Konsep Dasar PDRB

3.2.1 Konsep Dasar PDRB

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu, tanpa memperhatikan apakah faktor produksi dimiliki oleh residen atau non-residen.

Ada 3 pendekatan untuk menghitung PDRB, yaitu sebagai berikut:

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

1. PDRB produksi adalah jumlah nilai tambah seluruh aktivitas ekonomi, dimana nilai tambah diperoleh dari output dikurangi konsumsi antara.

2. PDRB pendapatan adalah jumlah seluruh balas jasa faktor produksi berupa Kompensasi Tenaga Kerja, Surplus Usaha, Penyusutan dan Pajak Produksi & Impor.

3. PDRB pengeluaran adalah jumlah seluruh permintaan akhir, yaitu konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, pembentukan modal dan perubahan inventori, ekspor, dikurangi impor (C + G+I+X – M).

a. Output (Nilai Produksi)

Output adalah nilai barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun, dan dinilai atas dasar harga dasar (basic price).

Jenis output ada 2 (dua) macam yaitu:  Output utama (output utama produksi),  Output sekunder

b. Konsumsi Antara

Konsumsi Antara adalah nilai barang dan jasa yang dikonsumsi sebagai input dalam proses produksi

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

atau nilai barang dan jasa tidak tahan lama yang digunakan/habis dalam proses produksi. Konsumsi antara ini dinilai atas harga pembeli.

c. Nilai Tambah Bruto (NTB)

Nilai Tambah Bruto adalah selisih antara output dan konsumsi antara, yang merupakan produk dari proses produksi.

Produk ini terdiri atas :

a. Pendapatan faktor yang terdiri dari : - Kompensasi tenaga kerja - Sewa tanah sebagai balas jasa tanah - Bunga sebagai jasa modal, dan - Keuntungan sebagai balas jasa kewirswasta

b. Konsumsi barang modal tetap yang dipakai untuk produksi

c. Pajak lainnya atas produksi dikurangi subsidi lainnya atas produksi

PDRB dapat dinyatakan sebagai :

a. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB adhb)

Nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga berlaku pada setiap tahun.

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

b. PDRB Atas Dasar Harga Konstan (PDRB adhk)

Nilai tambah barang dan jasa tersebut yang

dihitung menggunakan harga pada satu tahun tertentu sebagai dasar penghitungan.

Pendekatan Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB adhb) ada 3 yaitu: Produksi, Pendapatan dan Pengeluaran.

1. Menurut Pendekatan Produksi

Menghitung nilai tambah seluruh kegiatan ekonomi dengan cara mengurangkan konsumsi antara dari masing- masing total nilai produksi/pendapatan (output) tiap- tiap lapangan usaha.

Dimana : Output b,t = Output/nilai produksi bruto atas dasar

harga berlaku tahun t NTB b,t = Nilai tambah bruto atas dasar harga

berlaku tahun ke-t Produksi t = Kuantum produksi tahun ke-t Harga t

= Harga produksi tahun ke-t

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

2. Menurut Pendekatan Pendapatan

PDRB merupakan balas jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi.

PDRB = Kompensasi Tenaga Kerja + Surplus Usaha

Neto + Konsumsi Barang Modal Tetap + Pajak atas Produksi dan Impor.

3. Menurut Pendekatan Pengeluaran

PDRB adalah penjumlahan semua komponen permintaan akhir.

PDRB = Konsumsi rumahtangga +

KonsumsiPemerintah + PMTB + Perubahan stok + (Ekspor - Impor).

Pendekatan Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (PDRB adhk) ada 3 yaitu: Revaluasi, Ekstrapolasi dan Deflasi.

1. Revaluasi yaitu perkalian kuantum produksi tahun yang berjalan dengan harga tahun dasar.

Dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut :

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

2. Ekstrapolasi yaitu dengan cara mengalikan nilai tahun dasar dengan suatu indeks kuantum dibagi 100.

Dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut :

3. Deflasi yaitu dengan cara membagi nilai pada tahun berjalan dengan suatu indeks harga dibagi 100.

Dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut :