Fleksi adalah gerakan ke depan, dan ekstensi adalah gerakan ke belakang.
Keduanya dapat dilakukan dengan leluasa di daerah cervical dan lumbal, tetapi terbatas pada daerah thoracal.
Fleksi lateral adalah melengkungnya tubuh ke salah satu sisi. Gerakan ini
mudah dilakukan di daerah cervical dan lumbal, tetapi terbatas di daerah thoracal.
Rotasi adalah gerakan memutar columna vertebralis. Gerakan ini sangat
terbatas di daerah lumbal.
Sirkumduksi adalah kombinasi dari seluruh gerakan-gerakan di atas. Di daerah lumbal, fleksi dilakukan oleh musculus rectus abdominis dan
musculi psoas. Ekstensi dilakukan oleh musculi postvertebrales. Fleksi lateral dilakukan oleh musculi postvertebrales, musculus quadratus lumborum, dan otot-
otot serong dinding anterolateral abdomen. Musculus psoas mungkin ikut dalam gerakan ini. Gerakan rotasi dilakukan oleh otot-otot rotator dan otot-otot serong
dinding anterolateral abdomen Snell, 2012.
2.2. Nyeri Punggung Bawah 2.2.1. Definisi
Nyeri punggung bawah ialah perasaan nyeri di daerah lumbosakral dan sakroiliakal. Nyeri punggung bawah sering disertai penjalaran ke tungkai sampai
kaki Harsono dan Soeharso, 2009.
2.2.2. Etiologi
Menurut Engstrom 2006, penyebab nyeri punggung bawah yaitu sebagai berikut.
Tabel 2.1 Etiologi Nyeri Punggung Bawah 1.
Kongenital atau perkembangan
Spondilolisis dan spondilolistesis Kifoskoliosis
Spina bifida occulta
Tethered spinal cord
Universitas Sumatera Utara
2. Trauma minor
Strain
cedera akibat peregangan yang berlebihan atau
sprain
keseleo 3.
Fraktur Traumatik: jatuh, kecelakaan lalu lintas
Atraumatik: osteoporosis,
neoplastic infiltration
, steroid eksogen 4.
Herniasi diskus intervertebral 5.
Degeneratif
Disk-osteophyte complex
Gangguan pada diskus internal
Spinal stenosis with neurogenic claudication
Penyakit sendi atlantoaxial misalnya, artritis reumatoid
6. Artritis
Spondilosis
Facet or sacroiliac arthropathy
Autoimun misalnya spondilitis ankilosa, Reiter’s syndrome
7. Neoplasma
Metastasis, hematologis, tumor tulang primer 8.
Infeksi atau inflamasi Osteomielitis vertebral
Abses epidural spinal Septik diskus
Meningitis Araknoiditis lumbal
9. Metabolik
Osteoporosis –
hiperparatiroidisme, imobilitas
Osteosklerosis misalnya Paget’s disease 10.
Lainnya
Referred pain
dari penyakit viseral Postural
Psikiatrik,
malingering
,
chronic pain
syndromes
Diseksi arteri vertebral Sumber: Engstrom, 2006
Universitas Sumatera Utara
2.2.3. Faktor Risiko
Banyak artikel yang telah dipublikasikan membahas tentang faktor risiko nyeri punggung bawah dari segi fisik, psikososial, dan faktor individu. Faktor-
faktor tersebut berinteraksi dalam jalan yang berbeda sehingga dapat menimbulkan nyeri punggung bawah. Dalam satu kondisi, faktor risiko
psikososial mungkin menjadi kontributor utama, sementara pada kondisi yang lain faktor risiko fisik mungkin menjadi penyebab utama Op De Beeck dan Hermans,
2000. Ringkasan mengenai hubungan antara nyeri punggung bawah dan faktor
risikonya dimuat dalam tabel di bawah. Sistem klasifikasi Bernard
et al
1997 dan klasifikasi Hoogendoorn
et al
2000 digunakan untuk menggolongkan kekuatan bukti dari keterkaitan kerja
work-relatedness
, memeriksa kontribusi dari setiap faktor risiko fisik terhadap nyeri punggung bawah Op De Beeck dan
Hermans, 2000. Bukti dari keterkaitan tersebut diklasifikasikan sebagai berikut.
Bukti yang kuat dari keterkaitan kerja +++ : terdapat dalam temuan- temuan yang konsisten pada banyak studi yang berkualitas tinggi.
Ada bukti ++ : terdapat dalam temuan-temuan yang konsisten pada satu
studi yang berkualitas tinggi dan satu atau lebih studi yang berkualitas rendah, atau pada banyak studi yang berkualitas rendah.
Bukti tidak cukup +0 : hanya terdapat dalam satu studi atau temuan yang
tidak konsisten pada banyak studi. Tabel 2.2
The work relatedness of low back disorders: overview of the risk factors
Category of risk factor Risk factor
Evidence Physical factors
Heavy manual labour + +
Manual material handling + + +
Awkward postures + +
Static work + 0
Whole-body-vibration + + +
Slipping and falling +
Universitas Sumatera Utara
Psychosocialwork- organisational factors
Job content + 0
Worktime pressure + 0
Job control + 0
Social support + + +
Job dissatisfaction + + +
Individual factors
Age + 0
Socio-economic status + + +
Smoking + +
Medical history + + +
Gender + 0
Anthropometry + 0
Physical activity + 0
Sumber: Op De Beeck dan Hermans, 2000
2.2.4. Subtipe