Teknologi Kelautan. Sejak terbentuknya Instalasi Observasi Kelautan dan Tambak Penelitian tahun 2005, SEACORM telah cukup aktif melaksanakan
program kerjanya yang meliputi kegiatan riset, diseminasi, kerja sama maupun pengembangan kelembagaan. Instalasi Observasi Kelautan merupakan cikal
berkembangnya institusi penelitian ini menjadi Balai. Pengesahan Balai Riset dan Observasi Kelautan melalui Peraturan Menteri
pada bulan Agustus 2005 merupakan suatu momentum khusus yang dijadikan motivator dari keseluruhan aspek riset yang dapat dilakukan. Peraturan Menteri
Kelautan dan Perikanan NOMOR.PER10MEN2005 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Riset dan Observasi Kelautan menyatakan, di antaranya, bahwa
BROK merupakan Unit Pelaksana Teknis UPT yang bertanggung jawab langsung kepada Pusat Riset Teknologi Kelautan PRTK
– BRKP. Balai Penelitian dan Observasi Laut mempunyai visi dan misi sebagai berikut:
1 Visi Menjadi suatu unggulan dalam penguasaan dan pengembangan riset
terhadap aplikasi teknologi observasi kelautan. 2 Misi
1 Pencapaian kapasitas sumber daya riset dan observasi sumber daya kelautan yang handal dan mandiri
2 Penguasaan riset terapan dan IPTEK observasi sumber daya kelautan yang didukung oleh data dan informasi yang baik
3 Peningkatan pemanfaatan riset dan observasi kelautan Balai Penelitian dan Observasi Laut telah mengeluarkan produk yang berasal dari hasil
penelitian kelompok-kelompok peneliti.
7
2.2 Struktur Organisasi