Pengertian Kesehatan Kerja Kesehatan Kerja

f. Pemisahan tenaga kerja mencakup: 1 Pemberhentian karyawan

2.2 Kesehatan Kerja

2.2.1 Pengertian Kesehatan Kerja

Kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan yang bertujuan agar tenaga kerja memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, mental, maupun sosial dengan usaha preventif dan kuratif. Di dalam Undang-Undang N0. 36 Tahun 2009 Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Bidang kesehatan kerja mempunyai implikasi luas baik secara mikro maupun makro. Potensi munculnya berbagai penyakit akibat kerja yang dialami pekerja akan merugikan perusahaan dari segi biaya kesehatan, absen kerja yang pada ujungnya mengganggu produktivitas kerja. Perhatian yang baik pada kesehatan kerja dan perlindungan risiko bahaya di tempat kerja menjadikan pekerja dapat lebih nyaman dalam bekerja. Dalam Undang-Undang N0. 23 tahun 1992 pasal 23 dinyatakan bahwa kesehatan kerja diselenggarakan agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal sejalan dengan perlindungan tenaga kerja.Perusahaan yang mempunyai banyak pegawai, apalagi yang memukimkan karyawannya di suatu daerah, sebaiknya menentukan jenis atau bentuk pelayanan kedokteran medical services atau pelayanan kesehatan masyarakat public health services. Pelayanan kesehatan health Universitas Sumatera Utara services adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit, memulihkan kesehatan perorangann, keluarga, kelompok maupun masyarakat. Di dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 03MEN1982 pasal 1 tentang pelayanan kesehatan kerja bahwa pelayanan kesehatan adalah usaha kesehatan yang dilaksanakan dengan tujuan : 1. Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik fisik maupun mental, terutama dalam penyesuaian pekerjaan dengan tenaga kerja. 2. Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau lingkungan kerja 3. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental rohani dan kemampuan fisik tenaga kerja 4. Memberikan pengobatan dan perawatan serta rehabilitasi bagi tenaga kerja yang menderita sakit Suatu pelayanan kesehatan perusahaan dapat dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut : 1. Tersedia available, perusahaan harus menyediakan pelayanan kesehatan untuk karyawannya dengan cara mempunyai poliklinik atau rumah sakit, bila tidak menyerahkannya kepada pihak ketiga. 2. Wajar appropriate, pelayanan harus sesuai dengan kebutuhan, misalnya suatu perusahaan tambang haruslah menyediakan pelayanan bedah, karena Universitas Sumatera Utara kemungkinan akan sering terjadi kecelakaan akibat bekerja dengan alat-alat berat dozer, crane, shovel, excavator. 3. Berkesinambungan continue, pelayanan kesehatan yang memerlukan kelanjutan harus diberikan berkesinambungan. Pemeriksaan kesehatan berkala harus dilakukan secara periodik sehingga keadaan kesehatan karyawan bias dipantau terus-menerus. 4. Dapat diterima acceptable, suatu perusahaan besar dengan laba yang besar tentu saja tidak layak bila memberikan fasilitas kesehatan yang minimal. Karyawan tidak akan menerimanya. Itu berarti pelayanan tidak acceptable. Sedangkan perusahaan yang belum mampu memberikan layanan kesehatan yang lengkap sesuai standar, bisa memberikan pelayanan yang minimal tetapi dengan memberikan penjelasan kepada karyawannya bahwa perusahaan belum mampu. Apabila alasan ini masuk akal, maka karyawan akan bisa menerima layanan tersebut dengan ikhlas. Jadi walaupun layanannya minimal, tetapi tetap acceptable. 5. Dapat tercapai accessible, pelayanan kesehatan yang diupayakan harus mudah dicapai. Karyawan yang lokasi kerjanya jauh dari tempat fasilitas kesehatan harus mendapat jemputan untuk pemeriksaan kesehatan, atau apabila ada kecelakaan harus bisa cepat dijemput dengan ambulan untuk medical evacuation. 6. Terjangkau affordable, perusahaan bisa memilih layanan kesehatan yang sesuai standard dan harganya terjangkau oleh perusahaan. Banyak cara untuk Universitas Sumatera Utara melaksanakan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien, namun tidak setiap cara cocok untuk suatu perusahaan. Kesehatan kerja merupakan suatu hal yang penting dan perlu diperhatikan oleh pihak pengusaha. Karena dengan adanya kesehatan yang baik akan menguntungkan para karyawan secara material, karena karyawan akan lebih jarang absen, bekerja dengan lingkungan yang lebih menyenangkan, sehingga secara keseluruhan karyawan akan mampu bekerja iebih lama. Program kesehatan fisik yang dibuat oleh perusahaan sebaiknya terdiri dari salah satu atau keseluruhan elemen-elemen Ranupandojo dan Husnan, 2002:263 berikut ini : a. Pemeriksaan kesehatan pada waktu karyawan pertama kali diterima bekerja. b. Pemeriksaan keseluruhan para karyawan kunci key personal secara periodik. c. Pemeriksaan kesehatan secara sukarela untuk sernua karyawan secara periodik. d. Tersedianya peralatan dan staff media yang cukup. e. Pemberian perhatian yang sistematis yang preventif masalah ketegangan, f. Pemeriksaan sistematis dan periodic terhadap persyaratan-persyaratan sanitasi yang baik. Selain melindungi karyawan dari kemungkinan terkena penyakit atau keracunan, usaha menjaga kesehatan fisik juga perlu memperhatikan kemungkinan-kemungkinan karyawan memperoleh ketegangan atau tekanan Universitas Sumatera Utara selama mereka bekerja. Stress yang diderita oleh karyawan selama kerjanya, sumbernya bisa dikelompokkan menjadi empat sebab : Ranupandojo dan Husnan, 2002:264 a. Yang bersifat kimia b. Yang bersifat fisik c. Yang bersifat biologis d. Yang bersifat sosial Ketegangan ini tidak hanya menyerang tubuh manusia tetapi juga pikiran manusia, Kalau manusia tidak tahan terhadap ketegangan ini mereka akan menjadi sakit. Karenanya usaha yang perlu dilakukan adalah untuk menghilangkan sumber ketegangan. Usaha-usaha untuk mencegah dan mengendalikan tekanan di dalam tempat kerja dapat dijalankan dengan cara Ranupandojo dan Husnan, 2002:264 sebagai berikut: a. Mencari sumber dari tekanan. b. Mencari media yang menjadi alat penyebaran tekanan tersebut. c. Memberi perawatan khusus pada karyawan yang menderita tekanan tersebut. Usaha untuk menjaga kesehatan mental perlu juga diiakukan Ranupandojo dan Husnan, 2002:265 yaitu dengan cara: a. Tersedianya psyichiatrist untuk konsultasi. b. Kerjasama dengan psyichiatrist diluar perusahaan atau yang ada dilembaga- lembaga konsultan. c. Mendidik para karyawan perusahaan tentang arti pentingnya kesehatan mental. Universitas Sumatera Utara d. Mengembangkan dan memelihara program-program human relation yang baik. Dalam perusahaan diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan kesehatan kerja, Adapun usaha-usaha untuk meningkatkan kesehatan kerja Mangkunegara, 2000:162 adalah sebagai berikut: a. Mengatur suhu, kelembaban, kebersihan udara, penggunaan warna ruangan kerja, penerangan yang cukup terang dan menyejukkan, dan mencegah kebisingan, b. Mencegah dan memberikan perawatan terhadap timbulnya penyakit. c. Memelihara kebersihan dan ketertiban, serta keserasian lingkungan kerja. Perusahaan memperhatikan kesehatan karyawan untuk memberikan kondisi kerja yang lebih sehat, serta menjadi lebih bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan tersebut, terutama bagi organisasi-organisasi yang mempunyai tingkat kecelakaan yang tinggi, dibawah ini dikemukakan beberapa sebab yang rnemungkinkan terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan pegawai Mangkunegara, 2000:163 yaitu : a. Keadaan Tempat Lingkungan Kerja 1 Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya kurang diperhitungkan keamanannya, 2 Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak. 3 Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya. 4 Pengaturan Udara Universitas Sumatera Utara 5 Pergantian udara diruang kerja yang tidak baik ruang kerja yang kotor, berdebu, dan berbau tidak enak. 6 Suhu udara yang tidak dikondisikan pengaturannya. b. Pengaturan Penerangan 1 Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat. 2 Ruang kerja yang kurang cahaya, remang-remang. c. Pemakaian Peralatan Kerja 1 Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak. 2 Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik. d. Kondisi Fisik dan Mental Pegawai 1 Kerusakan alat indera, stamina pegawai yang usang atau rusak. 2 Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang rapuh, cara berfikir dan kemampuan persepsi yang lemah, motivasi kerja rendah, sikap pegawai yang ceroboh, kurang cermat, dan kurang pengetahuan dalam penggunaan fasilitas kerja terutama fasilitas kerja yang membawa resiko. 2.3 Keselamatan Kerja 2.3.1 Pengertian Keselamatan Kerja